2. Putus dari Jecko

"Sudah, aku bilang Jecko, aku masih terlalu muda rasanya untuk menikah. Bukan hanya aku, kamu juga. Sebaiknya kamu meningkatkan karir dulu, deh!" Kata Merlin kala itu, setelah Jecko yang seorang polisi mengajaknya menikah.

"Kamu cinta gak sih, sama aku?, Di luar sana banyak yang pengin nikah dengan yang sudah kerja, e ini kamu malah gak mau, jadi apa arti kita bersama dua tahun ini Merlin, apa aku tukang ojek kamu?" tanya Jecko dengan kesal.

"Aku cinta sama kamu, Jecko. Tapi untuk nikah, aku belum kepikiran!" sambung Merlin.

"Kita putus, Mer, semoga kamu dapat seseorang yang benar-benar mencintaimu, kalaupun itu ada, karena aku yakin, cuma aku yang paling mencintaimu, setidaknya untuk saat ini!" kata Jecko berlalu pergi.

"Jecko, Jecko!" panggil Merlin, tapi Jecko sudah berlalu dengan motor sportnya.

***

"Napa, kamu telpon, cin?" tanya Paula setibanya di rumah Merlin.

"Aku putus sama Jecko!" kata Merlin pada Paula dengan nada yang biasa saja.

"Apa? Gak salah dengar nih aku, kenapa, cin?" tanya Paula penasaran.

"Dia ngajak nikah. Mana mau diriku, umurku masih 20 ting-ting. Belum siap aku jadi seorang ibu ibu Bhayangkari. Tinggal di kompleks. Ah, jadi sibuk lah diriku!" kata Merlin sambil bercanda.

"Yah, kasihan dong Jeckonnya!" iba Paula.

"Ah, biarin, nanti paling datang lagi dia!" 

"Emangnya kalau dia datang, kamu mau diajak nikah lagi!"

"Ya, nggak lah, padahal mama dan papa udah kebelet juga dia punya menantu polisi!" 

"Ntar lu, nyesel baru tau!" kata Paula

"Nyesel itu belakangan, cin, kalau didepan namanya pendaftaran!" sahut Merlin sambil tertawa.

"Eh, kita keluar yuk, refreshing gitu, kita klabing yuk!" ajak Merlin. Jujur ia baru sekali ini ingin pergi ke klub malam dengan teman-teman nya. Selama pacaran dengan Jecko, mana bisa. Yang adanya dari rumah, kantornya Jecko, kantor Merlin, warung nasi, ataupun sekali-kali pergi ke mol. 

"Hem, ya ntar malam aku jemput, bilang tidur ke rumah aku ya!" kata Paula sambil berbisik.

***

"Mau kemana kamu, Merlin, sudah rapi gini?" tanya mama Merlin.

"Hem, aku mau nginep di rumah Paula, Ma, boleh ya Ma?" Bujuk Merlin.

"Emangnya kamu gak pergi keluar sama Jecko?" tanya mamanya.

"Ih, mama gak asyik. Merlin dah putus ma sama Jecko!" 

"Apa?, Gak salah denger mama?" 

"Ye elah, gak mama, gak Paula ekspresinya sama pas aku bilang aku putus sama Jecko, mungkin kami memang gak jodoh!" kata Merlin.

"Eh, kalau putusnya gak ada alasan itu bukan gak jodoh, tapi kebodohan. Apa sih mau kami, udah pacaran dua tahun, sejak kamu tamat sekolah, ada perlu apa kamu dibiayai, diantar kesana kemari, yang sabarlah, tak ada manusia yang sempurna!"

"Iya, ma, masalahnya, si Jecko mau ngajak nikah dua bulan lagi, Merlin belum siap ma?" kata Merlin, kali ini dia duduk di kursi tamu.

"Ya, ampun, kamu bilang belum siap, itu tandanya dia serius sama kamu,kami saja sudah siap, jika punya mantu, gak ngerti mama sama pikiran kamu ini!" kata mama Merlin sambil berlalu pergi.

"Merlin, pergi ma!" Teriaknya dari depan rumah.

***

Klub malam Benzo namanya. Merlin dan teman-teman nya sudah berada di klub ini sekarang. Merlin mencoba menikmati suasana yang baru pertama kali ia rasai. Pergi ke klub malam dengan hati bebas. 

"Minum, Mer, katanya lagi stress!" Tawar Paula sambil menuangkan alkohol itu ke gelas untuk Merlin.

"Thank you, Pau!" kata Merlin.

Malam itu pun jadi malam pertama Merlin menegak minuman lak*at itu.

"Eh, Mer, kenalin nih temanku, dari kota sebelah, namanya David!" Paula memperkenalkan temannya itu.

Lelaki yang diperkirakan berusia 30 tahun itu menyodorkan tangannya hendak berkenalan dengan Merlin. 

Merlin menyambut tangannya lalu memperkenalkan dirinya. 

Selang sejam mereka sudah nampak akrab. Sesekali Paula menuangkan lagi minuman ke gelasnya. 

David mengajak Merlin untuk ke tengah klub untuk bergoyang bersama. Sentuhan David dari belakang membuat bulu Roma Merlin bergidik. Ia merasakan sensasi berbeda malam itu. Di mana tangan David mulai memeluknya dari belakang, hingga benda kenyal di dada Merlin pun merasakan hangatnya sentuhan tangan David.

Merlin merasa hal ini yang tidak pernah dirasakannya dari Jecko. "Ah, Jecko kenapa tidak kamu saja yang menyentuhku dahulu" gumamnya dalam hati.

Sepertinya David sangat pandai memperlakukan wanita dengan sentuhannya. Buktinya Merlin yang baru sekali bertemu sudah tidak canggung membalas sentuhan lelaki itu.

"Kita duduk yuk. Capek nih, dah keringatan!"

"Oke!" kata David.

"Hai, asyik banget nih, nampaknya Mer, minum lagi gak?" tawar Paula.

"Oh, ya dong!" 

"Gak takut, mabok kamu, Mer?" tanya Paula.

"Ah, ntar juga pulang ke rumahmu, di rumahmu kan gak ada mama papaku kan?" tanya Merlin mulai ngelantur.

"Aduh, Merlin mulai mabuk nih, Vid, bantu nanti ya bawa ke bawah, nanti kita naik taksi aja. Motorku tinggal saja di parkiran.!" kata Paula mulai panik.

"Eh, kalau gak salah di belakang klub ini ada motel deh, kita nginap di sana aja deh, gak enak bawa orang mabuk kayak gini!" kata David 

"Oh, ya udah, kita bawa Merlin ke sana yuk!" 

David dan temennya memapah Merlin yang mulai mabuk berat.

"Berapa botol sih, ini cewek kamu kasih minum!"

"Gak, banyak kok, cuma anaknya aja yang memang baru kali ini minum!" kata Paula.

"Hem, pantes!" 

Setelah meminta kamar, akhirnya mereka merebahkan Merlin ke tempat tidur motel itu. Sayangnya motel itu hanya tinggal satu kamar.

"Hem, kita tidur bareng ajanya… kamu di bawah, aku di ekstra bednya, gak bakal aku apa-apain kok!" kata David meyakinkan.

"Oke, deh!"

Merlin meracau lagi. Keadaan ini membuat mereka iseng bertanya.

"Eh, Mer, kamu suka gak sama David?" kata Paula.

"Hem, suka, apalagi waktu dia pegang da*a aku, enak!" kata Merlin sambil memperagakannya.

"Kalau aku pegang lagi, boleh?" tanya David.

"Enggak, kan kita belum nikah!" kata Merlin sambil menggantungkan tangannya ke leher David.

Paula, David, dan temannya pun tertawa. Melihat wanita polos yang tiba-tiba mau ke klub.

Malam itu mereka tidur sekamar. David tidur memeluk Merlin. Paula sungguh tak bisa mencegahnya. David berjanji tidak akan lebih dari sekedar memeluk.

***

"Aaaaa!" suara Merlin memecah keheningan di pagi ini.

"Apaan sih kamu, kok tidur meluk-meluk aku!" kata Merlin dengan berang pada David.

"Paula, kamu kok biarin aku tidur sama dia!"

"Maaf, Merlin, aku juga mabuk tadi malam, jadi gak tau apa-apa!" kata Paula berbohong.

"Sudahlah, kalau begitu aku pulang saja!" 

Merlin merapikan bajunya, dan menyetop taksi disekitar motel itu.

Rasanya Merlin menyesal telah pergi ke klub malam ini. 

Terpopuler

Comments

Nm@

Nm@

Kok malah Merlin pergi k klub, bknx dia duluan yang ga mau d ajak nikah?

2022-07-20

0

El_Tien

El_Tien

lanjut kak... kayaknya bakal hujan air mata nih

2022-04-27

0

Yuli Fitria

Yuli Fitria

Ee anu aku jadi ingat donat kalau lagi baca Jecko 😂✌️

2022-02-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!