Lucas mewakili Bella untuk menyambut para tamu, semua tetangga menyadari jika Bella memang hanya tinggal dengan Bastian sehingga mereka tidak mempermasalahkan hal itu. Sebagian tetangga bahkan membantu membersihkan beberapa barang keperluan pemakaman sebab Bella belum juga sadar dari pingsannya.
Lucas mengucapkan terima kasih pada para tetangga yang satu persatu mulai pulang dan hanya menyisakan beberapa tamu dari Dans grup. Karangan bunga mulai berdatangan menghiasi depan rumah. Profesi Bastian sebagai direktur pemasaran, membuatnya memiliki banyak relasi yang pasti akan mengirimkan bunga untuk ucapan belasungkawa.
Sebuah mobil mewah berhenti tepat di depan rumah Bastian. Marko dan Fanny keluar dan berjalan dengan angkuh, tanpa menyadari jika Daniel memperhatikan dari kamar lantai dua rumahnya. Entah kenapa, hatinya tidak merasa sakit melihat kebersamaan keduanya, karena sudah sejak awal Daniel memang tidak pernah mencintai Fanny. Dia lebih sakit melihat penghianatan Marko yang tadinya di pungut oleh Daniel dari jalanan.
Marko di sambut hangat oleh Lucas, dia sedikit binggung melihat Lucas karena setahunya, Bastian hanya memiliki adik perempuan.
"Saya saudara jauhnya Pak." Jawab Lucas sopan.
"Em begitu..."
"Silahkan duduk." Marko duduk, di ikuti oleh Fanny.
"Mana adik Bastian?" Tanya Marko.
"Belum sadar Pak. Dia sempat pingsan tadi."
Aku kehilangan orang terpenting di perusahaan. Aku ingin mengenal adik Bastian. Mungkin saja dia sepintar Bastian? Aku akan membiayai sekolahnya jika mungkin dia bisa di ajak kerja sama..
"Sayang sekali, padahal saya ingin bertemu dengannya."
"Sampaikan saja pada saya." Marko mengeluarkan dompetnya lalu memberikan kartu nama pada Lucas.
"Kelas berapa dia?"
"Kelas tiga Pak." Perlahan, Lucas mengambil kartu nama tersebut dan membacanya. Dia ikut merasa geram saat membaca nama Marko terbubuh dengan tulisan pemilik Dans group. Dasar tidak tahu malu!! Kasihan Tuan Daniel, dia membangun perusahaan dari Nol tapi harus di lepaskan begitu saja untuk orang sialan ini..
"Aku ingin menawarkan perkerjaan jika dia sudah lulus nanti. Bilang padanya jika dia akan berkerja di perusahaan besar. Aku yakin pasti dia akan tertarik. Semua orang ingin mendapatkan keberuntungan ini bukan." Marko tertawa renyah sementara Lucas membalasnya dengan senyuman tipis.
"Ujian bahkan belum berlangsung Pak. Bagaimana mungkin anda menawarkan perkerjaan padanya."
"Almarhum sangat cerdas jadi saya yakin jika adiknya akan secerdas dia."
"Ini bahkan masih suasana berkabung. Bukankah sangat tidak sopan jika anda membahas itu sekarang?" Celetuk Lucas merasa ikut kesal.
"Astaga.. Maaf. Saya terlalu bernafsu hingga mengatakan hal yang tidak-tidak."
"Dan lagi, adik Almarhum akan saya bawa ke kampung. Jadi jangan berharap anda bisa membawanya." Obrolan yang semakin terdengar panas, membuat Marko langsung berpamitan. Dia merasa jika Lucas memiliki dendam khusus padanya hingga dia merasa tatapan Lucas terasa menusuk.
"Bukankah aneh melihat kemarahannya seperti itu." Tutur Marko mulai melajukan mobilnya.
"Kamu memang sangat tidak sopan sayang. Tapi, melihat kemarahannya memang sangat tidak wajar." Jawab Fanny sibuk bermain ponsel.
"Aku hanya binggung harus mencari pengganti Bastian."
"Meskipun saudaranya, terkadang kecerdasannya berbeda. Sebaiknya selidiki dulu bagaimana prestasinya di sekolah. Jangan hanya karena bernafsu kau sampai salah melangkah." Marko mengangguk-angguk dan membenarkan ucapan Fanny.
Aku akan mencari tahu tentang adik perempuan Bastian setelah ini...
*************
Tiba-tiba Bella sudah berdiri di atas tangga dengan wajah sembab. Kaki kecilnya berjalan menuruni tangga lalu kembali berdiri terpaku, menatap tajam para tamu.
"Saya minta semuanya pergi. Saya ingin beristirahat." Ucap Bella tidak ingin mendengar suara riuh. Dia ingin beristirahat dengan tenang tanpa gangguan.
Beberapa tamu saling melihat, kemudian pergi karena ucapan tidak sopan dari Bella. Sedikit dari mereka masih sempat berpamitan dengan Bella seraya menjabat tangannya. Bella hanya menyambut tangan mereka tanpa memperlihatkan senyuman.
Hanya tinggal Lucas yang kini sedang membereskan sisa gelas air mineral yang berserakan.
"Termasuk kamu Kak." Ucap Bella lirih.
"Setelah ini bersih, aku akan pulang."
"Tidak perlu. Aku ingin beristirahat." Aktifitas Lucas terhenti seraya tersenyum.
"Hm baiklah Bella." Dia meraih kantung kresek kecil yang ada di atas meja lalu memberikannya pada Bella." Ini barang milik almarhum. Aku yang mengurus saat berada di rumah sakit sebab Tuah Daniel tidak bisa hadir." Bella menerima itu dengan perlahan." Selamat beristirahat, jika perlu sesuatu bisa langsung ke rumah. Permisi." Ucap Lucas menepuk pundak Bella sebentar kemudian melangkah pergi keluar. Dia bahkan menutup pintu pagar, sebelum akhirnya melanjutkan langkahnya menuju rumah Daniel.
Bella bergegas menutup pintu, dia tidak ingin ada tamu lain yang akan menganggu istirahatnya. Tidak lupa, jendela di tutup berserta tirainya sebelum akhirnya dia duduk lemah di kursi ruang tamu seraya membuka bungkusan hitam yang di bawa.
Di dalam bungkusan, terdapat dompet, charge ponsel dan beberapa barang tidak penting lainnya. Bella membuka dompet Bastian dan melihat sebuah kartu tanda pengenal yang terdapat noda darah berada di sana. Air matanya perlahan keluar, namun jari lentiknya tidak berhenti mengeluarkan isi dalam dompet tersebut hingga Bella menemukan amplop putih yang terlipat di antara uang dan bertuliskan, Untuk Bella.
Bella membuka amplop lalu mengeluarkan sebuah surat dari sana. Dia membuka surat itu perlahan dan mulai membacanya..
Isi surat
💌Waktu yang terlalu singkat untuk menemanimu sayang. Kamu pasti merindukan saat aku merayumu dengan kata-kata itu? Aku sungguh ingin selalu melakukannya setiap waktu. Menjagamu, menuruti semua kemauannya dan berkata lembut meski kamu terkadang menyebalkan💌
💌Aku merindukan itu Bella sayang. Tapi, penyakit warisan dari Mama mulai menghantuiku sehingga aku terpaksa mengacuhkanmu. Itu ku lakukan agar kamu kuat jika aku pergi seperti sekarang💌
Air mata Bella turun tidak terbendung dengan dada yang semakin terasa sesak. Ada tangis haru karena ternyata sesungguhnya Bastian sangat menyanyanginya, dan ada tangis kesedihan karena dia baru menyadari itu sekarang.
💌Aku yakin, surat ini akan kamu baca ketika aku sudah tidak lagi ada. Dan saat itu terjadi, aku mohon. Jangan menangis, aku tidak akan tega melihatnya di sini. Kamu harus kuat untuk kedepannya dan menjadi wanita hebat sesuai keinginanku💌
💌Sebelum salam perpisahan... Bolehkan aku meminta satu permintaan terakhir sayang? Jawab dulu meski dalam hati, sebab aku akan mendengarnya💌
Aku mau Kak...
Menikahlah dengan Daniel...
Seketika Bella melebarkan matanya melihat itu, dia tidak memahami kenapa Bastian begitu gila hingga memintanya untuk menikah dengan Daniel, padahal dia masih bersekolah.
💌Aku sudah mengenal Daniel begitu lama meski baru akrab akhir-akhir ini. Bisa kamu kabulkan permintaanku ini sayang? Aku mohon.. Jika tidak kau lakukan. Aku tidak akan mati dengan tenang dan itu berarti Mama juga Papa ikut bersedih, karena aku akan mengadu pada mereka jika kau pembangkang!!💌
Ini gila!!!
💌Dan sebagai hadiah karena kau menuruti keinginan terakhirku.. Bukalah laci meja yang berada di samping tempat tidurku.. Itu semua hadiah untukmu atas pernikahan kalian berdua..
Jadilah anak baik... Aku akan selalu ada meski tidak terlihat..
I love you dear..Take good care of yourself ❤️💌
Bella melipat kembali surat itu dengan raut wajah geram. Sudah pasti dia salah mengartikan semuanya dan menyalahkan jika Daniel sengaja mempengaruhi Kakaknya agar menulis surat wasiat gila tersebut.
Benar-benar serigala berbulu domba!! umpatnya berdiri dan kembali membuka pintu bersamaan dengan datangnya Sari dan Erin yang baru saja sampai.
Mereka tidak boleh ikut!! Bella menyeret kedua temannya lalu menutup pintu dan menguncinya di dalam rumah. Dia ingin berprotes pada Daniel tentang surat tersebut tanpa mempedulikan kedua temannya yang berteriak dari dalam rumah.
~Riane
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Imha Dimas
Bengkaklah sudah mata ini Thor 😭😭😭😭😭 tissue tissue mana tissue, jahat kamu Thor 😭😭😭😭😭 Sedihx bukan kepalang 🤦🤦🤦🤦 Karyamu bagus Thor, aku padamu Thor 🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
2022-05-17
1
Putri Pink
nyesek bgeet,kehilangan kakak yg sangat sayang kek gitu..
2022-02-27
0
sie kechil
banjir kan jadinya😭😭😭😭😭😭
tisu mana tisu😭😭😭😭
2022-02-16
1