ME 8 Laki-lali dari Hutan Morento

Seorang laki-laki dengan tampilan acak-acakan terlihat keluar dari dalam hutan Morento. Bajunya terlihat sangat lusuh, jenggotnya tebal tidak terawat, tubuhnya sedikit membungkuk dengan sebuah tongkat menopangnya. Beberapa Mercenary terlihat memperhatikan laki-laki tersebut.

“Kau lihat dia? Aku tidak tau orang gila mana dia itu. Berani sekali dia masuk ke hutan Morento hanya berpakaian seperti itu.” ucap seorang Mercenary Knight kepada temannya.

“Beruntung dia bisa keluar dengan selamat. Aku yakin dia tidak masuk terlalu dalam di hutan Morento. Meski monster terkuat di hutan Morento hanya sampai tingkat platinum namun di sekitar sini terlalu banyak monster di tingkat gold yang terlihat.”

“Kemarin saja Serikat Macan Emas diserang oleh kawanan Serigala hitam di lima kilometer dari desa Sogremon. Ada lima Serigala Hitam tingkat gold di kawanan itu. Aku dengar tiga anggota mereka gugur setelah melawan Serigala Hitam. Jika saja tim patrol desa ini tidak menolong aku yakin hanya Jack ketua dari Macan Emas yang selamat.” jawab temannya.

“Benarkah itu Mark? Tidak biasanya kita menemui kawanan Serigala Hitam di sekitar desa. Bukankah mereka biasanya baru kita temui jika kita sudah lebih dari dua puluh kilometer dari desa? Kenapa sekarang mereka semakin dekat?” Tanya temannya.

“Aku sendiri kurang yakin Rob. Tapi seseorang dari tim patrol desa bercerita bahwa kawanan itu lari dalam hutan. Mereka bukannya sedang melakukan perburuan tetapi kawanan itu terlihat tengah melarikan diri dari seseuatu. Mungkingkah ada monster yang naik tingkat ke platinum dan memperluas daerah kekuasaannya sehingga membuat Serigala Hitam melarikan diri?”

“Aku sendiri juga tidak tau. Tapi sepertinya kita harus menunggu keadaan kondusif terlebih dahulu. Macan Emas yang memiliki rata-rata petarung di tingkat silver saja kocar kacir, padahal mereka memiliki Jack yang berada di tingkat gold. Lalu bagaimana lagi dengan kita yang hanya di tingkat silver?”

Ketika kedua orang itu tengah asik berdiskusi, laki-laki berpenampilan lusuh yang baru saja keluar dari dalam hutan terlihat menghampiri mereka. Kedatangan laki-laki tersebut membuat mereka menghentikan percakapan yang mereka lakukan.

“Hey apa kalian tau dimana letak kedai Mawar Hitam?” tanya laki-lakiberpenampilan lusuh ini.

“Oh kau mencari kedai Mawar Hitam?” tanya Rob, laki-laki berpenampilan lusuh itu mengangguk. “Kau lihat bangunan tiga lantai yang memasang bendera Kerajaan Deluce itu?” ucap Rob sembari menunjuk ke arah bangunan yang memasang bendera Kerajaan Deluce di atap bangunannya. “Di depan bangunan itu adalah Kedai Mawar Hitam.”

“Terima kasih atas informasinya.”

“Sama-sama.” Ucap Rob. Laki-laki berpenampilan lusuh itu terlihat mulai berjalan meninggalkan Mark dan Rob yang masih memandanginya. “Hey bung.” Ucap Rob tiba-tiba yang membuat laki-laki berpenampilan lusuh itu menghentikan langkahnya.

“Ya? Kenapa kau menghentikanku?” Tanya laki-laki tersebut.

“Jangan masuk ke dalam hutan Morento dengan pakaianmu seperti itu. Saat ini hutan Morento sangat berbahaya untuk orang biasa sepertimu. Setidaknya jika kau memang harus masuk ke dalam hutan, belilah baju zirah di pandai besi desa. Setidaknya dengan memakai baju zirah akan sedikit melindungimu jika kau bertemu dengan monster sampai tim patrol desa datang.” Ucap Rob mengingatkan.

Rob tidak ingin melihat orang lain celaka. Apalagi orang yang tidak memiliki kempampuan seperti laki-laki di depannya. Ia tidak merasakan gelombang elemen dari laki-laki tersebut. Hal itu berarti laki-laki di depannya ini adalah orang biasa.

Memang tidak semua orang bisa memasuki dunia profesional dan bisa mengendalikan elemen. Masih banyak orang biasa di dunia ini. Tujuh puluh persen orang di dunia ini adalah orang tanpa kemampuan. Lalu setiap tahun angka kematian orang biasa di tangan monster terbilang cukup tinggi meski mereka yang memiliki kemampuan sudah berusaha semaksimal mungkin memburu para monster.

“Ya aku tau. Terima kasih telah mengingatkan.” Ucap laki-laki itu dengan nada yang tidak terlalu serius, seolah-olah dia tidak mendengar ucapan dari Rob.

Rob dan Mark hanya diam melihat respon laki-laki berpenampilan lusuh itu. Mereka hanya memandangi kepergian laki-laki itu. Ketika laki-laki itu cukup jauh dari mereka, Rob kembali berbicara kepada Mark.

“Sepertinya laki-laki itu sudah bosan hidup.” Ucap Rob.

“Biarkan saja dia Rob. Setidaknya kau sudah mengingatkan dia. Perkara dia mau mendengarkan atau tidak itu bukan urusan kita. Yang jelas saat ini kita jangan dulu mengambil misi. Pergunakan waktu luang ini untuk berlatih. Aku dengar bulan depan Serikat Bulan Perak merekrut anggota baru. Aku rasa kita bisa mempertimbangkan untuk bergabung bersama mereka.”

*****

Kedai Mawar Hitam terlihat cukup ramai dengan banyaknya pemburu yang berkumpul di sana. Tidak banyak tempat kosong di sana padahal saat ini hari masih siang. Sepertinya kejadian yang dialami oleh Serikat Macan Emas membuat para pemburu ini tidak mengambil misi untuk masuk ke hutan Morento. Akibatnya di siang hari seperti ini mereka terlihat berkumpul di Kedai Mawar Hitam.

“Pelayan bawakan kami bir lagi.” Seseorang berteiak meminta bir ketika laki-laki berpenampilan lusuh, yang tadi ditemui Rob dan Mark, memasuki kedai tersebut. Menghiraukan kegaduhan yang terjadi, laki-laki itu berjalan mendekati seorang pelayan yang selesai mengantarkan pesanan makanan kepada pelanggan.

“Apakah ada yang bisa aku bantu Tuan?” tanya pelayan tersebut.

“Ya. Aku ingin merasakan daging bakar dari monster tingkat platinum.” Ucap laki-laki tersebut.

Pelayan tersebut memandang aneh ke arah laki-laki tersebut. Ia menatap laki-laki tersebut dari atas hingga bawah. Penampilannya sangat lusuh, seperti seorang gelandangan.

Pelayan tersebut tidak yakin bahwa laki-laki di depannya ini memiliki cukup uang untuk membayar daging monster tingkat platinum. Pakaiannya saja seperti itu.

Lagipula di kedai ini tidak ada makanan yang menggunakan daging monster di tingkat platinum. Daging tersebut sangat langka disini. Jika ada pun sangat mahal dan yang pasti tidak akan di jual di kedai ini.

Mungkin jika seseorang berhasil membunuh monster di tingkat platinum, maka mereka lebih memilih menjual dagingnya di kota. Banyak para bangsawan yang akan merebut untuk membeli.

“Maaf Tuan. Tetapi di kedai kami tidak menyediakan daging monster tingkat platinum. Daging terbaik kami hanyalah daging monster tingkat silver, terkadang ada daging monster tingkat gold. Tetapi saat ini kami hanya memiliki daging monster tingkat silver.” Jelas pelayan tersebut dengan penuh kesabaran.

“Ah sayang sekali. Aku menginginkan daging monster tingkat platinum. Bisakah kau bertanya kepada pemilik kedai ini, apakah dia memiliki daging monster tingkat platinum. Tentu saja aku akan membayarnya, berapapun harganya. Jangan takut aku tidak membayarnya.”

“Maaf Tuan. Kami memang tidak memiliki daging monster tingkat platinum.” Ucap pelayan tersebut dengan penuh penekanan di setiap katanya.

“Ah cobalah tanyakan pada pemilik kedai ini. Katakan padanya ada yang mengingkannya memasakkan daging Boa Hitam tingkat platinum. Aku yakin dia mau melakukannya.” Pinta laki-laki tersebut seolah-olah tidak melihat pandangan mencemooh dari pelayan di depannya.

“Baiklah Tuan, akan aku sampaikan pesananmu kepada bosku. Carilah tempat duduk dan buat dirimu senyaman mungkin.”

Tanpa menunggu balasan dari laki-laki di depannya pelayan tersebut berjalan menjauh. Ia sedikit menghentak-hentakkan langkahnya, jengkel dengan pelanggan yang baru saja ia temui.

Jika saja pemilik kedai ini tidak mengharuskan pelayan kedainya untuk bersikap ramah kepada pelanggan, siapa pun itu dia, maka sudah pasti dirinya akan mengolok-olok pelanggan tadi. Ia masih membutuhkan pekerjaan ini. Tidak banyak pekerjaan yang bisa dilakukan orang biasa sepertinya di desa kecil ini.

Setidaknya ia harus bisa bertahan sampai ia mengumpulkan uang cukup untuk bisa ikut dalam rombongan karavan para pedagang. Melakukan perjalanan di dunia penuh monster seperti ini akan sangat berbahaya bagi orang biasa sepertinya. Jika ia ingin mengikuti rombongan karavan para pedagang yang dikawal oleh banyak pemburu dan tentara bayaran itu, ia butuh membayar mahal.

“Susan, kenapa kau terlihat jengkel seperti itu?” suara seseorang membuat pelayan bernama Susan itu menghentikan langkahnya.

“Bos Elisa. Ada pelanggan menyebalkan di depan sana.”

“Apa ada seseorang yang membuat masalah?” tanya bos dari pelayan tersebut yang ternyata adalah Elisa.

“Tidak membuat masalah terlalu besar menurutku. Hanya saja dia meminta hal yang aneh. Dia meminta kita menyajikan daging monster tingkat platinum. Meski aku sudah mengatakan bahwa kita tidak memilikinya, namun orang itu masih bersikeras memesannya.”

“Dia bahkan menyuruhku mengatakan padamu bahwa dia menginginkan daging Boa Hitam masakanmu. Apa kau benar-benar memiliki daging monster tingkat platinum bos?” tanya Susan.

“Apa kau bilang?” Tanya Elisa yang sekarang melebarkan matanya, kaget dengan ucapan Susan barusan.

“Dia meminta daging monster tingkat platinum.” Jawab Susan dengan sedikit memelankan suaranya.

Ia tidak menyangka akan mendapatkan respon seperti ini dari Bosnya. Ada sedikit rasa takut yang Susan rasakan. Tidak biasanya Elisa berkata keras dan menunjukkan ekspresi seperti itu. Tidak hanya itu, Susan juga merasakan tekanan yang tidak pernah ia rasakan. Itu seperti tenanan dari orang berilmu tinggi.

Meski memarahi bawahannya ketika mereka membuat salah, Elisa tidak semengerikkan sekarang ini. Apa ada yang salah dengan laki-laki tadi? Ataukah bosnya ini mengenal laki-laki itu? Jika tidak kenapa dia bersikap demikian?

Elisa yang melihat ketakutan dalam diri susan, mencoba mengambil nafas panjang untuk menenangkan diri. Setelahnya, dia kembali berbicara senormal mungkin meski dalam hatinya sekarang sedang berkecamuk.

“Kau bilang dia meminta daging Boa Hitam tingkat platinum?”

“Ya.”

Setelah mendengar jawaban dari susan Elisa memperlihatkan raut wajah yang cukup serius. Susan tidak pernah melihat bosnya yang murah senyum itu menampilkan wajah yang seserius ini.

“Bawa pelanggan itu ke dalam. Bawa dia ke salah satu kamar kosong yang kita punya. Katakan padanya aku akan menemuinya sebentar lagi.”

Tanpa menunggu respon Susan, Elisa pergi meninggalkan kedai dengan sedikit terburu-buru. Melihat keseriusan masalah ini membuat Susan bergegas menjalankan tugas yang Elisa berikan padanya.

Sepertinya pesanan dari laki-laki perpenampilan lusuh tadi adalah sebuah kode yang Susan sendiri tidak mengerti maksudnya. Yang jelas, hal tersebut cukup serius dengan melihat bagaimana Elisa menanggapinya.

Terpopuler

Comments

Kerta Wijaya

Kerta Wijaya

🤟

2022-04-21

0

ryuga

ryuga

semangat thor
semangat

2022-02-01

1

lihat semua
Episodes
1 ME 1 Usia Sepuluh Tahun di Dunia Lain
2 ME 2 Elisa dan Albert
3 ME 3 Diskusi di Pagi Hari
4 ME 4 Diskusi di Pagi Hari (2)
5 ME 5 Diskusi di Pagi Hari (3)
6 ME 6 Identitas Albert dan Elisa
7 ME 7 Sembilan Elemen
8 ME 8 Laki-lali dari Hutan Morento
9 ME 9 Pertemuan di Kedai
10 ME 10 Pertemuan di Kedai
11 ME 11 Kesan Pertama Yang Buruk
12 ME 12 Tes Kedua
13 ME 13 Salam Perpisahan
14 ME 14 Salam Perpisahan (2)
15 ME 15 Salam Perpisahan (3)
16 ME 16 Pertarungan Empat Orang Di Tingkat Platinum
17 ME 17 Transaksi (1)
18 ME 18 Transaksi (2)
19 ME 19 Efek Dari Teleportasi
20 ME 20 Disogok Dengan Makanan
21 ME 21 Permintaan Adik
22 ME 22 Desa Siendra
23 ME 23 Di kedai
24 ME 24 Transaksi Yang Menguntungkan
25 ME 25 Pertarungan Pertama
26 ME 26 Menggunakan Elemen
27 ME 27 Musnah Tidak Bersisa
28 ME 28 Keinginan Jasper
29 ME 29 Latihan Di Kereta Berguncang
30 ME 30 Latihan Di Kereta Berguncang (2)
31 ME 31 Karavan Gold Mine
32 ME 32 Karavan Gold Mine (2)
33 ME 33 Seranggan Bandit
34 Me 34 Serangan Bandit (2)
35 ME 35 Serangan Bandit (3)
36 ME 36 Serangan Bandit (4)
37 ME 37 Serangan Bandit (5)
38 ME 38 George
39 ME 39 Memasak
40 ME 40 Kota Suiria
41 ME 41 Rumah Gadai Pak Tua Tom (1)
42 ME 42 Rumah Gadai Pak Tua Tom (2)
43 ME 43 Energi Jiwa
44 ME 44 Energi Jiwa (2)
45 ME 45 Candaan Yang Tidak Lucu
46 ME 46 Tawaran Tom
47 ME 47 Tawaran Yang Gagal
48 ME 48 Kota Greenwood (1)
49 ME 49 Kota Greenwood (2)
50 ME 50 Penginapan
51 ME 51
52 ME 52 Tuan Muda Sombong
53 ME 53 Oliver dan Alice
54 ME 54 Pembicaraan Oliver dan Alice
55 ME 55 Menguping
56 ME 56 Diselamatkan Oleh Suara Perut
57 ME 57
58 ME 58 Arthur
59 ME 59 Lelang
60 PH 60 Pertarungan Di Depan Rumah Lelang
61 ME 61 Keluarga Morgan
62 ME 62 Hari Seleksi
63 ME 63 Clarissa
64 ME 64 Dua Gadis Dengan Mulut Bau
65 ME 65 Perundungan Di Akademi
66 ME 66 Keluarga Johanson
67 ME 67 Kota Archdale (Akhir Buku Satu Tiga Anak Kembar)
68 ME 68 Leonard
69 ME 69 Kantin
70 ME 70 Mereka Yang Harus Dihindari
71 ME 71 Louis yang Was-was
72 ME 72 Diperebutkan
73 ME 73
74 ME 74 Terisi Kembali Dengan Cepat
75 ME 75
76 ME 76 Josh Si Pembawa Pesan
77 ME 77
78 ME 78
79 ME 79 Permintaan Matthew
80 ME 80 Pertemuan di Rumah Kaca
81 ME 81 Debaran Jantung Josh
82 ME 82 Kegalauan Frank
83 ME 83 Tiga Bulan Di Akademi
84 ME 84 Hutan Nordrhein
85 ME 85 Jack Smith
86 ME 86
87 ME 87
88 ME 88 Moon Wolf
89 ME 89
90 ME 90 Serangan Musuh
Episodes

Updated 90 Episodes

1
ME 1 Usia Sepuluh Tahun di Dunia Lain
2
ME 2 Elisa dan Albert
3
ME 3 Diskusi di Pagi Hari
4
ME 4 Diskusi di Pagi Hari (2)
5
ME 5 Diskusi di Pagi Hari (3)
6
ME 6 Identitas Albert dan Elisa
7
ME 7 Sembilan Elemen
8
ME 8 Laki-lali dari Hutan Morento
9
ME 9 Pertemuan di Kedai
10
ME 10 Pertemuan di Kedai
11
ME 11 Kesan Pertama Yang Buruk
12
ME 12 Tes Kedua
13
ME 13 Salam Perpisahan
14
ME 14 Salam Perpisahan (2)
15
ME 15 Salam Perpisahan (3)
16
ME 16 Pertarungan Empat Orang Di Tingkat Platinum
17
ME 17 Transaksi (1)
18
ME 18 Transaksi (2)
19
ME 19 Efek Dari Teleportasi
20
ME 20 Disogok Dengan Makanan
21
ME 21 Permintaan Adik
22
ME 22 Desa Siendra
23
ME 23 Di kedai
24
ME 24 Transaksi Yang Menguntungkan
25
ME 25 Pertarungan Pertama
26
ME 26 Menggunakan Elemen
27
ME 27 Musnah Tidak Bersisa
28
ME 28 Keinginan Jasper
29
ME 29 Latihan Di Kereta Berguncang
30
ME 30 Latihan Di Kereta Berguncang (2)
31
ME 31 Karavan Gold Mine
32
ME 32 Karavan Gold Mine (2)
33
ME 33 Seranggan Bandit
34
Me 34 Serangan Bandit (2)
35
ME 35 Serangan Bandit (3)
36
ME 36 Serangan Bandit (4)
37
ME 37 Serangan Bandit (5)
38
ME 38 George
39
ME 39 Memasak
40
ME 40 Kota Suiria
41
ME 41 Rumah Gadai Pak Tua Tom (1)
42
ME 42 Rumah Gadai Pak Tua Tom (2)
43
ME 43 Energi Jiwa
44
ME 44 Energi Jiwa (2)
45
ME 45 Candaan Yang Tidak Lucu
46
ME 46 Tawaran Tom
47
ME 47 Tawaran Yang Gagal
48
ME 48 Kota Greenwood (1)
49
ME 49 Kota Greenwood (2)
50
ME 50 Penginapan
51
ME 51
52
ME 52 Tuan Muda Sombong
53
ME 53 Oliver dan Alice
54
ME 54 Pembicaraan Oliver dan Alice
55
ME 55 Menguping
56
ME 56 Diselamatkan Oleh Suara Perut
57
ME 57
58
ME 58 Arthur
59
ME 59 Lelang
60
PH 60 Pertarungan Di Depan Rumah Lelang
61
ME 61 Keluarga Morgan
62
ME 62 Hari Seleksi
63
ME 63 Clarissa
64
ME 64 Dua Gadis Dengan Mulut Bau
65
ME 65 Perundungan Di Akademi
66
ME 66 Keluarga Johanson
67
ME 67 Kota Archdale (Akhir Buku Satu Tiga Anak Kembar)
68
ME 68 Leonard
69
ME 69 Kantin
70
ME 70 Mereka Yang Harus Dihindari
71
ME 71 Louis yang Was-was
72
ME 72 Diperebutkan
73
ME 73
74
ME 74 Terisi Kembali Dengan Cepat
75
ME 75
76
ME 76 Josh Si Pembawa Pesan
77
ME 77
78
ME 78
79
ME 79 Permintaan Matthew
80
ME 80 Pertemuan di Rumah Kaca
81
ME 81 Debaran Jantung Josh
82
ME 82 Kegalauan Frank
83
ME 83 Tiga Bulan Di Akademi
84
ME 84 Hutan Nordrhein
85
ME 85 Jack Smith
86
ME 86
87
ME 87
88
ME 88 Moon Wolf
89
ME 89
90
ME 90 Serangan Musuh

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!