Chapter 1

Tok tok.

Ketukan pelan di pintu, membuat Nate yang sedang melihat laptopnya mengangkat kepala dan langsung bersitatap dengan asisten pribadinya, Marcus.

Marcus memiliki wajah dingin, tanpa ekspresi dengan bibir yang tipis. Pria yang jarang berbicara dan bila tidak perlu, ia hanya akan berdiri di belakang atasannya, mengawasi.

Melihat Marcus masuk ke ruangan, Nate melepaskan kacamata bacanya.

"Marcus." Sapa Nate.

Tanpa banyak bicara, Marcus menyerahkan dokumen yang tadi sedang dipegangnya.

Nate mengenakan kembali kacamatanya, dan secara perlahan membaca dokumen yang ada di tangannya.

Tidak berapa lama kemudian, matanya naik, memandang asistennya dari balik map yang sedang di pegangnya.

"Kamu yakin ini orangnya?"

"Benar Tuan. Saya sudah mengeceknya beberapa kali. Memang dia orangnya."

Menghela nafas, Nate meletakkan map itu di atas meja dan meraih lembaran lain yang ada di dalamnya. Ia mulai tampak mengernyitkan dahinya.

"Kamu yakin Marc? Dia terlihat masih muda sekali."

Mendengar komentar itu, Marcus menyerahkan dokumen lain yang tadinya masih digenggamnya.

Alis Nate naik, tapi pria itu tetap menerimanya.

"Apa ini?" Tanyanya pelan.

"Biodata yang bersangkutan."

Marcus memperhatikan atasannya membuka dokumen tersebut dan perubahan ekspresinya secara perlahan.

"Wow."

Pria di depannya secara perlahan meletakkan dokumen itu di meja, membuka kacamata bacanya dan meletakkannya di atas meja.

"Gadis ini... Maksudku, wanita ini. Benarkah dia orang yang 1 tahun lalu berhasil membongkar kejadian fraud yang sudah kita incar sebelumnya?"

Ekspresi Nate tampak kagum dan tersenyum ketika membaca profile wanita di depannya.

"Benar."

Marcus sedikit terkejut, ketika melihat senyum atasannya perlahan melebar, sampai memperlihatkan deretan giginya yang putih dan rata.

"Aku sama sekali tidak menyangka kalau dialah yang kemarin berhasil membanting Lionel di parkiran. Sungguh wanita yang luar biasa."

Nate tiba-tiba tertawa keras. Rasanya sudah lama sekali ia tidak menemukan hal yang menghibur seperti ini, sepanjang hidupnya yang cukup lama.

Puas tertawa, pria itu berusaha mengendalikan dirinya dan memandang Marcus kembali.

"Apa pembelaan Lionel?"

"Katanya dia hanya menjalankan tugas."

Mendengarnya, Nate mendengus sinis. Ia menempelkan punggungnya pada kursi kerjanya.

"Menjalankan tugas? Kejadiannya di parkiran, Marc. Menurutmu?"

"Menurut saya, itu alasan Lionel saja. Saat itu, jam kerjanya sudah habis."

Nate hanya menganggukkan kepalanya sekali. Ia kembali menunduk, melihat lagi dokumen yang menarik minatnya.

"Tapi?"

"Tapi masalahnya, kejadian itu disaksikan oleh teman-teman Lionel."

"Dan?"

"Dan mereka bersedia bersaksi."

Nate mendongak, menatap tajam Marcus. Menunggu kelanjutannya.

"Bersaksi untuk membela temannya." Tutup Marcus tegas.

Atasannya menghela nafas dan bersandar ke kursi kerjanya. Tiba-tiba pria itu terlihat lelah.

"Masalah ini sebenarnya bisa kamu selesaikan sendiri, Marc. Terus kenapa aku harus tahu?"

Nate memijat kepalanya yang tiba-tiba sakit dengan sedikit kencang. Sudah waktunya ia 'makan' kembali. Badannya sudah mulai terasa lemas dan cepat lelah akhir-akhir ini, karena ia menundanya terlalu lama.

"Tuan, Anda tidak apa-apa?"

Marcus cukup khawatir dengan atasannya, mengingat tabiat pria itu yang sering menunda-nunda kebutuhannya sendiri.

Setelah sakitnya sedikit mereda, Nate menghela nafasnya panjang dan berbicara kembali sambil tetap memijit keningnya.

"Jadi?"

Ia masih menuntut jawaban dari asistennya.

Marcus sedikit ragu dalam menjawab, tapi akhirnya pria itu berkata, "Ada yang sedikit aneh dengan wanita itu."

Dari balik tangan yang masih memegang keningnya, Nate menatap Marcus.

"Aneh?"

Marcus mengerjapkan matanya. Tampak sedikit bingung memilih kata-katanya.

"Saya pernah bertemu dengannya. Tanpa sengaja. Di lift."

Kembali menyenderkan tubuhnya di kursi, Nate menunggu Marcus melanjutkan ceritanya.

"Saat itu, saya mencium aroma V. Meski tidak terlalu kuat."

Nate bangkit perlahan dari duduknya. Ia harus minum sesuatu. Kondisi lapar seperti ini membuatnya cenderung mudah haus.

"Tuan butuh minum?"

Pria itu mengibaskan tangan pada asistennya.

"Tidak apa Marc. Biar aku ambil sendiri."

Nate meracik teh hijau di meja pantry pribadinya. Ia membutuhkan teh hijau untuk meredakan rasa asam di mulutnya saat lapar.

Pria itu tidak pernah mempercayai orang lain membuat teh hijau untuknya, karena tidak ada yang cocok dengan seleranya.

Setelah memastikan racikannya cocok dengan yang diinginkannya, Nate beralih duduk di sofa.

"Duduklah Marc."

Pria besar itu pun duduk di seberang atasannya, memperhatikannya. Dalam hati, ia kembali mengagumi pria yang sedang berada di depannya.

Nate memiliki tinggi tubuh dan postur yang hampir sama dengan dirinya. Sekilas, mereka akan terlihat seperti orang yang sama. Tapi pembawaan pria di seberangnya ini terlihat elegan dan ningrat, menunjukkan dari mana ia berasal.

Marcus sudah cukup lama mengikuti Nate. Banyak hal-hal baik yang bisa ia pelajari dari atasannya ini dan coba ia terapkan dalam kehidupannya sendiri.

Dalam hatinya, pria itu bersumpah untuk tetap setia pada atasannya sampai ia mati nanti.

Setelah meletakkan cangkirnya di meja, Nate bertanya pelan, "Kamu yakin Marc? Mungkin ia baru bertemu dengan seorang kaum V di luar sana."

"Saya tidak yakin Tuan."

"Apa yang membuatmu tidak yakin?"

Atasannya adalah pria yang sangat sabar. Ia akan berusaha menggali sedetail mungkin suatu informasi dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan. Membuatnya dapat menjadi sosok pimpinan yang disegani dalam jangka waktu yang sangat lama.

"Karena saya dapat mencium aroma V dari tubuhnya langsung, dan bukan dari barang yang dikenakannya."

Alis Nate mulai berkerut. Ia percaya pada penjelasan asistennya yang sudah lama mengikutinya ini. Tidak mungkin Marcus dapat salah mengenali.

"Menarik."

Pria itu mengelus dagunya yang bersih tercukur dengan pelan. Berfikir.

"Bagaimana dengan bau tubuhnya sendiri?"

"Baunya normal. Seperti wanita pada umumnya. Tidak ada yang aneh."

Sambil tetap memegang dagunya, Nate memandang asistennya tajam.

"Justru disitulah anehnya, Marc."

Marcus sedikit kaget dengan perkataan atasannya. Dia melakukan kesalahan.

"Maksud Anda..."

"Tidak ada kaum V yang memiliki bau tubuh normal Marc. Mereka hanya memiliki 1 bau. Tidak ada yang lainnya."

Pria di depannya baru menyadari hal yang dikatakan atasannya. Ia tertegun.

"Anda benar."

"Aku tertarik padanya. Atur janji temu dengannya."

Terkejut, Marcus memandang atasannya. Selama ini, Nate hampir tidak pernah mau bertemu secara langsung dengan orang lain terkecuali para petinggi perusahaan dalam meeting penting, dan ini dilakukan secara virtual. Ia selalu mengandalkan asistennya atau orang lain yang dapat mewakili dirinya untuk hal-hal yang lain.

Tidak pernah ada satu pun karyawannya dalam setiap cabang yang ada di seluruh dunia pernah mengetahui sosok N. Axelle yang sebenarnya. Tidak ada yang pernah tahu apakah pemilik perusahaan mereka adalah pria atau wanita, tua atau muda dan sudah berapa generasi perusahaan ini dijalankan.

Permintaan Nate untuk bertemu dengan seseorang yang sama sekali asing, membuat Marcus bertanya-tanya maksud atasannya.

"Apa yang harus saya katakan padanya? Wanita itu bukan orang bodoh."

Sedikit berfikir, Nate akhirnya memutuskan.

"Katakan saja, pihak IR mau bertemu dengannya."

Pria itu menyeringai. "Aku ingin tahu seberapa besar keberaniannya."

Terpopuler

Comments

YuWie

YuWie

aku paling suka cerita pria2 vampire...gumushhh

2022-01-24

0

jk

jk

keren Thor
baru baca udah ketagihan

2022-01-23

1

Anita Ruhukail Simanjuntak

Anita Ruhukail Simanjuntak

masih nyimak thor 😁

2022-01-10

1

lihat semua
Episodes
1 Blurb & Disclaimer
2 Chapter 1
3 Chapter 2
4 Chapter 3
5 Chapter 4
6 Chapter 5
7 Chapter 6
8 Chapter 7
9 Chapter 8
10 Chapter 9
11 Chapter 10
12 Chapter 11
13 Chapter 12
14 Chapter 13
15 Chapter 14
16 Chapter 15
17 Chapter 16
18 Chapter 17
19 Chapter 18
20 Chapter 19
21 Chapter 20
22 Chapter 21
23 Chapter 22
24 Chapter 23
25 Chapter 24
26 Chapter 25
27 Chapter 26
28 Chapter 27
29 Chapter 28
30 Chapter 29
31 Chapter 30
32 Chapter 31
33 Chapter 32
34 Chapter 33
35 Chapter 34
36 Chapter 35
37 Chapter 36
38 Chapter 37
39 Chapter 38
40 Chapter 39
41 Chapter 40
42 Chapter 41
43 Chapter 42
44 Chapter 43
45 Chapter 44
46 Chapter 45
47 Chapter 46
48 Chapter 47
49 Chapter 48
50 Chapter 49
51 Chapter 50
52 Chapter 51
53 Chapter 52
54 Chapter 53
55 Chapter 54
56 Chapter 55
57 Chapter 56
58 Chapter 57
59 Chapter 58
60 Chapter 59
61 Chapter 60
62 Chapter 61
63 Chapter 62
64 Chapter 63
65 Chapter 64
66 Chapter 65
67 Chapter 66
68 Chapter 67
69 Chapter 68
70 Chapter 69
71 Chapter 70
72 Chapter 71
73 Chalter 72
74 Chapter 73
75 Chapter 74
76 Chapter 75
77 Chapter 76
78 Chapter 77
79 Chapter 78
80 Chapter 79
81 Epilog
82 Pengumuman
83 Promo Karya Baru
84 Pengumuman karya baru
85 Promo Karya Terbaru 2023
86 Promo karya Januari 2024
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Blurb & Disclaimer
2
Chapter 1
3
Chapter 2
4
Chapter 3
5
Chapter 4
6
Chapter 5
7
Chapter 6
8
Chapter 7
9
Chapter 8
10
Chapter 9
11
Chapter 10
12
Chapter 11
13
Chapter 12
14
Chapter 13
15
Chapter 14
16
Chapter 15
17
Chapter 16
18
Chapter 17
19
Chapter 18
20
Chapter 19
21
Chapter 20
22
Chapter 21
23
Chapter 22
24
Chapter 23
25
Chapter 24
26
Chapter 25
27
Chapter 26
28
Chapter 27
29
Chapter 28
30
Chapter 29
31
Chapter 30
32
Chapter 31
33
Chapter 32
34
Chapter 33
35
Chapter 34
36
Chapter 35
37
Chapter 36
38
Chapter 37
39
Chapter 38
40
Chapter 39
41
Chapter 40
42
Chapter 41
43
Chapter 42
44
Chapter 43
45
Chapter 44
46
Chapter 45
47
Chapter 46
48
Chapter 47
49
Chapter 48
50
Chapter 49
51
Chapter 50
52
Chapter 51
53
Chapter 52
54
Chapter 53
55
Chapter 54
56
Chapter 55
57
Chapter 56
58
Chapter 57
59
Chapter 58
60
Chapter 59
61
Chapter 60
62
Chapter 61
63
Chapter 62
64
Chapter 63
65
Chapter 64
66
Chapter 65
67
Chapter 66
68
Chapter 67
69
Chapter 68
70
Chapter 69
71
Chapter 70
72
Chapter 71
73
Chalter 72
74
Chapter 73
75
Chapter 74
76
Chapter 75
77
Chapter 76
78
Chapter 77
79
Chapter 78
80
Chapter 79
81
Epilog
82
Pengumuman
83
Promo Karya Baru
84
Pengumuman karya baru
85
Promo Karya Terbaru 2023
86
Promo karya Januari 2024

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!