Bagian 16

"Mana Kak Daniel?" Tanya Erin saat melihat Bella menuruni tangga sendirian.

"Kalian ke sini untuk menemuinya?" Bella duduk lemah seraya menarik nafas panjang. Aku sudah menikah sekarang.. Ahh rasanya sangat aneh..

"Tidak hehe. Kamu sudah baik-baik saja Bell?"

"Hm.." Pernikahan ini membuatku melupakan Kak Bastian yang sudah pergi dari dunia ini..

"Lalu kemarin kenapa? Ku fikir kamu tertekan jadi kami ke sini pagi-pagi."

Aku memang tertekan dengan pernikahan gila ini..

Erin menunggu jawaban dari Bella yang sejak tadi diam. Dia mengulurkan tangan lalu menepuk pundak Bella lembut.

"Aku baik-baik saja." Jawab Bella cepat.

"Syukurlah.. Sejak kapan kamu akrab dengan Kak Daniel? Kamu bahkan menyentuh lengannya. Aku ingin tahu bagaimana rasanya hehe." Bella menoleh cepat dengan sorot mata tajam

"Rasa apa maksudmu Rin? Jangan berfikir macam-macam! Aku hanya membantunya sebagai tetangga saja." Erin dan Sari yang tengah menatap Bella, menandakan jika keduanya tidak bisa menerima jawaban tersebut.

"Kami tahu kamu seperti apa Bell. Ayolah, jangan merasa malu jika memang kamu menyukai Kak Daniel." Jawab Erin berbisik. Wajah Bella berubah merah, kedua tangan Sari terulur dan menepuk-nepuk lembut pipi Bella.

"Langsung merah haha, ini pertanda baik.."

"Singkirkan!" Bella menampis kasar tangan Sari yang tertawa renyah bersama Erin.

"Permisi ..." Suara seseorang berjas hitam, membuat suasana langsung hening. Daniel mendengar itu, dia beranjak dari tempat tidur dan memperhatikan dari atas.

"Saya tidak menerima tamu Pak." Tolak Bella tidak ingin rumahnya di datangi banyak orang seperti kemarin.

"Saya dari asuransi Nona." Bella tidak bergeming dan hanya menatapnya." Boleh saya masuk." Imbuhnya bertanya.

"Hmmm silahkan." Jawab Bella ketus.

Lelaki itu tersenyum, lalu berjalan masuk dan duduk tepat di samping Bella.

"Maaf Nona, mungkin menganggu sedikit waktunya. Saya ke sini hanya untuk memastikan jika saudara Bastian benar-benar meninggal." Ucapan itu sontak membuat emosi Bella meletup-letup.

"Maksudnya bagaimana Pak? Kau fikir kematian Kakakku main-main!!"

"Bukan seperti itu juga Nona. Saya hanya memastikan saja agar uang asuransinya bisa cair."

"Apa bedanya! Bukankah itu sama saja dengan tidak percaya?!" Daniel menarik nafas panjang seraya tersenyum. Dia menuruni tangga untuk menjadi penengah agar Bella tidak lagi salah faham.

"Saya percaya Nona, ini hanya untuk syarat saja."

"Syarat apa? Pergi! Dan bawa surat-surat tidak berguna ini." Saat tangan Bella akan menyingkirkan berkas di atas meja. Tangan Daniel meraih jemarinya lalu menggenggamnya. Erin dan Sari melongok melihat itu, sementara Bella tidak bisa berkata-kata karena jantungnya berpacu hebat. Apalagi, kini Daniel duduk menempel tepat di sampingnya, hingga membuat lelaki dari asuransi merasa tidak enak dan beralih duduk di samping Erin.

"Maaf. Adik saya sedikit tidak memahaminya." Sahut Daniel lembut.

"Tidak apa Tuan. Saya ingin melihat surat kematian dari rumah sakit untuk kami buat laporan." Daniel memiringkan tubuhnya menghadap Bella yang masih tidak berkata satu katapun.

"Surat-surat dari rumah sakit, kamu letakkan di mana? Biar ku ambil."

"Aku saja." Bella berdiri dan secara otomatis tangannya terlepas dari genggaman Daniel. Dia bahkan tidak melihat ke arah Daniel dan langsung berjalan melewati kakinya.

Ahh jantungku.. Dia bilang kakinya sakit tapi bisa berkeliaran seperti itu!! Bella masuk ke kamar Bastian dan mengambil surat dari rumah sakit yang di letakkan dalam lemari. Bella tidak langsung berjalan keluar, dia berkaca dahulu seraya menenangkan perasaannya agar tidak terlihat bodoh. Aku akan memprotesnya nanti untuk tidak menyentuhku seperti tadi... Bella berjalan keluar kamar dan menuruni tangga lalu meletakan berkas di atas meja.

"Duduk sini." Daniel menepuk-nepuk tempat kosong di sampingnya.

"Aku berdiri saja." Daniel menggeser tubuhnya, lalu menarik pergelangan tangan Bella lembut agar dia kembali duduk, sehingga menambah kecurigaan pada Erin dan Sari.

Daniel mengeluarkan isi berkas dan mengambil surat kematian lalu di berikan pada pihak asuransi. Daniel sering menoleh dan melemparkan senyuman pada Bella yang berusaha tidak perduli. Apalagi kedua temannya kini memperhatikan gerak-gerik mereka, sehingga hal itu membuat pergerakan tubuh Bella terlihat kaku.

Kak Daniel!!! Aku tahu dia akan seperti sekarang!! Erin dan Sari akan curiga dan pernikahanku terbongkar!!

"Baik. Terimakasih atas kerja samanya. Dananya akan cair satu minggu lagi. Saya permisi.." Lelaki asuransi mengulurkan tangannya ke arah Bella, namun Daniel menyambutnya dengan cepat.

"Sama-sama. Silahkan.." Setelah lelaki asuransi pergi. Bella memiringkan tubuhnya menatap Daniel tajam, tapi pesona Daniel membutakan matanya hingga membuat Bella malah membuang muka.

"Katanya mau istirahat? Kenapa keluar?" Protes Bella duduk tegak.

"Aku tidak berkata ingin istirahat tapi kamu yang menyuruhku beristirahat." Bella melirik ke arah kedua temannya.

"Jangan di dengarkan." Sahut Bella.

"Kalian akrab sekali." Tutur Sari bergumam.

"Hmm mencurigakan.." Daniel tersenyum mendengar itu sementara Bella mengerutkan keningnya.

"Itu karena Kak Daniel tetanggaku." Jawab Bella lemah. Baru beberapa jam sejak pernikahannya. Tapi dia sudah mengatakan kebohongan berulang kali. Aku akan sering berbohong setelah ini, apalagi Erin dan Sari sering datang ke rumah..

"Kita berteman sejak bayi Bell..."

"Stop!! Hentikan omong kosong itu." Celetuk Bella memotong pembicaraan. Dia berdiri lalu menghampiri kedua temannya dan memegang pergelangan tangannya." Kalian pulang! Aku mendadak pusing." Erin dan Sari terpaksa berdiri daripada Bella menariknya.

"Aku akan beristirahat. Kalian lanjutkan saja." Sahut Daniel merasa tidak enak pada Erin dan Sari.

"Tidak Kak! Sudah terlambat."

"Daripada kamu mengusir temanmu."

"Aku benar-benar pusing." Eluh Bella merasa binggung harus mengambil sikap.

"Ya sudah kita pulang. Besok kamu sekolah?" Tanya Erin dengan senyum kikuk.

"Iya sekolah. Kenapa aku harus tidak sekolah!!" Sari dan Erin saling melihat dengan wajah binggung. Sikap Bella malah menunjukkan jika Bella sedang menyembunyikan sesuatu.

"Iya juga. Nanti peringkatnya turun. Aku pulang ya." Sari memeluk Bella sejenak kemudian bergantian dengan Erin.

"Sampai jumpa besok." Bella melambai ke arah kedua temannya lalu menutup pintunya cepat. Tarikan nafas panjang berhembus namun berubah menegang ketika Bella membalikkan badannya. Menyadari jika kini dia berada di rumah, berdua hanya bersama Daniel.

Seharusnya aku tidak mengusir mereka dan meninggalkan aku dengannya. Jika kemarin mungkin tidak masalah tapi sekarang.. Bella tertunduk lemah karena tidak mampu melihat pemandangan indah di hadapannya. Baginya, Daniel sangat sempurna dan masuk kriteria lelaki idaman. Tapi, untuk sekarang? Bella ingin bersekolah dulu apalagi dia masuk nominal siswa berprestasi. Dia suamiku...

"Kenapa tadi kamu keluar Kak?" Protes Bella berusaha menutupi rasa canggungnya.

"Aku mendengar saat petugas asuransi itu mengatakan permisi. Kemana kamu letakkan sepatuku sayang." Bella mengambil sebuah sandal milik Bastian yang ada di rak sepatu lalu meletakkannya di samping kaki Daniel.

"Itu punya Kak Bas. Bajunya juga ada di kamar jika memang kamu mau memakainya."

"Kamar mana?"

"Kamar yang kamu tempati tadi." Daniel tersenyum dan akhirnya Bella mengatakannya sendiri jika itu bukanlah kamarnya." Aku belum membeli tambahan ranjang." Imbuh Bella pelan.

"Hm tidak masalah. Aku akan tidur di kamar Bastian dan kamu di kamarmu sendiri."

"Serius tidak apa-apa Kak?"

"Hm.. Iya. Kita seadanya dulu sebab aku tidak memiliki banyak dana untuk hidup kita kedepannya. Maaf." Bella membaca mimik wajah putus asa yang di tunjukkan Daniel." Jika hanya makan dan biaya sekolahmu, aku bisa mengatasinya. Aku masih memiliki tabungan untuk itu." Imbuh Daniel yang sebenarnya merasa sungkan mengatakan keterbatasannya.

"Sebentar.." Bella menaiki tangga dan kembali dengan membawa kotak peninggalan Bastian untuknya.

"Apa ini?" Bella membuka kotak itu lalu memperlihatkannya pada Daniel.

"Aku selalu berprasangka buruk pada Kak Bas. Tapi nyatanya, dia memikirkan masa depanku.." Daniel melihat isi dari kotak tersebut." Kak Daniel fokus saja dengan perusahaan sebab Kak Bas sudah memberikan ini untuk kita." Daniel terdiam seraya membaca satu persatu tulisan yang berada di amplop.

"Tidak Bella. Simpan saja semuanya. Meskipun aku tidak memiliki apa-apa, tapi uang tabunganku cukup untuk kita hidup kita sementara." Bukan merasa tidak enak. Tapi Daniel benar-benar ingin bertanggung jawab penuh atas hidup Bella, sesulit apapun keadaannya." Ini hakmu." Daniel kembali menutup kotak tersebut lalu menggesernya ke arah Bella.

"Aku terlalu bodoh untuk menyimpan itu Kak. Em itu... Aku takut menghilangkannya lagi.." Jawab Bella menggeser kembali kotak tersebut." Aku belum mengatakannya pada Kak Bastian tentang kebodohan ku itu. Jadi, simpan saja uang itu Kak. Beri aku uang jajan seperlunya." Daniel melihat sebuah penyesalan yang tergambar pada wajah Bella sekarang.

"Kebodohan apa?"

~Riane

Terpopuler

Comments

💮Aroe🌸

💮Aroe🌸

nah, keceplosan...😂

2022-01-13

0

💮Aroe🌸

💮Aroe🌸

ja'im banget, pake ngaca😂

2022-01-13

0

Alsya Frizal

Alsya Frizal

mana visualnya

2022-01-11

0

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Bagian 1
3 Bagian 2
4 Bagian 3
5 Bagian 4
6 Bagian 5
7 Bagian 6
8 Bagian 7
9 Bagian 8
10 Bagian 9
11 Bagian 10
12 Bagian 11
13 Bagian 12
14 Bagian 13
15 Bagian 14
16 Bagian 15
17 Bagian 16
18 Bagian 17
19 Bagian 18
20 Bagian 19
21 Bagian 20
22 Bagian 21
23 Bagian 22
24 Bagian 23
25 Bagian 24
26 Bagian 25
27 Bagian 26
28 Bagian 27
29 Bagian 28
30 Bagian 29
31 Bagian 30
32 Bagian 31
33 Bagian 32
34 Bagian 33
35 Bagian 34
36 Bagian 35
37 Bagian 36
38 Bagian 37
39 Bagian 38
40 Bagian 39
41 Bagian 40
42 Bagian 41
43 Bagian 42
44 Bagian 43
45 Bagian 44
46 Bagian 45
47 Bagian 46
48 Bagian 47
49 Bagian 48
50 Bagian 49
51 Bagian 50
52 Bagian 51
53 Bagian 52
54 Bagian 53
55 Bagian 54
56 Bagian 55
57 Bagian 56
58 Bagian 57
59 Bagian 58
60 Bagian 59
61 Bagian 60
62 Bagian 61
63 Bagian 62
64 Bagian 63
65 Bagian 64
66 Bagian 65
67 Bagian 66
68 Bagian 67
69 Bagian 68
70 Bagian 69
71 Bagian 70
72 Bagian 71
73 Bagian 72
74 Bagian 73
75 Bagian 74
76 Bagian 75
77 Bagian 76
78 Bagian 77
79 Bagian 78 Positif+
80 Bagian 79 Apa ini termasuk mengidam?
81 Bagian 80 Tes darah
82 Bagian 81 Stefan!!!
83 Bagian 82 Bercinta di mobil
84 Bagian 83 Antara hidup dan mati
85 Bagian 84 Welcome Demian
86 Bagian 85 Bercinta di tengah tangisan
87 Bagian 86 Kesibukan baru yang menyenangkan..
88 Bagian 87 Kamu masih paling cantik Part 1
89 Bagian 88 Kamu masih paling cantik part 2
90 Part 89 Melodi pengantar tidur untuk Demian
91 End Tidak lekang oleh waktu
92 Pengumuman
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Perkenalan
2
Bagian 1
3
Bagian 2
4
Bagian 3
5
Bagian 4
6
Bagian 5
7
Bagian 6
8
Bagian 7
9
Bagian 8
10
Bagian 9
11
Bagian 10
12
Bagian 11
13
Bagian 12
14
Bagian 13
15
Bagian 14
16
Bagian 15
17
Bagian 16
18
Bagian 17
19
Bagian 18
20
Bagian 19
21
Bagian 20
22
Bagian 21
23
Bagian 22
24
Bagian 23
25
Bagian 24
26
Bagian 25
27
Bagian 26
28
Bagian 27
29
Bagian 28
30
Bagian 29
31
Bagian 30
32
Bagian 31
33
Bagian 32
34
Bagian 33
35
Bagian 34
36
Bagian 35
37
Bagian 36
38
Bagian 37
39
Bagian 38
40
Bagian 39
41
Bagian 40
42
Bagian 41
43
Bagian 42
44
Bagian 43
45
Bagian 44
46
Bagian 45
47
Bagian 46
48
Bagian 47
49
Bagian 48
50
Bagian 49
51
Bagian 50
52
Bagian 51
53
Bagian 52
54
Bagian 53
55
Bagian 54
56
Bagian 55
57
Bagian 56
58
Bagian 57
59
Bagian 58
60
Bagian 59
61
Bagian 60
62
Bagian 61
63
Bagian 62
64
Bagian 63
65
Bagian 64
66
Bagian 65
67
Bagian 66
68
Bagian 67
69
Bagian 68
70
Bagian 69
71
Bagian 70
72
Bagian 71
73
Bagian 72
74
Bagian 73
75
Bagian 74
76
Bagian 75
77
Bagian 76
78
Bagian 77
79
Bagian 78 Positif+
80
Bagian 79 Apa ini termasuk mengidam?
81
Bagian 80 Tes darah
82
Bagian 81 Stefan!!!
83
Bagian 82 Bercinta di mobil
84
Bagian 83 Antara hidup dan mati
85
Bagian 84 Welcome Demian
86
Bagian 85 Bercinta di tengah tangisan
87
Bagian 86 Kesibukan baru yang menyenangkan..
88
Bagian 87 Kamu masih paling cantik Part 1
89
Bagian 88 Kamu masih paling cantik part 2
90
Part 89 Melodi pengantar tidur untuk Demian
91
End Tidak lekang oleh waktu
92
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!