bab 6
.
.
.
Attalah sedang diruangan kerjanya, tak lama ketukan pintu membuyarkan konsentrasinya.
masuklah Tio, asisten pribadi Attalah yang sudah beberapa hari ditugaskan Attalah untuk mencari keberadaan Namira.
" bagaimana ?? kau menemukan dia ??" tanya Attalah penuh harap.
Tio menyerahkan beberapa berkas dihadapan Attalah. "nona Namira selama ini berada didaerah Sumatra bersama kakak dan kakak iparnya. dia juga melahirkan seorang putri yang berusia 4 tahun. saat ini putri nona Namira tengah dirawat dirumah sakit didaerah itu, itu informasi terkini yang saya dapatkan tuan."
Attalah membuka berkas satu demi satu, dimana ada foto Namira bersama putrinya. Dada Attalah terasa sesak kala melihat Putri Namira tengah terbaring ditempat tidur.
"jadi..dia pergi dengan keadaan hamil ?? tapi kenapa ??" gumam Attalah sendiri. ia merutuki dirinya yang dulu terlalu percaya pada mamanya.
" bagaimana dengan pria yang dekat dengannya ??maksudku, apa dia belum menikah ??" tanya Attalah lagi.
" belum tuan. Dalam catatan sipil nona Namira belum pernah menikah." jawab Tio.
kembali Attalah seperti tertampar dengan jawaban Tio. Kekasihnya harus menanggung beban berat seorang diri.
"kau sudah menemukan alamatnya ??" tanya Attalah dengan wajah sendu.
" sudah tuan. apa kita akan kesana ??" tanya Tio.balik.
"iya. aku harus memastikan sesuatu. siapkan penerbanganku keSumatra malam ini. usahakan jangan sampai keluarga Namira tau jika aku akan datang.." perintah Attalah.
" baik tuan. kalau begitu saya permisi."Tio undur diri dan segera melakukan perintah tuannya.
Attalah mengusap foto Namira bersama putrinya yang ada digenggamannya.
"maafkan aku Namira..kau menanggung beban berat seorang diri, kau pasti mengira aku melepas tanggung jawab begitu saja.. kau tidak bersalah disini..aku yang bersalah.. maafkan aku..aku akan menebus semuanya setelah ini...tunggu kedatanganku Namira.." ucap Attalah dengan sisa penyesalan dalam dirinya.
.
.
.
Namira sudah selesai membereskan kamar kontrakan yang baru saja ia dapatkan. tak mewah dan tak juga luas, Namira sengaja mencari kontrakan sederhana yang tidak terlalu mahal, agar gajinya tidak banyak terbuang sia-sia.
Namira memilih membersihkan diri dan segera menjalankan sholat agar menentramkan hatinya yang sebenarnya penuh , dengan kekawatiran.
Selesai sholat Namira memilih menghubungi sang kakak guna menanyakan keadaan sang putri.
balasan menenangkan didengar Namira kala sang kakak mengatakan jika Erlita sudah tidur dan hari ini dia tidak kesakitan seperti biasa.
Setelahnya, Namira membaringkan tubuhnya ditikar lipat pemberian Ibu kontrakan. saat melihat Namira tidak membawa alas untuk tidur. kontrakan memang ada dalam keadaan kosong. Namira belum mau membeli kasur sebelum ia mendapatkan gaji, semua ia lakukan hanya untuk kesembuhan sang putri.
" Ya Allah.. lancarkanlah dalam ku mencari rizki, berikanlah selalu kesehatan kepadaku dan kedua kakakku, berikanlah cahaya agar aku bisa menyembuhkan malaikat kecil yang kau titipkan kepadaku,.. aminn.." Sebelum memejamkan mata Namira selalu memanjatkan doa agar diberi kelancaran dalam pekerjaan barunya.
.
.
.
Tengah malam Attalah tiba diBandara udara Raden Intan Tepatnya diKota Bandar Lampung, ya, disitulah selama ini Namira bersembunyi, dimana tidak seorangpun mengenal dirinya, Attalah tengah didalam mobil bersama Tio, mereka memilih bermalam dihotel dulu sebelum besok mendatangi rumah sakit dimana putri Namira dirawat.
" kenapa kau memilih tempat yang sangat jauh Mira.." gumam Attalah sendiri.
potret gambar Namira bersama Erlita terus tergenggam ditangan Attalah, rasa bersalah yang amat besar membuat Attalah tak sabar ingin segera bertemu dengan tambatan hatinya itu.
"kau pasti marah padaku, tapi aku akan berusaha menebus semuanya.. aku tidak akan lelah untuk meminta maaf darimu.." gumam Attalah kembali.
Tio yang bisa mendengar gumaman sang bos hanya diam tanpa berkomentar. dia bisa merasakan bagaimana hati tuannya itu, dipermainkan oleh Ibu kandungnya sendiri, meski Tio belum lama menjadi asisten Attalah, bisa dikatakan Tiolah yang menggantikan posisi Namira saat namira pergi begitu saja. dan kenyataan yang sebenarnya adalah Namira sengaja diusir oleh ibu Attalah hanya demi menjodohkan Attalah dengan wanita pilihan ibu Tyas, yaitu Widia.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 163 Episodes
Comments
Virushe Aira
ternyata ibunya yg mengusir namira
. ..
2022-01-06
1