Part 17
_______
Arista mengerutkan dahinya tersenyum licik, “Rasakan ini, pemuda yang kurang menghargai wanita.”
Kkklllaatakk!!!
Pecah sudah kehidupan Sebastian di tendang oleh Arista.
Robert yang sedang memegang Arista dari belakang tertawa geli. Tapi sayang, tawanya harus di hentikan karena dengan cepat Arista menarik baju Robert dan menghempaskan nya ke depan dan tergeletak di atas lantai.
“Punggungku.” Keluh Robert sambil memegang punggungnya dengan wajah yang terlihat sedang kesakitan.
Arista berdiri memegang rambut Sebastian, “Ingat. Aku adalah gadis imut dan cantik milik Pamanku seorang, tidak ada yang boleh menyentuh 1 inchi dari kulitku kecuali Pamanku seorang.” Ucap Arista melepaskan genggaman tangan yang memegang rambut Sebastian sambil bermain mata kepada kedua teman Ellard yang kalah.
Arista menepuk tangannya seperti sedang membersihkan debu yang melekat di telapak tangannya.
Arista berbalik badan sambil tersenyum licik, “Bilang pada teman kalian yang lain, tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga untuk menyingkirkan aku dari sekolah ini.” Arista menoleh sedikit kemudian melanjutkan ucapannya kembali, “Jangan pernah bermain-main denganku.” Ucap Arista sambil meletakkan jari telunjuk kanannya di bawah kelopak mata seperti sedang mengejek.
Arista mengambil tas jinjing sekolah miliknya, setelah itu melangkahkan kedua kakinya berjalan meninggalkan ruang kelas dengan Robert dan Sebastian yang masih perih menahan luka dalam yang di berikan Arista.
Di luar kelas, tengah berdiri Mulan dan Diana sambil menyandarkan tubuhnya di dinding kelas.
Tak!
Tak!
Arista berjalan mendekati mereka berdua, “Menunggu hasil!” ucapnya yang terus melangkah berjalan melewati Diana dan Mulan dengan senyum yang terasa menang terlihat dari bibir Arista.
Mulan dan Diana melihat satu sama lain, “Kok bisa.” Ucap spontan Diana dan Mulan sambil menatap satu sama lain. Diana dan Mulan terus berlari masuk ke dalam kelas.
Diana dan Mulan berhenti di hadapan Robert dan Sebastian.
“Kenapa kalian bisa kalah dengan gadis yang seperti dia.” Bentak Diana dengan kedua mata yang menatap tajam ke arah Sebastian.
Sebastian berdiri, “Dia telah merusak sedikit kesenangan yang aku punya, paling tidak selama 1 atau 2 minggu mengembalikan kekuatan dan ketangguhan rudal yang telah menciut saat ini.” Sahut Sebastian dengan kedua tangan yang terselip di balik ************ kakinya.
Mulan yang berjongkok bertanya penuh cemas kepada Robert, “Kamu kenapa? Apakah sakit dan di mana yang sakit.” dengan tangan yang menjelajah tubuh Robert.
Robert yang masih terbaring menatap wajah Mulan, “Ahh! Punggungku sakit Mulan, gadis itu sangat kuat.” Keluh Robert sambil memegang punggungnya.
Diana meletakkan tangannya di dagu dengan dahi yang mengerut seperti sedang berusaha keras berpikir, “Sudah. Kalian tidak perlu kuatir, aku punya ide yang menarik untuk gadis itu.”
Mulan, Sebastian, Robert menatap ke arah Diana sambil berkata, “Apa itu?” tanya serentak oleh mereka bertiga.
Diana berbalik badan, “Pada pesta ulang tahun Ellard kalian pasti akan tahu” sahut Diana sambil tersenyum kejam.
...Mes khusus wanita....
...💃🏻...
Arista yang sudah mengganti baju seragam sekolahnya berbaring di atas ranjang, “Apa kabar Paman di sana ya?” gumamnya pelan sambil menatap langit-langit kamar.
Gadis yang berkepang 2 jalan mendekati ranjang Arista, “Aku tadi melihat kamu dari luar jendela jika kamu sedang di beri pelajaran sama mereka berlima.” Tanya wanita yang berkepang 2 dengan kedua tangan yang sedang memegang beberapa bungkusan makanan ringan.
Arista duduk dengan tatapan lurus ke depan dan dahi yang mengerut ia bertanya, “Mereka itu siapa? Dan apa nama geng mereka, terus kenapa mereka bisa sesuka hati itu kepada murid baru seperti aku.” dengan wajah yang serius Arista menatap ke arah gadis berkepang 2.
Gadis berkepang 2 yang sedang mengunyah makanan membersihkan telapak tangan kanannya dan meletakkan makanan yang sedang ia pegang, setelah itu dia mengulurkan tangannya, “Kita belum berkenalan, nama aku Anggun. Nama kamu siapa?” tanya gadis yang berkepang 2 sambil mengulurkan tangan kanannya.
Arista membalas jabat tangan Anggun dengan wajah yang teramat dekat, Arista menatap wajah Anggun.
“Jika kamu tidak keberatan, boleh aku berkata jujur.” Ucapnya dengan wajah yang terlihat serius.
Anggun menganggukan kepalanya, “Ia.”
Arista yang masih menatap wajah Anggun mengerutkan dahinya, “Kenapa orang tua kamu menamai kamu Anggun, sedangkan suara kamu sangat besar seperti kodok. Aku harap kamu tidak marah dengan perkataan ku, jika kamu marah aku akan menghapus kata-kata itu dari ingatan kamu.” ucap Arista dengan santai.
Anggun tersenyum manis, “Pesan kedua orang tuaku, memberikan nama anak yang bagus beserta makna yang bagus itu tidak merugikan. Justru nama yang bagus akan membawa sisi positif ke diri kita sendiri, mungkin saat ini suaraku sangat jelek begitu juga dengan ku. Tapi suatu saat aku yakin, keajaiban akan datang pada seseorang yang tidak pernah berputus asa.” sahut Anggun dengan sangat gembira memberitahu Arista.
Arista tersenyum manis menatap wajah Anggun, “Beruntung sekali kamu masih bisa melihat kedua orang tua kamu.” sahut Arista dengan wajah kedua tangan yang menggenggam tangan Anggun.
Anggun memeluk tubuh Arista, “Maaf. Aku tidak tahu jika kamu sudah tidak memiliki kedua orang tua.” Dengan suara yang terlihat merasa bersalah.
Arista melepaskan pelukan Anggun, “Dari kecil aku juga tidak terlalu dekat dengan kedua orang tuaku, bahkan aku juga tidak tahu siapa ayahku. Yang aku tahu aku hanya memiliki seorang Ibu yang setengah manusia setengah Vampir yang selalu merawat ku dengan penuh kasih sayang. Tapi dia telah meninggalkan aku sendirian untuk selamanya dengan Paman yang bernama William.”
Anggun membulatkan kedua bola matanya, “Tuan William maksud kamu, bukannya dia pembasmi Monster yang amat tampan dan gagah itu.” tanya Anggun dengan wajah yang terlihat begitu sangat bahagia.
Arista menganggukan kepalanya, “Ia.” Kemudian ia tersadar, “Eh! Kenapa kamu bisa tahu tentang Pamanku.” Tanya kembali dengan wajah yang panik.
Anggun memegang tangan Arista, “Tuan William itu sangat terkenal, meski sikapnya sering dingin terhadap wanita lain. Tapi perlakuan ia menghormati wanita sangat baik, hingga membuat semua wanita yang melihatnya bisa jatuh cinta.”
Anggun memepetkan tubuhnya di tubuh Arista, “Sampaikan salam ku pada Pamanmu Arista, bilang kepadanya jangan terlalu gagah dan tampan. Sebab aku akan terus meleleh jika membayangkannya.” Dengan suara yang tiba-tiba terdengar lembut dengan wajah yang di gesekan di lengan Arista.
Arista tertegun dengan alis kanan yang menaik.
Apa-apaan ini, kenapa suaranya mendadak selembut bulu tangan.
Enak saja ingin merayu Paman.
Paman tidak boleh menyukai siapa pun.
Jika ada yang menyukainya aku akan menyingkirkannya.
Tapi tidak dengan teman sekamar atau teman sekolah.
Jika aku membuat keributan..
Habislah aku akan di hukum Paman.
Gumam Arista di dalam hati sambil menggelengkan kepalanya.
Anggun melepaskan tangannya, “Kamu kenapa Arista.” Tanya sambil menatap wajah Arista kemudian menyambung perkataannya kembali, “2 minggu lagi adalah hari Valentine, biasanya sekolah ini akan melakukan sebuah pesta menyambut hari Valentine. Dan kali ini aku tidak akan membelikan dan memberikan kado kepada siapa pun terkecuali kamu dan Paman kamu.”
Anggun menatap wajah Arista dengan wajah yang begitu sangat lucu, “Arista. Aku mohon sampaikan kado dariku ya?
Arista tercengang dengan mulut yang mengangak.
Jijik.
Kenapa wanita selalu seperti orang bodoh saat suka dengan orang lain.
Gumam Arista di dalam hati sambil menganggukan kepalanya dan senyum yang terpaksa di pancarkan olehnya.
...Bersambung.......
...Ilustrasi Anggun. ☺☺...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Mom FA
mampirr lagi😍
2022-02-25
0
Ana Yulia
Sukses selalu thor, semangat. Ku tinggalkan fav ❤️ untukmu. Di tunggu respeknya di Khanza Gracio 😘
2022-01-24
0
Yen Lamour
Arista cool abis😍
2022-01-17
0