episode 07

caera duduk di deretan bangku ruang tunggu sebuah klinik di dekat area kecelakaan semalam. menunggu perawat menyediakan obat yang harus di tebusnya. keadaan klinik masih sepi.

kepalanya terasa pusing. matanya sulit utuk terbuka lebar. akibat menangis semalaman, matanya jadi sembab. tapi caera masih bisa melihat keadaan mobil yang rusak ketika mobilnya di derek subuh tadi. dan pastilah Dinda akan marah padanya, karna caera menghancurkan mobilnya.

banyak orang yang menolongnya semalam. dengan kepayahan karna merasa lemas, caera di gotong keluar dari mobil yang bagian belakang sebelah kirinya ringsek. dia mengucapkan banyak terima kasih pada orang-orang yang menolongnya. mereka menghubungi mobil derek untuk membawa mobil itu ke bengkel.

caera memijit keningnya lembut. memejamkan mata membuatnya sedikit mendapatkan kenyamanan. keningnya sudah di beri plaster. hanya robek sedikit. tidak ada luka serius yang harus mendapatkan perawatan khusus. kini dia hanya menunggu menebus obat yang di berikan dokter jaga tadi.

membuka matanya dan melirik jam dinding yang ada di atas pintu kasir. pukul 6 pagi.

"nona caera Anaya" perawat memanggilnya dari counter obat.

"iya saya"

dia datang menghampiri. dengan malas dia mendengarkan perawat itu menjelaskan dosis obat yang harus di konsumsi.

"setelah 2 hari, nona bisa datang lagi dan kita akan mengganti plaster lukanya"

ujar perawat itu menjelaskan.

"ya, baiklah"

caera mengambil obatnya dan bergeser ke samping kiri untuk membayar.

keluar dari klinik dan berdiri mematung di halaman depan klinik. agak sedikit bingung ada dimana dia sekarang. memperhatikan sekeliling tempat itu. dia tidak sempat memperhatikan sekelilingnya semalam. karena masih gelap. sepertinya dia ada di daerah sekitar pantai.

berjalan lagi dan menemukan seorang tukang ojek yang terkantuk-kantuk duduk bersandar pada tembok ruko di pinggir jalan. caera mendekatinya.

"permisi"

tukang ojek itu kaget lalu cepat-cepat bangkit berdiri.

"maaf pak. bapak bisa antar saya ke hotel dekat sini?

"oh bisa nona. ayo saya antar"

Abang ojek itu langsung naik ke motor dan menyalakan mesin motor.

caera ikut naik. Dan duduk patuh saja di bancengan.

mentari pagi sudah mulai menampakkan garis cerahnya di ufuk timur. sebentar lagi pagi yang terang akan menjelma.

caera memperhatikan jalanan yang mereka lalui. ruko-ruko kecil berderet-deret di sepanjang jalan, tempat pedagang menjajakan suvernir.

berkendara selama sepuluh menit mereka sampai di depan sebuah hotel yang megah. caera turun dari motor dan mengucapkan terima kasih pada Abang ojek. membayar lebih pada tukang ojek. masuk ke hotel dan memesan kamar. dia belum mau pulang. dia ingin menyendiri dulu untuk saat ini.

****

caera membanting pintu kamar mandi hotel. selama lebih kurang sepuluh menit dia membiarkan tubuhnya berendam di dalam bathup dengan air hangat-hangat kuku. kemudian dia menyabuni tubuhnya dengan cepat, lalu mengganti air hangat dengan air yang dingin sekali. cara seperti itu selalu berhasil meredakan rasa marahnya.

selesai mandi dia berdiri di depan cermin yang sama tinggi dengan tubuhnya, dan mengamati bayangannya sendiri.

terlalu burukkah dia? mengapa Arya selingkuh jika masih mencintainya?

bergumam sendiri di depan cermin. menyentuh wajah dan tubuhnya sendiri. ah caera muak jika harus menilai atau membandingkan dirinya dengan orang lain. berjalan ke arah tempat tidur dan membanting tubuhnya telentang di sana.

Gino. bagaimana keadaannya sekarang?

caera mengempaskan napasnya kasar. dia tidak bisa meninggalkan Gino begitu saja. Gino butuh dirinya. karena berpikir tentang Gino lah yang membuat dia masih hidup sampai sekarang.

caera meraih tasnya. mengambil ponsel dan menyalakannya. begitu ponsel telah aktif, maka bertubi-tubi pesan masuk. dia hanya memandanginya saja tanpa berniat membalas semua pesan itu.

notifikasi pesan terus mermunculan. Dinda dan Arya yang paling banyak menghubungi dan mengirim pesan. dia memutuskan menelpon Dinda saja.

baru saja menelpon di detik pertama, Dinda langsung mengangkat telponnya.

"hallo... hallo Ra... Rara.. kamu dimana? kamu baik-baik saja kan Ra?

Dinda memberondong pertanyaan padanya di seberang sana.

"Ra... jawab Ra.!!" bentak Dinda tidak sabar. suaranya terdengar sangat panik dan khawatir.

"Din, aku baik-baik saja. jangan khawatir"

"bagaimana tidak khawatir? kau menghilang sepanjang malam"

Dinda mulai berteriak

"Dinda.. aku baik-baik saja"

terdengar isakan dari seberang sana. Dinda menangis. caera menguatkan hati untuk tidak ikut menangis. dia tahu Dinda sangat cemas padanya.

"Ra, pulanglah. kau tau bagaimana cemasnya paman dan bibi, Ra. pulanglah Ra" Isak Dinda memohon pada caera.

"Din, untuk saat ini aku tidak mau pulang dulu. tolong mengerti aku"

"Ra.. kita bisa selesaikan ini Ra. aku tahu kamu kuat. pulanglah Ra. Gino rindu kamu"

caera berusaha menahan tangisnya. hatinya terenyuh mengetahui semua orang yang ia sayangi juga mencemaskannya.

caera menarik napas dalam. Dinda juga diam di seberang sana.

"Din, sampaikan pada ibu kalau aku baik- baik saja. aku titip Gino ya Din. bilang pada ibu tidak usah khawatir. aku hanya butuh waktu untuk sendiri.

"Ra.. aku tahu ini sulit buat kamu. aku tahu kamu wanita yang tegar"

"terima kasih Din"

"tapi Ra, kasih tahu aku kamu di mana sekarang"

Dinda masih memaksa.

"aku butuh waktu Din. tolong sampaikan pada ibu ya. jangan khawatir aku tidak apa-apa"

"baiklah Ra. kamu baik-baik ya. jangan konyol kamu"

"iya Din. tapi mobil kamu aku pakai dulu ya. kamu pakai mobil ku saja dulu Din"

"ya, tidak apa-apa. jangan di pikirkan soal itu"

"makasih Din"

caera memutuskan sambungan telpon. menarik napas berkali-kali untuk mengurangi rasa sakit di hatinya. dia tidak berterus terang pada Dinda dengan apa yang telah terjadi padanya semalam. kalau dia jujur, bisa-bisa mereka semua jadi lebih panik. hatinya tidak tega meninggalkan Gino bersama ibu. tapi dia belum ingin pulang.

perutnya terasa perih. dari kemarin dia belum makan. dan dia juga hanya mengenakan bathrobe. caera tidak punya baju ganti. bajunya semalam sudah kotor berlumur darah.

membuka ponselnya lagi dan mencari aplikasi belanja online. memilih-milih pesanan baju dan memesan makanan. dia harus makan jika tidak mau jatuh sakit.

dia harus kuat. hanya membutuhkan waktu untuk sendiri. lagi pula sudah lama caera tidak pernah liburan memanjakan diri. setiap hari hanya di habiskan waktunya mengurus rumah tangga.

kriiing..

ponselnya berdering lagi. dia melirik layar ponsel di tangannya. Arya menghubunginya. muncul kembali rasa marah dan jijik. geram dia meremat ponsel di genggaman. ponsel itu terus berdering tak henti.

kepalanya berdenyut sakit. luka di keningnya terasa perih sama seperti hatinya serasa di remas-remas.

menatapi layar ponsel seakan Arya ada di sana. menatap nanar serasa ingin memakinya kasar.

"BRAAAAKKK"

melemparkan ponsel ke dinding sekuat tenaga. hancur berantakan. layar ponsel kini menjadi serpihan. caera terengah-engah menahan emosi. rasa marah dan jijik merajai hatinya.

hiks.. hiks.. hiikkss...

menelangkupkan tubuhnya ke tempat tidur. menangis terisak. meninju kasar kasur di sisinya seakan Arya ada di sana.

"aku benci kamu Arya"

gumamnya menghiba. caera tidak tahu dia sangat membenci Arya atau karna rasa cintanya yang sangat besar sehingga dia tidak rela jika nanti Arya meninggalkannya karna ingin bersama vivi.

menangis kelelahan sampai dia tertidur. sungguh lelah caera dengan pikirannya yang seperti benang kusut.

Terpopuler

Comments

nesya

nesya

tenangkan hati dan fikiran mu utk sesaat Ra, tp setelah itu, jadilah wanita yg tegar, urus gugatan cerai, dan jgn pernah memberikan celah sedikitpun utk suami busuk yg sdh menginjak harkat dan martabat mu sbg seorang wanita dan istri setia. tunjukan pd nya kl km adalah wanita baik dan bermartabat yg tak akan jatuh tersungkur setelah membuang suami busuk macam Arya itu.

2022-12-23

0

Cahaya yani

Cahaya yani

mkny jgn terllu cinta am lelaki, jdi kl sakit hti gk teralalu sakit hati,,, bangkit jgn terpuryk hy krn lalki pcundang

2022-05-17

3

Nur palah

Nur palah

kalo yg iseng iseng enak nya cuma sesaat,pasti gitu yg dirasain si Arya ,,edaaan

2022-05-16

2

lihat semua
Episodes
1 episode 01 melihat mu di sana
2 episode 02 kau begitu berubah
3 episode 03 dia berbohong
4 episode 4
5 episode 05
6 episode 06
7 episode 07
8 episode 08
9 episode 09
10 episode 10
11 episode 11
12 episode 12
13 episode 13
14 episode 14
15 episode 15
16 episode 16
17 episode 17
18 episode 18
19 episode 19
20 episode 20
21 episode 21
22 episode 22
23 episode 23
24 episode 24
25 episode 25
26 episode 26
27 episode 27
28 episode 28
29 episode 29
30 episode 30
31 episode 31
32 episode 32
33 episode 33
34 episode 34
35 episode 35
36 episode 36
37 episode 37
38 episode 38
39 episode 39
40 episode 40
41 episode 41
42 episode 42
43 episode 43
44 episode 44
45 episode 45
46 episode 46
47 episode 47
48 episode 48
49 episode 49
50 episode 50
51 episode 51
52 episode 52
53 episode 53
54 episode 54
55 episode 55
56 episode 56
57 episode 57
58 episode 58
59 episode 59
60 episode 60
61 episode 61
62 episode 62
63 episode 63
64 episode 64
65 episode 65
66 episode 66
67 episode 67
68 episode 68
69 episode 69
70 episode 70
71 episode 71
72 episode 72
73 episode 73
74 episode 74
75 episode 75
76 episode 76
77 episode 77
78 episode 78
79 episode 79
80 episode 80
81 episode 81
82 episode 82
83 episode 83
84 episode 84
85 episode 85
86 episode 86
87 episode 87
88 episode 88
89 episode 89
90 episode 90
91 episode 91
92 episode 92
93 episode 93
94 episode 94
95 episode 95
96 episode 96
97 episode 97
98 episode 98
99 episode 99
100 episode 100
101 episode 101
102 episode 102
103 episode 103
104 episode 104
105 episode 105
106 episode 106
107 episode 107
108 episode 108
109 episode 109
110 episode 110
111 episode 111
112 episode 112
113 episode 113
114 episode 114
115 episode 115
116 episode 116
117 episode 117
118 episode 118
119 episode 119
120 episode 120
121 episode 121
122 episode 122
123 episode 123
124 episode 124
125 episode 125
126 episode 126
127 episode 127
128 episode 128
129 episode 129
130 episode 130
131 episode 131
132 episode 132
133 episode 133
134 episode 134
135 episode 135
136 episode 136
137 episode 137
138 episode 138
139 episode 139
140 episode 140
141 episode 141
142 episode 142
143 episode 143
144 episode 144
145 episode 145
146 episode 146
147 episode 147
148 episode 148
149 episode 149
150 episode 150
151 episode 151
152 episode 152
153 episode 153
154 episode 154
155 episode 155
156 episode 156
157 episode 157
158 episode 158
159 episode 159
160 episode 160
161 episode 161
162 episode 162
163 episode 163
164 episode 164
165 episode 164
166 episode 165
167 episode 166
168 episode 167
169 TERIMA KASIH AUTHOR
Episodes

Updated 169 Episodes

1
episode 01 melihat mu di sana
2
episode 02 kau begitu berubah
3
episode 03 dia berbohong
4
episode 4
5
episode 05
6
episode 06
7
episode 07
8
episode 08
9
episode 09
10
episode 10
11
episode 11
12
episode 12
13
episode 13
14
episode 14
15
episode 15
16
episode 16
17
episode 17
18
episode 18
19
episode 19
20
episode 20
21
episode 21
22
episode 22
23
episode 23
24
episode 24
25
episode 25
26
episode 26
27
episode 27
28
episode 28
29
episode 29
30
episode 30
31
episode 31
32
episode 32
33
episode 33
34
episode 34
35
episode 35
36
episode 36
37
episode 37
38
episode 38
39
episode 39
40
episode 40
41
episode 41
42
episode 42
43
episode 43
44
episode 44
45
episode 45
46
episode 46
47
episode 47
48
episode 48
49
episode 49
50
episode 50
51
episode 51
52
episode 52
53
episode 53
54
episode 54
55
episode 55
56
episode 56
57
episode 57
58
episode 58
59
episode 59
60
episode 60
61
episode 61
62
episode 62
63
episode 63
64
episode 64
65
episode 65
66
episode 66
67
episode 67
68
episode 68
69
episode 69
70
episode 70
71
episode 71
72
episode 72
73
episode 73
74
episode 74
75
episode 75
76
episode 76
77
episode 77
78
episode 78
79
episode 79
80
episode 80
81
episode 81
82
episode 82
83
episode 83
84
episode 84
85
episode 85
86
episode 86
87
episode 87
88
episode 88
89
episode 89
90
episode 90
91
episode 91
92
episode 92
93
episode 93
94
episode 94
95
episode 95
96
episode 96
97
episode 97
98
episode 98
99
episode 99
100
episode 100
101
episode 101
102
episode 102
103
episode 103
104
episode 104
105
episode 105
106
episode 106
107
episode 107
108
episode 108
109
episode 109
110
episode 110
111
episode 111
112
episode 112
113
episode 113
114
episode 114
115
episode 115
116
episode 116
117
episode 117
118
episode 118
119
episode 119
120
episode 120
121
episode 121
122
episode 122
123
episode 123
124
episode 124
125
episode 125
126
episode 126
127
episode 127
128
episode 128
129
episode 129
130
episode 130
131
episode 131
132
episode 132
133
episode 133
134
episode 134
135
episode 135
136
episode 136
137
episode 137
138
episode 138
139
episode 139
140
episode 140
141
episode 141
142
episode 142
143
episode 143
144
episode 144
145
episode 145
146
episode 146
147
episode 147
148
episode 148
149
episode 149
150
episode 150
151
episode 151
152
episode 152
153
episode 153
154
episode 154
155
episode 155
156
episode 156
157
episode 157
158
episode 158
159
episode 159
160
episode 160
161
episode 161
162
episode 162
163
episode 163
164
episode 164
165
episode 164
166
episode 165
167
episode 166
168
episode 167
169
TERIMA KASIH AUTHOR

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!