Hope Love In The Forest

Hope Love In The Forest

⌑ Episode 1 ⌑

Matahari menyingsing perlahan cahaya nya melalui celah pepohonan yang dedaunan nya berembun, binatang kecil telah memulai aktivitasnya, disebuah hutan jauh dari hiruk-pikuk perkotaan berdirilah sebuah rumah yang dihuni gadis cantik berambut pirang dengan iris berwarna coklat, senyum indahnya menyamai bunga yang sedang bermekaran.

Kaki telanjangnya menyusuri hutan rumput basah itu menyapa telapak kakinya , rambut pirangnya dikepang kesamping, senyuman nya terlihat ketika burung-burung berkicau, tangannya menenteng sebuah baki dari rotan. Si gadis langkah nya dipercepat ketika matanya melihat jamur pinus yang tumbuh disekitaran hutan, mengambil nya dan memasukkannya ke dalam keranjangnya, dan gadis itu mencari lagi sayur dan buah yang tumbuh dihutan ini.

Matanya lagi berbinar ketika melihat buah apel yang tumbuh subur buahnya berwarna merah itu membuat ia tergiur ingin segera mencoba nya.

Meski disatu pohon itu buahnya banyak gadis itu tak mengambil semua hanya beberapa yang ia ambil agar binatang lain dapat juga memakan buah manis ini, gadis itu menggosokkan kulit apel ke dress yang ia kenakan dan melahap buah segar itu. Sungguh perhatian nya dan baik hati, gadis ini bernama Vivian dia tinggal dihutan sendirian tanpa kerabat.

Kesendirian nya itu membuat ia menjadi orang anti social, sulit bergaul, kini umurnya menginjak 25 tahun, dan tinggal dihutan sudah 10 tahun, binatang kecil adalah temannya dan sayuran buah yang ia temukan dihutan itulah yang ia makan. Padahal gadis ini sangat cantik kulitnya mulus dan seputih susu, jika ingin makan daging sebulan sekali Vivian pergi ke kota membeli keperluan mandi, dan lain-lain dan bagaimana dia bisa membeli itu padahal ia tidak bekerja, Vivian memburu gingseng liar, akar kecil yang sepanjang 7 centi pun sudah mendapat uang banyak terlebih dia tidak membutuhkan banyak keperluan karena dia hidup sendiri.

Dengan membawa baki ditangan nya Vivian memetik beberapa bunga untuk dibawa nya pulang, kaki nya berjalan menuju rumahnya, rumah sederhana yang terbuat dari batuan alam yang nampak sudah lama namun tidak terlihat karena didepannya terdapat tumbuhan bunga yang Vivian tanam untuk mempercantik rumahnya.

"Ini sudah kering dengan baik" menyingkirkan buah kesemek kering yang digantung.

Rumah dua lantai itu dari depan terlihat tua, namun jika didalamnya lantainya terbuat dari kayu berwarna coklat serta perabot cocok dengan lantai yaitu putih, Vivian mengambil vas berisikan air dan memasukkan beberapa tangkai bunga yang ia petik tadi.

Meski jauh dari perkotaan hidup Vivian lebih bahagia karena tidak harus hidup dalam bayang-bayang kedua orang tua nya yang telah tiada terkadang mampir dalam mimpi buruknya.

Rumah Vivian dilengkapi listrik seperti rumah pada umumnya, Vivian gemar membaca jadi rumah nya terdapat rak buku besar bahkan saking tak muat ia menumpuknya, selain mencari ginseng Vivian adalah seorang penulis bergenre Thriller yang bahkan jauh beda dari tampilan wajah nya yang manis.

Menuang teh nya sambil membaca buku nya didekat jendela, jika musim dingin suhu sangat dingin menusuk jangan ditanya ia memiliki perapian sendiri bukanlah penghangat listrik, namun itulah menariknya dari rumah ini.

"Hari ini aku harus menulis lanjutan cerita yang kubuat" monolognya sambil membuka perhalaman bukunya.

Vivian hanya penulis biasa untuk mengisi waktu luang nya, dan itu membuatnya senang.

(Ditempat lain di jam yang sama)

Seorang pria bertato ditangan kanannya itu nampak berfikir keras, alisnya berkerut, otot tangan yang menonjol itu terlihat gagah.

"Dia tidak akan menandatangani nya? Kau sudah yakin?" Tanya nya dengan marah.

"Iya, mungkin anda akan sulit untuk bertemu dengan nya" ucap nya pria berjas tersebut adalah informan nya.

"Sial, Giselle mengkhianatiku" geramnya.

Dia adalah seorang mafia Justin Jung asal korea yang menetap diitalia, kesal karena beberapa anak buahnya ditangkap saat melakukan tugasnya, dan persembunyiannya akan ketahuan lambat laun oleh Chris saingan bisnisnya.

"Kau boleh pergi" usirnya.

Membereskan pakaiannya ke dalam koper dan tas, lalu mendengar derittan kecil pintu. Tanpa tahu Justin beberapa orang datang yang memegang senjata, mereka menyelinap ke dalam rumah Justin. Mengendap-endap saat mereka sampai didepan kamar, membuka paksa kamar tersebut namun hasilnya nihil tidak ada seorang pun didalamnya.

"Dia kabur!! Cepat cari dia!" Perintah pemimpim tersebut. Dan para anak buahnya langsung mencari keberadaannya.

"Kurasa dia lewat jendela" teriak salah satu anak buahnya melihat jendela yang terbuka.

BRAKK

Lemari dibuka paksa oleh Justin dan menembaki penyusup ke rumahnya, dan terjadilah baku tembak, Justin yang lincah menembaki mereka.

SHUNGG.. CAB

SHUNGG..CAB

Justin menembakkinya, darah pun memuncrat kemana pun, dan suara pistol terakhir.

"Tinggallah dineraka" suara beratnya.

SHUKK

Setelah kejadian tersebut, Justin pergi ke bandara ia akan berangkat ke Seoul, namun pergi tanpa membalas dendam bukanlah tradisinya, Justin menutup ponselnya, ditempat lain yaitu tempat organisasi milik Chris meledak dan terbakar.

Justin menelfon nya dengan tatapan dinginnya pandangannya melihat kearah pesawat yang akan ditumpanginya.

"Lain kali, aku akan meledakkan rumahmu serta kau didalamnya, jangan mencariku hubungan bisnis ini telah berakhir" menutup ponselnya lalu membuangnya ke tempat sampah sebelum pergi naik pesawat.

Pesawat pun lepas landas terbang melewati samudra, awan putih yang terlihat cantik karena pantulan sinar matahari.

*

*

Dihutan tempat Vivian tinggal, jam sudah menunjukkan pukul 6 sore ia biasanya akan bersiap kan makan malam, namun langit nampak terlihat menghitam mendung, jika hujan akan sangat dingin malam tiba, sebelum itu terjadi Vivian akan menaruh beberapa kayu bakar yang ia temukan untuk kehangatan.

Bandara incheon Justin sudah sampai ia mendorong koper nya, dan menaiki taksi, sadar sejak dia turun dari pesawat ada beberapa orang mengawasinya.

Sampai mobilnya melewati terowongan Bucheon mobil taksi masih melaju sedang tak lama di dekat persimpangan mobil taksi itu berhenti, karena ada yang ingin menaikinya.

Sadar beberapa orang yang mengikuti Justin ia telah kehilangannya, mereka pun memeriksa mobil taksi tersebut dan tidak ada Justin didalamnya.

"Penumpang sebelumnya dimana?" tanya mereka dengan nada tinggi.

"Aku sudah menurunkannya tadi" ucap polos pengemudi taksi tersebut.

"Eishh... Cari dia!" perintahnya.

"Dia pasti lari kearah hutan, karena hanya itu jalan persembunyian yang aman" pikir pemimpin geng tersebut.

Dan benar, Justin dengan perlahan menuruni bukit dihutan, dengan susah payah ia melarikan diri lalu di sela-sela semak ia bersembunyi.

Bahkan untuk menutupi penyamarannya ia memotek batang kayu berdaun dan menyelipkan nya dibaju belakangnya.

"Aishh.. Aku berharap tidak ada ular saja" rutuknya menutupi wajahnya dengan beberapa helai daun.

Dan mereka yang mencari kehutan mencari hingga kelelahan, dan matahari juga hampir terbenam.

"Hei!!! Berhenti mencari, besok kita lacak kembali ponselnya" perintah pemimpin tersebut.

Dirasa sudah aman Justin mulai keluar dari persembunyiannya, ia menuruni bukit kembali untuk menemukan jalan besar ia harus berjalan di hutan yang hampir malam.

Sampai pada 100 meter matanya melihat sebuah mobil melewati jalan tersebut.

"Hhhh... Karena ini lah aku tidak suka naik gunung" lenguhnya.

Dan tiba-tiba..

TESS.. TESS.. BRESSSS..

Hujan turun membasahi hutan tersebut, Justin segera mendekati jalan tersebut sambil tangannya diatas kepalanya.

"Kenapa harus hujan" rutuknya lagi.

Sebuah cahaya mobil dari arah kirinya, iris matanya mengecil dan mobil itu berhenti.

Beberapa orang memakai jas hitam turun ditengah hujan tersebut. Melihat itu Justin menunjukkan smirk nya.

"Aaaa... Chris yang mengirim kalian?" tebak Justin.

Namun bukan belas kasih yang mereka tunjukkan melainkan mengeluarkan pistol dan menodongkan nya ke arah Justin.

Secepat kilat peluru dilontarkan.

DOOORRR

SHUAAKK

Darah me muncrat dibagian perutnya, tubuhnya merasakan sakit luar biasa dan terhuyung kebelakang.

Terpopuler

Comments

Yunita Widiastuti

Yunita Widiastuti

🌻

2023-09-21

0

Zahra Khalifa

Zahra Khalifa

masih nyimak

2023-09-14

0

SUKARDI HULU

SUKARDI HULU

Nih sudah mampir Thor, jangan lupa mampir juga y❣️❣️🙏

2023-09-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!