Dipaksa Melayani
setelah 3 bulan menjalani pernikahan kontrak Naura dan Daniel menjalani hari-hari seperti biasannya.
namun kehidupan keduannya tiba-tiba berbalik,entah ada rasa yang tumbuh atau hanya karena terbiasa bersama..
Braaaakkkk
Suara Pintu terbuka dengan kasar, dari arah pintu itu terlihat laki-laki yang biasanya berpenampilan tegap, kini berjalan sempoyongan memasuki rumahnya.
Naura yang kebetulan ada di ruang tengah melihatnya dan berlari mendekat.
Daniel " kamu kenapa?" tanya Naura yang ingin membantunya berjalan.
"Jangan sentuh aku." bentak Daniel seraya menepis kasar tangan Naura.
Akhirnya Naura pun hanya diam melihat Daniel yang terus berjalan sempoyongan dari pada mendapatkan amukan dari pria itu akan makin marah padanya.
Brrukkk!
Terdengar suara tubuh Daniel yang terjatuh di lantai. Naura berusaha menolongnya, namun lagi-lagi Daniel membentak bahkan mendorong tubuh Naura.
"Aku bilang jangan sentuh aku, kamu dengar enggak sih!" murka Daniel.
Daniel yang masih berusaha bangkit namun terjatuh lagi. "Ayo, aku antar kamu ke kamar," tawar Naura yang merasa kasihan pada Daniel.
Naura berusaha membantu Daniel berdiri. " Arrrgggghh..,"Daniel mendorong lagi Naura hingga kepala Naura terbentur ujung meja kaca.
"Ahhh sial..," rintih Naura.
"Kamu itu memang bodoh! Dasar perempuan, kenapa sih kamu harus ada dalam kehidupanku,
Daniel berjalan ke arah Naura dengan wajah seperti ingin menerkam mangsanya hidup-hidup.
Naura yang melihat reaksi Daniel hanya mundur dengan posisi duduk di atas lantai, namun gerakan tubuh Naura terhenti karena badannya membentur sofa.
Daniel tersenyum sinis lalu menjambak rambut panjang Kamila. "Aaarrhh... pria sialan," ucap Naura menahan sakit.
"Kamu harus merasakan juga apa yang aku rasakan!" Desis Daniel dengan sinis sembari tangannya menarik rambut Naura, tanpa memedulikan rasa sakit yang di rasakan Naura.
Daniel membawa tubuh Naura berjalan melewati tangga menuju ke lantai atas.
"Sakit... ya ampun Niel, Aku enggak mau, tolong."lirih Naura menahan tangis.
"Diam atau aku akan membunuhmu sekarang!" bentak Daniel seketika membuat Naura diam ketakutan. "Ya Allah, ampuni aku, sadarkanlah pria dihadapan ku," batin Naura mengikuti langkah Daniel dengan tergesa-gesa karena jambakan pada rambutnya yang sangat kuat.
Ternyata Daniel membawa Naura ke kamarnya dan
menghenmpaskan tubuh Naura dengan kuat, sehingga membuat tubuh Naura tersungkur di tempat tidur.
Naura yang sudah mulai ketakutan hanya bisa menangis sambil menggeleng, berharap
Daniel tidak akan nmenyakitinya lagi.
Tapi entah karena hal apa Daniel malah mengunci pintu kamarnya dan mendekati Naura,
Dia mulai melepas ikat pinggangnya dengan beringas dan menghampiri Naura.
"Niel tunggu, aku mohon jangan!" ratap Naura dengan nada memelas namun suaminya itu malah seperti orang kesetanan.
selama menikah kita belum melakukannya bukan? Apa salahnya sebelum aku lempar kamu dari rumah ini, aku cicipi dulu tubuhmu," bisik Daniel sambil membelai lembut rambut Naura.
Naura melotot mendengar ucapan Daniel, dia berusaha memberontak dengan isak tangisnya yang masih berlanjut, tapi Daniel malah menahan dan mencium bibir Naura dengan kasar, bahkan kini Daniel sudah berhasil membuka baju tidur Naura dengan satu kali gerakan.
"Tolong , jangan lakukan ini, tolong," ucap Naura memohon.
Naura berusaha memberontak, akhirnya dengan segala keberaniannya kini tangan kanannya berhasil menampar pipi Daniel dengan kasar.
"Kamu berani nampar aku, hah!" teriak Daniel dengan penuh amarah.
Naura hanya bisa pasrah saat Daniel mulai melakukannya lebih jauh,Naura memejamkan mata saat Daniel menyentuhnya dengan penuh nafsu, walaupun begitu di dalam hati Naura berteriak.
"Hiks...hiks...hiks... apa yang kamu lakukan Brengsek kenapa ini bisa terjadi padaku?
Naura di kesunyian pagi melihat tubuhnya hanya berbalut selimut.
Dia melihat ke arah suaminya yang masih tertidur pulas tanpa busana.
"Hiiks...hiiks.." Tangisnya sedikit keras.
"Aarrrgghhh... Berisik!" sentak Daniel menutupi telinganya dengan bantal.
Naura segera menutup mulut agar tangisnya tak bersuara, dia pun bangkit dan mengambil bajunya yang tergeletak di lantai yang sudah tak beraturan.
Naura turun dari ranjang dan menuju pintu untuk keluar, dia berjalan dengan gontai dan sempat melihat bayangannya di cermin betapa tak beraturannya penampilan dia pagi itu.
Gadis itu merasalkan sakit yang luar biasa pada tubuhnya dan hatinya, bahkan kepalanya terasa pusing, dia teringat karena keningnya terbentur meja.
didalam kamar tubuh gadis itu terlihat meringkuk dengan masih menangis tergugu, rasa pedas di matanya pun sampai tak dirasakannya hingga terlihat membengkak.
Sedangkan di kamar Daniel, dia yang mulai tersadar dari tidurnya hanya memegangi kepalanya yang terasa pusing, dia mulai mengerjapkan matanya dan melihat ke seluruh ruangan kamarnya yang berantakan.
"Kenapa aku enggak pakai baju," batin Daniel saat menyadari tubuhnya yang tidur terlentang tanpa mengenakan sehelai benang.
Otaknya mulai berfungsi untuk mengingat semua yang dia lakukan semalam.
"Ya Tuhan, apa yang aku lakukan,"
Ucapnya saat tersadar,dia memungut celana pendeknya dan mengenakan secara asal lalu berjalan menuju kamar mandi.
"Enggak, ini enggak mungkin, aku enggak mungkin nyentuh dia," ucap Daniel sambil membasuh wajahnya.
Dia menatap tajam pada cermin yang ada di kamar mandi. "Gimana mungkin aku menyentuh dia, sedangkan di kontrak aku dilarang berhubungan badan dengannya," gumamnya.
"Aaaarrgghhh... Bodoh banget aku." teriaknya frustasi sambil nmenjambak rambutnya sendiri.
Daniel terlihat frustasi dan berjalan lunglai menuju luar kamar.
"Gimana kalau terjadi apa-apa padanya?" batinnya menggerutu.
... 1 MINGGU KEMUDIAN...
sore hari Daniel yang baru pulang dari bekerja berpapasan dengan Naura,sudah 1minggu ini sejak kejadian malam itu mereka tidak pernah berteguh sapa atau pun mengobrol,mereka berdua seperti orang asing di atap yang sama.
tetapi pada saat sore itu mereka tiba-tiba bertengkar karena Naura selalu mengatakan kalau dia adalah pria brengsek yang mengambil kesempatan dalam kesempitan.
"Kau tau apa hukuman buat orang yang sudah berani mengataiku?"ucap Daniel tepat di hadapan Naura.
suara Daniel membuat bulu kuduk Naura merinding,Naura mendorong tubuh Daniel dengan kasar karena Daniel semakin mendekat ke arahnya.
"Kau!!" pekik Daniel melihat Naura garang.
"Apa? Kau pikir aku takut denganmu? Aku tidak pernah takut sedikit pun padamu,Daniel.
Aku tidak pernah mengharapkan pernikahan ini."Naura melihat nanar dua bola mata Daniel.
"Kau pikir aku mengharapkan pernikahan konyol ini, ha ...? Tidak sama sekali,Naura,Aku menikahimu karena sebuah kesalahpahaman,aku bertanggung jawab atas apa yang tidak pernah aku lakukan,Dan aku berharap setelah malam kemarin dirahimmu tidak tumbuh benihku, dengan begitu aku bisa menceraikanmu secepatnya.
Ingat, kita menikah hanya status saja,Dan kau tidak berhak ikut campur urusan pribadiku, ingat itu!"Daniel keluar membanting pintu kamarnya.
BERSAMBUNG..
JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR DAN SUBSCRIBE CHANEL YOUTUBE PANGAYUH CHANEL..
...TERIMAKASIH...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments