Dunia yang Runtuh

Malam telah larut,jam di dinding Ruangan itu menunjukkan pukul 23.00 tapi Dena masih terjaga tanpa merasakan kantuk sedikit pun. Malam ini malam pertama dia harus tidur di Rumah sakit,sementara di sebelahnya Hasbi tertidur dalam posisi duduk dan menelungkupkan kepala di ujung ranjang yang di tiduri Dena.

"Hhmm..kasihan Hasbi pasti kelelahan"

Ibu dan ayah sudah pulang ke rumah atas permintaan Dena,biarlah fikir nya cukup adik nya yang menjaganya disini.

Dena tidak ingin merepotkan banyak orang,baginya dia sendirian di ruangan ini pun tidak masalah.Kalau bukan Hasbi yang keras kepala memaksa untuk menemaninya,Dena sudah sedari tadi rasanya mengusir adik nya itu.

'Kak Dena nggak bisa sendirian kak,gimana kalau mau ke kamar mandi"??bantah hasbi

"Heyyy adikku yang tampan,kakak mu ini baik baik aja"masih bisa jalan kok ke kamar mandi.'"

Tapi Ayah hanya cukup dengan sorot matanya,seperti mengatakan "Biarkan adikmu yang menemani,kali ini jangan jadi gadis keras kepala Den"...begitulah kurang lebih yang ditangkap Dena dari sorot mata Ayah nya.

Akhirnya dengan terpaksa Dena membiarkan Hasbi menemani nya malam ini.

"Padahal aku lebih nyaman sendiri"gumam Dena dalam hati.

"Biar fikiran ku cukup ditemani bayang bayang Mas Adam".. he he he.. dia tertawa kecil membayangkan betapa bucin diri nya saat ini..

Dena masih memutar otak,mencari alasan yang tepat untuk memberi kabar pada atasan nya kalau dia belum bisa masuk kerja di hari Senin nanti.

" Ciihhh ..rasanya berat hati kalau harus mengatakan aku dirawat di Rumah Sakit"

"Selama ini aku kan dapat predikat karyawan teladan karena loyalitasku yang tinggi terhadap Perusahaan,tidak pernah absen sekalipun lagi merasakan sakit",gumam Dena

"Ahhh sudahlah,besok ku fikirkan lagi alasan yang tepat"..."Malam ini aku mau mengabarkan pada Mas Adam saja kalau aku sedang sakit dan ingin dia yang menemani seperti saat pertama bertemu kemarin..

"Huuuhhh..bagaimana memberi kabar?".. Haluku terlalu tinggi,fikir Dena

"Aku kan bukan siapa siapa nya,lagi pula menghubunginya bagaimana?'

"Atau mungkin Mas Adam tidak pernah mengingatnya lagi,gak penting kan?"

'Atau bahkan Mas Adam juga sudah lupa dengan nama ku?"

Pertanyaan pertanyaan itu terus membuncah di hati Dena,membuat waktu terasa semakin lama bergerak.. Dena melirik Hasbi yang semakin tertidur pulas dengan dengkuran nya,disertai mengigau menyebut nama kekasih nya.

"Huuhh ...dasar bucin,katanya mau jagain aku disini malah dia yang aku jaga"...gerutu Dena

Diluar sana,kaca kaca ruangan terlihat mengembun dari lantai 3 Rumah sakit karena hujan yang tak henti mengguyur kota kecil ini.

Dena masih terjaga,memainkan ujung jarinya di udara,menulis sebuah nama "ADAM".

Fakta yang paling menyedihkan dari sebuah penantian adalah ketika sosok yang kita fikirkan bahkan tidak tau,bahwa kamu menunggunya.

Sementara diluar sana,lelaki yang selalu Dena ucap nama nya di dalam hati bahkan sedang terlelap memeluk seseorang..

...****************...

"Pagi Kak Dena" Hasbi dengan wajah segarnya sehabis mandi menyapa Dena yang baru terbangun dari tidurnya. Entah jam berapa semalam dia tertidur setelah lelah sendiri bermain main dengan fikirannya.

"Pagi Hasbi,kok udah jam segini nggak ngebangunin kakak?" melirik jam yang sudah menunjukkan pukul 7.30. Ini sejarah bagi Dena yang selalu bangun pagi di rutinitas sehari harinya di Ibu Kota.

"Habisnya Kak Dena pules banget,jadi nggak tega mau bangunin,he he he"..jawab Hasbi

"Sarapan ya kak" Hasbi mengambil nampan berisi bubur dan telur rebus

Dena menggelengkan kepalanya

"Kakak nggak nafsu makan,mual rasanya kalau harus makan" timpal Dena

"Tapi kakak harus minum obat obat ini kak,jadi harus dipaksain makan" Hasbi menunjukkan beberapa obat yang tadi pagi diberikan Perawat ruangan saat Dena masih tertidur.

Akhirnya dengan terpaksa Dena menelan sedikit demi sedikit bubur di mangkok nya,Hasbi dengan semangat menyuapi kakak nya seperti Ibu yang sedang berbahagia saat menyuapi anak nya.

" Kak,nanti Hasbi pulang ya"ibu sama Ayah yang nanti jagain kakak"

"Kakak sendiri nggak apa apa kok,bilang Ayah dan Ibu di rumah saja istirahat.Kalau butuh apa apa kakak bisa panggil perawat"kata Dena mencoba meyakinkan adik nya kalau dia perempuan kuat yang bahkan saat sakit pun tidak butuh di temani siapa pun.

Hasbi tidak mau berdebat dengan kakak nya yang satu ini,lebih memilih menjawab kalau Ibu dan Ayah sudah dalam perjalanan ke Rumah sakit.

Dena menelan beberapa pil pahit yang diberikan Hasbi setelah menghabiskan setengah mangkok bubur. Dena melirik kemasan kemasan obat di sebelahnya,Obat tensi,obat lambung,obat mual,obat nyeri. Begitu lah yang dia baca di kemasan obat obat an itu.

"Hhhmmm mungkin sekarang aku merasakan mual karena asam lambung"fikir Dena.

****Hasbi pamit pulang setelah Ayah dan Ibu tiba di Rumah Sakit... Dena menatap haru kedua orang tuanya,"Sungguh beruntung aku di kelilingi keluarga yang menyayangiku"batin Dena.

"Tuhan....kali ini aku melangitkan nama orang orang yang mengasihiku,Ayah.. Ibu.. saudara saudara ku"

Salah satu perawat ruangan masuk memeriksa cairan infus yang hampir habis dan menggantinya dengan yang baru.

"Sus,kapan aku boleh pulang?" tanya Dena membuka pembicaraan

"Nona belum bertemu dengan Dokter penyakit dalam kan,hari ini hari Minggu jadi kemungkinan besok ada kunjungan Dokter,nanti dokter yang akan mengambil keputusan Non,kalau semua baik baik saja mungkin sudah bisa pulang" jawab Perawat itu.

"Huuhh,kenapa juga harus berhadapan dengan Dokter penyakit dalam.."aku kan hanya pingsan karena kelelahan," gerutu Dena dalam hati

"Hasil pemeriksaan sample darah nya gimana Sus? apa sudah ada hasil? semua baik baik saja kan sus?", Dena memberondong perawat itu dengan banyak pertanyaan.

Perawat itu hanya menjawab dengan senyuman dan jawaban singkat," dokter yang nanti akan memberi tau hasil nya Non"..

"Menyebalkan sekali,fikir Dena". apa susah nya sih hanya sekedar mengatakan kalau hasil nya baik baik saja.

Ibu mengusap kepala Dena,seolah mengatakan "sabar ya sayang,semua pasti baik baik saja",begitulah sepertinya bahasa yang di sampai kan Ibu dari gerak tubuh nya.

Baiklah ujar Dena dalam hati,besok itu tidaklah lama...

...****************...

Senin pagi....

Setelah memaksakan sarapan dengan menu yang sama seperti kemarin,Dena terlihat bersemangat di temani Ayah dan Ibu pagi itu.Tentu saja Dena sangat antusias karena yang ia yakin kan semua baik baik saja dan dokter akan memperbolehkan nya untuk pulang hari ini.

Sekitar pukul 09.00 pagi seorang Dokter yang masih terbilang cukup muda memasuki ruangan bersama satu orang perawat.

Dena membaca name tag di baju sang dokter, dr.daniel Sp.PD

"Selamat pagi, Dena Sanlova 27 tahun" ucap sang dokter sembari membaca secarik kertas yang ia pegang.

"Pagi pak dokter"jawab Dena dengan memasang wajah sumringah dengan maksud mengatakan pada sang dokter kalau dia sehat dan bisa diperbolehkan pulang.

"Sejak kapan ya tekanan darah nya tinggi seperti ini?' tanya sang dokter

Dena hanya menggeleng kepala,menunjukkan ekspresi tidak tau.karena memang selama ini

Dena merasa dirinya baik baik saja jadi tidak ada alasan bagi Dena untuk sekedar check up kondisi kesehatan nya.

Dokter beralih menatap kedua orang tua Dena

"Ibu dan Bapak orang tuanya?" tanya sang dokter lagi

Ayah dan Ibu serentak mengangguk

"Apa diantara Bapak atau Ibu ada yang punya riwayat hipertensi?'

"Saya dok" jawab Ayah dengan cepat

"Hhmmm,bisa jadi Dena mengalami hipertensi karena keturunan dari Bapak"jawab dokter Daniel

"Apa sebelumnya Dena pernah check up kesehatan seperti ginjal,jantung?' tanya dokter beralih pada sang pasien

Dena menggelengkan kepala nya lagi,semakin dibuat bingung dengan pertamyaan sang dokter. "Heyy pak dokter,kenapa ini?" kenapa mendengar pertanyaanmu membuatku seperti seorang pidana yang sedang di dakwa oleh hakim?" aku baik baik saja kan?" pertanyaan pertanyaan itu muncul di kepala Dena

Dokter daniel,kembali fokus kepada secarik kertas yang ia pegang,mengernyitkan dahi seolah masih kurang yakin dengan apa yang hendak ia sampaikan.

"Dari hasil sample darah yang diambil kemarin,menunjukkan kadar Hemoglobin dalam darah sangat rendah,jadi Dena harus tranfusi darah hari ini untuk menaikkan kadar hemoglobin nya" ucap sang dokter memulai membacakan hasil yang ia baca

Dena dan kedua orang tuanya sedikit bernafas lega setelah tercipta ketegangan sedari tadi saat dokter menanyakan mengenai check up jantung atau pun ginjal. " Ternyata cuma anemia" begitulah yang ada di fikiran mereka masing masing.

"Maaf Pak, Bu, Dena.. saya harus menyampaikan satu hal lagi"lanjut sang dokter

" Saya harap ibu bapak terlebih lagi Dena,bisa sabar dan tenang mendengar nya"..

Entah kenapa mendengar ucapan sang dokter barusan membuat Dena seperti De Javu.. seperti berada dalam posisi anak SD yang menunggu pembagian Raport dan menebak sang guru ingin mengatakan kalau tidak naik kelas...

Hening sejenak di ruangan itu,Dena meremas jari jari nya menandakan ia sedang cemas. sementara Ayah mengusap pelan bahu Ibu yang terlihat ketakutan dan panik menyiapkan telinga untuk mendengar apa yang akan di ucap kan dokter Daniel..

"Dari hasil lab darah Dena,menunjukkan kadar kreatinin dan ureum yang sangat tinggi" ureum di angka 110 sedangkan kreatinin di angka 8,7".sedangkan untuk hasil yang normal kreatinin harus berkisar di angka 0,5 sampai 1,2 dan ureum berkisar di bawah 20" jelas sang dokter panjang.

Dena dan kedua orang tuanya asing dengan apa yang mereka dengar.

"Ureum,kreatinin? "... " apa maksud nya dok?"

tanya Dena berusaha mencari jawaban yang sebenarnya tanpa ia minta pun sang dokter akan menjelaskannya.

Dokter daniel menarik nafas panjang sebelum melanjutkan penjelasan nya.

"Dari hasil yang seperti itu tadi,bisa dipastikan Dena di vonis Gagal Ginjal kronis stadium 5",ucap dokter Daniel sambil melontarkan pandangan berempati kepada Ayah dan ibu.

*** Dunia tempat Dena bernaung seakan runtuh,sesak memenuhi dada nya. bahkan ia tidak bisa merasakan lagi udara yang memenuhi ruangan....***

Ayah dan ibu memeluk Dena mencoba menenangkan Dena yang hendak melepas jarum infus di tangan kiri nya.Tatapan nanar Dena lemparkan ke dokter daniel,seperti mengatakan " Anda sedang bercanda kan dok,ini semua tidak benar kan?"...

Dan....pada akhirnya penerimaan yang tulus akan sebuah takdir adalah satu satu nya cara untuk tetap membuat saraf saraf kehidupan bekerja pada raga kita.

Lirih ayah membisikkan kata kata di telinga putri cantik nya

"kamu adalah orang hebat,kamu itu berharga,kamu sungguh mempunyai kekuatan yang hebat,terimalah apa yg sedang di rencanakan sang Pencipta,Hormati penciptamu"... kata kata itu kian menusuk di telinga Dena membuat bulir bulir bening mengalir begitu saja dari mata indah bulat nya.

"Semesta sedang bercanda padaku,duniaku telah runtuh"...pekik Dena dalam hati..

Terpopuler

Comments

sry rahayu

sry rahayu

Dena🤗🤗🤗🤗

2022-07-03

0

Mardisa Lasa Marla

Mardisa Lasa Marla

Thor... Karyamu luar biasa.. aku sampai merasa sesak bacanx thor,🥺😫
Semangat thor💪🥰

2022-03-14

0

ghifari888

ghifari888

semangat thor

2022-02-14

0

lihat semua
Episodes
1 Dena Sanlova
2 Juni.....
3 Lamaran
4 Rumah Sakit
5 Dunia yang Runtuh
6 USG
7 Keputusan Dena
8 Larangan yang harus di patuhi
9 Biarkan aku mati
10 Mempersiapkan Diri
11 Pertemuan Kedua
12 Jarum Kupu Kupu
13 Drama Hemodialisa
14 Drama Hemodialisa ( 2 )
15 Luka Amira
16 Kau akan menyesal
17 Dua belas Angka
18 Batal Menikah
19 Naik level
20 Makan siang berdua
21 Penyesalan lelaki
22 Cimino
23 Kejutan
24 Pantang mundur
25 Janji di Pantai Kenangan
26 Jujur kepada Hasbi
27 Mencoba melupakan
28 Diterima Bekerja
29 Larasati
30 Ingkar
31 Aktifitas Baru
32 Pengakuan yang masih samar
33 Dinner
34 Pertengkaran Adam dan Lisa
35 Nekad bertemu
36 Perkenalan dengan Adrian
37 Bertemu Lisa
38 Terbongkar
39 Transfusi
40 Adrian PDKT
41 Hasbi menyatakan perasaan nya
42 Pertemuan yang tak di sengaja
43 Awal kebohongan
44 Resmi pacaran
45 Kecupan Pertama
46 Memperkenalkan Adrian
47 Pengakuan cinta Adam
48 Ciuman dari Adrian
49 Dena jujur dengan perasaan nya
50 Mantan Lisa
51 Khilaf
52 Rencana baik Adrian
53 Doa konyol Radit
54 Cincin dari Adrian
55 Plin plan
56 Selingkuh yang sesungguhnya
57 Tawaran kedua untuk menikah
58 Tertampar oleh kata kata
59 Tekad terakhir
60 Surat gugatan cerai
61 Izinkan aku tetap melihatmu
62 Lelaki berhati Malaikat
63 Panggil aku sayang
64 Sidang pertama
65 Hanya Kau yang tau kondisiku
66 Ia melamarku
67 Resmi bercerai
68 Garis dua
69 Kemarahan Ayah
70 Pernikahan yang mendadak
71 Pergi dari dunia yang di cintai
72 Rencana Bertemu kembali
73 Kepergok Adrian
74 Permintaan yang sederhana
75 Pasangan Kak Radit
76 Terungkap
77 Adrian sakit
78 Ngidam
79 Kau yang ngidam, Aku yang repot
80 Makan malam Bersama
81 Dua hukuman untuk Laras
82 Juna bikin bingung
83 Diam diam bertemu
84 Aku sudah tak perawan lagi
85 Pelajaran untuk Adam
86 Mengalah lagi
87 Kehadiran Masa Lalu
88 Tak akan tergoyah
89 Persiapan Pernikahan
90 Undangan VS Pelukan
91 Kehilangan
92 H - 1
93 Ijab Kabul
94 Resepsi Pernikahan
95 Buket bunga
96 Tertunda
97 Bros Kupu kupu
98 Welcome Bali
99 Honey moon Part 1
100 Honey moon Part 2
101 Kalung Perak
102 Hal hal Baru
103 Sunset
104 Aurel
105 Hari terakhir bekerja
106 Dipaksa Ikhlas
107 Jauhi Aurel
108 Rumah Baru
109 Anggota Baru
110 Aneh
111 Dena yang keras kepala
112 Kabar Bahagia
113 Simalakama
114 Dua nyawa berharga
115 NICU & ICU
116 Kupu kupu
117 Ide Brilian Laras
118 Kau menolongku ( Sadar dari Koma )
119 Dena dan Noah berangsur membaik
120 Ucapan Terima kasih
121 Malam pertama lagi
122 Keanehan Adrian
123 Kecelakaan
124 Masihkah Kau Mencintaiku
125 Part Visual Tokoh
126 Rahasia lagi
127 Bantuan Mas Adam
128 Menyusun Rencana
129 Menikmati saat saat terakhir
130 Tak ingin Berjanji
131 Proses awal yang lancar
132 Persiapan Operasi
133 Transplantasi Ginjal
134 Pasca Operasi
135 Kembali
136 Kecurigaan Dena
137 Pertanggung jawaban
138 Terima kasih untuk Pengorbananmu
139 Kepergian yang Indah
140 Kehilangan abadi
141 Akan selalu ada
142 Menggantikan peran Adrian
143 Aku akan terus menunggumu
144 Pertemuan dengan Julia
145 Terbakar Cemburu
146 Malaikat atau Iblis?
147 Julia ditolak
148 Akhirnya, kamar mandi..
149 Pulang ke kampung halaman
150 Gadis Belia
151 Janji kehidupan di kota sana
152 Kesedihan dan Kebahagiaan
153 Pernikahan Kedua
154 Perjalanan ke Gili Trawangan
155 Malam pertama yang menggairahkan
156 Kiriman video yang bikin Baper
157 Destinasi kedua
158 Danau Segara Anak
159 Cinta dalam Jarum Kupu Kupu ( The End )
Episodes

Updated 159 Episodes

1
Dena Sanlova
2
Juni.....
3
Lamaran
4
Rumah Sakit
5
Dunia yang Runtuh
6
USG
7
Keputusan Dena
8
Larangan yang harus di patuhi
9
Biarkan aku mati
10
Mempersiapkan Diri
11
Pertemuan Kedua
12
Jarum Kupu Kupu
13
Drama Hemodialisa
14
Drama Hemodialisa ( 2 )
15
Luka Amira
16
Kau akan menyesal
17
Dua belas Angka
18
Batal Menikah
19
Naik level
20
Makan siang berdua
21
Penyesalan lelaki
22
Cimino
23
Kejutan
24
Pantang mundur
25
Janji di Pantai Kenangan
26
Jujur kepada Hasbi
27
Mencoba melupakan
28
Diterima Bekerja
29
Larasati
30
Ingkar
31
Aktifitas Baru
32
Pengakuan yang masih samar
33
Dinner
34
Pertengkaran Adam dan Lisa
35
Nekad bertemu
36
Perkenalan dengan Adrian
37
Bertemu Lisa
38
Terbongkar
39
Transfusi
40
Adrian PDKT
41
Hasbi menyatakan perasaan nya
42
Pertemuan yang tak di sengaja
43
Awal kebohongan
44
Resmi pacaran
45
Kecupan Pertama
46
Memperkenalkan Adrian
47
Pengakuan cinta Adam
48
Ciuman dari Adrian
49
Dena jujur dengan perasaan nya
50
Mantan Lisa
51
Khilaf
52
Rencana baik Adrian
53
Doa konyol Radit
54
Cincin dari Adrian
55
Plin plan
56
Selingkuh yang sesungguhnya
57
Tawaran kedua untuk menikah
58
Tertampar oleh kata kata
59
Tekad terakhir
60
Surat gugatan cerai
61
Izinkan aku tetap melihatmu
62
Lelaki berhati Malaikat
63
Panggil aku sayang
64
Sidang pertama
65
Hanya Kau yang tau kondisiku
66
Ia melamarku
67
Resmi bercerai
68
Garis dua
69
Kemarahan Ayah
70
Pernikahan yang mendadak
71
Pergi dari dunia yang di cintai
72
Rencana Bertemu kembali
73
Kepergok Adrian
74
Permintaan yang sederhana
75
Pasangan Kak Radit
76
Terungkap
77
Adrian sakit
78
Ngidam
79
Kau yang ngidam, Aku yang repot
80
Makan malam Bersama
81
Dua hukuman untuk Laras
82
Juna bikin bingung
83
Diam diam bertemu
84
Aku sudah tak perawan lagi
85
Pelajaran untuk Adam
86
Mengalah lagi
87
Kehadiran Masa Lalu
88
Tak akan tergoyah
89
Persiapan Pernikahan
90
Undangan VS Pelukan
91
Kehilangan
92
H - 1
93
Ijab Kabul
94
Resepsi Pernikahan
95
Buket bunga
96
Tertunda
97
Bros Kupu kupu
98
Welcome Bali
99
Honey moon Part 1
100
Honey moon Part 2
101
Kalung Perak
102
Hal hal Baru
103
Sunset
104
Aurel
105
Hari terakhir bekerja
106
Dipaksa Ikhlas
107
Jauhi Aurel
108
Rumah Baru
109
Anggota Baru
110
Aneh
111
Dena yang keras kepala
112
Kabar Bahagia
113
Simalakama
114
Dua nyawa berharga
115
NICU & ICU
116
Kupu kupu
117
Ide Brilian Laras
118
Kau menolongku ( Sadar dari Koma )
119
Dena dan Noah berangsur membaik
120
Ucapan Terima kasih
121
Malam pertama lagi
122
Keanehan Adrian
123
Kecelakaan
124
Masihkah Kau Mencintaiku
125
Part Visual Tokoh
126
Rahasia lagi
127
Bantuan Mas Adam
128
Menyusun Rencana
129
Menikmati saat saat terakhir
130
Tak ingin Berjanji
131
Proses awal yang lancar
132
Persiapan Operasi
133
Transplantasi Ginjal
134
Pasca Operasi
135
Kembali
136
Kecurigaan Dena
137
Pertanggung jawaban
138
Terima kasih untuk Pengorbananmu
139
Kepergian yang Indah
140
Kehilangan abadi
141
Akan selalu ada
142
Menggantikan peran Adrian
143
Aku akan terus menunggumu
144
Pertemuan dengan Julia
145
Terbakar Cemburu
146
Malaikat atau Iblis?
147
Julia ditolak
148
Akhirnya, kamar mandi..
149
Pulang ke kampung halaman
150
Gadis Belia
151
Janji kehidupan di kota sana
152
Kesedihan dan Kebahagiaan
153
Pernikahan Kedua
154
Perjalanan ke Gili Trawangan
155
Malam pertama yang menggairahkan
156
Kiriman video yang bikin Baper
157
Destinasi kedua
158
Danau Segara Anak
159
Cinta dalam Jarum Kupu Kupu ( The End )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!