Bagian 17

Daniel mengangguk-angguk mendengar cerita Bella tentang keteledorannya hingga menghilangkan uang sejumlah dua milyar. Bella tahu jika Bastian memberikan uang lebih banyak dari itu. Tapi tetap saja, Bella merasa menyesal kenapa tidak langsung berkata jujur pada Kakaknya hingga Bastian merenggang nyawa.

"Apa kamu menyukai si Stefan itu?" Tanya Daniel terdengar aneh untuk Bella.

"Pertanyaan apa itu?" Protes Bella berpaling sebab tatapan Daniel terasa mengobrak-abrik pertahanannya.

"Jawab saja sayang."

"Aku tidak pernah menyukai siapapun." Jawab Bella pelan.

"Belajarlah menyukaiku.." Jantung Bella semakin berpacu, mendengar suara lembut Daniel membelai telinga. Apalagi permintaan dari Daniel yang memang sejak awal sudah di rasakan. Bella semakin salah tingkah dan menggeser tubuhnya perlahan untuk menjauh dari Daniel." Kita tidak boleh berjauhan." Dengan cepat Daniel mencegah Bella menjauh dengan merangkul kedua pundaknya.

"Kamu melanggar perjanjian itu Kak."

"Tidak sayang. Aku tidak melakukan sesuatu yang lebih dari ini. Aku juga ingin kamu bisa lulus dengan nilai baik. Tapi tetap saja, kamu istriku dan sudah seharusnya kita tidak boleh berjauhan." Bella hanya mematung tanpa melawan dan membiarkan Daniel melakukan sesuatu yang seharusnya bisa di atasinya.

"Aku tidak terbiasa di sentuh seperti ini." Daniel tersenyum dengan mata sipitnya.

"Aku sering melihat Bastian melakukan ini."

"Dia Kakakku."

"Dan aku suamimu.." Bella mendes*h lembut. Dia sadar jika perjanjian kemarin tidak akan bisa jadi pembatas antara dia dan Daniel. Walaupun pernikahan di lakukan sangat sederhana. Tapi kini, Daniel sudah resmi menjadi suaminya.

"Aku hanya ingin melanjutkan sekolah dulu."

"Aku mendukung itu. Tapi aku ingin, aku satu-satunya lelaki yang dekat denganmu. Jadi aku mohon, belajarlah menyukaiku. Aku berjanji akan menahan diri sesuai dengan keinginanmu." Daniel menoleh dengan sedikit menunduk ke arah Bella yang masih mematung.

Aku memang sudah menyukaimu..

"Hmm.. " Jawab Bella lemah.

"Terimakasih." Daniel memiringkan kepalanya dan memberikan satu ciuman lembut pada pipi Bella.

Cup!

Tubuh Bella semakin menegang hingga membuatnya tiba-tiba kekurangan oksigen untuk bernafas. Tarikan nafas beberapa kali berhembus dengan detak jantung yang hampir meledak.

"Aku lapar sayang. Bisakah aku mendapatkan satu porsi makanan." Bella tersenyum aneh lalu berdiri.

"Bisa. Sebentar Kak." Bella pergi dengan cepat, membuat Daniel terkekeh melihat kekonyolan yang Bella tunjukkan.

"Ahh Kak Daniel..." Gumam Bella pelan. Dia membuka kulkas dan baru menyadari jika semua bahan habis. Hanya ada telur dan sayuran.

Tap!!

Bella terpekik kaget melihat Daniel sudah berdiri di balik pintu kulkas. Bella menunduk dan mencoba menghindari tatapan mata Daniel yang menghujam jantungnya.

"Astaga Kak.."

"Maaf.."

"Akan ku pesankan saja. Tidak ada bahan, hanya ada telur dan sayuran." Bella mengatakan itu tanpa melihat ke arah Daniel.

"Ya sudah tidak apa."

"Jadi? Pesan saja?"

"Tidak. Aku mau kamu yang memasak untukku. Buatkan sesuatu dengan bahan itu dan aku akan memakannya."

"Hm baik Kak. Tunggu di depan, jika sudah siap, nanti ku panggil." Bella berusaha melihat ke Daniel.

"Aku tunggu di sini. Aku khawatir kamu takut." Daniel menggeser satu kursi dan duduk.

"Ini di rumahku Kak. Aku tidak akan takut."

"Sudah terlanjur duduk sayang." Bella kembali membuka pintu kulkas dan mengambil bahan-bahan yang ada.

Bella memasak seraya sesekali melirik ke Daniel yang tengah sibuk dengan ponselnya. Lucas mengirimkan sebuah foto gudang yang sudah bersih dan siap di gunakan. Daniel merasa senang dan langsung melakukan panggilan telepon.

"Jadi bagaimana?

"Besok pagi mesin sudah bisa di kirim Tuan.

"Terimakasih Lucas.

"Siap melayani Tuan. Mungkin sore ini, mobil yang saya pesan sudah datang jadi Tuan bisa mengunakan mobil yang saya bawa.

"Pakai saja mobil itu. Aku memakai yang baru datang nanti.

"Kenapa begitu Tuan?

"Aku tidak ingin terlalu mencolok. Sebelum perusahaan benar-benar bisa berdiri. Aku tidak mau Marko mengendus keberadaan ku.

"Hm begitu. Baik Tuan.

Daniel mengakhiri panggilan, bersamaan dengan datangnya sajian sederhana yang Bella suguhkan. Sebuah omelette lengkap dengan sausnya tersaji di hadapannya.

Meskipun aku belum memiliki apa-apa tapi aku sudah memilikinya.. Bau harum omelette buatan Bella membuat perut Daniel langsung meronta. Tanpa menunggu di persilahkan, Daniel melahap satu potong omelette lalu mengunyahnya pelan. Rasanya sangat sedap, seolah Bella menambahkan bumbu khusus di dalamnya.

"Mau ke mana?" Daniel menahan Bella yang akan pergi.

"Ke kamar. Aku ingin tidur sebentar."

"Temani aku makan."

"Jangan manja Kak."

"Hm sebab kamu yang hanya boleh manja padaku." Daniel berdiri lalu mendudukkannya di kursi miliknya sementara dia menggeser kursi baru dan duduk di sana." Omelette ini enak sekali. Kamu harus coba." Daniel memotong omelette dengan sendok lalu menyodorkannya ke bibir Bella.

"Aku tidak mau Kak. Aku sudah bosan dengan baunya." Protes Bella menolak.

"Jangan manja. Coba dulu." Bella tersenyum mendengar itu dan berusaha melihat ke arah Daniel.

"Aku serius Kak. Aku tidak berselera.."

"Coba dulu sebab ini bukan dari tanganmu." Rajuk Daniel membalas tatapan Bella sehingga manik keduanya bertemu.

"Tapi itu masakanku." Daniel mendorong sendok ke mulut Bella dengan lembut sehingga Bella terpaksa membuka mulutnya. Ini enak.. Bella mengunyahnya pelan seraya mengalihkannya pandangannya.

"Enak?" Bella mengangguk dan Daniel tersenyum." Nanti sore, sudah ada mobil meski tidak bagus. Tapi dengan mobil itu, aku bisa mengantarkan mu ke sekolah besok." Imbuhnya menyuapi Bella lagi.

"Aku biasa berangkat sendiri Kak." Tolak Bella sudah terbiasa terdidik untuk melakukan semuanya sendiri.

"Sekarang aturan dari Bastian sudah tidak berlaku sayang. Selain mengantarkan sekolah, aku juga ingin memberitahu pihak sekolah jika sekarang aku yang menjadi wali murid untuk kamu."

"Jangan bicara macam-macam ketika di sekolah."

"Iya. Aku akan menemui kepala sekolah lalu pulang."

"Aku benar-benar malu jika sampai ketahuan sudah menikah denganmu." Bella kembali melihat Daniel sehingga membuatnya merasa jika kata-kata yang di lontarkan tadi tidaklah sesuai. Malu? Dia bahkan seperti malaikat dan lebih keren daripada bocah lelaki di sekolahku..

Cup..

Daniel kembali memiringkan kepalanya dan menempelkannya bibir hangatnya pada pipi Bella sedikit lama. Mengirup kuat-kuat aroma kulit Bella yang sudah menjadi istri syahnya.

Cukup lama itu terjadi, hingga tangan Bella menjauhkan wajah Daniel agar menyudahi adegan yang membuatnya semakin tegang.

"Bau kulitmu menempel di hidungku." Ucap Daniel tersenyum, lalu melanjutkan makannya.

"Jangan sembarangan melakukannya."

"Hm jika di luar. Tidak untuk di rumah."

"Di rumah juga." Jawab Bella dengan wajah memerah.

"Aku melakukannya agar kamu cepat mencintaiku, tidak ada niat lain sayang."

"Tetap saja aneh Kak." Protes Bella meninggikan suaranya.

"Oke. Maaf. Aku tidak akan melakukannya lagi."

"Hmm..." Bella mengunyah suapan demi suapan yang di berikan Daniel. Membuatnya mengingat kebersamaan dengan Bastian. Entah kenapa, aku merasa jika Kak Daniel mirip dengan sikap Kak Bas yang dulu. Manis, perhatian dan tidak pernah berucap kasar. Bella merasakan penyesalan tentang penilaian soal Bastian di dua tahun terakhir. Seharusnya aku sadar, jika sesungguhnya Kak Bastian tidak pernah berubah.. Dia hanya menginginkan aku menjadi kuat agar jika terjadi sesuatu seperti sekarang aku tidak gampang di tindas. Tiba-tiba saja dada Bella terasa bergemuruh, menyadari jika Bastian sangat menyanyanginya di saat dia sudah tidak ada.

Air mata perlahan jatuh, namun tangan Daniel dengan cepat menyekanya. Bella menunduk, sehingga Daniel memajukan tubuhnya agar Bella bisa bersandar pada pundaknya.

"Ada aku.. Tenanglah. Aku akan menjagamu sebaik dia." Daniel mengelus puncak kepala Bella dan sesekali mencium puncak kepalanya, sehingga membuat Bella memejamkan matanya. Menikmati sentuhan Daniel, tanpa sepengetahuannya.

Ini memang sangat nyaman, wangi dan.. Bella menarik nafas panjang, merasakan otot-otot pundak Daniel tersentuh oleh tangan kecilnya. Dia mengencangkan tangisnya sehingga Daniel mengeratkan dekapannya.

~Riane

Terpopuler

Comments

Imha Dimas

Imha Dimas

Aaaaaaaaaaaaaa Kangen Bastian Thor 🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰

2022-05-17

2

💮Aroe🌸

💮Aroe🌸

sayang dan cinta, timbul dari rasa nyaman...

2022-01-13

2

💮Aroe🌸

💮Aroe🌸

sayang dan cinta, timbul dari rasa nyaman...

2022-01-13

1

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Bagian 1
3 Bagian 2
4 Bagian 3
5 Bagian 4
6 Bagian 5
7 Bagian 6
8 Bagian 7
9 Bagian 8
10 Bagian 9
11 Bagian 10
12 Bagian 11
13 Bagian 12
14 Bagian 13
15 Bagian 14
16 Bagian 15
17 Bagian 16
18 Bagian 17
19 Bagian 18
20 Bagian 19
21 Bagian 20
22 Bagian 21
23 Bagian 22
24 Bagian 23
25 Bagian 24
26 Bagian 25
27 Bagian 26
28 Bagian 27
29 Bagian 28
30 Bagian 29
31 Bagian 30
32 Bagian 31
33 Bagian 32
34 Bagian 33
35 Bagian 34
36 Bagian 35
37 Bagian 36
38 Bagian 37
39 Bagian 38
40 Bagian 39
41 Bagian 40
42 Bagian 41
43 Bagian 42
44 Bagian 43
45 Bagian 44
46 Bagian 45
47 Bagian 46
48 Bagian 47
49 Bagian 48
50 Bagian 49
51 Bagian 50
52 Bagian 51
53 Bagian 52
54 Bagian 53
55 Bagian 54
56 Bagian 55
57 Bagian 56
58 Bagian 57
59 Bagian 58
60 Bagian 59
61 Bagian 60
62 Bagian 61
63 Bagian 62
64 Bagian 63
65 Bagian 64
66 Bagian 65
67 Bagian 66
68 Bagian 67
69 Bagian 68
70 Bagian 69
71 Bagian 70
72 Bagian 71
73 Bagian 72
74 Bagian 73
75 Bagian 74
76 Bagian 75
77 Bagian 76
78 Bagian 77
79 Bagian 78 Positif+
80 Bagian 79 Apa ini termasuk mengidam?
81 Bagian 80 Tes darah
82 Bagian 81 Stefan!!!
83 Bagian 82 Bercinta di mobil
84 Bagian 83 Antara hidup dan mati
85 Bagian 84 Welcome Demian
86 Bagian 85 Bercinta di tengah tangisan
87 Bagian 86 Kesibukan baru yang menyenangkan..
88 Bagian 87 Kamu masih paling cantik Part 1
89 Bagian 88 Kamu masih paling cantik part 2
90 Part 89 Melodi pengantar tidur untuk Demian
91 End Tidak lekang oleh waktu
92 Pengumuman
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Perkenalan
2
Bagian 1
3
Bagian 2
4
Bagian 3
5
Bagian 4
6
Bagian 5
7
Bagian 6
8
Bagian 7
9
Bagian 8
10
Bagian 9
11
Bagian 10
12
Bagian 11
13
Bagian 12
14
Bagian 13
15
Bagian 14
16
Bagian 15
17
Bagian 16
18
Bagian 17
19
Bagian 18
20
Bagian 19
21
Bagian 20
22
Bagian 21
23
Bagian 22
24
Bagian 23
25
Bagian 24
26
Bagian 25
27
Bagian 26
28
Bagian 27
29
Bagian 28
30
Bagian 29
31
Bagian 30
32
Bagian 31
33
Bagian 32
34
Bagian 33
35
Bagian 34
36
Bagian 35
37
Bagian 36
38
Bagian 37
39
Bagian 38
40
Bagian 39
41
Bagian 40
42
Bagian 41
43
Bagian 42
44
Bagian 43
45
Bagian 44
46
Bagian 45
47
Bagian 46
48
Bagian 47
49
Bagian 48
50
Bagian 49
51
Bagian 50
52
Bagian 51
53
Bagian 52
54
Bagian 53
55
Bagian 54
56
Bagian 55
57
Bagian 56
58
Bagian 57
59
Bagian 58
60
Bagian 59
61
Bagian 60
62
Bagian 61
63
Bagian 62
64
Bagian 63
65
Bagian 64
66
Bagian 65
67
Bagian 66
68
Bagian 67
69
Bagian 68
70
Bagian 69
71
Bagian 70
72
Bagian 71
73
Bagian 72
74
Bagian 73
75
Bagian 74
76
Bagian 75
77
Bagian 76
78
Bagian 77
79
Bagian 78 Positif+
80
Bagian 79 Apa ini termasuk mengidam?
81
Bagian 80 Tes darah
82
Bagian 81 Stefan!!!
83
Bagian 82 Bercinta di mobil
84
Bagian 83 Antara hidup dan mati
85
Bagian 84 Welcome Demian
86
Bagian 85 Bercinta di tengah tangisan
87
Bagian 86 Kesibukan baru yang menyenangkan..
88
Bagian 87 Kamu masih paling cantik Part 1
89
Bagian 88 Kamu masih paling cantik part 2
90
Part 89 Melodi pengantar tidur untuk Demian
91
End Tidak lekang oleh waktu
92
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!