Saat semua orang datang untuk mencaci dan menghakimiku, aku masih percaya sebuah takdir yang sudah digariskan Tuhan untukku:>
‘ya sudah deh boleh, tapi sekali ini aja ya vin” kata asya takut jika
dirinya dimaki sepupunya lagi, seperti sebelumnya juga pernah seperti itu,
namun bukan garvin yang mengantarnya melainkan karan asya pernah belajar
Bersama dengan laki-laki itu
“iya sya. Makasih ya” kata garvin dan diangguki oleh asya, dengan cepat pria itu Kembali
keparkiran untuk mengambil motor miliknya
“sya aku pulang duluan ya, mau mampir lagi soalnya” kata chole meninggalkan asya Bersama
garvin diparkiran itu
“hati-hati chloe” kata asya dan melambaikan tangannya sambal tersenyum
****
Sementara
dirumah keluarga burke, sedang terjadi sesuatu yang sangat serius, pasalnya
perusahaan milik mereka mengalami keriguan yang sangat besar dan masalah ini
sudah lama menimpa mereka namun frank tidak memberitahu istrinyadan baru saja
ia jujur karna pihak bank sudah mendesak mereka untuk membayar, dan harus
secepatnya membayar gaji karyawan mereka, dengan terpaksa frank ayah nika dan
naka meminjam uang kepada pihak bank untuk menutupi hutangnya tersebut.
“pi.. kok bisa sih sampai sebesar itu kerugian kita” kata haura tidak percaya dengan
perkataan suaminya
“papi juga tidak tau mi, sekarang yang harus kita pikirkan adalah bagaimana cara menutupi
hutang dibank, karna kalua tidak rumah kita akan disita mi” kata frank sembari
memijat kepalanya terasa pusing
“ lalu apa yang harus kita lakukan pi, uang sebanyak itu kita dapat dari mana dengan
sekejap” kata haura yang juga ikut pusing memikirkan hutang mereka
“ bagaimana dengan anak sialan itu mi??” tanya frank dengan senyuman jahatnya membuat haura
istrinya mengerutkan kening tidak paham maksud dari suaminya
“maksud papi apa?” tanya haura dengan cepat, sambal mendekat duduk di depan suaminya
Sedangkan asya baru saja tiba didepan rumahnya, ia merasa sikit Lelah karna harus
berjalan dari gang sampai rumahnya, dengan keringat yang sudah hamper membasahi
naju sekolahnya, asya berniat masuk kedalam rumah
“aku pu..” suara asya terhenti kala mendengar pembicaraan tante dan omnya tentang dirinya,
dengan segera asya mendekat ke pintu untuk mem[ertajam pendengarannya
“kita jual saja anak kakakmu itu mi, anak sial itu bisa mendapat harga yang tinggi jika
dijual ke rekan bisnis papi” kata frank dengan tersenyum smirk
“tapi pi, aku gak tega sama dia. Dia udah menderita selama ini pi, masak kita menjualnya
lagi, mami merasa gimana sama ibunya” kata haura yang merasa bersalah kepada
mendiang kakanya jika sampai menjual keponakannya
“iya mi, papi juga merasa brgitu, tapi dari pada rumah kita disita bank dan kkta harus tidur
dikontrakan sempit beralas kain yang bisa membuat kita kedinginan mi” kata
frank yang masih tetap dengan rencananya
“iya juga sih pi, tapi mami takut pi” kata haura yang masih tidak enakan
“gak papalah mi, itung-itung juga balasan dia karna sudah menumpang dirumah kita selama ini”
kata frank dan disetujui oleh haura istrinya
Sungguh tega om dan tantenya yang berniat menjual dirinya ke pria hidung belang diluar sana
hanya untuk pemuas nafsu semata, dengan perasaan yang hancur asya berjalan
kearah dapur dan masuk dari sana menuju kamarnya.
“ma..pa.. apa yang harus asya lakukan, asya gak mau kalua sampai dijual ke om-m yang sudah
punya istri dan menjadikan asya hanya pelampiasan nafsunya aja” kata asya
menangis didalam kamarnya, ia tidak menyangka jika akan melalui cobaan yang
sangat berat seperti ini
“mengapa aku tidak seberuntung mereka diluar sana, apa asya terlalu banyak dosa hingga
menghukum asya seperti ini?” gumam asya lagi dan menangis, sampai akhirnya ada
yang mengetuk pintu kamarnya
“asya… apa kamu ada didalam?” tanya haura yang ternyata mengetuk pintu kamarnya
“iya tan, asya dikamar. Mau ganti baju dulu” kata asya cepat-cepat menghapus airmatanya
dan mengganti bajunya, ia tidak punya tenaga jika harus membantah perintah om
dan tantenya.
“cepatlah keluar, om dan tante menunggumu diruang tamu” kata haura tanpa menunggu jawaban
asya langsung berlalu dari sana
“ apa mereka akan menjualku hari ini, atau besok??” tanya asya pada dirinya sendiri dengan
wajah yang pucat dan ketakutan yang sudah menjalar disekujur tubuhnya
“ mami sudah memanggilnya pi, sebentar lagi anak itu akan dating, apa papi sudah menghubungi
rekan papi??” tanya haura yang tidak sabar menyingkirkan asya dari rumah itu,
dan juga mendapat keuntungan yang sangat banyak
“sudah mi.. mungkin besok kita bertemu dengannya dan langsung membawa anak sialan itu
kepadanya, tidak sia-sia kita dulu memugutnya ya mi” kata frank dengan
tersenyum jahat dan diangguki oleh istrinya
Dengan
Langkah yang sangat hati-hati, asya mendekat kearah om dan tantenya, sugguh ini
adalah sesuatu yang sangat menakutkan untuknya, dijual?? Apakah dirinya
serendah itu dimata kerabatnya sendiri??
“ ada apa om,tante memanggil asya?” tanya asya dengan takut, walaupun sebenarnya ia tau
apa maksud kedua orang didepannya in i
“begini sayang, besok kita akan makan malam diluar jadi hari ini tante akan membawamu
untuk belanja baju untukmu” kata haura dengans enyum palsunya dan memeluk asya
disampingnya
“hah.. sayang? Belanja?” sungguh keluarga yang tidak beradap, bisa-bisamnya mereka
mengatakan hal manis didepan orang yang akan mereka hancurkan
“tapi tan, asya ada tugas sekolah hari ini. Lagipula asya kan punya baju yang banyak” kata
asya menolak ajakan tante haura dengan sopan, ia tidak mau tantenya akan
membelinya baju yang tidak pantas untuk ia pakai
“tapi sayang… besok acaranya sangat besar, jadi kita harus bersiap-siap dengan sangat baik”
kata haura lagi-lagi membuat asya tidak bisa menolak
“sekarang kamu ganti baju yah, tante tunggu disini” kata haura dan diangguki oleh asya
“polos sekali anak itu, dasar bodoh!” cibir haura Ketika asya sudah jauh dari mereka
“setelah ini, kita akan hidup damai dan tidak ada lagi anak sial dirumah ini” kata haura dan
diikuti gelak tawa suaminya frank
Tidak menunggu waktu lama, asya keluar dengan stelan yang sangat sederhana, ia hanya
mengenakan baju kaos polos dan celana jeans, serta bawahannya sepatu kets
miliknya satu-satunya
“sudah siap?” tanya haura dan dijawab anggukan dari asya, namun sebelum mereka melangkah,
nika dan naka keluar dan melihat kedekatan maminya dengan asya
“mami sama asya mau kemana??” tanya naka dengan bingung dan mel;angkah mendekati maminya
“iya nih. Mau pergi aja mami, ga ngajak kita lagi” sewot niki dengan muka yang sedikit kesal
“sayang, anak-anak mami, kami Cuma mau keluar sebentar yah. Tidak lama kok” kata haura
dan menarik tangan asya untuk keluar menuju tempat yang sudah ia rencanakan.
next
othor buka novel baru lagi, jangan lupa mampir dan kasih komentar kalian tentang novel othor ya readers:>
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
Budiwati
🤔🤔🤔🤔
2023-06-17
0
Nur Hayati
jangn terlalu banyak paragraf tulisannya jd ngga nyambung...... alhasil pembaca jadi bingung tolong di perbaiki
2023-01-29
0
cah solo
pusing bacanya kata katanya banyak yg lompat udah gtu bnyak salah ketik
2022-11-28
0