Bagian 18

Marko tersenyum tipis, melihat laporan penyelidikan yang menunjukkan jika Bella merupakan siswa yang sangat berprestasi. Bella pernah beberapa kali menerima penghargaan karena kecerdasannya. Apalagi saat melihat prestasi terakhir yang di raih Bella, membuat Marko berniat ingin memperkerjakan Bella ketika sudah lulus.

"Sayang.." Suara Fanny memecah angan indah Marko." Kartu kreditku sudah limit. Buatkan aku yang baru." Pinta Fanny dengan suara manja.

Aku baru sadar, jika wanita ini hanya bisa meminta uang dan uang!!

"Lalu? Kapan kita akan menikah agar hubungan ini menjadi jelas." Imbuhnya duduk di paha kanan Marko.

"Terlalu mencolok jika kita langsung menikah. Banyak rekan Daniel yang tahu jika dulu kamu menjadi kekasihnya." Mana mungkin aku mau menikah dengan wanita tidak berguna seperti dia!!

"Oke. Aku pinjam kartu kreditmu." Fanny melebarkan telapak tangannya ke hadapan Marko.

"Jangan terlalu boros sayang." Dengan terpaksa, Marko mengambil sebuah kartu kredit lalu di berikan pada Fanny.

"Boros apa? Bukankah sudah seharusnya aku nikmati kerja keras kita? Ingat ya sayang, kamu bisa duduk di sini juga karena bantuanku. Jadi, jangan perhitungan seperti itu denganku!!" Marko menarik nafas panjang dan berpura-pura terdiam sambil fokus menatap layar laptop. Dia tidak dapat berbuat apapun, sebab Fanny selalu mengancam akan membongkar kejahatannya, jika sampai Marko tidak memperlakukannya dengan baik.

"Perkerjaanku banyak. Sebaiknya kamu pergi dan beli sesuatu yang kamu inginkan." Fanny tersenyum dan mengangkat bokongnya dari paha Marko.

"Aku pergi dulu ya sayang, terimakasih." Fanny mencium pipi kanan Marko sejenak kemudian berjalan keluar.

"Bagaimana mungkin dia menghabiskan ratusan juta dalam waktu satu hari." Eluh Marko bersandar pada kursi kokohnya." Aku harus mencari cara untuk menyingkirkannya." Gumam Marko seraya tersenyum jahat.

************

Sore itu, Bella berniat akan berbelanja kebutuhan dapur yang biasa di lakukan Bastian. Meskipun kesedihan masih menyelimutinya. Namun sekarang, dia memiliki Daniel yang harus di layani.

Setelah selesai bersiap, Bella memutar kunci kamarnya dan berjalan keluar dengan mengendap-endap. Bella berusaha tidak membangunkan Daniel yang di fikirannya masih tidur.

Bibirnya tersungging, ketika dia berhasil menuruni tangga tanpa ketahuan. Namun, ketika pintu utama di buka, Bella menarik nafas panjang. Melihat Daniel yang ternyata berada di depan bersama seseorang yang membawa sebuah mobil bekas namun layak pakai.

"Mau kemana sayang?" Tanya Daniel di balik masker yang di pakai. Dia ingin waspada, untuk menghindari Marko yang mungkin berada di sekitarnya.

"Adiknya Pak?" Tanya pemilik mobil yang masih berumur 20 tahun. Dia tentu tertarik dengan Bella yang terlihat belia dan mengemaskan.

"Istri saya." Si pemilik mobil melongok mendengar itu. Dia bahkan menebak jika Bella masih duduk di bangku SMP.

"Bukankah Kak Daniel tahu jika bahan di kulkas habis? Aku akan keluar sebentar lalu kembali pulang." Bella akan melangkah namun tentu saja Daniel mencegahnya.

"Tunggu aku selesai memeriksa mobil, lalu kita pergi bersama." Daniel meraih jemari Bella dan menggenggamnya erat hingga membuat Bella terpaksa mengikuti langkahnya.

Dia benar-benar akan menjadi pengganti Kak Bas...

"Saya puas dengan mobilnya." Si pemilik mobil memberikan kunci dan surat-surat mobil setelah Daniel melakukan pembayaran.

"Terimakasih Pak. Saya permisi." Si pemilik sempat melemparkan senyuman pada Bella meski Bella tidak meresponnya.

"Bukankah kamu masih sakit Kak?" Protes Bella yang sebenarnya ingin pergi sendiri.

"Aku sudah sembuh sejak mengikatmu dengan janji suci tadi pagi. Kita coba mobilnya." Daniel membuka pintu dan menyuruh Bella masuk.

Nafas panjang berhembus, ketika melihat Daniel kini berada di sampingnya menggantikan Kakaknya.

Dia lebih tampan dari Kak Bas...

Daniel melajukan mobilnya sedikit, dia kembali keluar untuk menutup pintu pagar.

Biasanya Kak Bas menyuruhku bolak-balik hanya untuk menutup pintu pagar.

Tap!

Pintu tertutup kembali dan kini mobil benar-benar melaju dengan kecepatan sedang.

"Supermarket terdekat kan sayang?" Tanya Daniel seraya fokus menyetir.

"Ke mall Kak, aku ingin mencari buku."

"Oke sayang.." Bella melirik ke Daniel yang memakai masker.

"Kamu sakit Kak?"

"Tidak. Kenapa bertanya begitu?"

"Untuk apa memakai penutup mulut?" Mata Daniel berubah sipit dan itu berarti dia sedang tersenyum di balik masker.

"Aku sedang menyamar."

"Menyamar?"

"Iya.. Kamu tidak perlu tahu hehe. Jika di tempat umum panggil aku Kak saja ya, jangan pakai nama." Pinta Daniel yang sebenarnya begitu sederhana namun membingungkan. Bella tidak menyimak dengan benar, topik yang di bicarakan antara Bastian dan Daniel saat sedang di meja makan.

"Menyamar dari siapa Kak?"

"Orang jahat sayang. Berhenti bertanya karena kita sudah sampai." Daniel memarkir mobilnya dan keduanya pun turun.

"Kamu bawa uang Kak?" Tanya Bella tiba-tiba.

"Kenapa?"

"Aku takut uangku tidak cukup."

"Tidak perlu takut. Kita membeli buku dulu?" Tawar Daniel.

"Hm iya, ikuti aku. Aku tahu tempat buku yang lengkap." Bella akan berjalan mendahului namun Daniel mencegahnya.

"Bersama-sama." Niat Bella untuk terbebas dari genggaman Daniel pupus. Dia takut kepergok teman-temannya jika Daniel terus mengandengnya seperti sekarang.

"Kak bisakah tangannya tidak berpegangan?"

"Tidak bisa." Jawab Daniel cepat sambil mengangkat tangannya lalu mencium punggung tangan Bella.

"Aku takut ada temanku."

"Jangan takut, nanti bisa benar-benar terjadi."

"Memang takut." Protes Bella mengerucutkan bibirnya.

"Ada aku. Jangan takut hehe." Goda Daniel sebenarnya tahu maksud Bella.

"Kamu yang membuatku takut Kak." Gerutu Bella membuat Daniel terkekeh di balik maskernya.

"Percaya padaku sayang, tidak akan terjadi apapun." Bella diam tanpa perlawanan, menggiring Daniel masuk toko buku yang sering di kunjunginya." Mau cari buku pelajaran?" Tanya Daniel memang berniat membuat Bella terbiasa dengannya.

"Iya Kak. Wahhh..." Bella berjalan ke sebuah rak buku dan melihat komik terbaru kesukaannya." Astaga kebetulan sekali. Ini sulit di dapatkan." Bella mengambil satu komik meski pegawainya masih menatanya.

"Benar Kak. Tidak sampai satu hari pasti sudah tidak tersisa." Sahut pegawai ramah.

Namun, raut wajah Bella berubah lemah, karena melihat bandrol yang tertera di samping komik tersebut.

"Ini mahal. Uangku tidak akan cukup." Pandangannya beralih pada Daniel." Kamu membawa ATM yang Kak Bastian berikan?" Daniel menggelengkan kepalanya seraya tersenyum." Seharusnya kamu bawa Kak.." Dengan ragu-ragu, Bella akan meletakkan buku tersebut namun tangan Daniel mencegahnya.

"Katanya suka? Kenapa di kembalikan?"

"Aku tidak membawa uang yang cukup, lihat." Bella memperlihatkan bandrol harga.

"Ambil saja."

"Nanti kamu potong saja dari ATM Kak Bastian ya Kak." Pinta Bella merasa tidak enak jika harus merepotkan Daniel. Dia tahu dan paham, jika keadaan perkenomian Daniel sedang buruk.

"Iya.." Jawab Daniel asal." Sekarang kita cari buku yang kamu butuhkan lalu belanja dan pulang." Bella mengangguk dan berjalan menuju rak buku yang akan di beli dengan tetap saling bergandengan, sebab Daniel memang tidak mau melepaskan genggaman tangannya." Akutansi? Berarti kamu masuk jurusan IPS." Tebak Daniel.

"IPA hehe."

"Kenapa membeli buku tentang pembukuan?"

"Aku suka jurusan IPS tapi para guru memintaku untuk masuk IPA."

"Kenapa begitu?"

"Entahlah kenapa. Kita bayar Kak."

"Sudah cukup?"

"Hm iya." Daniel tersenyum seraya mengikuti langkah Bella menuju kasir.

"Totalnya 570 Kak." Bella membuka tasnya namun Daniel mencegahnya.

Posisi Daniel yang tepat berada di belakang Bella, mengulurkan tangannya untuk memberikan ATM, sehingga dadanya harus menempel pada punggung Bella.

"Aku ada Kak." Tutur Bella pelan.

"Simpan uangnya untuk jajan di sekolah." Bella terdiam, sebab Daniel masih belum beranjak dari posisinya sekarang.

"Aku yang belanja keperluan saja nanti." Ucap Bella dengan senyum kikuk. Rasanya dia mematung sesaat, saat kepala Daniel menunduk dan tepat berada di samping kepalanya.

Bella akan menghindar, agar mereka tidak harus berdekatan seperti sekarang. Namun jemari Daniel masih menggenggamnya dan lengannya melingkar di pinggang kanan Bella.

"Kak.."

"Sebentar sayang." Daniel kembali berdiri tegak saat pin sudah di ketikkan.

"Tangan." Protes Bella berusaha menyingkirkan tangan Daniel dari pinggangnya.

"Kenapa tangannya? Ini akan hangat, udara sedang dingin."

"Aku malu." Tutur Bella pelan.

"Malu bersamaku?" Daniel menurunkan sedikit maskernya sehingga membuat kasir melongok melihat wajah tampan Daniel.

"Apa yang membuat kamu malu." Daniel mendekatkan wajahnya, sehingga membuat wajah Bella semakin menegang. Bibirnya mendekati telinga Bella dengan tangan mendorong tubuh Bella agar semakin merapat." Aku suamimu sayang.. Aku sedang menahan diri sesuai dengan keinginanmu. Jadi aku minta kamu diam jika masih dalam batas wajar." Bella tidak menyadari, jika Daniel tengah menahan diri untuk menyentuh Bella yang sudah mengisi kekosongan hatinya. Dia menghilangkan fikiran kotornya, untuk bisa segera mendapatkan malam pertamanya dan menggantinya dengan sentuhan ringan selayaknya berpacaran.

Sementara di rumah Bella, para warga sedang berusaha memadamkan api. Petugas pemadam yang belum datang, membuat para warga kesulitan untuk memadamkan rumah Bella yang kobaran apinya semakin membesar, seolah di dalamnya terdapat bahan yang mudah terbakar.

~Riane

Terpopuler

Comments

Yanti

Yanti

kok ada kbakaran😲

2022-06-14

0

Allunk Epengade

Allunk Epengade

aaaaa... romantisnya. aku suka😍😍😍

2022-01-14

0

💮Aroe🌸

💮Aroe🌸

kenapa

2022-01-13

0

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Bagian 1
3 Bagian 2
4 Bagian 3
5 Bagian 4
6 Bagian 5
7 Bagian 6
8 Bagian 7
9 Bagian 8
10 Bagian 9
11 Bagian 10
12 Bagian 11
13 Bagian 12
14 Bagian 13
15 Bagian 14
16 Bagian 15
17 Bagian 16
18 Bagian 17
19 Bagian 18
20 Bagian 19
21 Bagian 20
22 Bagian 21
23 Bagian 22
24 Bagian 23
25 Bagian 24
26 Bagian 25
27 Bagian 26
28 Bagian 27
29 Bagian 28
30 Bagian 29
31 Bagian 30
32 Bagian 31
33 Bagian 32
34 Bagian 33
35 Bagian 34
36 Bagian 35
37 Bagian 36
38 Bagian 37
39 Bagian 38
40 Bagian 39
41 Bagian 40
42 Bagian 41
43 Bagian 42
44 Bagian 43
45 Bagian 44
46 Bagian 45
47 Bagian 46
48 Bagian 47
49 Bagian 48
50 Bagian 49
51 Bagian 50
52 Bagian 51
53 Bagian 52
54 Bagian 53
55 Bagian 54
56 Bagian 55
57 Bagian 56
58 Bagian 57
59 Bagian 58
60 Bagian 59
61 Bagian 60
62 Bagian 61
63 Bagian 62
64 Bagian 63
65 Bagian 64
66 Bagian 65
67 Bagian 66
68 Bagian 67
69 Bagian 68
70 Bagian 69
71 Bagian 70
72 Bagian 71
73 Bagian 72
74 Bagian 73
75 Bagian 74
76 Bagian 75
77 Bagian 76
78 Bagian 77
79 Bagian 78 Positif+
80 Bagian 79 Apa ini termasuk mengidam?
81 Bagian 80 Tes darah
82 Bagian 81 Stefan!!!
83 Bagian 82 Bercinta di mobil
84 Bagian 83 Antara hidup dan mati
85 Bagian 84 Welcome Demian
86 Bagian 85 Bercinta di tengah tangisan
87 Bagian 86 Kesibukan baru yang menyenangkan..
88 Bagian 87 Kamu masih paling cantik Part 1
89 Bagian 88 Kamu masih paling cantik part 2
90 Part 89 Melodi pengantar tidur untuk Demian
91 End Tidak lekang oleh waktu
92 Pengumuman
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Perkenalan
2
Bagian 1
3
Bagian 2
4
Bagian 3
5
Bagian 4
6
Bagian 5
7
Bagian 6
8
Bagian 7
9
Bagian 8
10
Bagian 9
11
Bagian 10
12
Bagian 11
13
Bagian 12
14
Bagian 13
15
Bagian 14
16
Bagian 15
17
Bagian 16
18
Bagian 17
19
Bagian 18
20
Bagian 19
21
Bagian 20
22
Bagian 21
23
Bagian 22
24
Bagian 23
25
Bagian 24
26
Bagian 25
27
Bagian 26
28
Bagian 27
29
Bagian 28
30
Bagian 29
31
Bagian 30
32
Bagian 31
33
Bagian 32
34
Bagian 33
35
Bagian 34
36
Bagian 35
37
Bagian 36
38
Bagian 37
39
Bagian 38
40
Bagian 39
41
Bagian 40
42
Bagian 41
43
Bagian 42
44
Bagian 43
45
Bagian 44
46
Bagian 45
47
Bagian 46
48
Bagian 47
49
Bagian 48
50
Bagian 49
51
Bagian 50
52
Bagian 51
53
Bagian 52
54
Bagian 53
55
Bagian 54
56
Bagian 55
57
Bagian 56
58
Bagian 57
59
Bagian 58
60
Bagian 59
61
Bagian 60
62
Bagian 61
63
Bagian 62
64
Bagian 63
65
Bagian 64
66
Bagian 65
67
Bagian 66
68
Bagian 67
69
Bagian 68
70
Bagian 69
71
Bagian 70
72
Bagian 71
73
Bagian 72
74
Bagian 73
75
Bagian 74
76
Bagian 75
77
Bagian 76
78
Bagian 77
79
Bagian 78 Positif+
80
Bagian 79 Apa ini termasuk mengidam?
81
Bagian 80 Tes darah
82
Bagian 81 Stefan!!!
83
Bagian 82 Bercinta di mobil
84
Bagian 83 Antara hidup dan mati
85
Bagian 84 Welcome Demian
86
Bagian 85 Bercinta di tengah tangisan
87
Bagian 86 Kesibukan baru yang menyenangkan..
88
Bagian 87 Kamu masih paling cantik Part 1
89
Bagian 88 Kamu masih paling cantik part 2
90
Part 89 Melodi pengantar tidur untuk Demian
91
End Tidak lekang oleh waktu
92
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!