Keluarga Revan

Sesuai permintaan Revan pegawai butik memberikan Tasya baju yang indah.

Setelah itu mereka membawa Tasya kelantai dua, ternyata lantai dua adalah salon kecantikan.

Revan menunggu Tasya sambil memainkan ponselnya.

"Tasya" Revan terpana saat melihat Tasya turun dari lantai dua.

"Revan sebenarnya kita mau kemana? kenapa aku harus berdandan?"

"Nanti kamu juga tau." Revan tersenyum.

Revan meraih tangan Tasya, lalu ia berjalan mengandeng tangan tasya sampai didepan mobilnya.

"Silahkan masuk tuan putriku." Revan membukakan pintu mobil.

Tasya tersipu malu menerima perlakuan manis Revan.Tasya lupa kalau tadi ia marah dan menggerutu dalam hati.

Ditempat lain,

Dirumah keluarga Revan, semua anggota keluarga telah berkumpul.

Sarah putri pertama keluarga Aditya

Ia adalah kakak perempuan Revan. kemudian,

Celina dan David mereka adalah Anak dan suami Sarah. lalu,

Kiara adik perempuan Revan. Yang terakhir,

Pak Aditya dan Ibu Arumi orang tua Revan.

Mereka semua menunggu kedatangan Revan.

"Revan yang meminta kita berkumpul disini! tapi kenapa dia belum datang?" Sarah kesal.

"Kalau kakak tidak mau menunggu, pulang saja." Kiara mengejek.

"kamu" Sarah ingin membalas ucapan Kiara tapi ibu Arumi mendahuluinya.

"Sudah sudah! kalian ini, kalau bertemu selalu bertengkar." Ibu Arumi mengelengkan kepalanya.

"Selamat malam semua." Revan akhirnya datang.

"Kamu sudah datang." Ibu Arumi tersenyum bahagia.

"Karena Revan sudah datang kita langsung saja makan malam." Ucap pak Aditya.

"Sebentar pa, Sebelum makan aku ingin memperkenalkan seseorang. Tasya kemarilah."

Mendengar Revan memanggilnya, Tasya yang berdiri didepan pintupun masuk.

Apa apaan ini, kenapa Revan tidak memberi tahuku? kalau dia mau memperkenalkanku dengan keluarganya.

Perasaan Tasya tidak enak.

Meskipun gugup Tasya memberanikan diri untuk masuk.

Semua mata tertuju pada Tasya, suasana tiba tiba menjadi hening.

"Semuanya perkenalkan ini Tasya, Calon istriku"

Keluarga Revan terkejut, Revan yang selama ini dikenal suka mempermainkan perempuan tiba tiba datang membawa calon istri.

Ini pertama kalinya Revan membawa perempuan kerumah. Suasanapun kembali menjadi hening

"Mami aku lapar." Suara Celina memecahkan kesunyian.

"Baiklah karena celina sudah lapar, ayo semua kita makan. Kalian juga pasti lapar." Ibu Arumi mencoba mencairkan suasana.

Dimeja makan suasana masih terlihat kaku.

"Tasya, berapa umurmu?" Sarah memulai pembicaraan.

"23"

"Kamu masih kuliah atau kerja?" Sarah kembali bertanya.

"Kerja"

"Dimana?"

"Saya kerja diperusaahan Revan."

"Apa jabatanmu?"

"Saya hanya karyawan biasa."

Pertanyaan pertanyaan sarah

membuat Tasya merasa tidak nyaman.

"Kamu lihat ini." Sarah memperlihatkan foto dari hanphonenya pada Tasya, Kebetulan Tasya

duduk disebelahnya.

"Ini foto mantan Revan. Namanya Jenifer, dia dulunya model, sekarang dia ada diperancis untuk melanjutkan kuliah S2."

Sarah kemudian menggeser layar handphonenya.

"Yang ini Kely. Dia seorang dokter kandungan. mengangumkan sekali, diusianya yang masih muda dia sudah menolong banyak perempuan untuk melahirkan." Sarah menunjuk satu foto lagi.

"Dan yang ini "

"Cukup ka! " Revan berdiri ia sangat marah.

Tasya ikut berdiri.

"Maaf, saya harus pulang permisi." Merasa tidak enak hati, Tasya pergi meninggalkan ruang makan.

Revan kemudian pergi menyusul Tasya.

Sementara itu diruang makan,

"Apa kakak puas" ucap kiara

"Apa maksudmu?"

"Karena kau, calon istri ka Revan pergi."

"Aku tidak menyuruhnya pergi." Sarah tidak merasa bersalah.

"Pantas saja ka David sibuk kerja dan jarang pulang. Mungkin ka David tidak betah dirumah, karena sikap kakak." Ucapan Kiara membuat Sarah tersinggung.

"Maaf, sepertinya Celina mengantuk, saya pulang dulu."

David berpamitan lalu ia segera mengajak Celina keluar, Ia tidak ingin Celina melihat ibunya bertengkar.

Sarah marah ia ingin menampar Kiara tapi

Pak Aditya mencegahnya.

"Sarah! apa kau senang mencari keributan"

Pak Aditya setengah berteriak.

Ibu Arumi juga melihat sarah dengan tatapan sinis.

Merasa tidak ada yang membelanya Sarah akhirnya pergi dengan marah.

Sarah menghampiri David yang sudah menunggunya dimobil.

"Kau ini! membuat aku malu saja, lain kali jangan bertengkar lagi dengan adik adikmu." David menasehati Sarah.

"Aku ini istrimu seharusnya kau membelaku."

"Sarah, kau itu jauh lebih tua dari Kiara, apa kau tidak malu bertengkar dengannya? dan mengenai Revan, sebaiknya kau tidak mencampuri urusannya, siapapun perempuan yang dia pilih itu adalah haknya."

"Berhenti!" Sarah mulai marah.

David menghentikan mobilnya ia tidak ingin celina terbangun karena mendengar suara keras Sarah.

Gadis kecil berusia lima tahun itu tertidur pulas sehingga ia tidak mendengar pertengkaran kedua orang tuanya.

Sarah keluar dari mobil, awalnya David ingin mengejarnya tapi karena lampu merah David mengurungkan niatnya.

Episodes
1 Air mata
2 pertemuan
3 Keluarga Revan
4 Putus
5 Rumah Zeedan
6 Zeedan dan Tasya
7 kiara kabur
8 Drama penculikan
9 Ciuman pertama
10 Pertemuan yang tidak diingginkan
11 Sakit hati
12 Cemburu
13 Zeedan pingsan
14 Cinta palsu
15 Rumah kedua Zeedan
16 Foto Zeedan
17 Rumah sakit
18 Suara hati Zeedan dan Tasya
19 Menangis
20 Rahasia
21 Ulang Tahun Kiara
22 Zeedan menghilang
23 Hati yang terluka
24 Janji Zeedan
25 Bimbang
26 khawatir
27 Terbongkar
28 Berpisah
29 Putus lagi
30 Pertemuan keluarga
31 Sedih
32 Sikap aneh Tasya
33 Permintaan maaf
34 Tentang Alikha
35 Mencari Tasya.
36 Alikha masih hidup
37 Zeedan dan Kiara
38 Mencari tahu kebenaran
39 Berlibur
40 Kiara tenggelam
41 Permintaan Revan
42 Menepati Janji
43 Bertemu Alikha
44 Revan dan Alikha
45 Kisah hidup Alikha
46 Kecewa
47 Rencana pernikahan Revan.
48 Pernikahan Revan
49 Akhir bahagia
50 Kiara ingin pergi
51 Pertengkaran
52 Masakan Tasya
53 Perpisahan
54 Foto keluarga
55 Tasya hamil
56 Saling menyalahkan
57 Rumah sakit
58 Sakit hati
59 Salah paham
60 Keinginan berpisah
61 Kembalinya Kiara
62 Bertemu Tasya.
63 Dokter palsu
64 Bertengkar lagi
65 Permintaan maaf Alikha
66 Istri sebenarnya
67 Kado untuk Celina
68 Tasya terjatuh
69 Kebahagiaan masing masing
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Air mata
2
pertemuan
3
Keluarga Revan
4
Putus
5
Rumah Zeedan
6
Zeedan dan Tasya
7
kiara kabur
8
Drama penculikan
9
Ciuman pertama
10
Pertemuan yang tidak diingginkan
11
Sakit hati
12
Cemburu
13
Zeedan pingsan
14
Cinta palsu
15
Rumah kedua Zeedan
16
Foto Zeedan
17
Rumah sakit
18
Suara hati Zeedan dan Tasya
19
Menangis
20
Rahasia
21
Ulang Tahun Kiara
22
Zeedan menghilang
23
Hati yang terluka
24
Janji Zeedan
25
Bimbang
26
khawatir
27
Terbongkar
28
Berpisah
29
Putus lagi
30
Pertemuan keluarga
31
Sedih
32
Sikap aneh Tasya
33
Permintaan maaf
34
Tentang Alikha
35
Mencari Tasya.
36
Alikha masih hidup
37
Zeedan dan Kiara
38
Mencari tahu kebenaran
39
Berlibur
40
Kiara tenggelam
41
Permintaan Revan
42
Menepati Janji
43
Bertemu Alikha
44
Revan dan Alikha
45
Kisah hidup Alikha
46
Kecewa
47
Rencana pernikahan Revan.
48
Pernikahan Revan
49
Akhir bahagia
50
Kiara ingin pergi
51
Pertengkaran
52
Masakan Tasya
53
Perpisahan
54
Foto keluarga
55
Tasya hamil
56
Saling menyalahkan
57
Rumah sakit
58
Sakit hati
59
Salah paham
60
Keinginan berpisah
61
Kembalinya Kiara
62
Bertemu Tasya.
63
Dokter palsu
64
Bertengkar lagi
65
Permintaan maaf Alikha
66
Istri sebenarnya
67
Kado untuk Celina
68
Tasya terjatuh
69
Kebahagiaan masing masing

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!