Abay kembali kerumah dengan lesu.
Ia semakin bimbang keputusan apa yang harus Ia ambil.
Meskipun Mayra tidak mendesaknya menikah dalam waktu dekat dan memberinya waktu sampai Ia benar-benar merasa siap. Namun memberikan kepastian pada Mayra tidaklah mudah baginya.
Melihat Abay yang duduk termenung di teras, Ibu pun menghampirinya.
"Abay, Dari mana? Apa Kamu sudah mencari pekerjaan?"
"Tidak Ibu, Aku hanya jalan-jalan ke taman."
"Abay, Apa yang Kamu pikirkan, Apa kamu masih bersikeras ingin melanjutkan kuliah?"
Abay hanya terdiam menundukkan kepalanya.
"Ibu mohon Abay, Ibu tau kamu murid yang berprestasi tapi kamu juga harus menerima keadaan Kita, Misty akan masuk SMA dan Rayyan akan Masuk SMP, Banyak sekali biyaya yang harus Ibu keluarkan, Apa lagi sekarang, Apa-apa semuanya mahal, Dagangan Ibu semakin sepi, Ayolah Abay mengertilah keadaan Ibu, Pikiran adik-adik mu."
Abay menarik nafas dalam-dalam dan beranjak bangun dari duduknya.
"Aku ke kamar dulu." ucap Abay meninggalkan Ibunya.
🍃 Pagi Hari 🌞
Abay bergegas meninggalkan rumah dengan motor bututnya.
Ibu yang hanya melihat sekelebat merasa heran kenapa Abay pergi buru-buru tanpa sarapan maupun meminta izin mau pergi kemana.
Setelah tiga puluh menit perjalanan akhirnya Abay tiba di tempat tujuanya, Seperti menunggu seseorang, Abay tetap duduk di motornya sembari melihat layar ponselnya.
Tak lama kemudian, Sebuah mobil merah berlogo kuda jingkrak berhenti tepat di depannya.
Abay menatap mobil mewah tersebut dan melihat kaki indah yang menginjakkan kakinya di tanah.
Gadis itu menutup pintu mobil dengan kakinya, Kemudian membuka kaca mata hitamnya dan terseyum kearah Abay.
Abay pun tersenyum tipis kepadanya.
Gadis itu melangkah dengan indah ke depan Abay.
"Jadi Kamu sudah mengambil keputusan?"
"Ya." saut Abay singkat.
"Benarkah?"
"Ya, Sepanjang malam Aku sudah memikirkannya dan Aku telah mengambil keputusan."
"Jadi apa keputusanmu?"
"Aku... Bersedia menikah denganmu Mayra."
"Hagh! Apa Aku tidak sedang bermimpi?"
Abay hanya menggelengkan kepalanya.
"Houh, Aku tidak percaya ini, Abay.. katakan sekali lagi."
"Ya, Aku mau menikah denganmu."
"Abay Apa kamu yakin?" tanya Mayra memastikan.
"Ya, Tapi Kamu harus memenuhi semua janji padaku dan keluargaku." ucap Abay yang terpaksa mengambil keputusan itu.
"Kamu jangan hawatirkan soal itu, Aku tidak akan mengingkari janji ku."
Abay mengangguk dan memaksakan senyumnya.
"Yeyyyy..." Mayra jingkrak-jingkrak kegirangan sampai ingin memeluk Abay. Namun Abay memundurkan tubuhnya menghindari Mayra.
Mayra yang melihat sikap Abay mengurungkan niatnya dan menggaruk-garuk ceruk lehernya.
•••
Mayra pulang kerumah dengan bahagia.
Ia berlari memeluk Ayahnya yang sedang duduk di sofa bersama Ibunya.
"Ayaaaaahhhh... Aku bahagia sekaliii..." ucap Mayra menciumi Ayahnya.
"Apa yang membuat Putri Ayah begitu bahagia?" tanya Ayah sembari memutar tangan Mayra dan membuatnya duduk di sampingnya.
"Ayah... Aku saaaangaaaatttt bahagia."
"Benarkah? Apa yang membuat putri cantik Ayah begitu bahagia?"
Ibu pun tersenyum menggelengkan kepalanya melihat putrinya yang begitu manja dengan Ayahnya.
"Abay setuju menikah dengan ku Ayah."
"Apa!" Ayah dan Ibu terkejut mendengar pengakuan Mayra.
"Menikah? Apa Ayah tidak salah dengar?"
"Apa yang Kamu katakan Sayang?" sambung Ibu.
"Kenapa Ayah dan Ibu begitu terkejut? Bukankah Aku sudah pernah membahasnya?"
"Iya, Tapi ayah kira Kamu hanya bercanda, Tidak sungguh-sungguh ingin menikah setelah lulus SMA."
Mayra mencebikan bibirnya.
"Kamu masih sangat muda Sayang, Masa depan kamu masih panjang kenapa kamu ingin sekali menikah?"
"Ayah, Ibu Aku sudah sering bilang jika Aku sangat mencintai Abay
Dan Ayah sendiri yang bilang, Apapun keputusan ku Ayah akan menyetujuinya."
"Iya Ayah tau, Tapi Ayah tidak mengira akan secepat ini Sayang, Kalian kan masih sama-sama muda, Kenapa Kalian tida coba jalan dulu, Penjajakan dulu, Sama-sama kuliah dulu, Kenapa harus cepat-cepat menikah?"
"Nanti Abay keburu di ambil orang." rengek Mayra.
Ayah yang mendengarnya tertawa sejenak.
"Sayang-sayang... Apa sih yang Kamu suka dari Abay? Dia itu jauh di bawah Kita loh, Kamu tidak perlu khawatir jika Abay di ambil orang, Kamu bisa mendapatkan Pria manapun yang lebih segala-galanya dari Abay, Selama ini kan banyak Pria yang setara dengan status Kita yang ingin menjalin hubungan dengan mu, Kenapa Kamu hanya mentok di Abay saja?"
"Ayah mu benar Sayang, Pikirkan sekali lagi."
"Tidak Ayah tidak Ibu, Aku tidak menginginkan siapapun selain Abay, Aku hanya mencintai Abay, Aku ingin menikah dengannya dan hidup selamanya dengannya."
"Baiklah Sayang, Sekarang Ayah tanya. Apa Dia mencintai mu seperti Kamu mencintainya?"
Mayra terdiam dan mengingat kata-kata Abay yang selalu mengatakan jika Dia hanya mencintai Nandini.
"Jawab pertanyaan Ayahmu Sayang, Apakah Dia mencintai mu?
"Tidak."
"Apa!" Ayah dan Ibu terkejut mendengarnya.
"Jika Dia tidak mencintai mu, bagaimana Dia akan membahagiakan mu Mayra?" ucap Ibu.
"Sayang.... Ayah tidak masalah jika Dia hanya tidak setara dengan Kita, Tapi setidaknya dia mencintaimu, Kalau Dia tidak mencintaimu apa yang akan Kamu harapkan darinya?"
Mayra hanya menundukkan kepalanya.
"Kamu Putri satu-satunya Ayah, Pewaris kerajaan bisnis Ayah, Ayah tidak akan membiarkanmu hidupmu dalam kesulitan karena pernikahan yang sepihak ini."
"Ini bukan sepihak Ayah, Abay sendiri yang menyetujui pernikahan ini."
"Lalu apa motifnya, Jika Dia tidak mencintai mu, Kenapa Dia mau menikahimu?"
"Pendidikan." tegas Mayra.
Ayah dan Ibu kembali tercengang.
"Ya, Dia sangat berprestasi Ayah. Namun tidak memilik biyaya untuk melanjutkan kuliahnya dan karena hal itu, Aku menawarkan pendidikan untuknya dengan syarat Dia mau nenikahiku."
"Oh Astaga Mayra, Keputusan sebesar ini Kamu tidak membicarakannya terlebih dahulu pada Ayah dan Ibu mu?"
"Apa salahnya Ayah, Bukankah semua milik Ayah milik ku juga."
"Iya Sayang tapi...."
"Kita sama-sama di untungkan Ayah, Aku mendapatkan Pria yang ku cintai dan Dia mendapatkan pendidikannya, Bukankah itu tidak terlalu buruk?"
Ayah terdiam mendengarnya.
"Pikirkan lagi Sayang, Ayah dan Ibu tidak ingin Kamu menderita di kemudian hari karena hidup dengan Pria yang tidak mencintaimu."
"Jangan khawatir Ibu, Sekarang Abay memang tidak mencintaiku, Tapi Aku yakin suatu saat Dia akan mencintaiku." ucam Mayra penuh keyakinan.
Bersambung....
DUKUNG LAGI YUK, BIAR BISA UP 2000 KATA SEHARI 😂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Ita rahmawati
siap² bw embet mayra 🤣🤣🤣🤣🤭🤭
2022-12-17
0
Rini Utya
kasihan si mayra, nanti kalau sdh sukses abay ternyata blm bisa cinta gimana, trus dia selingkuh...sm nandini....
2022-09-25
0
Syima Syaiba
thor, rasanya si abay terlalu egois ya Thor.....
kn bisa kuliah x entaran aja, sekarang cari uang dulu. baru kuliah. kn kasihan ortunya gak ada yg bantuin
2022-06-20
0