Memikirkan Nayra

"Kau serius dia mengatakan hal itu?"Tanya Nisa terkejut sambil tetap fokus mengendarai sepeda motornya

"Iya Nis..Untuk apa aku bohong."Jawab Nayra yang berada dibelakangnya

"Aku tidak habis pikir ya..Kenapa setiap orang kaya selalu memandang rendah orang kecil kayak kita..Mereka terlalu berlebihan..Seharusnya saling menghargai dan menghormati saja..Toh kita juga enggak menyusahkan mereka..Kebangetan tuh orang..Bisa bisanya menuduhmu menipu karna kondisi kakimu..Huft.."Ujar Nisa sedikit kesal

"Biarin saja Nis..Aku juga tidak akan bertemu dia lagi..Dan aku juga tidak mau dendam..Biarkan dia dengan kesombongannya..Yang penting aku tidak mengusik hidupnya .."Jawab Nayra

"Ya ..Kau benar..Jangan pikirkan..Biarkan saja orang kayak gitu..Sudah dibantu balikin dompetnya,malah balasannya begitu..Nyebelin banget tuh orang."Ujar Nisa lagi menggerutu

"Iya Nis."Sahut Nayra

.......

Gala masih terlihat kesal akan semua ucapan Nayra,seolah ia tak terima dengan sikap Nayra yang begitu berani melawannya.Ia pikir Nayra akan sama dengan orang yang sering ia lihat

Berpura pura seolah kondisi memprihatinkan dan berharap meminta belas kasihan darinya.Namun Ia tak menyangka jika Nayra berbeda

Terlebih dengan kondisi fisiknya yang cacat,tak membuat Nayra takut akan dirinya dan meminta belas kasihan darinya.Justru Nayra seakan tak ingin harga dirinya dipandang rendah oleh dirinya

Aku harus cari tahu tentang gadis itu..Berani sekali dia sudah menantang ku..Walaupun kondisi mu cacat,apa kau pikir aku akan bersikap kasihan padamu..Batin Gala

......................

Beberapa hari kemudian..

Gala yang berada dikantornya,tengah melamun dikursi kerja

Kenapa aku tiba tiba memikirkan gadis itu??Dia hanya gadis miskin..Sangat kampungan..Untuk apa juga aku memikirkannya..Ck..Batin Gala

Dan seorang lelaki datang menghampirinya bernama Alif,salah satu teman dekat Gala yang berketurunan arab yang juga bekerja dengannya

"Bos..Ini data keuangan yang kau minta."Ujar Alif sembari memberikan beberapa berkas kerja padanya.Namun Gala tak mendengar ucapan Alif karna dirinya yang masih melamun

"Bos..Bos.."Panggil Alif berulang kali

"Dia pasti melamun."Ujar Alif sambil bertolak pinggang

Alif pun tanpa pikir panjang,langsung menggebrak meja dengan keras,hingga membuat Gala terkejut dan menoleh kearahnya

"Woii.."Ujar Alif dengan berteriak

"Sialan..Brengsek..Kau sudah bosan kerja??Berani beraninya mengejutkanku.."Sentak Gala dengan sewot

"Hahaha...Lagian,Dipanggil enggak nyahut..Jangan kebanyakan melamun bos..Kesurupan gunduruwo baru tahu .."Jawab Alif dengan santainya sambil meledek Gala

"Kau gunduruwonya kan..Sialan..!!"Umpatnya kesal

"Iya..Aku anaknya gunduruwo..Kau puas??Lagi kenapa sih??Tumben amat melamun.."Jawab Alif dan bertanya

"Tidak ada..Aku tak perlu menceritakannya padamu.."Jawab Gala dengan datar dan cuek

"Cih..Somse..Hehh.."Jawab Alif langsung buang muka

Gala hanya menatap kelakuan Alif dengan tatapan aneh

"Ada sesuatu yang sedang ku pikirkan.."Jawab Gala dengan serius

"Tentang apa??bisnis mu??Yang kemarin??Kan sudah ku bereskan ..Tak perlu mengandalkan si tak berguna itu.."Jawab Alif dengan percaya dirinya

"Bukan..Bukan itu..Tapi hal lain."Jawab Gala

"Tentang apa??Ngomong yang jelas bos.."Tanya Alif penasaran

"Tapi kau harus jaga rahasia..Jangan cerita pada siapa pun.."Ujar Gala,karna ia tahu sifat Alif yang selalu banyak bicara karna ia dikenal orang yang suka bercanda