Diblokir

Valerie bersikeras membawa belanjaan ke dalam rumah mengikuti Maminya.

"Biar Bibi saja Non." Kata wanita paruh baya itu berjalan cepat mengimbangi Val.

"Aku saja Bi."

"Biarkan saja Bi. Dia memang begitu." Kata Mami Valerie kasihan melihat pelayannya yang tampak merasa bersalah.

Percakapan ketiganya terdengar di ruang tengah tempat kedua pria tengah mengobrol akrab.

Mario tersenyum melihat kedatangan gadis pujaannya.

"Kalian sudah pulang. Kok lama banget."

"Sudah Pi. Val itu yang buat Mami lama pulangnya."

"Kok bisa."

"Dia minta makan sate tadi."

"Oh. Perkenalkan Ini Mario teman Papi. Mario ini anak dan Istri saya."

"Halo Nyonya. Saya Mario."

"Vania. Panggil saja Kak. Saya kan istrinya teman kamu." Sambil menyalami Mario.

"Baik kak. Dan Ini..."

"Oh. Valerie Om. Panggil saja Val." Jawabnya sambil mencium tangan Mario. Jujur, pria itu sedikit terkejut dengan sikap Valerie seperti orang yang baru pertamakali bertemu dengannya. Padahal mereka sudah beberapakali bertemu. Mario berfikir gadis itu hanya akting saja. Namun, Ia teringat oleh laporan jika Val akan cepat lupa dengan sesuatu yang dianggapnya tidak penting. 'Berarti Aku.....' Batin Mario mendefinisikan dirinya sendiri.

Setelah kepergian Ibu dan anak itu keduanya melanjutkan obrolannya. Padahal baru beberapa hari kenal. Namun Mario sudah berhasil akrab dengan Papi Val.

"Pelayan disini banyak juga ya kak."

"Iya. Tapi tugas mereka hanya bersih bersih, merawat tanaman dan menjaga anakku. Untuk kegiatan memasak di handle sendiri oleh Istri dan Val."

"Anak Kakak cantik dan pintar. Sopan lagi."

"Iya. Kami sangat menjaganya. Dia harta kami yang paling berharga."

"Kenapa Kakak tiba tiba pindah kesini? Bukannya bisnis disana banyak."

"Disana sudah di handle orang kepercayaan. Kami pindah kesini adalah demi keamanannya Val."

"Maksud Kakak?"

"Val beberapa kali mengalami penculikan. Bahkan pengawal kami tidak bisa mengatasinya."

"Karena masalah bisnis?"

"Bukan. Ini masalah hati. Banyak yang ingin menjadikannya Istri. Paras cantik kadang juga tidak menguntungkan." Katanya sambil tersenyum.

"Kalau disini bagaimana? Apa lebih aman?"

"Ya. Namun Aku tetap mempekerjakan orang untuk menjaga Val. Agar dia aman."

"Anak memang segalanya Kak." Kata Mario dan Papi Val hanya mengangguk setuju.

Mereka duduk bertiga di ruang makan menunggu gadis yang belum juga datang.

"Kamu lama Sayang. Kasihan Omnya nunggu."

"Maaf Om. Val masih sholat." Kata Val duduk di samping Maminya.

"Tidak apa." Jawabnya sambil tersenyum. Mario berfikir sejenak. 'Val sholat dan mengerti agama. Sedangkan aku' batinnya membandingkan dengan diri sendiri. Pria itu terakhir sholat saat SMP. Bahkan Ia lupa gerakan dan bacaannya.

"Mario. Kamu melamun. Ayo dimakan."

"Iya Kak."

Mario tak berhenti memperhatikan Val yang makan dengan lahap.

"Masakan kakak dan Val enak."

"Kok kamu tau kita yang masak."

"Kak Vino yang cerita."

"Oh."

"Mario. Boleh aku tanya sesuatu. Tapi maaf ini sedikit pribadi."

"Boleh. Tanya saja kak."

"Kenapa kamu belum menikah?"

"Belum ada yang cocok. Aku juga tidak bisa terlalu dekat dengan wanita. Aku trauma dulu Mama meninggalkan aku dan Papa. Wanita itu berselingkuh dengan pria lain di rumah kami. Papa serangan jantung dan meninggal."

"Sabar ya. Berapa usiamu waktu itu?"

"Baru Lima tahun. Kemudian aku dirawat pengasuh sampai dia meninggalkan aku di umur 17. Disitu aku mulai mandiri dan belajar tentang bisnis untuk meneruskan usaha Papa."

"Kamu pekerja keras."

"Om."

"Ya." Jawab Mario sangat senang karena Val memanggilnya.

"Apa Mama Om pernah mencari Om?"

"Dia sudah meninggal sekitar dua bulan lalu."

"Maaf Om. Turut berduka."

"Tidak apa."

Mario berdecak kesal. Ia berhasil mendapatkan nomor Valerie saat meminjam ponsel Papi gadis itu dengan alasan untuk menelfon seseorang karena Ponsel nya sedang mati. namun saat menghubungi gadis itu nomornya malah diblokir. Ia mencoba dengan nomor yang berbeda namun hasilnya tetap sama. Diblokir juga.

"Val Sayang. Kau membuatku gila." Sambil merebahkan tubuhnya di ranjang.

Mario bangkit dari ranjangnya untuk mengambil laptop. Ia berhasil menyelipkan satu kamera kecil dan alat penyadap di kamar gadis itu lewat tukang bersih bersih yang Ia sewa.

Ia sangat merindu hanya beberapa jam lalu mereka berpisah.

Mario tersenyum mengamati Val yang sedang makan eskrim dengan lucu. Gadis itu duduk mendengar Maminya yang mengomel karena Val makan mie instan hari ini.

"Mami peringatkan sama kamu sayang. Kalo kamu makan mie lagi Mama pastikan kamu nggak keluar rumah."

"Yah Mami. Cafe Val bagaimana?"

"Tidak tau."

"Val janji nggak makan mie lagi."

"Mami pegang janji kamu Val. Awas saja jika berbohong."

"Tidak Mi."

"Yasudah. Tidur."

"Eskrim Val belum habis Mami."

"Habiskan. Setelah itu tidur."

"Iya Mami."

"Selamat malam Sayang." Vania mengecup kening dan pipi anaknya.

"Malam Mami."

Mario masih mengamati. Ia mencoba menelfon lagi dengan nomor yang berbeda dan melihat reaksi gadis itu sebenarnya.

Val melihat ponselnya berdering hanya acuh tak peduli dan masih melanjutkan kegiatannya. "Akhirnya kamu mau angkat juga." Batin Mario melihat gadisnya meraih ponsel setelah percobaan yang ke 10.

"Apa...?" Kata Mario terkejut karena nomornya di blokir lagi untuk yang kesekian kalinya.

"Sulit sekali." Teriaknya frustasi.

"Tapi aku tidak akan menyerah untuk mendapatkanmu. Kau Milikku." Katanya mengepalkan tangan dengan pancaran mata penuh ambisi.

Terpopuler

Comments

Ira Valencia

Ira Valencia

lanjut mulai seru

2025-02-12

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

#Valerie

2023-05-05

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Kalo holeh tau,umurnya Mario dan Balerie berapa ya thor??

2023-05-05

0

lihat semua
Episodes
1 Hah?
2 Diblokir
3 Umur Om 36
4 First Kiss
5 Aku Gila
6 Tukeran Nomor
7 Val Ku Sayang
8 Kamu Nggak Peka Val Sayang
9 Ngeri Juga
10 Ungkapan dan Penolakan
11 Tidak Akan Menyerah
12 Semakin Gila
13 Nikmati Waktumu Sayang
14 Jangan Macam Macam
15 Galaknya Kemana?
16 Adik
17 Berbagi
18 Ini Semua Untuk Kamu
19 Istri Galak Amat
20 Dasar Gila
21 Lebih Enak
22 Iya. Paham
23 Sangat Perhatian
24 Bantu Aku
25 Akhirnya
26 Daddy
27 Hanya Angan Angan
28 Perasaan Val
29 Pulang
30 Maaf
31 Kabar Buruk
32 Kehilangan Jejak(Revisi)
33 Sang Pewaris (Revisi)
34 Fotografer Cantik (Revisi)
35 Butuh Diperhatikan
36 Kapan Kita Bulan Madu By?
37 Mulai Membatasi
38 Sisi Lain
39 Buaya?
40 Ved dan Veer
41 Seperti Daddy-nya
42 Penculikan
43 Dad Harus Ngalah (Revisi)
44 Istriku, Kesayanganku
45 Kebun Untuk Nyonya
46 Menantu Kurang Ajar
47 Author Gabut
48 Dasar Veer
49 Istriku Yang Baik
50 Dad...Sakit
51 Melanggar Janji
52 Kembali
53 Jangan Punya Baby Lagi ya Mom..
54 Kasar
55 Kita Buka lembaran Baru
56 Kamu yang Aneh
57 Berlibur
58 Kamu Ngeledek Aku By?
59 Tempat Rahasia
60 Terluka
61 Siuman
62 Perjanjian
63 Pertanyaan Mertua
64 Pulang
65 Manja
66 Kirain Udah Dapat Hidayah
67 Ingkar Janji
68 Merajuk
69 Cobaan
70 Bayi Besar
71 Salah Mengira
72 My Baby
73 Bahagia
74 Novel Baru
75 Inpo
76 Part 2 (Bikin kecewa)
77 Maaf Mom
78 Jadikan Mom Teman Curhat
79 Cemburu
80 Kamu Apain Anak Aku?
81 Mabuk
82 Terlalu Memanjakan
83 Prioritas
84 Nyusahin Aja
85 Curhatan Anak Remaja
86 Malu Malu Sama Mertua
87 Ada Maunya
88 Prahara Tetangga
89 Libur
90 Janda Kompleks
91 Ungkapan Cinta
92 Luka Lama
93 Istri Saya Hebat
94 Minta Apresiasi
95 Kecelakaan
96 Bangun
97 Ikhlas Melepaskan
98 Pergi
99 Kembali
100 Mengerti ya....
101 Kita Ngalah
102 Daddy Minta Maaf
103 Pacar Kamu Van?
104 Hadiah
105 Begadang
106 Banyak Trik
107 Ibu Yang Sempurna
108 Gara Gara Ulat
109 Veer
110 Cuman Kamu
111 Aku Titip Ladit
112 Aku Sibuk
113 Nasihat
114 Kehilangan, Wasiat dan Pengakuan
115 Panggil Aku Daddy
116 End
117 Lanjutannya....
118 Pengumuman
119 Novel Baru
120 Perjuangan Cinta Tuan Muda Andara
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Hah?
2
Diblokir
3
Umur Om 36
4
First Kiss
5
Aku Gila
6
Tukeran Nomor
7
Val Ku Sayang
8
Kamu Nggak Peka Val Sayang
9
Ngeri Juga
10
Ungkapan dan Penolakan
11
Tidak Akan Menyerah
12
Semakin Gila
13
Nikmati Waktumu Sayang
14
Jangan Macam Macam
15
Galaknya Kemana?
16
Adik
17
Berbagi
18
Ini Semua Untuk Kamu
19
Istri Galak Amat
20
Dasar Gila
21
Lebih Enak
22
Iya. Paham
23
Sangat Perhatian
24
Bantu Aku
25
Akhirnya
26
Daddy
27
Hanya Angan Angan
28
Perasaan Val
29
Pulang
30
Maaf
31
Kabar Buruk
32
Kehilangan Jejak(Revisi)
33
Sang Pewaris (Revisi)
34
Fotografer Cantik (Revisi)
35
Butuh Diperhatikan
36
Kapan Kita Bulan Madu By?
37
Mulai Membatasi
38
Sisi Lain
39
Buaya?
40
Ved dan Veer
41
Seperti Daddy-nya
42
Penculikan
43
Dad Harus Ngalah (Revisi)
44
Istriku, Kesayanganku
45
Kebun Untuk Nyonya
46
Menantu Kurang Ajar
47
Author Gabut
48
Dasar Veer
49
Istriku Yang Baik
50
Dad...Sakit
51
Melanggar Janji
52
Kembali
53
Jangan Punya Baby Lagi ya Mom..
54
Kasar
55
Kita Buka lembaran Baru
56
Kamu yang Aneh
57
Berlibur
58
Kamu Ngeledek Aku By?
59
Tempat Rahasia
60
Terluka
61
Siuman
62
Perjanjian
63
Pertanyaan Mertua
64
Pulang
65
Manja
66
Kirain Udah Dapat Hidayah
67
Ingkar Janji
68
Merajuk
69
Cobaan
70
Bayi Besar
71
Salah Mengira
72
My Baby
73
Bahagia
74
Novel Baru
75
Inpo
76
Part 2 (Bikin kecewa)
77
Maaf Mom
78
Jadikan Mom Teman Curhat
79
Cemburu
80
Kamu Apain Anak Aku?
81
Mabuk
82
Terlalu Memanjakan
83
Prioritas
84
Nyusahin Aja
85
Curhatan Anak Remaja
86
Malu Malu Sama Mertua
87
Ada Maunya
88
Prahara Tetangga
89
Libur
90
Janda Kompleks
91
Ungkapan Cinta
92
Luka Lama
93
Istri Saya Hebat
94
Minta Apresiasi
95
Kecelakaan
96
Bangun
97
Ikhlas Melepaskan
98
Pergi
99
Kembali
100
Mengerti ya....
101
Kita Ngalah
102
Daddy Minta Maaf
103
Pacar Kamu Van?
104
Hadiah
105
Begadang
106
Banyak Trik
107
Ibu Yang Sempurna
108
Gara Gara Ulat
109
Veer
110
Cuman Kamu
111
Aku Titip Ladit
112
Aku Sibuk
113
Nasihat
114
Kehilangan, Wasiat dan Pengakuan
115
Panggil Aku Daddy
116
End
117
Lanjutannya....
118
Pengumuman
119
Novel Baru
120
Perjuangan Cinta Tuan Muda Andara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!