Master Of Elements
Mattew memandang bosan ke arah Jasper, saudara kembarnya, yang saat ini tengah memerah susu monster yang berbentuk seperti sapi. Monster itu sudah menjadi peliharaan keluarga mereka sejak Matthew dan kedua saudara kembarnya terlahir di dunia ini.
Matthew bisa melihat beberapa bola cahaya berputar di sekeliling tubuhnya. Itu adalah bola-bola elemen yang Matthew lihat sejak dirinya terlahir di dunia ini. Sejak dirinya berumur tiga tahun, Matthew sudah mencoba berteman dengan para elemen dan membuat mereka mau mengikuti permintaannya.
Hasilnya, setelah tujuh tahun berlatih, Matthew berhasil memiliki lima elemen. Ketika Matthew dan kedua saudara kembarnya berusia delapan tahun, mereka berhasil memaksa Ayah mereka untuk memberikan sebuah latihan fisik.
Hasilnya, berkat latihan fisik itu mereka bisa lebih leluasa menggerakkan elemen-elemen di sekitar mereka. Sayangnya, kedua orang tua mereka belum mengajari mereka bagaimana caranya membuat elemen yang mereka miliki bergerak menjadi sebuah serangan.
Dari buku yang Matthew baca, mereka membutuhkan sebuah rune untuk bisa mengubah elemen yang mereka miliki untuk menjadi bentuk lain. Contohnya elemen api, Matthew tidak bisa mengeluarkan api tanpa bantuan rune meski dirinya sudah memiliki elemen api.
Tetapi Matthew mau bersabar untuk menunggu hal itu. Orang tuanya sudah berjanji bahwa mereka akan mengajari Matthew dan kedua saudara kembarnya mengenai rune ketika usia mereka sudah sebelas tahun. Itu hanya kurang beberapa bulan lagi.
Lalu ketika usia mereka dua belas tahun, orang tua mereka juga berjanji akan mengirim Matthew dan kedua saudara kembarnya ke akademi sihir terbaik di Benua Adradius, Akademi Sihir Adradius. Matthew sudah tidak sabar menunggu waktu itu tiba.
Matthew ingin segera memperkuat dirinya. Semenjak dirinya lahir di dunia ini, sudah tiga kali kawanan monster menyerang Desa Sogremon, tempatnya tinggal. Banyak yang gugur dalam serangan tersebut. Hal itu membuat Matthew bertekat memperkuat dirinya.
Sebenarnya sebelum terlahir di dunia ini, Matthew adalah seorang manusia yang hidup di Planet Bumi. Meskipun Bumi tidak terlalu damai, tetapi kehidupan di Bumi jauh lebih nyaman daripada di sini.
Di Bumi, ke mana pun ia ingin pergi, ia bisa memanggil taksi. Kursinya empuk, bagian dalamnya pun dingin. Meski tidak taksi, angkutan umum pun masih lebih nyaman daripada di dunia ini.
Di sini, semuanya memakai kereta kuda. Beberapa kereta kuda memang memiliki kursi yang empuk. Tetapi kekurangannya adalah di dalam sana sangat panas. Tidak hanya itu, di sini tidak ada yang mengenal pegas. Jadi, ketika kereta melewati jalan bergelombang, akan terasa goncangan yang kuat.
Lalu masalah air juga jauh lebih nyaman di dunianya yang dulu. Tinggal membuka keran dan air akan mengalir. Di sini Matthew perlu menimba air dulu jika ingin mandi atau memasak.
Meski kehilangan semua kenyamanan itu, Matthew tidak terlalu keberatan. Terlahir kembali di dunia yang penuh bahayalah yang membuatnya merasa berat.
….
“Matt, apakah Kau bisa membantuku membawa susu-susu ini ke sana?” Suara Jasper membuyarkan lamunan Matthew.
“Tentu.”
Matthew pun mengambil salah satu kendi yang berisi susu masuk ke dalam rumah. Dalam perjalanan masuk ke rumah, Jasper kembali mengajaknya berbicara.
“Matt, apakah Kau mau ke balai desa setelah ini? Aku dengar sebuah kelompok karavan pedagang akan datang ke desa kita. Pasti ada beberapa hal-hal baru yang bisa kita dapatkan di sana.” Ajak Jasper.
“Entahlah Jasper. Aku tidak yakin kita akan mendapatkan ijin untuk pergi dari rumah. Kau tahu, Ibu tengah sibuk dengan kedai miliknya. Ayah juga begitu, dia sibuk melatih tim patroli desa. Sebentar lagi perburuan tahunan di Hutan Morento akan dilaksanakan.”
“Dengan semua kesibukan mereka yang seperti itu, aku yakin Ayah dan Ibu tidak akan mengijinkan kita untuk keluar dari rumah.” Jawab Matthew.
Selama sepuluh tahun tinggal di dunia ini, Matthew hanya beberapa kali keluar dari rumah. Tidak lebih dari sepuluh kali. Mereka hanya keluar dari rumah jika ada acara besar di desa. Itu pun kedua orang tua mereka selalu ada di samping mereka mendampingi.
Cukup aneh memang menurut Matthew. Awalnya ia mengira orang tuanya khawatir akan bahaya yang mungkin saja mengancam keselamatan mereka. Tetapi itu menjadi cukup aneh ketika hanya Matthew dan kedua adiknya saja yang tidak keluar dari rumah.
Matthw terkadang melihat anak-anak yang lainnya dengan bebasnya keluar rumah mereka. Orang tua mereka tidak ada yang melarangnya. Lalu kenapa dengan mereka yang diperlakukan berbeda seperti itu?
“Kenapa sih kita tidak bisa keluar rumah dengan bebas. Kita sekarang seperti tahanan saja. Tidak bisa bebas seperti yang lainnya.”
“Aku yakin orang tua kita memiliki alasan melakukan hal itu Jas. Tidak mungkin mereka memenjarakan kita di rumah seperti ini.” Jelas Matthew mencoba memberi pengertian kepada Jasper.
“Tetapi apa alasannya? Ketika kita bertanya, mereka sama sekali tidak mau menjawabnya.” Ucap Jasper kesal.
“Kenapa Kau kesal begitu Jasper?” Tanya seorang anak perempuan yang ada di dapur rumah mereka. Itu adalah Ellie, saudara kembar Matthew yang lainnya.
“Hari ini aka nada karavan pedagang yang berkunjung ke desa kita Ellie. Aku ingin sekali pergi ke balai desa untuk melihat barang yang dibawa oleh para pedagang itu. Mungkin saja di sana kita bisa menemukan buku mengenai rune.”
“Jika kita mendapatkan buku mengenai rune seperti itu, aku yakin kita bisa segera menguasai sihir. Aku sudah bosan hanya berlatih meditasi dan fisik saja. Aku sudah menginginkan pertarungan sesungguhnya.” Jelas Jasper.
Mendengar ucapan Jasper, Matthew hanya menggelengkan kepalanya perlahan. Jasper adalah adiknya yang tidak sabaran. Dia ingin sekali bisa mengusai sihir dan melakukan pertarungan. Cita-citanya adalah membunuh sebanyak mungkin monster yang ada dan menjadi ahli pedang yang kuat.
Jika Matthew lebih memilih menjadi seorang penyihir, maka Jasper memilih menjadi seorang ahli pedang. Sedangkan Ellie, adik perempuannya itu memilih hal yang sama dengannya.
“Itu sangat tidak mungkin terjadi Jasper. Harga buku yang menampilkan sebuah rune biasanya sangat mahal. Tidak mungkin itu dijual bebas oleh karavan pedagang. Biasanya itu dijual dalam lelang di kota besar.”
“Meski Kau bisa menemukannya sekali pun, Kau tidak akan bisa menggunakan rune sebelum berusia tiga belas tahun.” Ucapan Ellie ini membuat Jasper semakin kesal.
“Ah kenapa Kau juga tidak mendukungku Ellie? Apakah Kau tidak ingin menjadi lebih kuat lagi?” Tanya Jasper kepada Ellie.
Melihat kedua adiknya yang akan berdebat, Matthew langsung menengahi keduanya.
“Sudahlah jangan bertengkar. Jasper Kau harus belajar bersabar. Tiga bulan lagi Ayah dan Ibu sudah berjanji akan mengenalkan kita pada beberapa rune yang mereka miliki bukan? Jadi jangan terlalu terburu-buru seperti itu.”
“Lagipula, Kau nanti akan menjadi sangat kuat daripada yang lainnya ketika sudah memiliki rune bukan? Kau sekarang sudah menguasai empat elemen. Tidak banyak anak seusiamu memiliki kemampuan itu. Jadi bersabarlah.” Jelas Matthew.
Selama ini, Matthew tidak hanya menggunakan pengetahuannya untuk memperkuat dirinya sendiri. ia membaginya dengan dua saudara kembarnya ini.
Matthew mengajari mereka bagaimana caranya berteman dengan para elemen dan membuat para elemen mau mengikuti permintaan mereka. Hasilnya cukup memuaskan.
Jasper saat ini sudah menguasai empat eleman yaitu eleme udara, api, gelap, dan ruang. Lalu Ellie saat ini juga menguasai empat elemen yaitu elemen air, api, cahaya, dan ruang. Sedangkan elemen yang dikuasai Matthew adalah elemen air, udara, api, cahaya, dan petir.
Dengan elemen yang mereka miliki sekarang, sudah jelas mereka adalah jenius di antara anak seusia mereka. Jika mereka sudah menguasai rune nantinya, kekuatan mereka juga akan jauh lebih besar daripada yang lainnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
John Singgih
lebih turuti orang tuamu nak jangan semaumu sendiri bahaya
2023-08-20
1
Meooooooong
meooooong
2022-04-04
1
Thor
kembar 3 kah ?
2022-02-23
1