part 6

''Perkenalkan saya Riko''

ucap mas Riko tiba-tiba mengulurkan tangan nya.

agak ragu aku menjabat uluran tangan nya.. tapi akhirnya ku jabat juga uluran tangannya.

''Aku Alana''

jawab ku.

''O ya ini Zila. sekretaris ku''

ucap nya juga memperkenalkan perempuan Pelakor itu, rupa nya dia memang ingin bermain-main dengan ku ok pasti ku layani.

Aku hanya tersenyum sekilas saja.

''Yank kok kamu gitu sih.. aku kan kekasih kamu ''ucap perempuan itu tak terima...

Aku cuek aja dengan interaksi mereka berdua, tak lama makanan yang dia pesan pun tiba dan juga pesanan ku...

Tanpa basa basi aku pun lansung memakan makanan ku,

aku yakin mas Riko pasti heran kenapa aku bisa memesan makanan semahal ini, yang dia tau aku cuma bekerja sebagai og yang gaji nya kecil... Bahkan semenjak keluarga nya pindah ke rumah kami, diapun bisa di bilang tak pernah lagi memberi ku uang, dengan alasan aku punya uang sendiri dan bekerja juga keluarga nya lebih membutuhkan.

Dia tidak sadar kalo menafkahi istri hukum nya kewajiban bagi suami,tapi tetap ku tahan selama ini.. Bahkan uang gaji ku pun sebagian masih diminta dengan alasan uang dapur dan uang dia tak cukup untuk membayar cicilan mobil dan rumah..

''O ya, pekerjaan mu apa?''

tanya nya

''Kenapa?'' jawab ku..

''Yank. kenapa kamu kepo dengan wanita ini, kamu tertarik sama dia. kampungan begini, cantik juga aku pekerjaan jelas pula ''

ucapan pelakor ini membuat aku ingin menjambak nya,

tapi tetap ku tahan.

Aku cuma melirik saja tanpa menjawab apapun ucapan mereka..

Setelah merasa kenyang dan sengaja menyisakan banyak makanan di piring ku. Aku memanggil pelayan untuk menanyakan biaya pesanan ku..''

''Mbak.... Berapa??''

ucap ku..

''Dua ratus lima puluh ribu mbak'' ucap si mbak pelayan

Aku mengeluarkan 5 lembar uang warna merah dan memberikan ke pada mbak pelayan..

''Sekalian makanan mereka juga ''

ucap ku lagi

''Tapi ini masih berlebih mbak''

jawab mbak pelayan nya lagi.

''Sisa nya buat mbak aja...''

''Makasih banyak mbak''

ucap si mbak itu kegirangan dan segera pergi.

''O ya makasih tumpangan nya.. ''

ucap ku kepada mereka berdua.

Baru mau berdiri si perempuan tadi mencegah ku

''Kamu kira kami tidak sanggup bayar? gak perlu repot-repot membayar pesanan kami'' ucap nya.

''Kampungan aja belagu, sok banyak duit , habis jual diri ya''

ucap nya lagi..

membuat aku kesal setengah mati, tapi aku tidak mau menghajar perempuan ini di sini.. Tunggu saja pembalasan ku.

''Jangan kan makanan ini mulut busuk mu itu pun aku sanggup bayar.. ''

ucap ku

''Jangan sembarang menuduhku menjul diri, Kamu sendiri mungkin lebih parah dari ku, bermanja dengan orang yang mungkin sudah sah di miliki orang lain,apa itu nama nya?''

balas ku lagi

''Apa maksudmu,,,'' kata nya tak terima.

'' sSdar diri saja''

jawab ku sambil berlalu.

kulihat dia ingin mengejarku

tapi di tahan oleh mas riko..

..

...

....

.....

............

Jam 17.00 sore aku tiba di rumah,aku lansung masuk dan kulihat di ruang tamu sudah duduk semua orang, termasuk mas Riko. Yang aku heran tumben sudah stay di rumah jam segini...

Aku cuek saja tanpa menyapa mereka, baru beberapa langkah mau ke arah kamar, mas Riko sudah memanggil ku

''Dari mana saja kamu?''

ucap nya

''Dari kerja lah, dari mana lagi.''

jawab ku enteng

''Hah.. Gak salah, kerja dengan pakaian bagus begini, biasa nya juga pakaian og..'' ucap ibu mertua ku mengejek

Malas meladani mereka aku diam kan saja.

''Kamu sudah berani bohong padaku Lana,aku ini suami mu''

ucap mas Riko dengan suara mulai meninggi.

'' Bohong? apa tidak salah mas kamu menuduh ku ''

ucap ku tak terima

''Iya lah.. Mana mau dia jujur mungkin sekarang sudah ada pekerjaan baru jadi simpanan om-om''

ucap adek ipar ku

''Diam kamu, jangan ikut campur urusan ku, urus saja urusan mu sendiri''

jawab ku kesal

''Tuh kan mas, baru di omongin gitu juga sewot''

ucap adek ipar ku memanasi.

''Lana ,aku tau kamu tadi tidak bekerja, apa maksud kamu tadi makan di kafe mall dengan makanan mahal hah??? sudah banyak uang kamu''

ucapa mas riko lagi

''Apa?? makan di kafe Mall, apa mama gak salah dengar Riko''

sambung ibu mertuaku.

''gak mah, bahkan dia makan satu meja dengan ku dan memberi kepada pelayan lima ratus ribu mah''

''Wow mas.. mbak Lana lagi banyak uang kayak nya tuh''

adek ipar ku masih ikut menimpali.

''Enak yah makan di luar dengan makan makanan enak,kamu tau Riko kami dirumah cuma dadar telor dan nasi putih saja seharian ini,istri kamu yang kaya ini tidak mau masakdan bahkan bangun pun telat gak ada satuun yang di kerjakan, termasuk mencuci pakaian'' ucap ibu mertua ku panjang lebar

''benar begitu lana.. kamu sudah lancang sekarang ya''

teriak mas Riko emosi.

''Kalo iya kenapa?? aku bukan pembantu kalian disini''

ucapku

''Heh Lana rumah ini rumah anak ku, masih untung Riko mau menampung kamu disini jadi jangan banyak tingkah''

ucap ibu mas Riko

''Apa mama bilang,banyak tingkah.. Aku masih istri sah mas Riko dan asal mama tau, rumah ini juga rumah ku. ''jawab ku kesal

''Tu Riko istri kamu sudah pandai membentak mama sekarang dia tidak hormat sama mama Riko''

adu mama mas Riko lagi.

''Berani lancang kamu pada ibu ku Lana,minta maaf cepat ''

ucap mas Riko.

ku lihat ibu nya diam-diam tersenyum mengejek ke arah ku dan merasa di atas angin.

''Minta maaf, aku tak merasa melakukan kesalahan ,untuk apa aku minta maaf ''

ucap ku lagi

''Lana sebelum kesabaran ku habis, cepat kamu minta maaf ,atau kalo tidak kamu pergi dari rumah ku''

tantang mas Riko

''Rumah mu, ingat mas ini juga rumahku dan uang muka rumah ini juga dari tabungan ku.. Jadi jangan berani mengancam ku''

Mas Riko berjalan kearah ku dan mengangkat tangan ingin memukul ku.

'' Coba sedikit saja sentuh aku, maka kamu akan tau akibat nya mas''

tangan mas riki masih menggantung di udara perlahan dia menurun kan tangan nya dan menunjuk ku.

''Kamu.....''

Aku tidak menghiraukan nya dan berlalu ke kamar ku.

Membuka lemari pakaian dan lansung menuju kamar mandi ..

Setelah mandi aku membuka handphone ku. Ku lihat ada beberapa pesan dari Mela yang menanyakan tentang pekerjaan besok. Setelah lama berbalas pesan aku keluar dari kamar, ruangan terlihat sepi,ku ambil tas kecil kembali kekamardan menghubungi taksi online..

Hanis itu aku lansung keluar mencari makanan,

dari dalam rumah ku dengar suara gelak tawa orang di teras,perlahan ku dengar suara adik ipar ku

''Wah baju kak Zila cantik ya secantik orang nya''

''Iya, cantik, punya pekerjaan bagus pula''

suara ibu mertua ku.

Hah Zila, oh rupa nya perempuan itu berani datang kerumah ku ya dan suami ku juga terlihat bahagia.. Rupa nya dia tidak takut lagi membawa perempuan itu terang terangan di depan ku..

Pas sampai di depan pintu mereka menyadari keberadaan ku..

'' Heh ada mbak Lana,kemana mbak mau cari korban baru ya''

ucap nya tanpa basa basi...

....

...

..

.....

bersambung

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***