Episode 4

Acara pernikahan Bima dan Alesha yg di gelar sederhana berlangsung dengan lancar, namun tak tampak kebahagiaan di wajah Alesha mau pun Bima. Ketika ada tamu yg memberikan selamat atas pernikahan mereka, Bima hanya memasang wajah datar nya sementara Alesha tetap memaksakan diri tersenyum guna menghargai orang yg mendoakan nya.

Namun beda hal nya dengan keluarga Alesha maupun keluarga Bima, kedua keluarga itu tampak sangat bahagia dan bersuka cita dengan pernikahan putra putri mereka yg memang sudah berusia matang. Kedua keluarga itu memang sangat mengharapkan anak anak mereka segera berumah tangga karena usia mereka yg tak lagi muda.

"Alhamdulillah, akhirnya Alesha menemukan jodoh nya juga" ujar ibu Alesha dengan senang hati pada ibu nya Bima yg kini telah resmi menjadi besan nya.

"Aku sempat khawatir dengan anak sulung ku itu, aku fikir dia tidak akan laku" lanjut nya yg membuat ibu Bima tersenyum simpul.

"Jujur saja dia adalah menantu impian ku, dia baik hati dan bertanggung jawab. Rumah tangga anak ku pasti akan berjalan bahagia jika memiliki istri seperti Alesha" puji nya yg membuat ibu Alesha tersenyum senang karena anak nya mendapatkan pujian seperti itu.

"Alesha memang wanita yg baik dan bertanggung jawab, dia mengorbankan masa muda nya demi adik adik nya. Dia pasti juga akan selalu berkorban untuk suami nya nanti..."

Dion yg mendengar apa yg di katakan ibu nya hanya bisa mengatupkan bibir nya rapat rapat, Dion merasa kasihan pada kakak sulung nya itu yg terus berkorban demi keluarga nya. Dan ia justru berharap setelah menikah nanti, semoga Alesha tidak perlu lagi mengorbankan hidup nya demi orang lain.

Dion mengenal Alesha dengan sangat baik, kakak nya itu tipe wanita yg tidak enakan, mudah di bujuk, mudah kasihan, padahal itu hanya akan mempersulit diri nya sendiri. Seperti sekarang contoh nya, dia tidak sekolah, tidak bergaul karena terus bekerja.

Membuat dia tampak berbeda dari wanita pada umum nya.

Dion menghampiri kakak nya yg saat ini duduk di kursi pengantin bersama mempelai pria nya, Dion membawkan segelas air karena sejak tadi ia tidak melihat kakak nya itu minum sedikit pun. Dan memang tidak ada yg memperhatikan Alesha.

"Kak..." ujar nya sembari memberikan segelas air itu, Alesha mengangkat wajah nya dan ia menyunggingkan senyum nya pada Dion "Minum dulu nih, seperti nya kakak tidak minum sedikit pun sejak tadi" imbuh nya yg membuat Alesha tersenyum lebih lebar.

"Terima kasih, Dion. Kakak memang haus sekali" Alesha mengambil gelas itu dan langsung meneguk isi nya hingga sisa setengah gelas saja.

Bima melirik Alesha sekilas, ia merasa kasihan sebenar nya dengan pengantin nya itu, sejak tadi ia memang tidak makan dan tidak minum, hanya diam saja dan terkadang tersenyum jika ada tamu yg menyalami nya dan mengucapkan selamat.

Alesha mengenakan kebaya berwarna putih Gading yg sebenarnya membuat nya terlihat manis, cocok dengan kulit nya yg berwarna sawo matang.

Sementara Vera duduk bersama Rianti, kedua nya bercengkrama tentang kampus, cowok cowok muda, hingga perawatan kecantikan mereka.

Dion yg melihat adik nya itu mendengus, Rianti sangat berbeda dengan Dion. Dion sangat menghargai Alesha dan kerja keras nya dalam membiayai pendidikan nya, Dion bergaya seada nya saja Karena ia tidak ingin membebani kakak dan orang tua nya. Beda hal nya dengan Rianti yg terlalu sibuk dengan pergaulan nya dan selalu mengikuti trend dalam segala hal, Rianti juga sangat royal pada diri nya sendiri dan pada teman teman nya. Rianti juga tak segan membeli barang mahal meskipun ia tahu Alesha tak pernah membeli barang mahal apapun, sekalipun untuk diri nya sendiri.

"Aku tidak cocok dengan skin care baru yg aku pakai. Wajah ku jadi sedikit kering begitu lho..." ujar Rianti sembari memegang pipi nya sendiri.

"Memang nya kenapa kamu ganti? Skin care yg sebelumnya itu bagus kok, aku juga pakai yg itu..." ujar Vera.

"Itu terlalu murah, teman ku pakai skin care yg sekarang aku pakai, lagi booming lho, banyak yg cocok..." tukas Rianti.

"Tapi itu kan cukup mahal, Ri..." ujar Vera.

"Nama nya juga produk, pasti mahal. Tidak apa apa mahal, yg penting tetap cantik dan sehat kan" ujar nya.

Vera hanya menanggapi nya dengan senyum, ia tak punya ayah dan kakak untuk di mintai. Vera bekerja sebagai staf administrasi di salah satu perusahaan dan itu hanya cukup untuk Vera dan ibu nya sendiri. Karena itu lah Vera yg cantik dan ingin memiliki hidup yg baik nanti tentu harus mencari suami yg mapan dan bisa di andalkan. Tentu nya Bima tidak masuk dalam kriteria itu.

Setelah acara pernikahan selesai dan tamu tamu sudah pulang, Alesha pun masuk ke kamar Bima karena sekarang itu juga menjadi kamar nya.

Alesha merasa sangat canggung sebenarnya, ia malu dan tak percaya diri. Apa lagi ia selalu terbayang dengan Vera yg cantik, yg di cintai Bima.

Alesha duduk di tepi ranjang dan menunggu suami nya dengan segala perasaan yg berkecamuk di dada nya.

"Apa yg harus aku lakukan malam ini, ya Allah? Apapun itu, Hamba memohon dengan sangat pada mu, buat lah Mas Bima mencintai Hamba lebih dari dia mencintai Vera, dan Hamba berjanji akan berusaha menjadi istri yg baik untuk nya"

Karena Bima tak kunjung datang ke kamar nya, Alesha pun mengambil tas make up nya untuk membersihkan make up nya yg terpoles natural di wajah nya. Setelah ia mengambil wudhu dan berganti pakaian, kemudian melaksanakan sholat isya.

Alesha masih setiap menunggu Bima. Namun sampai jam menunjukkan pukul 12 malam, Bima tak kunjung masuk ke kamar nya. Membuat Alesha akhir nya jatuh tertidur di tepi ranjang karena terlalu lama menunggu.

Sementara Bima yg masih tak sepenuhnya menerima Alesha sebagai istri nya merasa belum siap untuk menemui Alesha malam ini, sehingga dia lebih memilih tidur di sofa yg ada di ruang tamu.

Bima merenungi hidup nya, ini bukan pernikahan impian nya, Alesha bukan Wanita idaman nya. Tapi pernikahan ini telah ia putuskan, dan ia telah memilih Alesha menjadi istri nya.

Bima tidak tahu akan berjalan seperti apa nanti pernikahan nya, bagaimana dia harus memperlakukan Alesha. Bima sungguh tidak bisa membayangkan masa depan nya bersama Alesha, Bima hanya berharap dia memiliki kehidupan yg tenang dan bahagia nanti.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***