Suami Satu Malam Bagian 13
Oleh Sept
Rate 18 +
"Keluar!!! Keluar kamu perusak rumah tangga orang!"
Tok tok tok
Mama Lina berkali-kali mengetuk pintu kaca mobil Eriska. Ia mau memberikan sedikit hadiah pada wanita itu. Berani-beraninya datang ke pengadilan. Mama Lina merasa Eriska sedang mengejek mereka. Dan rasanya tangannya sudah gatal. Ingin menghajar pelakor tersebut. Meski Eriska mengaku bukan pelakor. Sebab Rayyan adalah kekasihnya. Dan yang merebut Rayyan adalah Elvira.
Jadi, dalam kepalanya, yang pelakor sesungguhnya adalah Elvira. Wanita itu yang sudah merusak hubungannya dengan Rayyan yang berjalan beberapa tahun itu. Jadi ia merasa di tempat yang benar. Kenapa ia sembunyi sekarang? Bukan karena ia salah. Ia hanya takut. Pas di rumah sakit saja ia harus melakukan perawatan ekstra untuk kengembalikan rambut-rambutnya yang berharga itu.
Waktu itu mama Lina sudah membuat rambutnya rontok karena jambakan berkali-kali. Jadi, lebih baik ia sembunyi. Dari pada menghadapi kemarahan mama Lina yang sangat bar-bar tersebut.
"Hey!!! Keluar!"
Tap tap tap
"Ma ...!" Elvira mendekat, ia langsung keluar dari mobil ketika Irene bilang mama ribut-ribut dengan Eriska.
"Ma ... udah, Ma. Ayo pulang." Elvira mencoba membujuk, ia memegangi lengan mamanya untuk meninggalkan pasangan gila tersebut.
"Bawa Mama pulang, jangan melakukan hal yang memalukan di tempat umum seperti ini. Ini sangat memalukan!" sindir Rayyan dengan muka menjengkelkan. Benar-benar tidak ada bias rasa salah yang terpancar dari wajah dinginnya itu.
"Astaga! Pria brengsekkk!" maki Elvira dalam hati.
"Ma! Ayo, Ma!"
"Cih! Memalukan? Kalian yang memalukan! Lihat betapa memalukannya wanita pilihanmu itu. Bahkan ia takut untuk keluar dari mobil." Mama memancing emosi Rayyan.
"Rayyan bisa laporkan Mama bila Mama main kekerasan seperti waktu itu!" Rayyan malah balik mengancam. Palu belum diketuk, ia sudah mulai tidak hormat pada calon mantan mertuanya itu.
"Apa katamu? Kamu mau bawa Mama ke polisi? Oh! Ini sifat aslimu!" Mama yang marah langsung memindai sekeliling. Kemudian ia melihat sapu ijuk yang ada di sudut tempat parkir.
Dengan langkah gusar, ia mengambil sapu itu. Kemudian mengarahkan gagangnya tepat ke kaca.
"Ma!" Elvira mencoba mencegah aksi mamanya.
"Oh ... Mama mau merusak mobil ini? Silahkan, bersiap saja ketemu di pengadilan dengan kasus yang berbeda!"
Mata mama semakin melotot, ia tidak percaya dengan apa yang didengar. Mengapa Rayyan menjadi manusia paling tidak manusiawi di dunia ini. Kesal, mama Lina langsung menghempaskan gagang sapu yang terbuat dari kayu itu ke arah spion.
"Kamu nantang Mama?"
Pranggggg
PYAAARRR
Terdengar teriakan dari dalam mobil, Eriska langsung buru-buru keluar dari mobil yang sedang di eksekusi oleh mamanya Elvira tersebut. Benar-benar mengerikan bila ia bertahan di dalam sana.
"Mbakkk!" Mama Sarah yang baru tiba langsung menghampiri keributan yang sedang terjadi.
"Sabar, Mbak ... sabar. Maafkan putra saya." Mama Sarah lalu menatap wajah Rayyan. Seperti perintah tadi pagi di rumah. Ia meminta Rayyan meminta maaf pada sahabatnya itu.
"Untuk apa Rayyan minta maaf. Tante ini yang sudah melakukan perusakan pada mobil saya. Saya nggak terima! Saya akan tuntut! Ini penyerangan!" cerocos Eriska dengan sangat berani. Namun, ketika mama Lina mendekat. Ia langsung berlari ke belakang tubuh Rayyan. Seolah mencari perisai dan pelindung diri.
"Berani ya, kamu!" ancam mama Lina yang sudah gemas sejak kemarin.
Ia sudah siap menarik lengan Eriska. Dan kembali menganiaya gadis itu. Namun, Rayyan mengentikan aksi mama Lina dengan sekali bentakan.
"Kalau mama lanjutkan! Lebih baik Kita ke kantor polisi sekarang!" sentak Rayyan kasar.
"Ray!!!!" Mama Sarah sampai shock.
"Ray! Jangan Keterlaluan kamu!" protes Elvira. Ia sangat kecewa dengan sikap suami satu malamnya tersebut.
"Iya! Kalau Tante main-main seperti kemarin! Saya akan laporkan ke polisi. Sudah cukup Eriska kemarin tidak membuat laporan!" tantang Eriska yang merasa di atas angin.
Bukannya takut, mama Lina langsung menarik paksa baju Eriska. Ia kemudian dapat meraih rambut Eriska yang memang sangat panjang tersebut. Jadi mudah sekali ia raih.
"Aduh!!! Sayang!" Eriska merintihh. Ia megadu kesakitan. Baru juga melakukan perawatan rambut yang sangat mahal. Eh ... sekarang main jambak-jambak lagi.
Reflek, Rayyan menepis tubuh mama Lina. Membuat wanita paruh baya itu membentur depan mobil. Hal itu jelas membuat Elvira marah. Rasanya cukup ia manahan sabar selama ini. Melihat mamanya diperlakukan kasar. Elvira pun mulai tegas.
"Jangan sentuh Mama saya!" cetus Elvira sambil mendorong tubuh bidang Rayyan tersebut.
"Kalau berani, jangan sama orang tua!" tambah Elvira dengan tatapan penuh dendam.
"Astaga! Ayolah Vir! Move on, please! Jangan seperti ini. Ini sangat memalukan. Mengapa kalian mengejar-ngejar? Seolah tidak ada pria lain yang mau denganmu?" Rayyan malah mencibir.
Dan .... BUGH
Satu pukulan untuk membalas sakit hatinya di malam itu.
"Sialll!" maki Rayyan.
Sedangkan mama Sarah hanya meringis, melihat putranya dihajar Elvira. Bukannya membela atau melerai. Mama Sarah memilih diam. seolah memberi ijin pada Elvira untuk meluapkan kekesalan yang selama ini menantunya pendam.
Begitu juga dengan Radika. Pria itu menyembunyikan senyum tipisnya. Seolah fokus pada iPad. Sebenarnya ia sedang menyaksikan jalannya game real yang sesungguhnya. Nggak kalah seru sih. Karena ia sangat senang melihat Rayyan dihajar. Setidaknya itu mewakili apa yang ingin ia lakukan.
"Aku nggak memukul wanita, jadi stop Vira!" sentak Rayyan sambil merasakn perih di perutnya. Gila, keras juga pukulan wanita itu, batin Rayyan.
"Sayang? Kamu nggak apa-apa?" Eriska langsung memegang perut kekasihnya. Tanpa rasa malu, ia menunjukkan perhatian di muka umum. Membuat yang menatap mereka merasa sangat muak.
"Kalian memang cocok! Pasangan pecundangg!!!" cibir mama Lina yang emosi.
"Tante!! Harusnya Tante ajari putri Tante! Hanya karena cintanya tidak terbalas, jangan main kekerasan. Lagian siapa yang bakal jatuh cinta pada perawan tua seperti dia. Aku katakan sama Tante! Bahkan di malam pertamanya saja, Rayyan sangat jijik satu ranjang dengan putri Tante. Jadi mohon sadar diri. Jangan mengejar-ngejar Rayyan seolah tidak tahu diri!"
PLAKKK
Bersambung
Bukan mama Lina, kali ini Eriska dapat tamparan dari wanita lain. Yang pasti bukan mama Lina kok. Karena ketika mendengar makian Eriska. Mama Lina sibuk dengan rasa sesak yang tiba-tiba menyeruak begitu saja. Mata wanita paruh baya itu sudah berkaca-kaca, tidak sanggup lagi berkata-kata. Eriska benar-benar sudah membuat mama Lina lemas.
Lalu jari siapa yang mendarat di pipi halus dan mulus itu? Bukan Elvira, sebab wanita tersebut tangannya masih mengepal. Belum sempat mendarat di wajah cantik. Namun, punya lidah tajam setajam cutter.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Mama Sarah,Kalo ia Nama Eriska langsung blacklist dari daftar menantu..Mampos kau Rayyan..
2025-04-11
0
Kamiem sag
mama Sarah?
keren
2024-04-24
0
komalia komalia
pasti mama nya so rayyan
2024-02-08
0