Ternyata Aku Istri Ketiga

Ternyata Aku Istri Ketiga

1. Kedatangan Istri Pertama

Jadi Merlin istri kedua Mbak?" tanya Merlin pada wanita yang datang ke rumahnya dan mengaku istri pertama dari suami yang baru menikahinya dua Minggu lalu.

"Bukan, kamu istri ketiga!" jawab Viona istri pertama David.

Hancur seketika pertahanan air mata Merlin. Pria yang disangkanya merupakan jodohnya, tega membohongi dirinya.

Jika ditanya, apa tidak dicek dulu keluarganya? Merlin dan keluarga pernah sekali bertandang ke rumah orang tua David. Dan sepertinya tidak ada yang salah dengan pemuda itu. Keluarganya terkenal baik di lingkungan tempat tinggalnya. Lalu sepertinya rasa penyesalan telah bersarang di otaknya. Pembelaannya terhadap David sebelum menikah dihadapan orang tuanya semakin tiada artinya. Ayah ibunya dulu tidak setuju dengan permintaan Merlin yang ingin menikah dengan David yang belum tau asal usulnya.

David yang baru saja pulang dari luar, terkejut melihat Viona, istri pertamanya, datang dan disampingnya Merlin sudah menangis terisak-isak.

"Aku minta kamu pulang segera, Viona. Jangan kau ganggu Merlin, dia istriku sekarang, dan ingat aku tidak akan menceraikan kalian!" kata David tanpa memikirkan perasaan istri-istrinya.

Ibu Merlin yang melihat anaknya menangis langsung menegur menantunya.

"Jadi benar apa yang perempuan ini katakan, Vid?" tanya Ibunya Merlin, Nyonya Claudia.

"Benar, Bu, dan saya rasa, tidak ada yang perlu diperjelas lagi, toh saya akan berjanji untuk tanggung jawab terhadap Merlin!" jawab David.

"Kurang aja* kamu, David. Bagaimana bisa kamu menipu kami dengan serapi ini?" tanya Claudia pada menantunya itu.

"Saya orang berpengaruh di sekitar rumah orang tua saya Bu, tidak ada yang sulit bagi saya, mungkin. Sebentar lagi saya juga akan menikah untuk yang keempat kalinya, yang jelas dia harus lebih cantik dari Merlin!" jawab David.

"Keluar kamu dari rumah saya, tinggalkan Merlin sekarang juga!" kata ayah Merlin yang sudah mendengar semuanya dari kamarnya.

Merlin yang tidak kuat dengan kenyataan di depannya, tiba-tiba pingsan. 

***

"Dimana ini?" tanya Merlin. Ia melihat ibu dan ayahnya sudah ada disampingnya di ruangan serba putih dengan tirai penyekat bankarnya.

"Kamu dirumah sakit, nak?"

"Aku, mau pulang Bu, yah, bawa aku pulang!" kata Merlin pada orang tuanya.

"Sebentar lagi ya nak, tadi dokter sedang mengambil hasil!" jawab Nyonya Claudia.

Tak lama dokter menuju ke tempat tidur Merlin.

"Bagaimana dok, apa anak saya sudah boleh pulang?" tanya nyonya Claudia.

"Pingsannya ibu Merlin, biasa terjadi ketika sedang hamil. Usia kandungannya juga diperkirakan baru dua Minggu Bu. Hanya saja jangan biarkan Ibu Merlin stres Bu, tidak baik untuk janinnya nanti!" penjelasan dari dokter membuat orang tua Merlin shock. Kalau boleh mereka meminta, ia ingin anaknya bercerai dengan David, sungguh pernikahan ini pasti akan membuat Merlin menderita. Namun, Allah sepertinya berkehendak lain. Sebuah kehidupan sudah mulai tumbuh di rahim Merlin.

"Apa dok, Merlin hamil?" tanya David.

David datang setelah mengantar Viona ke terminal. Ancaman untuk tidak mendapatkan jatah bulanan akan diberikan jika Viona masih berada di kota ini. Viona tinggal di kota yang sama dengan orang tua David.

"Benar, Pak, tolong dijaga istrinya dengan baik, untuk sementara ibu Merlin sudah boleh pulang Pak!" Kata dokter sambil memberikan resep obat dan vitamin buat Merlin.

Raut wajah tidak suka, kian terpancar dari muka orang tua Merlin, melihat perhatian yang diberikan David kepada Merlin di rumah sakit ini.

"Tuhan saja, sepertinya tidak ingi kita berpisah, jadi jangan coba-coba minta cerai dari aku ya, Merlin, tidak ada dalam kamus David bercerai, oke!" kata David dengan nada angkuhnya.

Secara ekonomi David memang sudah mapan. Ia memiliki toko pakaian yang sudah ada dibeberapa cabang di kota asalnya. Dan setiap istri telah mendapatkan masing-masing dua toko. David juga sedang berencana membangun toko untuk Merlin di kota ini.

Mereka pulang setelah administrasi dibayar oleh David.

Sesampainya di rumah, ayah Merlin, Tuan Nando, memberikan ultimatum buat putrinya.

"Merlin, ayah tidak mau mendapatkan malu, dan ayah tidak ingin suamimu tinggal serumah lagi dengan ayah. Usir dia pergi, atau kamu ikut bersamanya!" ucap ayahnya menunggu Merlin memberi jawaban. Sungguh ini pilihan yang sangat sulit bagi Merlin.

"Ayah tidak perlu mengancam Merlin. Sejak akad nikah, tanggung jawab Merlin sudah ada di tanganku! Baiklah aku akan membawa Merlin untuk tinggal bersama, lagian Merlin sedang mengandung anakku!" kata David sambil melangkah ke kamar mereka, lalu menyusun bajunya dan Merlin. David berniat membawa Merlin ke rumah kontrakan yang sebelumnya sudah mereka cari, dan memang rencananya mereka akan pindah minggu depan. Namun, ternyata kenyataan telah mengubah rencana yang ingin mereka lakukan.

Merlin yang masih dalam keadaan lemah, tak bisa berkata apa-apa. David menarik tangannya dan mengajaknya masuk ke dalam taksi online yang sudah dipesan oleh suaminya itu.

Rumah bertingkat dengan gaya modern ini sudah dikontrak setahun itu, sepertinya tidak mampu membuatnya tersenyum saat ia masuk ke rumah. David telah mengancamnya untuk tidak melaporkan masalah rumah tangga mereka kepada orang tuanya. Jika tidak, siap-siap akan menerima sanksi dari David yang ia sendiripun tidak tahu dalam bentuk apa itu.

"Ini ada uang lima juta, silakan beli perlengkapan rumah semau kamu, nanti kalau kurang beri tau aku lagi!" kata David.

Merlin hanya diam. Rasanya hidup neraka akan ia mulai hari ini. 

David pemuda yang ia kenal dari klub malam itu telah mengubah harinya. Ia kenal dengan suaminya itu hanya berselang dua bulan sebelum menikah.

Masa muda yang ia inginkan, sepertinya tidak akan ada lagi. Hanya karena masih ingin menikmati kebebasan masa mudanya, Merlin rela menolak lamaran kekasihnya yang sudah dua tahun membersamainya. Namun, apa yang terjadi sungguh tidak seperti yang ia harapkan. Kebebasannya semakin terancam setelah berkenalan dengan suaminya ini.

Merlin tanpa suara, mulai merapikan rumah. Segala perlengkapan sudah tiba di rumah. Ia sengaja menelpon temannya yang punya perlengkapan rumah tangga untuk menghindari kelelahan yang berlebihan.

Malam sebentar lagi akan tiba. Ini malam pertamanya tanpa orang tua. Bahagia yang ia bayangkan setelah menikah hancur sia-sia.

"Sudah, jangan kau sesali, aku ini suamimu, ayah dari calon anakmu, dan malam ini aku meminta kembali hakku!" kata David sambil memulai permainanya. 

Merlin sakit. Ya bukan hanya sakit hati. David seakan makin rakus dengan dirinya. 

Ah, andai waktu bisa diputar kembali, ia pasti akan menerima lamaran Jecko, kekasihnya, yang bekerja sebagai abdi negara.

"Tidurlah, lagi sayang, besok kehidupan baru akan kita mulai. Lupakan orang-orang yang tak ingin kita bersama!" kata David, lalu mengecup kening Merlin. 

Merlin letih benar malam ini, ia berharap akan ada secercah kebahagian esok hari

Terpopuler

Comments

Nm@

Nm@

"My Brother" hadir, Kak!

2022-07-20

0

Erni Handayani

Erni Handayani

salam kenal othor🤭

2022-07-03

0

Cut anda husna

Cut anda husna

Baru nyimak kak

2022-05-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!