episode 4 (Kisah putri aurora)

Putri aurora rupanya tak sadar akan bahaya yang mengancam nya. Dirinya asyik bermain bersama para dayang nya yang senantiasa selalu berada di dekatnya. Ayahnya yang bernama perdana menteri Tanggi selalu sibuk mengurus pemerintahan.

Tak berselang lama, saat putri aurora duduk di dekat kolam ikan, siluman ulat sutra yang sejak tadi mengincar dirinya mulai mendekatinya.

Dengan kekuatan sihir yang dimilikinya, akhirnya arwah putri aurora terlepas dari tubuhnya dan jin min mulai memasuki tubuh putri aurora.

"Aw, ada apa denganku?" pekik arwah putri aurora yang tak sadar jika tubuh nya telah dipakai arwah lain.

"Ha, tubuhku,..."?

"Mengapa aku terlepas dari tubuhku?"

Putri aurora pun berusaha masuk kedalam tubuhnya kembali, namun terlambat

Dirinya tak bisa masuk ke dalam tubuh aslinya karena di dalam tubuh miliknya telah dirasuki arwah jin min.

Putri aurora pun menangis sejadi-jadinya dan terus berusaha pergi masuk ke dalam tubuhnya kembali walaupun hal yang dilakukannya sangat mustahil.

arwah jin min yang berada dalam tubuh putri aurora mulai beradaptasi dengan gerakan dan gaya khas putri aurora dan rupanya tak membutuhkan waktu lama, jin min bisa dengan mudah meniru kebiasaan yang dilakukan putri aurora.

Sementara itu, arwah putri aurora yang telah kehilangan tubuhnya dengan terpaksa pergi menuju ke gua dimana arwah gentayangan berkumpul dan dirinya memulai kehidupan kelam yang sebenarnya.

Di tempat lain, Hirokisu telah sampai di kerajaan Amenor dan secara tak sengaja dirinya mencium aura yang mencurigakan takkala melihat tubuh putri aurora yang sebenarnya adalah Jin min. Namun, walau dapat mencium aura tubuh yang mencurigakan, Hirokisu berusaha diam karena tak ingin membuat keributan di kerajaan Amneor.

Kebetulan, saat itu di kerajaan Amenor diadakan sayembara untuk merekrut prajurit handal yang akan dijadikan sebagai panglima kerajaan karena panglima kerajaan terdahulu telah wafat akibat terkena penyakit.

Hirokisu merasa tertarik dengan sayembara yang diadakan oleh kerajaan Amenor dan mulai mendaftar kan dirinya.

"Tuan, apakah masih ada kesempatan buat ku untuk ikut berpartisipasi dalam sayembara ini?" tanya hirokisu kepada salah satu petugas sayembara.

"Oh, boleh"

"Siapa namamu dan kamu dari marga apa?" tanya petugas sayembara

"Tuan, saya tidak mempunyai marga karena saya telah yatim piatu" jawab Hirokisu

Mendengar jawaban dari Hirokisu, petugas sayembara merasa iba dan membolehkan Hirokisu untuk mengikuti sayembara.

Wajah Hirokisu yang tampan dan gagah membuat yakin petugas sayembara bahwa Hirokisu mampu mengalahkan lawan-lawannya.

"Anak muda, baiklah"

"Kau bisa mengikuti sayembara ini, dengan satu syarat" ucap petugas sayembara

"Apa syaratnya?"

"Jika kau berhasil memenangkan sayembara ini, kau harus memberiku 1 koin emas" ujar petugas sayembara kepada hirokisu

" baiklah tuan"

"Aku bersedia memenuhi syaratmu" ujar Hirokisu tanpa berpikir panjang

Akhirnya, Hirokisu pun diijinkan mengikuti sayembara ini dan lawan pertamanya adalah putra dari mantan panglima kerajaan. Dia bernama Naiwan.

Sebenarnya, pertarungan ini tidak seimbang karena Hirokisu mempunyai darah dewa suci. Sedangkan Naiwan hanya manusia biasa.

Pertarungan pun dimulai, dan sudah bisa ditebak jika Hirokisu lah pemenang pertarungan ini. Sementara itu, Naiwan yang telah kalah menerima dengan lapang dada dan bersedia menjadi pelayan Hirokisu jika nanti Hirokisu telah dilantik menjadi panglima perang kerajaan

Sebelum dilantik menjadi panglima kerajaan, Hirokisu harus melawan 4 pemuda lagi dan pemuda yang terakhir yang harus dilawannya adalah putri dari Raja Amenor sendiri yaitu tiobeng.

Tiga lawannya berhasil dengan mudah dikalahkan oleh Hirokisu. Hal ini membuat para penonton terheran-heran karena wajah Hirokisu tak menunjukkan wajah yang kelelahan. Hirokisu tampak segar bugar dan seakan ingin melahap habis lawan-lawannya tanpa perlu mengeluarkan banyak tenaga.

Tiba saatnya di puncak pertandingan. Hirokisu harus melawan putri Raja amenor yang bernama Tiobeng. Walau ilmu bela diri tiobeng tak begitu hebat, namun tiobeng memiliki akal licik yang dapat menipu lawannya.

Akhirnya pertarungan pun dimulai. Hirokisu mengeluarkan tenaga yang dimilikinya begitupun dengan tiobeng. Saat pertarungan antara Tiobeng dan Hirokisu berlangsung, bola Kristal pemberian dari iblis ming yang berada di saku baju hirokisu mulai menyala dan hal itu membuat Hirokisu tidak bisa berkonsentrasi saat melawan tiobeng.

Bola kristal itupun mengeluarkan suara aneh dan suara itu hanya bisa didengar oleh Hirokisu saja.

" Kembalilah Hirokisu" suara bola kristal itu terus berulang ditelinga Hirokisu dan membuat Hirokisu tak kuat sambil memegang telinganya.

"Melihat Hirokisu kehilangan konsentrasinya, tiobeng segera memanfaatkan kesempatan ini. Dirinya mulai mendekati hirokisu dan dengan sigap memukul punggung hirokisu.

Dan, "prakk"

P.ukulan Tiobeng tepat mengenai punggung Hirokisu dan anehnya, Hirokisu tak merasakan sakit sedikitpun.

"Hah"

"Mengapa kau tak merasakan kesakitan saat menerima pukulanku?" ujar Tiobeng sambil berusaha memberikan pukulannya yang kedua kepada Horokisu.

Rupanya pukulan tiobeng membuat Hirokisu tersenyum geli.

"Aw..."

"geli" ujar Hirokisu sambil tertawa

pukulan tiobeng rupanya dapat mengalihkan hirokisu dari hipnotis bola kristal milik iblis ming.

Tiobeng semakin penasaran dengan kekuatan yang dimiliki oleh Hirokisu karena kebal dengan serangannya.

"Hirokisu..."

"Kau manusia atau bukan?"

"Mengapa kau tak merasakan sakit sedikitpun?" ujar tiobeng sambil berusaha menyerang Hirokisu dari sisi belakang.

Sambil tersenyum tipis, Hirokisu berkata

"Tiobeng, aku memang bukan manusia" ujar Hirokisu sambil tertawa terbahak-bahak

"Kau tak mungkin dapat mengalahkan ku"

"Sekarang, menyerahlah kepadaku"

"Aku akan melindungi kerajaan ayahmu dari serangan musuh" ujar Hirokisu sambil memegang rambut tiobeng yang panjang terurai.

"Lepaskan aku" ujar tiobeng sambil berusaha melepaskan genggaman tangan hirokisu yang menggenggam kuat rambutnya.

"Aku akan melepaskan rambutmu dengan sati syarat"

"Menyerahlah kepadaku" ujar Hirokisu sambil terus menggenggam erat rambut tiobeng.

"Aw sakit"

"Baiklah ,aku menyerah" ucap tiobeng dengan menunjukkan muka yang masam.

Akhirnya Hirokisu mulai melepaskan rambut tiobeng pelan-pelan dan seluruh penonton mulai percaya bahwa hirokisu memang sosok yang tak bisa tertandingi.

Raja Amenor yang melihat pertandingan ini terseyum puas karena ada orang yang bisa mengalahkan putrinya.

Dengan adanya Hirokisu, raja amenor berharap putrinya ada yang melindungi karena selama ini tak ada yang bisa mengalahkan putrinya.

"Sudah"

"Hentikan pertarungan ini"

"Mulai sekarang, panglima perang kerajaan amenor dimenangkan oleh Hirokisu" ujar raja amenor sambil berdiri dari singasananya

Setelah kemenangan diumumkan, raja amenor pergi untuk beristirahat.

"Hirokisu"...panggil petugas sayembara yang sejak awal telah melakukan perjanjian dengan hirokisu.

"oh ya tuan" jawab hirokisu

"Kau masih ingat perjanjian kita?" tanya petugas sayembara istana yang tadi telah merekrut hirokisu

"Siap tuan".

"Aku akan selalu ingat"

"Aku akan memberikan lebih untukmu" ujar Hirokisu kepada petugas sayembara

"Baiklah tuan"

"Untuk saat ini ijinkanlah aku untuk pergi sebentar"

"Aku ingin menemui temanku di luar istana"

"Aku ingin mengajak mereka semua ke istana ini" ujar hirokisu

"Baik, pergilah" jawab petugas sayembara

Akhirnya Hirokisu pergi ke gua dimana iblis ming dan kawan-kawannya berada karena sudah tak tahan dengan suara bola kristal yang sejak tadi mengarahkannya untuk pulang.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***