Suami Satu Malam Bagian 8
Oleh Sept
Rate 18 +
Kris berlari menghampiri kekacauan yang terjadi karena lagi-lagi ulah Rayyan yang kurang hati-hati dalam menjaga hati. Kalau mau pegang-pegang wanita lain, harusnya di ruangan tertutup. Di mana tidak ada yang melihat. Ini masih di area rumah sakit, bahkan istri Rayyan masih dirawat di salah satuu ruangan. Bisa-bisanya pria itu malah merangkul bahu Eriska di muka umum. Kalau begini, Krisna lagi yang harus membereskan semuanya.
"Nyonya ..." Kris datang untuk melerai. Ia mencoba menjauhkan mama Lina dari Eriska. Matanya juga sempat melirik bekas merah pada pipi wanita tersebut.
"Jangan ikut campur!" sentak mama Lina dengan sorot mata yang tajam.
"Ma ...!" panggil Rayyan sembari kesulitan menelan ludahnya sendiri. Rasanya baru pertama kali ia melihat mertuanya sangat marah. Padahal, wanita paruh baya tersebut biasanya sangat lembut dan hangat jika mereka bertemu. Terus terang, Rayyan dibuat terkesiap dengan sikap mertuanya itu.
"Tega kamu sama putri Mama?"
Rayyan menunduk, tidak berani menatap bola mata yang menyala. Apalagi mata itu terlihat mulai berkaca-kaca, Rayyan mulai merasa tak enak. Sedangkan mereka kini menjadi bahan tontonan bagi orang-orang yang kebetulan lalu lalang.
"Dan kamu! Tidak tahu malu! Menghancurkan rumah tangga orang!" maki mama Lina dengan emosional. Dan keduanya pun saling menatap. Sebuah tatapan penuh api kebencian tentunya.
"Perlu Tante tau!!! Putri Tante yang merebut Rayyan dari saya!" Eriska mendongak, menatap dengan percaya diri. Rasanya ia sangat marah karena ditampar di depan umum. Sakitnya tidak seberapa, malunya itu yang sangat tidak enak. Apalagi beberapa pengunjung, perawat dan beberapa pegawai rumah sakit memperhatikan dirinya.
Rata-rata menatapnya dengan tatapan mencibir. Dan Eriska tidak suka itu. Dia bukan pelakor! Bagi Eriska, Elvira lah yang merebut Rayyan. Karena ia merasa ia lah yang lebih dulu menjalin kasih dengan pria tersebut.
Kesal mendengar pembelaan dari Eriska, mama Lina kembali mengangkat tangan. Rasanya satu tamparan belum cukup menyadarkan gadis itu.
Setttt
Akan tetapi, dengan cepat Rayyan memegang tangan mertuanya.
"Ma ... cukup, Ma!"
"KAMU!!!"
Sungut mama Lina langsung keluar, mulai dari sini, ia sudah tidak menganggap Rayyan sebagai menantu lagi. Dengan kuat, mama Lina menarik tangannya. Kemudian berusaha menyerang Eriska.
"Ma .... Mamaaaa!" Rayyan semakin panik saat melihat mertuanya menjadi-jadi. Ia tidak menyangka bahwa mama Lina akar sebar-bar itu.
Mungkin terlalu kesal, mama Lina mengoyak rambut, muka, apapun yang bisa ia raih. Eriska tidak melawan, ia hanya menutupi wajahnya dengan tangan. Bukan gayangan main tangan. Apalagi menghadapi orang tua.
"Nyonya!" Kris berusaha memisahkan, tapi tangan mama Lina malah mengengam rambut Eriska.
"Sayang ...!" Eriska meringis menahan sakit. Reflek ia minta tolong pada Rayyan dengan memanggil seperti biasanya.
Mendengar menantunya dipanggil-panggil sayang oleh wanita lain. Hati mama Lina semakin terbakar. Untung sekali Kris dapat memegangi dan membuat mama Lina menjauh.
"Nyonya ... ada wartawan." Kris mencoba membuat mama Lina lebih tenang. Padahal tidak ada wartawan. Itu hanya akal-akalan Krisna. Karena sejak dini hari rumah sakit sudah diamankan dari para pencari berita.
Mama Lina langsung mengantur napas dalam-dalam, matanya tak henti-hentinya menatap Eriska. Dilihatnya wanita itu meringis manahan sakit.
"Ambil laki-laki ini! Kalian memang pantas bersama!" cetus mama Lina dengan sindiran pedas.
"Mari saya antar, Nyonya." Kris berniat baik. Namun niatnya itu hanya dapat balasan tatapan tajam.
Mama Lina berjalan dengan gusar, napasnya masih memburu. Jantungnya juga berdegup dengan kencang. Begitu melihat papan toilet. Wanita itu langsung masuk ke dalam sana. Ia masuk ke salah satu bilik. Kemudian melepaskan tangis yang sejak tadi ia pendam.
Cukup lama mama Lina menangisi nasib putrinya. Namun, ia bersyukur. Perselingkuhan cepat terbongkar. Dari pada berlarut-larut. Perceraian memang sepertinya jalan satu-satunya. Dalam benaknya, Rayyan adalah pria penghianat. Dan penghianat tidak pantas dimaafkan.
Setelah pertengkaran di rumah sakit itu. Mama Lina benar-benar tidak mau bertatap muka dengan Rayyan. Hubungan kedua keluarga besar yang berjalan baik, terpaksa hancur seketika karena Rayyan memilih berhubungan lagi dengan wanita lain.
***
Kediaman Wiratmaja, pendiri sekaligus pemilik Dirgantara Group.
Ruang tamu di rumah tiga lantai itu terasa dingin. Hawa ketegangan juga sangat terasa. Sejak tadi, mama Sarah memegangi suaminya. Papa Wira hampir saja hilang kendali. Ia sangat marah dengan sikap Rayyan. Membuat keluarganya malu! Baru menikah mengapa langsung cerai? Apalagi papa Wira tahu alasan keluarga Elvira mengajukan gugatan perceraian. Benar-benar mencoreng nama keluarga mereka.
Papa Wira malu, malu bila bertemu dengan teman sekaligus rekannya sejak lama itu. Mau ditaruh mana mukanya? Bahkan dalam persidangan nanti, ia sudah putusakan tidak akan hadir. Rasanya memalukan bila bertemu Tuan Pram. Gagalnya pernikahan, pasti akan membuat hubungan keduanya otomatis merengang.
"Apa kurangnya Elvira, bahkan dari semua wanita yang dekat denganmu, hanya dia yang bisa membujuk kakakmu, hanya Vita yang bisa mengambil hati Radika, lihat perkembangan Radika sekarang!" ujar mama Sarah.
"Ma! Rayyan mencari pendamping hidup. Bukan baby sitter untuk Radika!" cetus Rayyan kesal.
Rayyan memang lebih muda, tapi ia tidak pernah memanggil kakaknya itu dengan sebutan lebih sopan. Hanya sekedar nama.
"Ray!!!" pekik mama Sarah.
Tap tap tap
Seorang pria berlarian menuruni tangga. Usianya sudah matang. Tapi, sikapnya seperti anak kecil. Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
White Rose
dilihat dr segi manapun Rayan salah. tak sewajarnya dia merangkul dan bersama Eriska. kalau memang tak mencintai buras setidaknya tunggui dulu ketika dia sakit, mau cerai setelah itu silahkan. ini malah ngurusin Eriska, yg jelas baik baik saja. yg menyelamatkan Eriska kan Vita jg, setidaknya tunggui Vira selama dia sakit
2024-04-03
1
Kamiem sag
mantaplah Rayyan
2024-04-24
0
Enung Samsiah
elvira kasian,,,rayyan memang salah sih ,,, tapiii ya namanya cinta mau bagaimana lagi yaa begini jadinya kalau dipaksakan,,,, jdi mau ketawa pas rayan bilng (ma aku mau cari pndmping hidup bkn babysitter buat radika)😂😂😂
2023-11-01
2