Ellie langsung melakukan protes setelah mendengar ucapan Matthew. “Apa? Tidak bisa Matthew. Itu sangat menyakitkan. Setelah melakukan teleportasi aku langsung memuntahkan makananku. Kau tega sekali Matthew.”
“Kau sendiri tidak merasakan bagaimana sengasaranya aku ketika memuntahkan semua makanan itu bukan? Jadi, jangan membuat keputusan seenakmu saja.” Protes Ellie.
Matthew tidak menyangka adiknya yang biasanya penurut ini tiba-tiba melayangkan protes seperti itu. Seingat Matthew ini adalah pertama kalinya Ellie muntah sampai parah seperti ini. Sejak mereka kecil hingga sekarang, Ellie tidak pernah merasa sakit.
Jadi, mengalami kejadian yang seperti ini sepertinya cukup berat bagi Ellie. Ia tidak mau lagi merasakan muntah yang seperti itu. Matthew juga baru ingat bahwa mental milik adiknya ini hanyalah mental yang dimiliki oleh anak sepuluh tahun.
Apalagi selama ini orang tua mereka melindungi ketiganya dari ancaman bahaya. Kedua adik Matthew ini bahkan tidak pernah merasakan yang namanya berada di titik terbawah.
Itu berbeda sangat dengan Matthew. Dirinya adalah seseorang yang terlahir kembali. Ia pernah merasakan tiga puluh tahun kehidupan sebelum akhirnya meninggal dan terlahir kembali ke dunia ini.
Baginya merasakan penderitaan sebentar untuk akhirnya berbahagia adalah hal yang sudah biasa dilakukan. Jika ingin hidup nyaman, Kamu harus berani berkorban. Entah itu waktu, tenaga atau bahkan uang. Jika bukan Kamu, maka akan ada orang lain yang berkorban untuk kenyamanan hidupmu.
Seperti orang tua misalnya. Mereka selalu berkorban untuk memberikan kehidupan ternyaman bagi anak-anaknya. Tidak peduli apa pun itu akan mereka korbankan. Bahkan jika itu nyawa sekali pun.
…
Matthew pun meletakkan sebelah tangannya di pundak Ellie. Ia lalu memeluk adiknya itu lalu mengelus punggungnya pelan. Matthew harap dengan begini Ellie akan merasa lebih baik lagi.
“Kau bersabarlah Ellie. Setelah ini Kau bisa beristirahat. Jika kita berjalan, maka kita akan menghabiskan waktu kita. Orang-orang itu bisa kapan saja berhasil mengejar kita jika kita tidak bergegas. Selagi mereka dalam keaadaan kacau, lebih baik kita pergi sejauh mungkin. Dengan begitu mereka tidak akan mencurigai kita.”
“Meski kita terlihat jauh lebih tua dengan penampilan kita sekarang, kita tidak bisa bersantai dan menurunkan kewaspadaan kita. Kita tidak tahu bagaimana mereka berkomunikasi antara satu sama lain. Jadi bisa saja informasi tentang kita sudah beredar ke anggota organisasi yang lain.”
“Dengan kita pergi dari Hutan Morento kita akan berada di wilayah kerajaan lain. Aku yakin dengan kita begitu kita bisa mencari alibi tentang identitas jika bertemu dengan seseorang. Jika seseorang menemukan kita di sini, apalagi orang itu adalah anggota organinasi itu, maka meskipun wajah kita berubah mereka akan tahu bahwa itu adalah kita.” Jelas Matthew panjang lebar.
John mengangguk-anggukkan kepalanya mendengar penjelasan Matthew. Ia memberikan sebuah jempol untuk analisa yang Matthew berikan. Dengan memberikan beberapa informasi, anak laki-laki itu bisa menyimpulkan semuanya. John yakin ia memiliki bakat untuk menjadi seorang pemimpin.
Mungkin darah dari keluarga Dawanson lebih mendominasi dari pada darah keluarga Deluce. John yakin ia memiliki kecerdasan ini menurun dari Jendral Arnold Dawnson ayah dari Albert. Jendral Arnold tekenal akan strategi-strategi perangnya.
Yang ditakuti dari Jendral Arnold bukanlah kemampuan bertarungnya, tetapi kemampuannya membuat strategi. Masih banyak Jendral-jendral lain yang bisa mengalahkan jendral Arnold dalam bertarung, tetapi tidak banyak yang bisa mengalahkan strategi buatannya.
“Dengarkan penjelasan Kakakmu. Kau hanya perlu tersiksa sekali lagi. Setelah ini Kau bisa makan sepuasmu dan beristirahat. Aku tidak sabar memakan daging bakar dari kedai yang ada di desa itu. Mereka memiliki daging bakar yang cukup enak.”
John lalu terdiam sesaat. Ia tengah membayangkan daging bakar yang ia rasakan seminggu yang lalu itu. Tanpa ia sadari ia menjulurkan lidahnya dan membasahi bibirnya.
Seminggu yang lalu John singgah di desa tersebut. Ia memesan makanan di salah satu kedai yang ada di sana. Ia tidak menyangka bisa menemukan makanan yang lezat di desa kecil itu. Ia masih ingat betul rasa dari daging tersebut.
Dagingnya sangat lembut dan bumbunya yang pas menambah kelezatan daging bakar tersebut. Meskipun daging tersebut berasal dari monster tingkat silver, namun hal itu tidak mengurangi kelezatannya.
John sangat ingin mengetahui bumbu-bumbu apa yang digunakan oleh pemilik kedai untuk memasak daging tersebut. Mungkin dia bisa membeli beberapa bumbu itu. Setidaknya ia tidak akan memakan daging dengan rasa tawar seperti sebelum-sebelumnya.
“Percaya padaku, mereka memiliki makanan yang sangat lezat. Aku yakin Kau akan menyukainya. Aku saja tidak sabar ingin mencicipinya kembali.”
“Benarkah?” Tanya Jasper bersemangat.
Sebelumnya ia hanya menjadi pendengar ketika Ellie berkeluh kesah kepada Matthew. Ia tidak bisa memberikan respon apa pun. Di satu sisi, ia memiliki pemikiran yang sama dengan Ellie. Di sisi lain, pemikiran Matthew, Kakak tertua mereka selalu benar. Jadi Jasper hanya mendengarkan saja.
Sekarang ia akan memihak kepada pilihan Matthew. Ini karena ucapan John barusan. Jika ada makanan yang akan mengkompensasi penderitaan yang Jasper rasakan ketika berteleportasi, mungkin penderitaan kecil ini tidak masalah untuk Jasper.
“Kau tidak berbohong padaku bukan?” Tanya Jasper sembari memandang tajam ke arah John. Anak laki-laki itu masih belum sepenuhnya percaya dengan John. Jadi, ia ingin memastikan kembali ucapan dari John.
“Tentu saja tidak. Aku tidak akan menipumu jika hal ini menyangkut makanan enak. Jadi bagaimana? Apa Kau masih mau tetap berjalan kaki atau berteleportasi?” tanya John.
“Ellie, benar kata Matthew tadi. Kita harus segera pergi dari sini untuk bisa segera memakan daging… Ah tidak maksudku untuk segera menghindari kejaran orang-orang dari organisasi gelap itu. Jadi, tidak masalah jika kita menderita sedikit lagi.”
Ketika berucap demikian, Jasper terlihat memasang wajah yang serius. Jika saja Jasper tidak menanyakan mengenai daging bakar kepada John, dan salah dalam berucap sebelum ini, maka Jasper yang sekarang akan terlihat seperti orang bijak.
Sayangnya itu tidak terjadi. Lidahnya yang beberapa kali menyapu bibirnya tidak bisa membohongi bahwa Jasper sangat ingin merasakan daging bakar di kedai yang John ceritakan. Bahkan, Matthew bisa melihat air liur Jasper mengalir dari sudut bibirnya.
Atas bujuk rayu Jasper, dan karena Ellie sendiri juga tertarik dengan rasa daging bakar yang John ceritakan, Ellie akhirnya setuju untuk melakukan teleportasi lagi.
“Baiklah aku akan mengikuti saran kalian untuk melakukan teleportasi. Aku harap Kau menepati janjimu untuk mencarikan makanan enak untuk kami setelah ini Kakek John. Jika makanan yang Kau ceritakan itu tidak ada, maka aku akan mengadukanmu pada ibuku.” Ucap Ellie yang tidak bisa menutupi binary di matanya.
Keengganan yang Ellie rasakan sebelum ini, seolah hilang begitu saja. Melihat Ellie yang bisa dibujuk hanya dengan makanan membuat Matthew menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia tidak menyangka adiknya akan “semurah” ini. Matthew kira ia perlu memberikan wejangan-wejangan panjang untuk membujuk Ellie. Ternyata…
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
DEWA KEGELAPAN
wkwkwkwkw
2021-12-29
2
Albert Manurung
tambah donk updatenya thor, jgn cuma 2 eps perhari
2021-12-29
2