Suami Satu Malam Bagian 4
Oleh Sept
Rate 18 +
"RAY!!!!" teriak Eriska ketakutan. Tubuhnya gemetar, merasakan benda tajam itu sudah menempel pada kulit lehernya. Eriska pikir, hanya menunggu waktu, pria itu nekat membalas dendam atas apa yang ia lakukan. Karena saat ini, ia sudah merasakan perih, seperti benda itu sudah menembus kulit arinya.
Sementara itu, Rayyan yang mendengar teriakan dari Eriksa, spontan membelalakkan matanya. Ia terkejut, Eriska sudah dalam sandra Gio. Ia sedikit mengenal Gio, karena pria itu beberapa kali pernah foto bersama Eriska di account sosial media Eriska. Dia adalah temen Eriska di Jepang. Tidak mau jatuh korban, Rayyan mencoba membujuk pria itu untuk melepas sandranya.
"Lepaskan dia!" ujar Rayyan saat melihat leher Eriksa sudah mengeluarkan warna merah. Tangan Rayyan mengepal. Ingin rasanya ia menghajar pria itu. Namun, ia tidak bisa karena takut Gio akan nekat dan membuat Eriska celaka.
"Mundur! Kalau tidak aku potong leher wanita ini!" ancam Gio.
Pria itu menyeringai, rupanya tusukan Eriksa beberapa waktu yang lalu, tidak menjadikan pria itu tumbang. Eriksa tidak menusuknya pada bagian inti, sehingga pria itu kini bisa berdiri dan malah balik mengancam keselamatan Eriska.
"Lepaskan dia! Jangan macan-macam!" Rayyan mencoba mendekat. Dan Bruakkk ...
Gio menendang bangku kecil, kemudian mendorong hiasan pot yang ada di sebelahnya. Membuat pot-pot kecil warna putih jatuh dan tercecar di atas lantai yang kotor karena noda darah.
"Ray!!!" tangis Eriska yang ketakutan. Ia takut bila ia mati malam ini. Mana belom menikah lagi, Eriksa tidak mau jadi hantu penasaran karena masih berstatus perawan.
Rayyan lantas mengepalkan tangan, rasanya ia ingin menghajar pria itu. Dan ia kini sedang mencari ancang-ancang, mencari lengah si pria tersebut. Karena tidak mungkin secara terang terangan. Takut Gio malah nekat dan melukai fisik Eriska, tak berkutik akhirnya ia hanya bisa mengikuti apa mau Gio.
"Cepat buka pintunya!" perintah Gio dengan mata tajam, masih sesekali menyeringai. Membuat Eriska hampir mati ketakutan.
KLEK
"Menjauh ... MUNDUR!!!" teriak Gio kencang pada Rayyan.
Rayyan pun seperti kerbau yang dicocok hidungnya. Pria itu mengangkat tangan dan mundur teratur. Sedangkan Gio, ia menyeret tubuh Eriksa yang sepertinya melawan untuk dijadikan sandra.
Dari wajahnya, terlihat jelas bahwa Eriksa menahan perih. Lehernya semakin banyak mengeluarkan benda cair warna merah dan bau amis tersebut. Gio ternyata pria psikopat. Eriska tidak menyangka, teman nongkrong saat di negeri Sakura itu ternyata memiliki sisi lain yang mengerikan. Dan saat dalam pelarian itu, di ujung lorong sana, nampak Elvira sedang berjalan mendekat.
"Astaga! Apa itu?" batin Elvira. Ia ingin berbalik dan mundur tapi kakinya malah terus melangkah. Ia memang memegang sabuk tertinggi dalam seni bela diri. Jadi sepertinya ia memilih ikut campur. Melihat tindak kejahatan yang berlangsung, jiwa petarungnya terpancing.
"Viraaa! Lariiii!" teriak Rayyan dari belakang tubuh Gio dan Eriska.
Bukannya lari menjauh, Elvira malah langsung meluncur dan menjegal salah satu kaki Gio. Membuat pria tersebut tumbang dan Eriksa bisa kabur. Seperti bertukar nasib, Gio yang sudah keluar sungutnya langsung meraih pisauu dan mengejar Elvira.
"Keparattttt!!!!
BUGH BUGH BUGH
Beberapa tendangan tapi selalu meleset, semakin geram, Gio merangsek Elvira dengan membabi buta. Keduanya saling menghajar, mulanya Elvira di atas angin. Namun, karena nasib kurang baik sedang mencandai hidupnya. Ia yang tidak pernah kalah, saat tidak sengaja menatap sosok suaminya mendekap wanita lain, fokus Elvira ambyar.
Jrushhhh ....
Pisau itu mengenai tepat perut Elvira, sudut matanya meneteskan bulir bening, ketika suaminya memeluk wanita lain.
[Bodohhh kau Vira, ini pernikahan atas dasar perjodohan. Jangan berharap banyak pada sosok pria seperti dia]
[Lihat ... dia sangat mencintai wanita itu. Kau hanya bayangan yang tidak pernah dianggap]
[Bahkan dia tidak mencemaskanmu ... kamu bukan siapa-siapa]
Semua bisikin itu mengantar Elvira sebelum ia menutup mata perlahan.
"Rayyan ...," ucap Elvira lirih. Tak mampu terdengar karena suara itu terlanjur ditelan angin. Terlalu pelan dan ringan, Elvira terkulai lemas tidak berdaya dengan bersimbah darah.
***
"Vir ... Viraaaa!"
Rayyan berlari. Namun, terlambat. Karena Elvira sudah tidak bisa mendengar suaranya lagi. Gadis yang ia cap sebagai perawan tua itu kini sudah tidak sadarkan diri.
Tap tap tap
Gio berlari kencang, ia melempar pisauu dan meninggalkan TKP. Sedangkan Eriska, kakinya semakin gemetaran. Apalagi darah dari tubuh Elvira sudah mengalir ke mana-mana.
Brukkkkk
Eriksa pingsan.
"Ris!!!!"
Mendengar suara orang jatuh, Rayyan menoleh. Ia gamang, satu pingsan satu terluka parah. Pria itu benar-benar harus mengambil keputusan secepatnya. Antara istri dan mantan pacar yang masih sangat ia cintai itu. Untung saja, salah satu penghuni apartment terbangun. Tetangga apartment Eriksa sempat terkejut atas apa yang ia lihat. Darah di mana-mana dan situasi terlihat amat kacau.
Sedangkan Rayyan, ketika melihat ada orang lain, Rayyan bergegas minta tolong. Dia sendiri langsung membopong tubuh Elvira yang sudah berlumuran darah segar.
"Vir ... Buka matamu!" serunya sambil terus melangkah dengan cepat.
Meski kejam, tapi sepertinya Rayyan kasihan ketika melihat Elvira yang bersimbah darah. Baju Elvira sudah dipenuhi warna merah darah. Tubuhnya pun sudah lemas saat ia bawa.
***
Rumah Sakit Premier
Tap tap tap
Terdengar derap langkah kaki yang terburu-buru kian mendekat, itu adalah bunyi sepatu milik Krisna. Sekretaris Rayyan. Ia langsung datang setelah Rayyan menghubungi lewat telpon. Tentu saja pria itu shock begitu tiba di depan ruang sebuah UGD. Bosnya itu terlalu sering membuat jantungnya hampir lepas. Lihat! Pakaian si bos penuh dengan noda darah. Siapa yang tidak shock. Malam pertama malah bermandikan darah. Kejutan apa lagi ini?
"Tuan apa yang terjadi?" Kris menatap beberapa awak media yang sudah tidak sabar meliput berita. Ia menoleh kemudian fokus pada pria yang wajahnya nampak lusuh tersebut.
Rupanya, kabar tertusuknya pengantin baru dari pewaris Dirgantara Group begitu cepat sekali menyebar. Seperti artis, hal sekecil apapun tentang Rayyan dan keluarga Dirgantara akan dikejar. Menjadi topik hangat di kalangan netijen. Karena Rayyan bukan orang sembarangan.
"Kris, tolong singkirkan mereka semua!" seru Rayyan yang terlihat sangat lelah. Ia tidak mau menceritakan apapun pada Krisna, sekretaris andalan sekaligus kaki tangannya selama ini. Ia hanya ingin para pencari berita itu pergi dari pandangannya.
"Baik, Tuan."
Sekali perintah, Krisna langsung mengaktifkan earphones yang selalu terpasang di telinga pria berjas hitam dan berbadan tegap tersebut, Kris pun langsung melaksankan titah Rayyan.
Terlihat dari beberapa saat kemudian, gerombolan pria rapi, tinggi, tegap, atletis, mengenakan jas hitam, serta kaca mata gelap, datang bersama-sama. Mereka dengan mudah memblokir area rumah sakit Premier.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Kamiem sag
selamat ya Vira
2024-04-24
0
Musniwati Elikibasmahulette
untuk ke dua x nya aku membaca cerita ini
2023-09-06
1
Bila D
mulai jantungan lagi baca novelmu thor
2023-05-21
0