Part 11
_______
William yang sedang berdiri di jendela kamar Arista terus menatap ke arah bulan yang sebentar lagi akan berubah menjadi Gerhana Bulan.
Saat waktunya tepat terjadi Gerhana Bulan penuh, Arista yang sedang duduk di atas ranjang berteriak dengan sangat kuat.
“Akkkhhh!”
Dengan kuku yang berubah menjadi panjang dan hitam, kedua bola mata berubah menjadi waran merah dengan pupil mata yang berubah menjadi warna putih.
William tertegun.
Kenapa dia bisa berubah menjadi seperti ini.
Baru kali ini aku melihat perubahan yang sangat mengerikan di dalam tubuhnya.
Setiap tahun ia hanya menjadi Vampir kecil yang begitu imut dengan taring yang panjang siap mengambil keuntungan dari darah yang mengalir di tubuhku.
Gumam William menatap Arista dengan tatapan yang sangat tajam.
William berjalan mendekati ranjang Arista, dan menghentikan langkah kakinya di samping tepian ranjang dengan tangan yang memegang bahu Arista.
“Dinda Arista. Kamu harus segera sadar.”
Ucap William tanpa rasa takut.
Arista menolehkan wajahnya dengan kulit yang putih pucat serta urat yang berwarna biru terlihat dari balik kulit yang sangat putih seperti kertas.
“Berani sekali kamu menyentuh tubuhku.”
Terdengar suara yang sangat besar dengan tatapan tajam seperti hendak membunuh.
Arista mengarahkan telapak tangannya ke arah tubuh William yang sedang berdiri di samping ranjang dengan jarak kurang lebih setengah meter dari tengah ranjang dimana Arista masih duduk.
William terpental seperti ada yang menariknya ke belakang hingga punggungnya membentur dinding kamar.
William meletakkan tangan kananya di dada, dengan sedikit cairan berwarna merah menyembur dari bibirnya.
“Uhuk!uhuk!”
William yang masih duduk di atas lantai memandang wajah Arista dengan ekspresi wajah yang menahan perih akibat luka dalam yang ia terima.
Apa ini?
Tanpa menyentuh dia mampu membuat aku melayang dan membuat luka di dalam tubuhku.
Batin William dengan tubuh yang masih susah untuk bangkit.
Bak di film Vampir. Arista dengan cepat berpindah tempat tanpa menyentuh kedua kakinya di atas lantai, ia terbang dan berjongkok di depan William dengan wajah yang menatap sangat dekat ke wajah William.
Arista membelai wajah William dengan jari-jari kuku yang panjang dan hitam, “Kelihatan tangguh tapi di dalam sangat lemah dan rapuh.” Arista mengendus ke jenjang leher William, “Aroma kamu sangat menarik, bukan seperti aroma tubuh manusia.” Ucap Arista dengan suara yang sangat kasar.
William memegang tangan Arista. “Kamu harus sadar, sadar Arista.” Teriak William.
Arista menepis tangan William, “Banyak bicara kamu.” dengan kedua tangan yang di letakkan di jenjang leher William.
Dengan tubuh yang masih terasa lemah William meletakkan kedua tangannya di pipi kanan dan kiri Arista.
“Kamu harus sadar, ini aku Paman kamu.” William menggoncang kan wajah Arista.
Pandangan Arista seolah-olah berubah begitu juga dengan wajahnya, kadang menjadi Arista gadis yang berumur 17 tahun. Kadang menjadi seorang Vampir atau mahkluk lainnya yang seolah-olah bersembunyi di balik tubuhnya.
Arista berjongkok mundur kebelakang seperti kodok yang sedang melompat dengan kedua tangan yang memegang kepala, “Aaahhkk!” Arista merintih kesakitan.
Dengan tubuh yang masih terasa sakit, William mendekati Arista dan memeluk tubuhnya yang kala itu sedang merintih.
“Aku akan selalu menyadarkan kamu, jika kamu tidak boleh menjadi apa yang Iblis itu inginkan. Meskipun banyak orang yang telah mengetahui tentang siapa kamu, tapi aku tetap menganggap kamu sebagai Vampir kecil milik tuan William. Kamu tetap Vampir kecil milikku sampai kapanpun.” Ucap William dengan setulus hati.
Arista memberontak, mendorong tubuh William dengan sangat kuat hingga membuat ia terpental ke dinding sekali lagi.
Akibat hempasan yang sangat kuat, William tidak sadarkan diri dengan tubuh yang terbaring di atas lantai sedangkan kepalanya sedikit mengeluarkan cairan berwarna merah.
Arista yang masih dalam pengaruh perubahan antara menjadi Vampir bercampur penyihir melayang terbang duduk di atas tubuh William yang sedang terbaring dengan cairan berwarna merah yang masih mengalir dari kepalanya.
Arista yang menundukkan sedikit tubuhnya menatap wajah William dengan sangat lama, hingga Gerhana bulan bergeser pelan dan bulan sudah dalam keadaan normal kembali.
Arista yang sedang duduk di atas tubuh William tersadar, tubuhnya kembali normal seperti Arista gadis remaja pada umumnya. Cuman yang membedakan ada sedikit taring gigi yang terlihat dari dalam bibirnya.
Arista menangis menatap wajah William yang lemah tak berdaya, “Paman. Kamu kenapa?” teriak Arista memeluk tubuh William.
...2 hari kemudian....
...💤💤...
Arsita duduk di tepian ranjang dengan tangan yang memegang tangan William. Air matanya mengalir tak terbatas membasahi wajah dan jatuh di tangan William, Arista memeluk tubuh William yang masih terbaring lemah dengan kepala yang diperban.
“Semua ini gara-gara aku, kenapa setiap kali aku berubah Paman yang jadi korbannya. Paman sadarlah, sudah 2 hari Paman tidak mengomel padaku. Apa Paman tidak merindukan aku!”
Ucap Arista dengan suara yang serak dan terlihat perih.
Jari-jemari tangan William bergerak secara perlahan, William membuka kedua bola matanya memandang Arista yang sedang memeluk tubuhnya dengan tubuh yang gemetar menahan tangis di atas tubuh dada kekar William.
William tersenyum dengan tangan kanan yang membelai lembut punggung Arista.
“Kenapa kamu terus menangis seperti ini! Aku hanya ingin tidur selama 2 hari saja tidak bisa. Telingaku sakit saat mendengar kamu terus menangisiku, seolah-olah aku akan tiada untuk selamanya.” Ucap William dengan suara yang masih terlihat berat.
Arista menolehkan wajahnya dengan kedua mata yang masih basah, “Paman sudah sadar.” Ucapnya sambil mengeratkan pelukannya kembali.
William menyengir, “Apa kamu ingin membunuhku, lepaskan pelukan kamu sangat menyakitkan.” Ucap William sambil berusaha menepis tangan Arista namun tidak bisa.
Arista semakin mengeratkan pelukannya dengan wajah yang terlihat senang.
William juga ikut tersenyum di balik pelukan Arista.
Setelah puas memeluk William, Arista melepaskan tangannya dan duduk dengan benar di samping tubuh William yang masih terbaring di atas ranjang.
William bergerak perlahan dan duduk dengan kedua mata yang menatap serius Arista.
Aku harus menyembunyikan kekuatan Arista dulu dari dunia manusia.
Aku rasa dia belum sadar, jika di dalam tubuhnya masih tersimpan kekuatan lain.
Pasti kekuatan itu sangat besar.
Pantes saja Raja Iblis mengincar Arista.
Gumam William di dalam hati.
Arista memegang tangan William, “Setiap aku berubah Paman selalu tersakiti, lain kali jangan seperti itu Paman. Lawan saja aku, agar aku sadar jika perbuatanku salah.” Arista menundukkan sedikit pandangannya, “Jika Paman menghabisiku, aku juga tidak akan masalah.”
William mengerutkan dahi dengan tangan yang di letakkan di atas kepala Arista, “Bagaimana mungkin aku bisa menyakiti seorang gadis yang aku rawat dan aku besarkan sendiri. Kamu tidak perlu menyesali apa yang sudah terjadi yang kamu perbuat tanpa kamu menyadarinya.” Sahut William dengan nada yang terlihat tenang.
Arista menggelengkan kepalanya, “Hukum aku Paman, jika tidak aku pasti akan merasa bersalah.” Dengan suara yang terlihat imut.
Melihat ekspresi Arista, William hanya tersenyum.
Ini sudah saatnya dia aku kirim ke sekolah “There Never Was."
Sekolah itu lebih pantas buat dirinya dari pada sekolah lain.
Batin William dengan tangan yang memegang tangan Arista.
“Jika aku ingin kamu menebus kesalahan kamu dengan bersekolah kembali, apa kamu mau?” tanya William dengan sungguh-sungguh.
Arista tercengang, “Sekolah.” Ucapnya pelan menatap wajah William.
William menganggukan kepalanya, “Ia.” Kemudian menyambung perkataannya kembali, “Sekolah ini tidak buruk, nanti kamu di sana akan di ajarkan bagaimana cara mengendalikan kekuatan yang kamu miliki supaya tidak menyakiti aku lagi. Bukan itu saja, di sana kamu juga akan mendapatkan teman yang baru.”
Arista menganggukan kepalanya, “Demi Paman, Arista rela bersekolah di mana pun.” Dengan wajah yang terlihat serius.
...Bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Ana Yulia
😍😍 William ❤️ Arista
2022-01-23
0
Pe_na
lanjut thor... 😍😍😍😍
2022-01-13
1