Part 14
______
William tengah mengendarai mobilnya sekitar 1 hari 1 malam dengan perjalanan yang cukup panjang dan begitu melelahkan saat berpergian sendiri tanpa di temani seseorang di samping lurusan kursi kemudi mobil.
William merasa lelah hingga menghentikan mobilnya tepat di jalan besar yang kanan kirinya terdapat sebuah pantai yang begitu jernih seperti belum pernah ternodai.
William membuka pintu mobil ia berjalan sedikit di samping mobil, ia berdiri sambil menyandarkan sebagian tubuhnya di badan mobil dengan kedua mata yang menatap kearah pantai yang ombaknya kala itu seperti ingin mengajak William membasahi kedua kakinya di tepian pantai.
William mendongakkan kepalanya menatap ke arah langit yang mulai sore.
“Aku tidak tahu, apa keputusanku ini benar atau tidak karena telah menyekolahkan kamu di sana. Tapi aku sangat yakin jika kamu di sana akan baik-baik saja, karena sekolah itu tidak dibuka untuk umum. Hanya orang-orang tertentu yang bisa masuk di sekolah itu.”
William menghela nafas panjang dengan kedua mata yang menatap lurus ke arah pantai dengan matahari yang mulai turun perlahan.
“Mungkin aku bukanlah orang yang tepat untuk menjaga kamu dan melatih kekuatan yang kamu miliki. Aku hanya seorang pria yang hanya mampu menutupi sesuatu hal yang menurutku harus di tutupin, dan memberi sedikit arahan yang menurut aku benar.”
Gumam William sendiri sambil berbalik badan.
Saat ia berbalik badan, William di kejutkan oleh wanita yang bibirnya merekah seperti bunga mawar merah memakai baju yang menggantung dengan rok pendek dan kedua gunung yang tak terlampau.
“Siapa kamu.” tanya spontan yang terlontar dari mulutnya.
Wanita dengan bibir yang merekah seperti bunga mawar merah dan baju yang menggantung dengan rok pendek yang di kenakannya.
Wanita tersebut mendekati William yang masih terlihat bingung.
“Bolehkan aku menumpang dengan kamu tuan.” Ucap wanita tersebut dengan tangan merayap di bidang badan dada kekar William.
William menepis tangan wanita tersebut, “Kamu pikir aku bakal tergoda dengan bentuk tubuh kamu.” ketus William meninggalkan wanita tersebut masuk ke dalam mobil.
Wanita dengan bibir yang merekah seperti bunga mawar merah serta baju yang menggantung dengan rok pendek yang melengkapi bentuk tubuhnya mengepal kedua tangannya sambil bergertak gigi.
Wanita tersebut berjalan sedikit berdiri di samping pintu mobil William, “Apakah saya boleh menumpang tuan?” tanya wanita itu kembali dengan suara yang super lembut.
Tanpa menolehkan wajahnya, William menjawab. “Cepat naik. Karena aku tidak banyak waktu.” Ketus William dengan tangan yang menghidupkan mesin mobilnya.
Dengan wajah yang terlihat senang wanita itu berlari manja dengan 2 gunung yang tak terlampauin ikut bergoyang, seirama dengan langkah kaki wanita tersebut.
William hanya memalingkan wajahnya, seolah ia sudah biasa melihat wanita seperti wanita yang sedang menumpang padanya.
...2 jam kemudian....
...💃🏻...
Hampir 2 jam berkendara, William hanya diam saja dengan pandangan yang fokus menatap kearah depan dan kedua tangan yang tetap diletakkan di atas setir bulat.
Waktu terus berlalu, kini matahari telah tenggelam dan di gantikan oleh gelapnya malam dengan Bulan yang menerangi Bumi dan di temani oleh beberapa bintang yang bersinar terang di samping kanan kiri Bulan yang begitu sangat indah.
Wanita yang sedang duduk di samping lurusan kursi kemudi William menolehkan wajahnya dengan tangan yang merayap mendekati paha William.
“Aku melihat hari ini kamu sangat kesepian! Boleh tidak aku menemani kamu dengan tidur bersama di atas ranjang.” Ucap wanita itu yang berusaha merayu William.
William menepis tangan wanita tersebut, “Apa ini cara kamu berterimakasih kepada seseorang yang telah memberikan kamu tumpangan.” Tanya William dengan nada datar.
Wanita tersebut menarik tangan kanannya kemudian meletakkan jari telunjuknya di bawah bibir yang merekah seperti bunga mawar.
“Ia. Lebih juga boleh.” Rayu wanita tersebut dengan tangan kiri yang menyingkap baju atasan miliknya sendiri hingga terlihat 2 gunung yang tak terlampaui seperti jelly yang sedang bergoyang.
William menghentikan mobilnya dengan kedua wajah yang terlihat suram menatap wanita tersebut. William membuka sabuk pengaman miliknya, ia berjalan keluar mendekati pintu mobil wanita tersebut dengan tangan kanan yang membuka pintu mobilnya.
“Keluar.”
Ketus William dengan wajah yang terlihat suram.
Wanita tersebut hanya tersenyum dengan tangan yang memegang ke bidang dada kekar William sambil keluar dari mobil.
“Suara kamu sangat kuat dan tubuh kamu yang lain juga, seperti tembok China yang berdiri tegak.”
William dan wanita tersebut saling berhadapan satu sama lain. William mengerutkan dahinya.
“Siapa kamu.”
Tanya William singkat dengan nada yang terlihat tegas.
Wanita tersebut tertawa hebat, “Hahaha! Aku hanya wanita yang cantik yang suka menggoda pria tampan seperti kamu.” dengan kedua tangan yang memegang kedua gunung tak terlampauin dan menggoyangkannya di depan William.
William berbalik badan, “Omong kosong.” Dengan kedua kaki yang melangkah pergi.
“Berhenti. Jawab pertanyaan ku atau kamu akan aku habisi.”
Ucap wanita tersebut dengan suara yang tiba-tiba berubah menjadi suara pria yang terlihat sangat kejam.
Baru 3 langkah berjalan William membulatkan kedua bola matanya dengan kedua kaki yang terhenti. William menolehkan sedikit wajahnya menatap ke arah belakang dari sudut ekor matanya.
Iblis.
Ia. Aku tidak salah dengar, ternyata iblis sudah hadir di Dunia ini.
Apakah dia yang telah menghabisi nyawa Rossa dan sedang mengincar Arista juga.
Gumam William dalam hati sambil berbalik badan.
William tersenyum manis dengan tangan kiri yang di letakkan di atas pinggangnya dan tangan kanan yang mengulur seperti hendak ingin berjabat tangan.
“Tubuh kamu sangat bagus dan kamu seorang wanita yang sangat ideal buat pria yang sedang kehausan di luar sana. Tapi kalau aku tidak salah dengar, tadi suara kamu berubah seperti suara pria. Apa tenggorokan kamu sedang bermasalah.”
William berjalan mendekati wanita yang sedang berdiri dengan kedua mata yang menatap tajam ke arah wanita tersebut.
William berdiri dengan jarak kurang lebih 2 langkah dari wanita tersebut.
“Aku tanya sekali lagi, kamu ini siapa?” dengan jari telunjuk yang mengarah ke wanita tersebut, “Apa kamu wanita sungguhan, pria yang kekar sedang menyamar atau kamu iblis yang sedang menyamar.” Tanya William dengan nada yang cukup tinggi.
William tertawa lebar, “Sudah aku duga! Pasti kamu iblis yang lemah yang kerjaannya suka mengganggu manusia. Sudah kamu pergi dari hadapanku, jangan coba-coba menipu orang lain dengan tubuh yang indah itu.” ucap William seperti sedang menyepelekan sesuatu.
Ekspresi wajah wanita tersebut berubah menjadi suram, dengan kedua tangan yang mengepal dan bibir atas yang terus di gerakkan.
“Beraninya kau manusia rendahan menghinaku.” Bentak wanita tersebut dengan tubuh yang sudah berganti menjadi.
...Bersambung.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
kekey euis
semoga sukses, semangat
2022-01-29
2
Elisabeth Ratna Susanti
keren 😍
2022-01-18
3