part 17..

"Apa,? tega sekali mereka.. Tapi bukan kah pengacara itu orang kepercayaan pa pa?"

tanya ku heran..

"Iya,memang benar,tapi pengacara itu sebenar nya suami bibi Rina dan dia juga menuruti semua yang di inginkan bibi Rina dan juga,pengacara itu juga adalah ayah nya Zila.."

" Apa, jadi mereka... "

" Iya mbak mereka sekongkol untuk menjebak orang tua mbak Lana dan mengambil alih semua harta keluarga mbak.."

Jelas Regi lagi..

Pantas saja setelah mama meninggal aku di usir dari rumah.. Untung waktu itu aku sudah lulus SMA, mereka menyatakan kalo papa bangkrut dan sengaja menabrak kan mobil ke pembatas jalan karna bertengkar dengan mama..

Kata mereka mama tak terima hidup miskin dan bangkrut maka terjadilah cek cok di dalam mobil dan mama juga minta pisah sama Papa. Karna Papa gak mau.. mama mengancam ingin lompat dari mobil dan Papa melarang, maka terjadilah tarik - menarik antara mereka.. Hingga kejadian nahas itu pun terjadi..

Bertahun tahun aku hidup dalam kesendirian dan kebencian terhadap orang tua ku karna tega meninggalkan aku dalam kondisi seperti ini....

Memupus kan impian ku untuk kuliah, bahkan aku juga hidup luntang lantung di jalanan.. Untung ada orang yang mau menolong ku dan menawarkan pekerjaan...

Bibi Rina yang selalu ada bersama ku perlahan juga menghilang tanpa kabar sama sekali..

Sampai aku bertemu dan menikah dengan mas Riko.. Dulu kami sama sama kerja di sebuah restoran. Mas Riko yang waktu itu masih kuliah sambil bekerja mau menikah muda dengan ku dan menerima kekurangan ku apa ada nya. Meski sebenarnya keluarga nya menolak tapi mas Riko tetap teguh pada pendirian nya..

Bahkan setelah menikah kami tidak di perboleh kan tinggal bareng orang tua mas Riko..

Setelah mas Riko lulus kuliah dan mendapat kan pekerjaan saja baru orang tua nya mau menerima kami..

Bahkan setelah punya rumah sendiri orang tua mas Riko minta untuk tinggal bersama dengan alasan mama nya sudah tua dan papa nya meninggal..

''Jadi bagai mana dengan Zila.. ''tanya ku

karna aku tidak mau lagi membahas tentang bibi Rina..

''Bukan kah orang tua nya sudah kaya dengan mengambil semua harta papa mama ku, kenapa malah mau bekerja jadi sekretaris menejer di mall ?''

'' orang tua nya sudah bangkrut mbak.''

''Bangkrut? bukan kah harta papa dan mama banyak..?''

''Mereka terlalu berfoya-foya dan mempunyai banyak hutang.. Makanya setelah zila tamat d3 dia harus bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarga nya..''

'' Jadi mereka tinggal dimana sekarang..?''

''Mereka tinggal di rumah kontrakan sederhana di pinggir kota mbak,''

''Tapi ku lihat Azila seperti orang yang berkecukupan dan berkehidupan lumayan.. ''

tanyaku heran..

''Itu karna dia memacari duda duda kaya dan memoroti harta mereka untuk foya foya mbak..'' terang Rega sambil memperlihatkan foto foto Zila dengan beberapa pria..

''Duda kaya..? tapi suami ku cuma hidup sederhana , kenapa dia mau dengan suami ku..''

tanya ku heran..

'' mas Riko suami mbak hanya dijadikan pelarian saja''

''Maksud nya..?''

''Suami mbak terlalu bodoh percaya dengan Azila.. sebenar nya suami mbak juga di jebak oleh Azila.. ''

'' Di jebak bagaimana maksud kamu''

tanya ku..

''Iya sebenar nya anak yang di kandung oleh Zila bukan anak mas Riko suami mbak, tapi anak hasil perselingkuhan dia dengan laki laki lain ..''

''Kalo gitu gimana cerita nya mas Riko yang mengaku kalau itu anak nya".

''Itu karna mas Riko dijebak dan di kambing hitam kan,karna tak ada seorang pun yang mau bertanggung jawab dengan kehamilan nya dan kebetulan mas Riko yang saat ini sedang dekat dengan nya.. ''

jeda Rega.

'' Jadi menurut informasi mereka pergi ke suatu acara pernikahan teman Azila dan dengan perencanaan matang mereka mengerjai mas Riko habis -habisan dengan memberikan nya minuman dengan obat tidur..''

Setelah mas Riko pingsan, baru lah Zila menyuruh orang untuk membawa mas Riko ke sebuah kamar hotel dan membuka semua pakaian mas Riko, lalu Azila bergaya seolah olah dia sudah di nodai oleh mas Riko dan merekam nya ..

Juga mengambil banyak foto, dengan itu lah cara nya dia meyakin kan mas Riko kalo mereka memang tidur bareng.''

Kurang ajar sekali mereka,

ada jeda beberapa saat untuk ku mencerna semua cerita dari Rega..

''Bearti kalo begitu ini bisa jadi bukti untuk ku bisa melepas kan mas Riko dari perempuan ular itu'' usul ku..

'' Untuk saat ini kita belom cukup bukti mbak... Karna tak ada saksi yang kuat untuk membuktikan kebusukan nya''

ujar Rega lagi.

Iya juga, foto foto ini saja tidak bisa dijadikan cukup bukti untuk meyakin kan mas Riko...

''O ya mbak.. ada satu hal lagi yang harus mbak tau..''

''Apa itu ?''

''Seperti nya bibi Rina tau dengan keberadaan mbak dan kurasa, anak nya mendekati suami mu karna desakan bibi Rina juga''

Apah,jadi mereka tau keberadaan ku...

Ok... Saat nya kita bermain main bibi Rina,tunggu pembalasan ku ...

''Ok trimakasih informasi nya Rega, kalo ada informasi terbaru segera kabari aku ya..''

ucap ku pada Rega.

''Baik mbak.. Sama sama saya juga senang bisa membantu mbak... Kalo begitu saya permisi dulu''

pamit Rega.

Setelah Rega pamit aku pun juga segera keluar dari restoran , setelah taksi pesanan ku sampai, aku segera naik dan berangkat.. Di tengah perjalanan aku merasa ada yang aneh dengan taksi yang ku tumpangi ini....

" Pak perasaan ini bukan arah ke alamat yang saya tuju deh pak"

" Kita jalan pintas aja non" jawab sopir.

Aku diam tapi tetap was was.. Kenapa tiba tiba perasaan ku jadi gak enak ya..

Tapi aku tetap mencoba untuk tenang...

Diam diam aku coba untuk mengirim pesan kepada Rega untuk melacak keberadaan ku kalau kalau aku salah naik taksi dan mungkin ini orang yang berniat jahat terhadap ku...

Aku masih saja menghubungi Rega.auntung nya di balas regi dengan cepat dan dia mengatakan masih di jalan, aku mengirim gps agar regi lebih mudah melacak keberadaan ku dan cepat mengikutiku..

"Pak sebenar nya ini mau kemana"

tanya ku mencoba bicara baik baik dengan nya..

" Tenang saja mbak, jangan cemas, kita hanya akan kesuatu tempat dan menemui seseorang "

ucap nya..

Deg... Seseorang... Siapa tanya ku dalam hati.."

"Pasti mbak senang nantinya bertemu dengan orang itu.." lanjut nya lagi..

" Siapa pak?" tanya ku lagi..

dia diam saja..

Tak berapa lama kami pun sampai di sebuah rumah sederhana di pinggiran kota..

Sopir tadi turun dan memaksa ku untuk ikut turun..

" Turun " ujar nya kasar..

" Gak mau" jawab ku menolak...