Sharen mempertimbangkan saran dari Nathan yang memberinya masukan untuk mencarikan baby sitter atau pengasuh untuk Eljaz. Sejauh ini, pertumbuhan dan perkembangan Eljaz memang seperti balita pada umumnya. Namun, dia cenderung introvert. Kemampuan akademis di sekolahnya juga bagus.
Ngomong-ngomong Nathan, Sharen menjadi ingat dengan Yasmine. Sharen bergegas menghubungianya.
"Halo Mine..",
"Halo kak..., lagi apa?",
"Ini lagi dikamar.., kakak inget sama kamu..",
"Kenapa? Mine ngangenin ya?",
"Kakak masih nggak enak sama kejadian tadi siang..",
"Yang kakak bilang kalo kak Javas mau kenalan sama model?",
"Iya..., kakak nggak ada maksud buat kalian berantem loh..",
"Nggak apa-apa, Mine tau itu jokes kakak adik. Mine juga sering kayak gitu sama kak Nathan. Sering bercanda, berantem itu kan hal biasa. Barusan aja, sampe berantem di meja makan gara-gara rebutan ayam..",
"Rebutan ayam sama Nathan maksudnya?",
"Huum..., sama dia.., kayak upin-ipin ya kak..",
"Lah..katanya dia mau kencan.. udah pulang?',
"Nggak jadi kencan.., tiba-tiba males katanya.."
"Oh gitu..
Mine sekali lagi kakak minta maaf ya..Beneran kakak nggak enak sama kamu..",
"Nggak apa-apa kak..beneran. Mine ngerti kok.., cuma bercanda aja. Kak Javas emang sering ngelirik perempuan lain, Mine tau itu. Tapi, nggak sampe selingkuh.., Mine percaya itu..",
"Ya udah, kalo gitu.., kapan-kapan gantian lah ke rumah..",
"Iya kak..someday ya..,
see you..",
Sharen menscrool layar ponselnya, mencari nama kontak seseorang yang bisa membantunya. Kali ini, nama Nathan tidak ada dalam pikirannya. Sharen sudah terlalu banyak merepotkan asisten sekaligus sahabatnya. Sharen harus berusaha sendiri. Matanya tertuju kepada satu nama, yang mungkin bisa saja membantunya. Tidak membuang waktu, Sharen langsung menghubunginya.
"Halo Rin..?",
"Halo Sha...., tumben..",
"Hehehe lagi apa? mau minta bantuan..",
"Bantuan? seorang Queen Sharen minta bantuan sama Ririn, si rakyat jelata?", candanya.
"Rin.., aku serius nih...",
"Hmmm oke.., kalo kamu minta bantuan, aku percaya pasti bukan soal uang. Aman....",
"Hahaha apaan sih.., oke to the point aja. Temen kamu kan banyak, kira-kira ada yang butuh kerjaan nggak?",
"Kerja apa dulu nih? jadi asisten kamu? aku aja gimana?",
"Jadi agen resmi Q labels aja belum cukup apa?", ucapnya.
"Hahaha bercanda. Alhamdulillah selama jadi agen resmi brand baju kamu, udah lebih dari cukup Sha.., bisa jadi tulang punggung keluarga...",
"Alhamdulillah..,
Rin..jadi aku butuh pengasuh buat Eljaz.., kamu ada kandidat nggak? ",
"Kriterianya yang gimana?",
"Ya yang nggak tua, tapi nggak terlalu muda juga. Umurnya di atas 20 dibawah 35 lah.., nggak full 24 jam.., paling nemenin Jaz kalo di rumah aja..",
"Part time Sha..?",
"Boleh Rin.., tapi tetep nginep disini...yang penting sabar sama anak kecil,..",
"Oke Sha..nanti aku cariin deh.., nggak butuh cepet kan?"
"Ya cepet, tapi nggak buru-buru juga.., cariin lebih dari satu ya, nanti aku yang seleksi.."
"Oke Sha.."
"Makasih ya Rin..",
"Sama-sama..",
Ririn adalah teman SMA Sharen yang saat ini menjalin kerja sama dengannya. Ririn adalah salah satu agen distributor yang menjual brand baju milik Sharen.
Javas menuruni anak tangga satu persatu. Lagi-lagi, dia bangun kesiangan. Padahal, pagi ini dia sudah ada janji dengan Tante Vina.
"Vas.., makannya pelan-pelan. Kakak takut kamu kesedak tau nggak..",
"Javas udah telat, kenapa nggak bangunin sih?",
"Lah.., kakak kira kamu udah bangun..., makanya kalo tidur tuh jangan kemaleman. Gini kan jadinya..",
"Semalem sleep call-an sama Yasmine kak..",
"Kebiasaan.., emangnya ketemu aja nggak cukup? kayak anak muda aja..",
"Maksud kakak, Javas tua gitu..? enak aja..",
"Ya udah cepatan sana berangkat..",
"Tumben nggak ada tuyul..",
"Kamu cari Jaz? kenapa? udah mulai perhatian?",
"Ckk..apaan sih.., cuma tanya doang aja baper..",
"Tumben..",
"Nggak usah bawel..
Javas pergi dulu kak..",
"Iya hati-hati.., jangan ngebut..",
"Ya tetep ngebutlah.., orang udah ditungguin..",
Dengan terburu-buru Javas berjalan dengan sedikit berlari. Dia memang sedang ditunggu oleh Tante Vina. Ini sudah kedua kalinya Javas terlambat.
Keadaan rumah sakit sudah ramai. Para tenaga medis sudah lalu lalang menjalankan tugasnya. Pasien rawat jalan juga sudah banyak yang mengantri di poliklinik. Itu tandanya, Javas benar-benar sudah terlambat. Saking buru-burunya, Javas sampai menabrak 2 orang perempuan muda yang menggunakan jas putih.
Gubrraaakkk..
Akibat ditabrak Javas, satu perempuan yang berjalan disisi kanannya, sampai jatuh tersungkur.
"Aduh...",
"Mbak..maaf ya..maaf banget..",
"Iya mas nggak apa-apa..., lain kali hati-hati mas..",
"Maaf sekali lagi.."
Javas mendapatkan tatapan tajam dari teman perempuan yang ditabraknya tadi. Tidak mendapatkan makian, karena perempuan itu sedang sibuk mengambil berkas yang dibawa oleh temannya.
Jantung Javas berdetak kencang. Bukan karena takut di tatap oleh si perempuan itu. Tapi, karena tatapan mata itu seperti tatapan perempuan yang selama ini Javas rindukan. Wajahnya terlihat sangat teduh, meskipun Javas melihat ada guratan kemarahan di sana. Dengan jelas Javas bisa melihat jika perempuan itu bernama Kinara. Javas mengetahuinya melalui tag name yang di pakainya. Tidak ingin larut dalam pesonanya, Javas juga sadar diri jika ada Yasmine, hati yang harus dia jaga.
"Mbak..permisi dulu ya.., saya sudah ditunggu.."
Javas berlalu meninggalkan dua perempuan itu. Namun, pandangannya masih belum mau berpaling. Javas menoleh, melihat Kinara yang terlihat membantu membersihkan jas bagian belakang temannya yang kotor.
"Yah..jas kamu jadi kotor deh..",
Javas bisa mendengar suaranya, tapi tidak begitu jelas karena suasana yang sedang ramai.
"Maaf Tante.., Javas telat lagi..", ucapnya lalu duduk di hadapan Vina.
"Udah telat 30 menit loh kamu kak..",
"Iya Tante maaf.., tadi bangun kesiangan..",
"Ya udah lain kali jangan gitu lagi ya kak, kasian ini yang lagi pada nunggu..",
"Iya Tante.."
Javas dipercaya oleh Vina untuk merancang renovasi rumah sakit milik keluarga Perdana. Selain pengusaha otomotif, Javas juga seorang arsitek. Vina sendiri heran. Bukan Vano yang mengikuti profesi Zayn sebagai arsitek, malah Javas yang notabene adalah keponakan Zayn.
"Oke.., jadi sepakat ya..",
"Deal...",
Rancangan yang dibuat oleh Javas sudah disetujui. Proyek pemugaran Rumah sakit juga akan segera dilakukan dalam waktu dekat.
"Baik pak, terima kasih.
Iya mari pak..
Selamat pagi..",
Vina mempersilahkan peserta meeting untuk pergi meninggalkan ruangan. Hanya menyisakan Javas dan Tante Vina disana.
"Te.., banyak dokter baru disini?",
"Nggak juga...",
"Tadi Javas ketemu dibawah.., kayaknya belum pernah liat..",
"Hmmmm.., dokternya perempuan? pasti cantik..",
"Perempuan.., cantik te.., wajahnya alami. Nggak keliatan glowingnya, tapi mulus.., putih natural..",
"Sempet kenalan tadi? namanya siapa?",
"Tadi Javas nabrak temennya, karena buru-buru. Namanya Kinara kalo nggak salah..",
"Kinara? Tante kok nggak pernah denger nama itu ya kak..",
"Masa..",
"Apa mungkin dokter yang lagi koas disini ya?",
"Oh..lagi koas?",
"Kenapa? naksir? Tante cariin datanya?",
"Nggak usah, Javas cuma sekedar tanya aja..., kalo jodoh nggak akan kemana..",
"Inget Yasmine..",
"Iya inget.., makanya kalo jodoh nggak akan kemana Te.., Javas setia..",
"Iya-iya setia..",
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 335 Episodes
Comments
玫瑰
Ceh..
2022-04-28
0
▫️
waduh hati² vas
2022-04-11
1
¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻
Javas main mata main hati wehhh
awas ketahuan kkakmu.
ketahuan ayangmu jg..
2022-03-20
1