part 10

'Pak'

lansung saja ku layang kan tamparan ke arah perempuan itu,dari kemaren ku biarkan masih menjadi, sudah jadi pelakor. menghinaku sekarang malah menuduhku yang bukan- bukan..

''Lancang kamu ya..''

ucap nya mengusap pipi nya yang merah ulah tamparanku.

''salah sendiri punya mulut gak dijaga''

jawab ku lagi

dia lansung mengadu pada laki laki sialan di depan ku ini dengan sengaja bermanja - manja pada suami ku. dan memanas - manasi ku..

''Mas... Lihat pipi ku sakit '' adu nya

''Alana kamu keterlaluan''

ucap mas Riko marah..

''Keterlaluan mana dari kalian ''

jawab ku

''Mas dia iri sama aku mungkin mas, aku cantik dan dapetin cinta kamu, sementara dia....'' ucap nya menggantung

'' muka kayak Tante -tante girang aja bangga ''

jawab ku..

''Sudah Alana diam kamu setidaknya dia lebih baik dari kamu, cantik bukan bau dapur'' bela mas Riko.

''Ya sudah sayang ayo kita pergi ngapain ladeni orang gila yang sedang cemburu ini'' ujar nya membelai dagu suami ku..

''Iya sayank...'' balas mas Riko

Cih.... Ludah ku

Sepeninggal mereka aku masih di ruangan menenangkan hati ku...

Munafik kalo aku tidak cemburu melihat suami yang aku cinta yang aku bangga banggakan bermesraan lansung di depan ku...

Dengan kasar ku hapus air mata di pipi..

Perih tangan ku menampar Azila tak sebanding dengan perih dan luka yang mereka lakukan pada ku..

Setelah tenang aku pun keluar, dan memulai pekerjaan ku.. Sebenar nya pekerjaan ku tak banyak hanya memeriksa laporan saja...

Setelah beberapa waktu berlalu akhir nya jam pulang pun tiba dan pekerjaan untuk hari ini selesai...

Sampai dirumah hari - hari ku tetap sama mandi dan menunggu waktu sholat magrib.

Setelah magrib aku membuka hp ku dan memesan makanan melalui grabfood.

Setelah sampai aku lansung membawa makanan ku ke dapur dan memakan nya. Kulihat makanan lain tidak ada, rupa nya orang itu tidak masak,

''Enak ya makan delifery terus, lagi banyak uang tuh''

ujar mertua tiba - tiba.

''ambak bagi dong.. Aku juga mau makan enak ''adik ipar ku menimpali..

''Kalo mau beli dong, kan kamu bisa minta duit sama mamah dan kakak mu''

jawab ku lagi

''Baru segitu aja belagu''

kata mertuaku lagi..

''Mah telfon mas Riko aja, suruh beli makanan yang paling enak buat kita, di kira kita tak bisa makan enak''

suruh adik mas Riko

dengan menghentak hentak Fan kaki mereka keluar dari dapur dan mungkin menelfon mas Riko..

setelah makan aku membuang sampah pada tempat nya dan mencuci piring bekas makan ku saja,karna aku sudah gak sudi lagi menjadi babu mereka jadi ku biarkan saja piring berserakan.biar saja pas pulang nanti mas Riko mengomel karna dia tak suka dengan rumah yang kotor.

Setengah jam berlalu ku dengar suara mobil mas Riko di halaman rumah, terdengar suara tawa mertua dan ipar ku

''Kenapa gak masak aja sih ma?''

kesal mas Riko

''Kamu kan tau sendiri mama sudah gak biasa masak , salahkan istri kamu karna gak masak buat kita.. ''

'' Ya kan Renata juga ada maka nya belajar masak dong''

''Loh kok aku sih mas, kan kalo aku yang masak nanti kuku cantik ku pada patah dan tangan ku kasar. Kalo luka gimana? kan aku calon asarjana mas''

''Sudah - sudah ayo makan'' ajak mertua ku menengahi perdebatan anak anak nya..

'' Kamu tau Riko tadi Alana beli makanan tapi sedikit pun gak di kasih''

adu mertua ku

setengah jam mereka selesai makan tiba-tiba...

''Apa -apaan ini mah, kok piring berserakan gak di cuci'' teriak mas Riko .

mampus kalian ujarku dalam hati.

''Alana gak mau nyuci piring ko,tadi dia nyuci cuma piring dia sendiri..''

''Ya kan kalian perempuan apa salah nya nyuci piring dan beres beres rumah.''. amuk mas Riko lagi..

Tiba tiba terdengar suara tangis ibu mertua ku..

''Kamu udah berani bentak bentak mama ya ko''

ujar nya mengiba

''Bukan gitu mah, setidak nya kalo gak masak kan bisa beres beres mah, jadi apa kerjaan kalian dirumah''

ujar mas Riko melunak. Karna aku tau dia anak penurut dan gak mau mama ny sedih jadi dengan air mata buaya nya bisa meluluhkan mas Riko..

Tidak lama terdengar langkah kaki ke arah kamar,pasti itu mas Riko..

aku duduk di tepi ranjang

Aku pura pura bermain hp, tak ku hirau kan mas Riko yang menatap ku,

dia berlalu pergi menuju kamar mandi..

Setelah keluar dia duduk di sisi ranjang yang lain..

''Lana kamu kenapa berubah?''

tanya mas Riko

lama ku lihat mas Riko dan menjawab..

''Berubah ? apa nya yang berubah??''

tanya ku heran.

''Sejak kapan kamu berhenti jadi og dan bertemu pak Rian..?''

''Itu bukan urusan mu mas, kamu urus aja selingkuhan mu yang kata nya cantik itu''

''Kangan mengalihkan pembicaraan Lana ''

marah nya

''Aku gak suka kamu dekat sama laki laki lain Lana'' tegas nya.

''Jadi cuma kamu yang boleh dekat dengan perempuan lain dan leluasa bermesraan di depan ku dan menghina ku mas?''

tanya ku emosi

''Aku cuma terbawa suasana aja Lana, sejujur nya aku masih mencintai kamu'' ujar nya melunak..

''Cinta kamu bilang mas..

Kalo kamu cinta gak mungkin kamu menipu ku dan menikung ku dari belakang mas bahkan sekarang terang terangan bermesraan di depan ku'' ucap ku, tak terasa jatuh juga air mataku yang slama ini kutahan di depan mas Riko.

''Aku terpaksa Lana, karna tuntutan mama ingin cucu''

ujar mas Riko membela diri.

''Tapi kan kalo kamu mau kita masih bisa berusaha mas, tanpa ada orang ketiga''

isak ku.

''Aku tau tapi mama terus mendesak, lagian aku juga menginginkan anak Lana,

sudah delapan tahun kita menikah. Tapi gak ada hasil sama sekali''

bela nya lagi.

''Kita kan masih bisa berobat mas?'' tangis ku sesegukan..

''Kita sama- sama memeriksakan diri'' ujar ku lagi..

Lama dia terdiam mendengar ku,

setelah tangis ku mereda..

''Lana aku....Aku... Minta maaf...''