Alatta sudah mencari tau seluruh data tentang pria yang dia tolong semalam, ternyata nama pria itu adalah Aykal Zaviko, usianya 20 tahun.
"Ouh, lebih tua daripada aku."
Dan juga dia seorang Yatim Piatu yang tinggal di kontrakan kecil berukuran 5x5, Aykal juga bekerja Part time di cafe milik Alatta. Kebetulan darimana semua ini berhubungan dengan Alatta.
Jodoh emang gabakal kemana euy.
Tinggi Aykal 170 cm, berat badan 55 kg, warna kulit putih kusam, wajah biasa saja namun lesung pipinya menambah nilai manis diwajahnya.
Pakaian yang selalu dia kenakan adalah sweater besar sampai menutupi punggung tangannya, celana hitam kusam yang nampaknya itu saja yang dia pakai.
Kaca-mata ber min yang terlihat sudah tak layak pakai, banyak bekas lem disekitar gagang kacamatanya. Tas slempang kumuh, laptop Asus yang terlihat mulai rusak.
Aykal berada di Jurusan Psikologi, wow tak disangka.
Dan Alatta memutuskan untuk melancarkan aksi pdktnya pada Aykal, Aykal sering terlihat disudut kantin, di taman belakang kampus, dan juga perustakaan kampus.
Kali ini Alatta akan mencari di Taman belakang. "Latta? Mau kemana?" ah Alatta lupa dia tak sendirian di kantin. Ada Zunnifer yang tak lain adalah teman dekatnya.
Alatta harus mencari alasan yang tepat dan agar tidak dicurigai "Gue mau ketemu calon pacar. Bay." alasan bagus, Zunnifer tak akan percaya akan alasan itu. Karena tingkat ketertarikan Alatta pada pria hanyalah 0,01 persen.
Dan saat ini 0.1 persennya sudah diambil Aykal. Xixixi.
"Alasan lo gak meyakinkan." celetuk Zunnifer, Alatta tak mendengarkannya dan memilih untuk terus berjalan meninggalkan kantin. Dia harus mencari Aykal di Taman belakang.
...❤❤❤❤...
Aykal tengah mengerjakan tugas dari AsDos dikelasnya tadi, memang sih tugasnya tak susah tapi tetap saja Aykal pusing memikirkannya.
Dia harus punya object tertentu untuk mempelajari emosi manusia, au ah membingungkan.
"Kenapa bukan kucing saja sih." gumamnya lesu. Dia tak punya teman untuk dijadikan object, yang dia punya hanyalah teman kucing orennya.
Itu pun dia sudah dikhianatin, semalam.
Aykal menghela napas panjang, dia mengambil botol minum dari dalam tas slempangnya. Lalu meminumnya dengan sekali teguk. "Ahh.." suara halusnya lolos begitu saja ketelinga Alatta.
Alatta memegang dadanya pelan, mendengar suara laknat itu membuat Alatta dag dig dug ser. Dia menghela napas panjang kemudian mulai berjalan mendekati Aykal.
"Halo~" sapanya mengejutkan Aykal, lucu banget wajahnya pas kaget. Dia segera memalingkan wajahnya dari hadapan Alatta. Dengan terburu Aykal berdiri.
Tapi Alatta menahan tangannya. "Eh tunggu, lo mau kemana?."
Aykal gelisah melihat tangan kurusnya digenggam tangan halus milik Alatta. "M-maaf, l-lepasin tangan aku.." cicitnya gemetar.
Dia tau siapa Alatta, siapapun yang terlihat dekat dengan Alatta, maka para fansnya akan mulai membully siapapun itu orangnya. Terlebih lagi jika itu laki-laki.
Alatta tersenyum tak berdosa, dan malah mengeratkan pegangannya "Halo, kenalin nama gue Alatta." ujar Alatta ramah dan lembut, tapi itu malah membuat Aykal semakin gelisah.
Dengan terpaksa dia menarik tangannya kuat, lalu berlari meninggalkan Alatta ditaman. "Loh? Gue ditinggal lagi?" gumam Alatta heran.
Dia menggeleng pelan, matanya tak sengaja melihat tas dan laptop milik Aykal. Senyum licik terbentuk diwajahnya.
"Hehehe, kena lo."
Aykal, kamu ceroboh sekali naq.
..........
Kedua tangan Aykal gemetar, dia baru sadar jika tas dan laptopnya tak ada padanya saat dia sudah sampai di rumah kontrakannya. Wajahnya langsung pucat seketika.
"D-dimana aku tinggalin mereka.." gumamnya panik. Dia bergerak dengan gelisah, laptop itu adalah satu-satunya benda bergarganya selain handphone jadul merek Mokia nya.
Jam sudah menunjukan pukul 2 siang yang berarti 1 jam lagi Aykal harus pergi bekerja. Dia menggigit kuku ibu jarinya dengan gugup. Keringat dingin turun dari pelipisnya perlahan.
"Aku harus segera berangkat, tidak bisa libur nanti gajinya dipotong" benar, Aykal harus bekerja dulu. Urusan laptop nanti saja dia pikirin saat pulang kerja nanti. Semoga saja tukang bersih-bersih taman nyimpan laptopnya.
Aykal segera bersiap, dia tak mau terlambat atau gajinya bisa dipotong sampai setengahnya.
...❤❤❤❤...
Alatta duduk dengan santai diruangan miliknya, sudah lama dia tak datang langsung mengawasi Cafenya. Biasanya dia akan meminta laporan bulanan pada sang Manajer.
"Nona, tumbenan anda datang." ujar Valeri, Manajer kepercayaan Alatta, gadis itu memandangnya lucu kemudian tertawa.
"Apa pegawai dengan nama Aykal Zaviko sudah datang?" tanya Alatta lembut. Valeri mengangguk tanpa butuh waktu 1 menit "Dia sudah datang Nona." jawabnya sopan.
Alatta mengangguk "Panggil kan dia kemari. Katakan padanya jika bos ingin berbicara serius dengannya." titah Alatta.
Valeri mengangguk patuh kemudian berjalan keluar dari ruangan Alatta. Alatta tertawa geli, dia tak sabar menanti reaksi gugup Aykal saat tau dipanggil atasannya.
Sementara itu.
Aykal tengah melayani pesanan dikasir, dia memakai masker dengan poni yang menutupi dahinya, sekilas dia terlihat tampan jika seperti ini. "Terima kasih, silahkan menunggu dimeja nomor 15." ujarnya lembut.
2 gadis remaja itu tersenyum malu kemudian mengangguk. "Dia ganteng ya." bisik-bisik itu terdengar ke telinga Aykal, dia tersenyum miris dari balik maskernya.
"Ganteng apanya, burik gini.." lirihnya lesu. Dia jelek, ganteng kalau diliat dari lubang sedotan.
Lama melamun, Aykal kaget saat Valeri datang dan memanggilnya "Aykal, kamu dipanggil bos ke ruangannya. Kebetulan hari ini dia datang dan mau ngevaluasi para pegawai" ujar Valeri santai.
Aykal pucat "S-saya mbak? Saya ada salah mbak sampai dipanggil atasan?" tanya Aykal panik, keringat dingin mulai menetes dari dahinya.
Valeri mengangguk "Kayaknya kamu ada salah, kemarin kan uang kasir hilang 2 juta gara-gara kamu teledor." ketus Valeri.
Oh iya benar, Aykal menghilangkan uang 2 juta karena keteledorannya meninggalkan kasir tanpa ada penjagaan. Aykal menunduk, dia meremat ujung seragamnya kuat.
Kemudian berjalan cepat menuju ruang atasannya. Aykal menyeka air mata yang hendak jatuh dari matanya, dia pasti tak akan dipecat.
...*****...
Alatta duduk membelakangi pintu masuk, dia menanti kedatangan Aykal yang ternyata lumaya lama ya.
Tok tok.
Alatta menegakan duduknya, dia merapikan kemeja dan rok spannya.
"Masuk." ujarnya dingin, pura-pura dingin sebenarnya.
Cklek.
"Permisi..." suara halus itu lagi, membuat jantung Alatta berdegup cepat. Dia menetralisir detak jantungnya perlahan.
Alatta tersenyum miring, Aykal berhasil masuk ke perangkapnya. Dia bisa memanfaatkan ketakutan Aykal pada uang 2 juta yang dihilangkannya.
"Kamu tau kesalahan kamu apa?"
"T-tau.."
"Lalu, bagaimana cara kamu untuk menebus uang yang hilang itu?"
Aykal menunduk dalam, dia tak tau caranya bagaimana, gajinya selama sebulan saja tidak cukup "Maaf, saya akan berkerja lembur tanpa digaji.." ujar Aykal penuh melas.
"Kamu mau melakukan 1 hal agar hutang kamu dianggap lunas?"
"Memang..ada?"
"Tentu saja."
"Apa itu?"
Alatta tersenyum miring, tepat sekali, inilah yang Alatta tunggu.
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
💜💜 Mrs. Azalia Kim 💜💜
kasian banget yaaa
2022-11-25
0
YuWie
mpus oren ksu khianatin aykal...tuh dia siap2 betpaling ke alleta
2022-10-13
0
Echaniy
sayang sekalii, hohoho
2022-03-03
0