Henrie pun kemudian menatap Dicko dengan penuh selidik,karena tidak biasanya Dicko mau bertemu dengannya seperti yang dilakukannya sekarang.Apa karena sekarang dia sedang sakit jadi Dicko berinisiatif untuk menjenguknya??atau karena suatu hal yang lain??
"Katakan ada urusan apa kau datang kesini??",ucap henrie kemudian.
"Tidak ada.. aku hanya ingin menjenguk mu itu saja..",jawab Dicko santai.
"Hah.. mana mungkin.. seorang Dicko Ardiansyah rela menginjakkan kakinya ke rumah sakit hanya untuk menjenguk ku",cibir henrie.
"betul apa katamu.. sebenarnya aku juga malas datang kesini, kalau saja...".
"Kalau saja apa??"
"Kalau saja kakek tidak terus memaksaku untuk menjengukmu... aku kesini juga karena kakek,jadi aku harap kau jangan terlalu berbesar kepala atas kunjunganku saat ini",Dicko mengejek henrie.
"kalau begitu apa yang kau tunggu... kau sudah bertemu dengan ku kan.. lebih baik kau sekarang pergi dari sini!!!",usir henrie.
"Woiihhh... santai broo... tidak usah kau usir aku juga akan pergi dari sini,huftt... buang-buang waktu saja",Dicko melihat jam tangan yang melingkar di tangannya.
"Sebenarnya aku tidak punya banyak waktu,tapi aku masih menyempatkan untuk kesini dan berbaik hati mau menjenguk mu,harusnya kau berterima kasih kepadaku..",cibir Dicko.
"Dan aku tidak minta kau untuk menjenguk ku,kenapa aku harus berterima kasih kepadamu, hah..",henrie balas mengejek Dicko.
"Baiklah..baiklah.. memang seharusnya yang waras yang mengalah...",
"Apa maksudmu,hah..",ucap henrie emosi.
"baiklah paman.. aku pergi dulu.. semoga adik kecilmu segera sembuh,biar ia bebas terbang kesana kemari.. kasihan terlalu lama,ia dalam sangkarnya,ia butuh udara segar kan,haha..",ucap Dicko dengan tawa yang mengejek.
"Kauu.. beraninya kauu dengan ku... awas saja kau...",henrie mengepalkan tangannya.
Sungguh jika saat itu ia tidak sedang sakit pasti ia sudah bertengkar dengan Dicko.Hanya saja saat ini keadaannya tidak memungkinkan untuk melawan Dicko,maka mau tak mau ia harus menerima kekalahannya ketika Dicko mengejeknya.
Ketika Dicko hendak melangkah kan kakinya keluar,henrie berusaha menyulut emosinya lagi.
"Kali ini kau beruntung,karena keadaanku saat ini tidak memungkinkan untuk melawanmu.. tapi lain kali kau tidak akan seberuntung ini lagi,aku tidak akan melepasmu..",ucap henrie penuh penekanan.
"Apa kau bilang... heii dasar anak manja,kau hanya bisa bersembunyi dibalik ketiak kakek,kau tidak akan ada apa-apanya jika tanpa kekuasaan kakek",Ucap Dicko penuh emosi,karena mendengar perkataan henrie tadi.
"Kau dengar baik-baik.. aku bukanlah anak manja,ayah ku punya semuanya,wajar aku menikmatinya dan aku mendapatkan yang aku mau..",elak henrie,ia berusaha membela diri.
"Hah,apa itu artinya kalau bukan anak manja.. kau hanya anak dari kakek yang tidak di akui oleh keluarga kami,bisamu hanya menghambur-hamburkan uang dan berbuat sesukamu,dasar anak manja..".
"Sebaiknya kau tutup mulutmu.. toh ayahku juga tidak apa-apa,tenang saja uang ayahku tidak akan habis tujuh turunan, walaupun aku menghambur-hamburkannya seperti katamu,lagian ayah juga sudah tua kalaupun dia meninggal siapa lagi yang menggantikan posisinya kalau bukan aku!!',ucap Henrie.
"Benar-benar kau sampah.. kakek masih hidup dan kau berani bicara seperti itu,hah.. seandainya kakek tahu kalau ternyata anak yang sangat dimanjanya ini sangat licik",ucap Dicko geram.
"Silahkan saja.. silahkan kau adukan ke kakekmu,ia tidak akan mempercayaimu,ia lebih mempercayai perkataanku daripada perkataan mu..",cibir henrie
"buktinya kau dipaksa kesini untuk menjengukku kan.. dan pasti kau tidak bisa menolaknya, seharusnya kau tau posisimu itu masih di bawahku...",lanjut henrie,ia masih saja berkata dengan nada mengejek
"Brengsekkk!! berani-beraninya kauu...",Dicko sudah mengepalkan tangannya dan siap melayangkan tinjunya ke arah henrie,akan tetapi Andi segera mencegahnya
"Tuan hentikan.. kau hanya akan buang-buang waktu mengurusi manusia licik ini",tutur Andi, sekretaris Dicko.
Tetapi Dicko meronta-ronta ia masih ingin menghajar henrie, sementara henrie ia sudah bersiap-siap jika Dicko akan menghajarnya
"Tuan tenanglah.. ini rumah sakit.. kau jangan mempermalukan dirimu sendiri.. jangan buat keributan disini.. ingat ia hanya ingin memancing emosimu dan mempermalukan mu",Andi memperingatkan sekali lagi.
Mendengar perkataan Andi Dicko kembali tenang,ia menatap tajam ke arah henrie.
"apa.. pukul nihh pukul.. aku tidak takut..",henrie menepuk-nepuk pipi nya sendiri,menantang Dicko untuk memukulnya.
"Sudah tuan,anda jangan terpengaruh dengan perkataan manusia sampah itu..",bisik Andi.
Tampak Dicko menghela nafas,ia mulai bisa mengontrol emosinya.Tak seharusnya Ia terjebak dengan permainan henrie.ya,henrie sangatlah licik,apa yang dilakukannya saat ini adalah bagian dari kelicikannya,dia berusaha menguasai semua harta dan kekuasaan kakeknya sehingga ia ingin menyingkirkan Dicko.
"Heii.. mau kemana kau.. bukankah kau ingin menghajarku tadi,hah... dasar pengecutt!!",cibir hennrie ketika melihat Dicko melangkahkan kakinya keluar dari bangsalnya dan tidak menghiraukan cicitannya.
Dicko bergegas pergi meninggalkan bangsal henrie,ia tidak mau lama-lama berada di ruangan itu bersama dengan orang yang tak disukainya,dan harus rela berbagi udara dalam satu ruangan dengannya.
Henrie Ardiansyah,ia adalah putra bungsu dari Tuan Ardiansyah,kakek dari Dicko Ardiansyah.Henrie adalah anak hasil hubungan gelapnya dengan seorang wanita di luar sana pada saat usia tuan Ardiansyah sudah paruh baya.
Usia Henrie hanya terpaut dua tahun lebih tua dari usia Dicko.Henrie sangat dimanja oleh tuan Ardiansyah,dan dia adalah seorang playboy.Dan sakit yang ia dapat saat ini mungkin adalah salah satu karma atau hukuman baginya karena sering mempermainkan wanita dan bergonta-ganti wanita.Bukan tidak mungkin kalau ia sering celap-celup sana sini dan bercocok tanam dengan sembarang wanita,termasuk kejadian di bar kemarin,gadis yang berada di toilet bersamanya saat itu mungkin itu adalah salah satu wanitanya.
Hubungan henrie dan Dicko sudah tidak baik dari sewaktu mereka kecil,dan berkelanjutan hingga mereka dewasa.Sikap manja henrie dan selalu berbuat semaunya itu yang tidak di sukai oleh Dicko.
Awalnya Dicko ingin meninggalkan ruangan henrie,tetapi mendengar henrie membawa-bawa nama kakeknya,apalagi menyangkut harta dan kekuasaannya membuat Dicko emosi dan marah.Bukannya tidak tahu jika henrie sangat ingin menjadi kepala keluarga,henrie sangat ingin menguasai semua yang dimiliki oleh kakeknya sehingga ia tersulut emosi, beruntung sekali sekretaris nya bisa meredam emosinya, kalau tidak Dicko sudah pasti akan mempermalukan dirinya sendiri dan terjebak dalam permainan licik henrie.Iya.. henrie sengaja menjebak Dicko,ia ingin mempermalukan CEO muda itu di tempat umum.
bersambung..
hai readersss .. author harap kalian suka dengan novel author yang satu ini.
gimana seru nggak..
jangan lupa klik like,comet,hadiah dan vote nya juga boleh..
terima kasih
happy reading dears 🤗😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
BNRKN, SEMUANYA MASALAH HARTA..
2023-09-17
2
Yurnalis Hasibuan
ceritanya ngaur.jalan ceritanya berbelit2.bosan.
2023-06-20
0
anita
flash back tdk perlu thor toh mnjlaskan peristiwa yg memang sdh d tulis,kcuali mnjlaskan kjadian yg tdk tampak dlm cerita
2023-05-17
0