bab 18
.
.
Waktu sudah mengharuskan Namira kembali. wajahnya terlihat lelah dan lesu tidak seperti biasanya. entah mengapa Namira sendiri tidak tau. hanya karna bertemu Attalah membuat Namira terus memikirkannya.
Hans juga sudah siap untuk pulang, Tak lupa Hans menghampiri Namira untuk pulang bersama.
Namira yang baru menutup pintu terkejut saat berbalik dan mendapati Hans berdiri tepat dibelakangnya.
" tuan !!" ucap Namira
" maaf. kau terkejut ya ??" tanya Hans tanpa rasa berdosa.
Namira menerbitkan senyum. Hans memang tidak seperti CEO pada umumnya, Hans terlihat bersahabat dan ramah pada semua orang, Jadi wajar saja tingkahnya terkadang membuat Namira terhibur.
" tuan sedang apa disini ?? saya mau pulang ??" tanya Namira.
" saya juga mau pulang. mau mengajakmu pulang bersama."balas Hans dengan mudah.
Namira mengerjapkan matanya beberapa kali. "mohon maaf sebelumnya, saya bisa pulang sendiri tuan. tuan silahkan duluan saja.."
" Mir, kau ini takut sekali pulang bersamaku..aku hanya menawarkan bantuan saja.. memang wajahku terlihat kriminal ya ?? sampai kau begitu takut !!?" timpal Hans.
" bukan begitu Tuan. saya hanya tidak mau nanti malah timbul fitnah."balas Namira dengan penuh kesopanan.
"tidak akan ada fitnah kalau kita hanya pulang bersama. kecuali jika kita cek in dihotel bersama itu yang namanya fitnah.." terang Hans dengan tenangnya.
Namira hanya membuang nafas begitu saja. dan akhirnya Namira setuju untuk pulang bersama Hans. meski harus melalui drama perdebatan sedikit, Hans senang bisa mengantar Namira.
Saat diluar namira dikejutkan dengan Kedatangan Attalah yang sudah menunggu diluar entah sejak kapan. Hans juga terkejut, namun ia berusaha biasa saja. Sedangkan Namira terus saja membuang tatapannya kearah lain, sungguh benar Attalah amat berusaha mendapatkan maaf dari Namira.
"tuan Attalah. sedang apa disini ?? apa tadi berkasnya kurang ??" tanya Hans mencoba bertanya.
" saya kesini bukan untuk pekerjaan Tuan. saya mau bertemu sekretaris anda." jawab Attalah tanpa basa basi dengan mata tak lepas pada Namira.
" sekretaris ?? Namira ?? ada perlu apa ya ?? ini sudah diluar jam kantor, dia harus beristirahat."balas Hans.
" saya perlu bicara berdua dengannya." timpal Attalah.
Namira seakan tak percaya, Attalah dengan terang-terangan meminta Namira berbicara.
hans menatap Namira yang terus menatap kearah lain dan enggan menatap Attalah.
" tapi maaf tuan sepertinya sekretaris saya sedang tidak ingin berbicara dengan anda." ucap Hans.
Attalah terdiam dan terus menatap Namira.
"Mira.." panggil Attalah. Namira terdiam tanpa mau menjawab.
Namira yang tidak ingin berlama-lama dekat dengan Attalah, tanpa sengaja menarik Hans untuk meninggalkan Attalah menuju mobil Hans berada.
" Namira !! meski kau selalu menghindar aku tidak akan pernah menyerah !!!" teriak Attalah.
Namun nihil Namira sama sekali tidak peduli dan memilih masuk kedalam mobil. Hans yang bisa melihat jika Namira tidak baik-baik saja langsung ikut masuk kedalam mobil. dan segera pergi dari kantor.
Attalah memejamkan matanya dengan frustasi.
" kenapa susah sekali mengajakmu bicara Namira !!" umpat Attalah. sembari menatap kepergian mobil yang ditumpangi Namira.
ponsel Attalah berdering, dengan malas Attalah meraihnya.
" ada apa ma ??" tanya Attalah.
" Atta, kau ini kemana saja ?? berapa hari kau tidak pulang ?? kau tidak kasihan pada istrimu ?? dia begitu kawatir padamu !!" mama Tyas memberondong banyak pertanyaan pada Attalah.
" Widia tau aku kemana, jadi jangan berdrama lagi ma !! aku sedang berjuang dan jangan menggangguku !!" balas Attalah dengan kesal.
" apa maksudmu Atta ??" tanya mama tyas lagi.
" sudahlah ma, aku tidak mau berdebat denganmu. Beri tau widia agar segera menyerah, aku juga tidak mau terlalu lama lagi menyakiti dia." setelah berkata begitu Attalah mematikan panggilannya.
Mama tyas geram dengan sikap Attalah. bukan setahun melainkan sudah 4 tahun, Attalah terus saja mengatakan hal itu, dengan sadar Attalah terus menolak kehadiran Widia."kasihan Widia jika Attalah seperti itu terus.."gumam mama tyas.
" apa jangan-jangan dia menemukan wanita itu ??" terka mama Tyas was-was.
" aku harus menemui Widia.." mama tyas segera meraih tas brend yang ia pakai segera menuju rumah Attalah.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 163 Episodes
Comments
lee sung gee
kasihan banget widia dan namira yg jd korban dri keegoisan mamanya Attalahh... 😤😤😤
semoga widia dan pak komisaris sjaa...
apalgi widia msh perawan 😄😄😄
semngat kaka makin seruuuuu, sumpah penasarannn
2022-01-04
1
Erni Handayani
semangatt attalla selamat berjuang mengejar cinta mu...part ny kurang panjang kasih dobel UP asik X thor😍🥰🥰🌹🌹
2022-01-04
1