Suami Satu Malam Bagian 6
Oleh Sept
Rate 18 +
Rumah Sakit Premier
Pukul 4 Subuh
Operasi sudah selesai, Elvira menerima banyak jahitan tepat di perutnya. Malam ini adalah malam pengantin sekaligus malam pertamanya. Malam pertama yang pasti akan ia ingat selama-lamanya. Malam penuh drama, malam di mana ia melihat suaminya mendekap wanita lain ketika ia sedang berjuang menyelamatkan wanita itu. Anggap saja ia gila, terlalu berani bermain-main dengan nyawa, yang kini justru membuatnya celaka.
Bangsal VIP
Matahari belum terbit, dan hawa dingin begitu sangat terasa. Rayyan terlihat duduk di depan sebuah kamar. Mau masuk, tapi enggan. Sementara itu, di sebelahnya duduk Eriksa sambil menyandar pada pundaknya yang kekar. Wanita itu harusnya dirawat. Namun, begitu sadar ia langsung mencari Rayyan. Dan berakhir di depan kamar Elvira.
"Kembalilah ke kamarmu, Ris!"
"Aku takut."
Rayyan menghela napas panjang, kemudian mengusap lembut kepala Eriksa. Dan tidak jauh dari sana, Kris mengamati dengan jengkel. Bisa-bisanya sang atasan melakukan hal itu di depan kamar istrinya yang baru saja selesai operasi. Meski ia tidak tahu cerita detailnya, ia yakin pasti Eriksa terlibat.
Untuk saat ini, timnya sudah mengamankan semua CCTV di dalam apartment. Ia mau mengeceknya, tapi Rayyan memintanya untuk tetap di sini. Membereskan masalah demi masalah yang disebabkan oleh pria tersebut.
Beberapa saat kemudian
Tap tap tap
Terdengar suara langkah kaki yang mendekat. Makin lama langkah itu semakin pelan dan hampir tidak terdengar.
"Sial!!!" umpat Kris dalam hati. Sekretarisnya Rayyan itu mau membangunkan Rayyan yang kala itu sudah tertidur sambil saling menyandar dengan Eriksa.
"Brengsekkk!!!!"
Seorang pria yang sudah berumur dengan rambut dan kumis yang sudah memutih, menarik kerah baju Rayyan dengan tatapan benci dan marah yang membuncah. Rayyan sendiri kaget saat terbangun, ia langsung ditarik dan mendapat tatapan penuh amarah.
Bruakkkk
Setelah menarik Rayyan agar berdiri, Tuan Pramana Prakoso langsung mendorong tubuh Rayyan dengan kasar. Hingga membentur kursi dan terduduk kembali. Pasti rasanya sakit karena terdengar cukup keras. Pria itu adalah ayah kandung dari Elvira, wanita yang kini terbaring lemah karena luka tusukan.
"Tuan .... tenang Tuan. Ini rumah sakit." Kris mencoba melerai. Namun, ia malah dapat tatapan tajam yang menghujam dari ayah Elvira. Spontan, kakinya mundur. Sepertinya kali ini ia tidak mampu membela Rayyan.
Lagian, Rayyan memang keterlaluan. Menjaga istri bukannya duduk di sebelah ranjang pasien. Atau minimal masuk ke dalam ruangan. Ini malah, tidur sambil sandaran dengan wanita cantik. Hati orang tua mana yang tidak panas.
Sementara itu, mendengar keributan, spontan Eriska terbangun. Ia juga sangat terkejut saat melihat Rayyan diperlakukan dengan kasar.
"Om ... semua bisa dijelaskan dengan baik-baik. Tolong jangan main kekerasan," sela Eriksa di tengah kemarahan Tuan Pram.
Ocehan Eriska langsung mendapat lirikan tajam. Baik dari Tuan Pram maupun Krisna. Hanya Rayyan, yang terlihat bermuka muram. Situasi saat ini benar-benar tidak menguntungkan. Belom lagi kalau keluarga besarnya tahu.
"Ish!! Siall!" desis Rayyan dalam hati.
"Kamu!!! Jangan menganggu pria beristri!" tiba-tiba saja Tuan Pram menunjuk Eriksa tepat di mukanya.
"Om salah! Dia yang merebut pacar saya!" Eriksa melirik pintu kamar Elvira yang sedang dirawat.
Mendengar keberanian Eriksa, bukannya senang, Rayyan malah memejamkan mata dalam-dalam. Dahinya mengerut, haduh ... masalah lagi. Sebentar lagi bakal ada masalah besar.
"Eriska! Tutup mulutmu sebentar saja kali ini!" batin Rayyan mengumpat.
"Cih!"
Tuan Pram terlihat sini, kemudian ia meraih ponsel dari dalam saku celananya. Ia kemudian berbalik dan berbicara dengan muka serius di balik telpon. Subuh-subuh telpon pengacara, itulah ayahnya Elvira. Ia tidak akan membuat putrinya jadi pengemis cinta. Tidak akan!
"Siapkan berkas perceraian untuk putri saya! Kerjakan secepatnya!"
Baik Rayyan maupun Kris yang masih di sana langsung menoleh. Suara Tuan Pram sangat jelas, jadi semua orang di sana pasti bisa mendengar tanpa harus menguping.
Tut Tut Tut
Tuan Pram melipat kembali ponselnya, dengan tatapan tajam, ia memindai Rayyan dan Eriksa bergantian.
"Tinggalkan tempat ini!"
"Pa!"
Tuan Pram langsung mengeluarkan sungutnya. Ia kembali bicara sambil menujuk pakai jari. Seolah-olah memberi penekanan pada lawan bicaranya.
"Saya tidak butuh menantu seperti kamu! Dan jangan muncul lagi di hadapan Vira!"
KLEK
Bruakkkk
Karena sangat jengkel, Tuan Pram sampai lupa kalau itu rumah sakit. Dengan keras ia membanting pintu kamar putrinya. Membuat Eriksa, Rayyan dan Krisna terhenyak dengan spontan. Galak juga kalau ayahnya Elvira marah. Pantas anaknya Jago bela diri. Sepertinya didikan keluarganya cukup keras.
Sedangkan Rayyan, setelah mertuanya masuk ruangan, ia menghela napas panjang. Mengusap wajahnya kasar. Apa ia akan segera jadi duda? Aneh, kenapa hatinya tidak tenang.
"Ray! Ray .... RAY!!" sentak Eriksa yang melihat pria itu malah tatapannya kosong. Seperti orang yang melamun.
***
Di dalam ruangan
Begitu Tuan Pram masuk, ia dibuat terkejut. Putrinya terlihat terisak. Astaga, sepertinya Elvira sudah siuman beberapa saat lalu. Dan sepertinya ia mendengar semuanya. Bersamanya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Aku kalo Novel alur Gini aku suka baca bab sampai tengah2 aku gak suka baca dari awal,Karena aku bukan jenis manusia yg sabaran dan baik hati,Sampai merendahkan harga diri hanya utk lelaki yg gak bisa menghargai pasangan..
2025-04-11
0
Qaisaa Nazarudin
👏👏👏👏👍👍👍💪💪💪 Rata2 novel yg ku baca,Semua Ortu yg Egois mementingkan harta dan Tahta dan mengorbankan kebahagiaan anak sendiri..Tapi yg ini aku salut sama Om..Jangan pernah mau anak diperkakukan kayak gak punya harga diri..
2025-04-11
0
Wo Lee Meyce
jdi sedih bcax,,ttpi tak ap elvira kmu wanita kuat jdi jgn cengeng krn seorg pria pecundang
2023-12-14
3