RYN (15 TAHUN)

Tubuh Ryn terasa ringan, gadis itu berjalan melewati hutan yang gelap dan berkabut. Tidak ada sinar matahari yang mampu menembus ketebalan kabut tersebut.

Langkah kaki Ryn membawa tubuhnya ke sebuah pantai, pantai dengan lautnya yang berwarna biru. Gadis itu menatap hamparan ombak di depan matanya.

Perlahan air laut mengenai kaki telanjangnya, ia terkejut merasakan dinginnya air laut di pagi hari yang menyentuh kulit gadis itu.

Mata Ryn terasa berat, seolah laut itu memanggil dirinya. Secara ajaib tubuhnya berjalan mengikuti panggilan-panggilan aneh di dalam kepalanya.

BYURRR!!!

Ryn tenggelam, ia meronta-ronta saat seseorang berusaha menarik kedua kakinya agar gadis itu tenggelam lebih dalam. Ryn menangis, gadis itu sungguh ketakutan ia berusaha menahan sisa-sisa oksigen di dalam paru-paru nya.

"Ryn??"

"Ryn??"

Puk!

Puk!

Puk!

"Hah... Hah... Hah..." Ryn membuka mata, ia menatap Lizzie yang saat ini sedang memandang dirinya.

"Ada apa??" Lizzie mengusap kening Ryn lembut.

"Aku... Aku bermimpi"

"Mimpi?? Kau mimpi buruk?"

"Iya" Ryn menundukkan kepalanya, ia sedang melamun memikirkan mimpinya.

"Mimpi itu cuma bunga tidur, jadi jangan khawatir" Lizzie tersenyum manis.

Hari ini, Lizzie datang ke rumah Ryn untuk belajar bersama. Lizzie menjadi satu-satunya sahabat baik Ryn sejak SMP, saat ini kedua remaja itu akan memasuki SMA yang sama.

"Kenapa kau memilih Phoenix High School??" Ryn memandang sahabatnya dengan tatapan penasaran.

"Bukankah itu SMA favorit di kota ini?"

"Benar juga ya?" Ryn nyengir.

"Kau sendiri kenapa??"

"Haaa..." Ryn menghela nafas panjang. "Meneruskan garis keturunan"

"Maksudnya??"

"Papa dan mamaku juga berasal dari SMA itu, jadi mereka juga memintaku untuk memasuki SMA itu"

"Wah keren! Mereka pacaran dari SMA" puji Lizzie dengan bahagia.

"Ya begitulah..."

"Sebenarnya, aku juga ingin terus menjadi temanmu maka dari itu aku juga memilih SMA tersebut"

"Sumpah deh! Lizzie kau itu sahabatku satu-satunya dan tak tergantikan" Ryn memeluk Lizzie, membuat sahabatnya itu melongo karena kaget.

"Hehehe, terima kasih"

Nany berjalan mondar-mandir memindahkan barang yang tidak terpakai ke gudang. Melihat Nany nya yang sudah tua melakukan pekerjaan seorang diri, Ryn menawarkan bantuan pada Nany.

"Mau aku bantu Nany?"

"Eh?? Nona kan sedang ada tamu" Nany melirik ke arah Lizzie yang melambaikan tangan pada Nany.

"Dia sahabatku! Dia juga akan membantu" Ryn menatap Lizzie.

"Hah?? Kapan aku bilang..." Lizzie terkejut.

"Ya kan??" Mata Ryn mendelik memaksa temannya untuk bilang iya.

"Hehehe iya, saya akan membantu"

Dengan malas Lizzie bangkit dari duduknya ia mengikuti Ryn untuk mengepak barang yang tidak terpakai dan meletakkannya di gudang.

"Apa kita akan mengepak semua isi rumahmu?"

"Tidak, hanya barang tidak terpakai saja!"

"Tidak terpakai katamu!?" Lizzie geram. "Kenapa banyak sekali? Ini sudah dus ke sebelas loh"

"Yah... Mau bagaimana lagi? Mama dan aku suka belanja kebutuhan tidak berguna sih" Ryn mengangkat bahunya tidak peduli.

Moegi mengintip kegiatan kakaknya dan Lizzie, anak laki-laki sepuluh tahun itu memberanikan diri mendekati Ryn.

"Apa aku boleh membantu kak?"

"Eh!" Ryn tersenyum. "Moegi sudah selesai les nya?"

"Sudah" Moegi mulai mengangkat satu persatu dus dan membawanya ke gudang.

"Siapa itu?" Tanya Lizzie polos.

"Adikku, namanya Moegi"

"Adik??" Lizzie kebingungan mencerna jawaban yang ia terima, sungguh kedua kakak beradik itu tidak ada kemiripan sama sekali dari segi wajah.

Ini pertama kalinya Lizzie melihat langsung wajah Moegi, karena selama tiga tahun berteman dengan Ryn ia tak memiliki kesempatan untuk melihat adik Ryn yang katanya menggemaskan sewaktu bayi itu.

"Kenapa memangnya??"

"Ah! Tidak, hehehe"

Kalau kubilang tidak mirip, kira-kira Ryn marah tidak ya?? - Lizzie.

Setelah menyelesaikan satu ruangan, mereka pindah ke ruangan lain. Membereskan barang-barang tak berguna di rumah sebesar itu memang memakan waktu cukup lama.

"Apa kita boleh masuk ke ruangan kerja papa??" Moegi menatap Ryn ragu.

"Aku rasa kita tak perlu ke ruangan itu, kita tidak tahu barang yang penting dan tidak disana! Ya kan??"

"Baiklah, bisakah kita istirahat??" Lizzie merengek, ia menjatuhkan tubuhnya dan duduk di atas lantai.

"Hahaha, kau boleh ke kamarku terlebih dahulu! Aku akan menyusul setelah membantu Moegi meletakan kardus ini"

"Oke"

Ryn mengangkat dus ukuran besar dibantu dengan Moegi. Kedua kakak beradik itu saling bercanda dalam perjalanan nya menuju gudang belakang rumah.

Suasana dalam gudang sungguh berantakan, debu dimana-mana dan kotak kardus tak tertata dengan rapi.

"Moegi?? Apa begini caramu meletakan barang?" Ryn berkacak pinggang menatap adiknya.

"Aku kan masih kecil, aku tidak bisa mengangkat kardus ini sendirian ke atas sana!" Moegi menunjuk ke sebuah rak paling atas.

Benar juga! - Ryn.

"Baiklah, mari kita lakukan dengan sangat mudah" Ryn tersenyum menyeringai.

Moegi langsung berlari menutup pintu gudang, ia tahu apa yang akan kakaknya lakukan. Apa lagi kalau bukan menggunakan sihirnya untuk memindahkan barang?

"Sudah kak!" Ucap Moegi senang.

Ryn memberikan jempolnya dan mengedipkan sebelah matanya pada Moegi.

Wingadafucia~

Moegi tercengang melihat kardus-kardus berat itu terbang melayang ke atas menuju rak besi paling atas. Ia menepuk tangannya karena kagum melihat kemampuan sang kakak.

"KEREN!!" Teriak Moegi kencang.

"Hehehe, siapa dulu dong?!"

Pekerjaan yang seharusnya berat dilakukan oleh orang dewasa seperti bukan apa-apa jika Ryn yang melakukan nya. Gadis bermata biru itu tersenyum dan menepuk tangannya sendiri untuk mengapresiasi bakat yang ia miliki.

"Baiklah, kakak akan menemui Lizzie! Kau jangan lupa kunci pintunya ya??"

"Siap bos!"

Setelah Ryn meninggalkan gudang, Moegi menyapu lantai gudang sebentar dan saat semua sudah beres. Bocah itu memegang gagang pintu dan hendak mengunci pintu gudang, namun ia mendengar suara benda jatuh dari dalam gudang.

PRAK!!

Suara benda jatuh itu begitu ringan namun masih terdengar di kedua telinga Moegi. Bukan Moegi kalau tak memiliki rasa penasaran yang begitu tinggi, anak itu memberanikan diri menghampiri sumber suara.

Matanya terbuka lebar saat ia tahu benda apa yang baru saja jatuh ke lantai, Moegi memungutnya dan mengusap-usap benda tersebut.

"Apa ini??" Moegi memandangi benda itu dengan seksama.

Itu adalah sebuah amplop berwarna cokelat tua yang sudah usang. Moegi membuka pita perekat pada ujung amplop yang telah rusak, ia mengeluarkan secarik kertas dari dalam amplop itu.

"Apa ini surat??"

Di kertas itu tertulis :

September, 20xx

Hai, bagaimana kabar keluarga kalian? Dan bagaimana kabar cucuku? Bisakah kalian mengirimkan fotonya padaku? Hehe... Oh iya, untuk Mod jangan sering-sering mengunjungi di rumah sakit! Aku sungguh tak apa berada disini.

Ini aneh ya? Dulu aku selalu menggunakan ponsel untuk menghubungi semua orang, tapi... Dengan mata tua ini, aku bisa apa? Semoga kalian tetap bahagia!!

Salam hangat,

Isabella Mikaelson.

Kedua tangan kecil Moegi gemetaran membaca nama belakang seseorang yang menulis surat pada ayahnya. Anak laki-laki itu melipat kertas tersebut dan menyembunyikannya di dalam kantong celananya.

Isabella Mikaelson?? - Moegi.

Dengan buru-buru Moegi mengunci pintu gudang, ia berlari menuju kamarnya sendiri dan mengunci rapat pintu kamarnya.

"Astaga! Apa mataku telah menipuku?"

Moegi kembali membuka secarik kertas yang baru saja ia lipat, ia fokus membaca kembali isi surat tersebut.

"Dari tanggalnya, ini sekitar dua tahun yang lalu" Moegi merebahkan tubuhnya ke atas ranjang. "Nama keluarganya mirip dengan kakak, apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa nama belakangku dan kakak berbeda?"

Bersambung!!

Jangan lupa LIKE!! 😘🙏 Makasih...

Terpopuler

Comments

Saniia Azahra Luvitsky

Saniia Azahra Luvitsky

Isabella di panti jompo kah

2021-03-25

1

Just Rara

Just Rara

kira2 kpn ya Ryn tau tentang kekuatan yg ada di dirinya🤔🤔🤔

2021-03-14

1

Tinta hitam

Tinta hitam

bukan nya di part (aku lupa) di season 1 wktu prtama kali ryn ktemu isabela saat isabela menolong ryn yang khabisan tenaga karena menghinotis banyak bapak2 hidung belang yang mmbicarakan duyung.di part itu rts bilang trahir mlihat isabela di usia 12 tahun 😁

2020-11-17

5

lihat semua
Episodes
1 KELAHIRAN!!
2 MASA KECIL (RYN)
3 RYN, 7 TAHUN
4 BERADU ARGUMEN
5 JUNIOR HIGH SCHOOL (PART 1)
6 JUNIOR HIGH SCHOOL (PART 2)
7 RYN DAN DONAT
8 RYN (15 TAHUN)
9 PETAK UMPET (RYN 16 TAHUN)
10 RUMAH!!
11 HYBRID DIARY'S (KATRINA)
12 TANDA-TANDA
13 D.M
14 FACT (PART 1)
15 FACT (PART 2)
16 SUDUT PANDANG RYN
17 TRUE STORY
18 SLEEPING BEAUTY
19 MAGIC
20 MIND (PART 1)
21 AUTHOR
22 MIND (PART 2)
23 JIWA FUU
24 MALAM YANG PANJANG
25 NILAI
26 PARTY (PART 1)
27 PARTY (PART 2)
28 PARTY (PART 3)
29 KERASUKAN??
30 WITH RYN
31 MERAH
32 MEMILIH
33 LIBUR PANJANG
34 NELAYAN MABUK
35 PEMIMPIN
36 CLOSER
37 DENDAM
38 KHAWATIR
39 SISIK IKAN
40 BERITA
41 PACAR DENSHA??
42 BURON
43 AUTHOR
44 PELEDAK
45 MELINDUNGI SEMUANYA
46 TRIBRID & HYBRID
47 KATRINA'S MIND
48 PENAMPUNGAN
49 GHOST!!
50 FUU X POSEIDON
51 PERGI
52 NEWBIE (PART 1)
53 NEWBIE (PART 2)
54 J.M
55 BERTEMU!!
56 GADIS CANTIK!
57 DENSHA CORNER
58 DREAM??
59 SURPRISE!!
60 POSESIF
61 JENNIE'S
62 CURHAT
63 MENGHALANGI
64 POTONGAN INGATAN
65 HADIAH KUTUKAN
66 SAKRAL??
67 SAKIT
68 AUTHOR
69 PIYAMA
70 SARAPAN
71 PENYIHIR!
72 MEMBUNGKUS
73 THE COLLIN'S (PART 1)
74 THE COLLIN'S (PART 2)
75 BUNGA
76 DENSHA X KRAKEN
77 PULANG!
78 RENCANA!!
79 VIDEO LAMA
80 KARIN (HYDRA)
81 LANDON
82 KEBODOHAN SITA
83 MAAFKAN SAYA!!
84 D-DAY
85 BEKAS
86 RYN??
87 RUMAH BARU!
88 SAD
89 WAKTU
90 NAMA
91 BELLA?? MIA??
92 WHO??
93 TELEVISI
94 AYAH DAN MENANTU
95 APA KAU SAKIT?
96 BUKAN AKU!
97 MENCARI
98 NIHIL?
99 PENDOSA
100 BERJUANG
101 MUSUH (PART 1)
102 MUSUH (PART 2)
103 HIDUP DAN MATI
104 LATER
105 DANIEL SAY'S
106 LAUT BIRU
107 KESAN
108 PROMOSI
Episodes

Updated 108 Episodes

1
KELAHIRAN!!
2
MASA KECIL (RYN)
3
RYN, 7 TAHUN
4
BERADU ARGUMEN
5
JUNIOR HIGH SCHOOL (PART 1)
6
JUNIOR HIGH SCHOOL (PART 2)
7
RYN DAN DONAT
8
RYN (15 TAHUN)
9
PETAK UMPET (RYN 16 TAHUN)
10
RUMAH!!
11
HYBRID DIARY'S (KATRINA)
12
TANDA-TANDA
13
D.M
14
FACT (PART 1)
15
FACT (PART 2)
16
SUDUT PANDANG RYN
17
TRUE STORY
18
SLEEPING BEAUTY
19
MAGIC
20
MIND (PART 1)
21
AUTHOR
22
MIND (PART 2)
23
JIWA FUU
24
MALAM YANG PANJANG
25
NILAI
26
PARTY (PART 1)
27
PARTY (PART 2)
28
PARTY (PART 3)
29
KERASUKAN??
30
WITH RYN
31
MERAH
32
MEMILIH
33
LIBUR PANJANG
34
NELAYAN MABUK
35
PEMIMPIN
36
CLOSER
37
DENDAM
38
KHAWATIR
39
SISIK IKAN
40
BERITA
41
PACAR DENSHA??
42
BURON
43
AUTHOR
44
PELEDAK
45
MELINDUNGI SEMUANYA
46
TRIBRID & HYBRID
47
KATRINA'S MIND
48
PENAMPUNGAN
49
GHOST!!
50
FUU X POSEIDON
51
PERGI
52
NEWBIE (PART 1)
53
NEWBIE (PART 2)
54
J.M
55
BERTEMU!!
56
GADIS CANTIK!
57
DENSHA CORNER
58
DREAM??
59
SURPRISE!!
60
POSESIF
61
JENNIE'S
62
CURHAT
63
MENGHALANGI
64
POTONGAN INGATAN
65
HADIAH KUTUKAN
66
SAKRAL??
67
SAKIT
68
AUTHOR
69
PIYAMA
70
SARAPAN
71
PENYIHIR!
72
MEMBUNGKUS
73
THE COLLIN'S (PART 1)
74
THE COLLIN'S (PART 2)
75
BUNGA
76
DENSHA X KRAKEN
77
PULANG!
78
RENCANA!!
79
VIDEO LAMA
80
KARIN (HYDRA)
81
LANDON
82
KEBODOHAN SITA
83
MAAFKAN SAYA!!
84
D-DAY
85
BEKAS
86
RYN??
87
RUMAH BARU!
88
SAD
89
WAKTU
90
NAMA
91
BELLA?? MIA??
92
WHO??
93
TELEVISI
94
AYAH DAN MENANTU
95
APA KAU SAKIT?
96
BUKAN AKU!
97
MENCARI
98
NIHIL?
99
PENDOSA
100
BERJUANG
101
MUSUH (PART 1)
102
MUSUH (PART 2)
103
HIDUP DAN MATI
104
LATER
105
DANIEL SAY'S
106
LAUT BIRU
107
KESAN
108
PROMOSI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!