Cinta Atau Cita-Cita?

Malam Hari.

Abay sampai ke rumahnya dan langsung masuk ke kamarnya

dan membaringkan tubuhnya di amben kayu beralas bambu dengan kasur kapuk lepeknya. Abay terus memikirkan semua kata-kata Mayra yang membandingkan cintanya dengan cinta Nandini.

Seketika lamunannya terhenti saat ponsel berdering,

Abay melihat nama Nandini di layar ponselnya yang telah retak.

Dengan malas Abay pun mengangkatnya.

"Hallo"

"Abay..."

"Mmm"

"Abay maaf Aku baru menelfonmu, Maaf juga tadi siang tidak bisa datang ke lulusan sekolahmu, Aku sedang ada urusan keluarga," jelas Nandini.

"Tidak masalah," ucap Abay dengan nada datar.

"Baiklah, Ini sudah malam, Tidurlah, Besok Aku akan menemui mu di tempat biasa."

Abay langsung menutup ponselnya tanpa mengatakan apapun.

Abay kembali merenung dan memikirkan kata-kata Mayra kemudian mulai mengingat perlakuan Mayra dan Nandini kepadanya.

"Mayra benar, Jangankan datang kesekolah, Bahkan Dia tidak mengucapkan selamat atas kelulusanku" gumam Abay.

•••

Pagi Hari.

Abay keluar dari kamarnya, Ia melihat Ibu yang tengah menyajikan sarapan di meja makan.

"Kemana Rayyan dan Misty?"

"Misty ada di kamarnya dan Rayyan sedang menonton Tv."

"Mereka tidak sarapan?"

"Belum mau, Biarkan saja."

Abay pun duduk dan memulai sarapannya.

"Oh ya Abay, Sekarang Kamu sudah lulus, Ibu harap kamu segera mendapat pekerjaan untuk membantu Ibu membiyayai adik-adik mu,"

"Ibu, Berapa kali Aku harus bilang, Aku masih ingin melanjutkan pendidikanku, Ibu tau kan sejak Aku duduk di sekolah dasar Aku selalu menjadi juara satu, Aku memiliki kemampuan di atas rata-rata Ibu, Aku bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik jika Aku melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi."

"Uang dari mana Nak? Selama ini Ibu hanya menjual sayur keliling untuk membiayai semua kebutuhan kalian bertiga, Mana mungkin Ibu bisa membiyayai kuliah dan sekolah adik-adik mu?" Ibu menjeda ucapanya.

"Selama ini Ibu selalu mendahulukan mu dibandingkan adik-adik mu, Adik-adik mu sering kali mendapat teguran karena terlambat membayar bulanan sekolah, Adik-adik mu masih membutuhkan banyak biaya, Sekarang saja sampai mereka lulus masih banyak tunggakan yang harus di bayar," Ibu kembali menjeda ucapanya.

"Abay... Saat Ayah mu meninggal Kamu masih berusia 6 tahun dan Misty masih 3 tahun, sedangkan Rayyan belum genap satu tahun, Ibu berjuang keras membesarkan kalian seorang diri, Ibu juga berusaha keras menyekolahkan kalian setidaknya sampai kalian SMA, Tapi jika Ibu harus membiayai kalian sampai kuliah, Ibu tidak sanggup.

Mengertilah Nak, Kamu yang tertua, Ibu harap kamu bisa membantu Ibu untuk menyekolahkan adik-adik mu," ucap ibu mengakhiri perbincangan.

Sejenak Abay pun terdiam kemudian bangun dari kursinya.

"Aku akan keluar sebentar," ucap Abay.

"Mau kemana?"

"Aku akan segera kembali."

Dengan mengendarai motor bututnya, Abay pergi meninggalkan rumah dan menuju taman biasa Ia bertemu dengan Nandini.

hanya butuh 15 menit, Abay sampai di taman.

Ia menuju kursi taman yang kosong dan menghubungi Nandini.

"Kamu belum datang?" tanya Abay begitu Nandini mengangkat ponselnya.

"Apa Kamu sudah disana?"

"Ya," ucap Abay singkat.

"Baiklah, Aku akan datang." Nandini pun mematikan ponselnya.

Abay kembali memikirkan kata-kata Ibunya dan tawaran Mayra padanya. Ia benar-benar bingung harus memilih cintanya atau cita-citanya.

"Abay..."

Abay yang melihat Nandini langsung berdiri menyambutnya.

"Nandini.." Abay memeluk Nandini sesaat kemudian menyuruhnya duduk.

"Ada hal penting yang ingin ku bicarakan denganmu."

"Ada apa? Kenapa Kamu terlihat tegang?"

"Apa Kamu mencintaiku?"

"Kenapa Kamu menanyakan ini?"

"Jawab saja Nandu, Cinta atau tidak?" tegas Abay.

"Ya, Tentu saja Aku mencintaimu."

"Sebesar apa Kamu mencintaiku, Apa lebih besar dari cinta Mayra kepada ku?"

"Kenapa pertanyaanmu seperti itu? dan kenapa Kamu membandingkan cintaku dengan cinta Mayra?" tanya Nandini kesal.

"Nandu, Kamu tau dari dulu jika Mayra begitu mencintai Ku dan Kamu juga tau Aku lebih memilihmu, Sekarang Aku tanya padamu apa kamu bisa mencintai Ku melebihi cinta Mayra kepadaku?"

"Apa sebenarnya yang coba ingin kamu katakan Abay? Katakan dengan jelas?"

"Mayra bersedia membiyayai semua kuliah Ku, Bahkan memenuhi semua kebutuhan Ku dan kebutuhan keluarga Ku, Apa kamu bisa melakukan itu untuk Ku?"

"What! Apa kamu bilang? Kamu mengukur kebesaran cinta seseorang melalui materi? Jadi ini kah sifat asli mu?"

"Bukan seperti itu Nandu."

"Aku benar-benar tidak menyangka Kamu akan mengatakan ini pada Ku Abay." Nandini beranjak dari duduknya dan melangkah pergi.

Abay bergegas mengejar Nandini dan menarik tangannya.

"Kita belum selesai bicara."

"Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi."

"Nandu, Kenapa Kamu tidak mengerti keadaan Ku? Aku sedang dalam kesulitan,"

"Lepaskan tanganku.. lepaskan!" Nandini menghempaskan tangan Abay dengan kasar.

Abay pun hanya bisa menunduk sedih dan membiarkan Nandini yang semakin jauh hingga menghilang dari pandangannya.

Bersambung....

PLEASE SUPORT LIKE KOMEN HADIAH DAN VOTE NYA 🤗♥️

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

bila saya di posisi tersebut saya akan mementingkan kepentingan keluarga dulu di bandingkan perasaanku

2024-06-01

0

Nenk Jelita

Nenk Jelita

realita juga sih ada bnr ny
GK cukup cinta materi jg utAmA

2023-05-28

1

Liana Rismawati

Liana Rismawati

cinta jg butuh modal bestie gak cmn omong doang

2023-01-11

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Cinta Atau Cita-Cita?
3 Memilih Cita-cita
4 Ngotot Beli Suami
5 Restu
6 Di Kira Maling
7 Semakin Jatuh Cinta
8 Ketulusan Mayra
9 Melompat Kegirangan
10 PHP
11 Di Hajar
12 Meminta Maaf
13 Menunggu
14 PHP AGAIN
15 Di Hajar
16 Benih Kebencian
17 Di Paksa Menikah
18 Gusar
19 Menuju Pernikahan
20 Akankah Abay Datang?
21 Masalah Mas Kawin
22 Suami Yang Ku Beli
23 Kemarahan Di Malam Pertama
24 Menolak Bulan Madu
25 Merasa Terhina
26 Pesta
27 Kegalauan Hati
28 Sikap Kasar Abay
29 Izin Selingkuh
30 SAD
31 Di Grebek
32 Ancaman Mayra
33 Kapok Mu Kapan?
34 Yang Tak Bisa
35 Malam Yang Menyedihkan
36 Sad Scene
37 Penyesalan Abay
38 Gulat
39 Memohon Ampun.
40 Pertemuan
41 Tidak Dapat Bicara
42 Mengejar Maaf
43 Penjelasan Abay
44 Ketulusan Hati Istri
45 Panik
46 Kemarahan Mayra
47 Keputusan Abay
48 Keresahan Hati
49 Usaha Abay
50 Rujuk
51 Maaf Ibu
52 Pendekatan
53 Menggoda
54 Gugup
55 Terus Menggoda
56 Kehadiran Sang Mantan
57 Provokasi Mantan
58 Mengungkapkan Rasa
59 Jatuh Cinta
60 Semakin Jatuh Cinta
61 Mendampingi Misty
62 Kembali Ke Sekolah
63 Mencoba Menyatakan
64 Menyatakan Cinta
65 Dikira Mesum
66 Hadiah Untuk Abay
67 Kembali Menyatakan Cinta
68 Meminta Restu
69 Tertunda
70 Gagal Malper
71 Pengganggu
72 Belajar Memasak
73 Gagal Again
74 Mulai Pulih
75 Ranjang Reot
76 Penyesalan Yaz
77 Memaafkan
78 Canggung
79 Honeymoon
80 Nganu Again
81 Usaha Yaz
82 Menikmati Malam
83 Honeymoon Terakhir
84 Kembali Ke Rumah
85 Mengunjungi Ibu
86 Ngambek
87 Membujuk Suami
88 Blingsatan
89 Ngambeknya Mayra
90 Mendapat Tekanan
91 Kembali Histeris
92 Berdamai
93 Rencana Mirna
94 Kursus Memasak
95 Aksi Mirna
96 Berusaha Memperbaiki
97 Mengakui Perbuatan
98 Kekecewaan
99 Cemburu
100 Canggung
101 It's Hot
102 Cemburu
103 Pertengkaran
104 Baikan
105 Kecurigaan Abay
106 Kembali Berusaha
107 Meminta Restu
108 Kebakaran
109 Yang Sulit Terucap
110 Happy Ending
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Prolog
2
Cinta Atau Cita-Cita?
3
Memilih Cita-cita
4
Ngotot Beli Suami
5
Restu
6
Di Kira Maling
7
Semakin Jatuh Cinta
8
Ketulusan Mayra
9
Melompat Kegirangan
10
PHP
11
Di Hajar
12
Meminta Maaf
13
Menunggu
14
PHP AGAIN
15
Di Hajar
16
Benih Kebencian
17
Di Paksa Menikah
18
Gusar
19
Menuju Pernikahan
20
Akankah Abay Datang?
21
Masalah Mas Kawin
22
Suami Yang Ku Beli
23
Kemarahan Di Malam Pertama
24
Menolak Bulan Madu
25
Merasa Terhina
26
Pesta
27
Kegalauan Hati
28
Sikap Kasar Abay
29
Izin Selingkuh
30
SAD
31
Di Grebek
32
Ancaman Mayra
33
Kapok Mu Kapan?
34
Yang Tak Bisa
35
Malam Yang Menyedihkan
36
Sad Scene
37
Penyesalan Abay
38
Gulat
39
Memohon Ampun.
40
Pertemuan
41
Tidak Dapat Bicara
42
Mengejar Maaf
43
Penjelasan Abay
44
Ketulusan Hati Istri
45
Panik
46
Kemarahan Mayra
47
Keputusan Abay
48
Keresahan Hati
49
Usaha Abay
50
Rujuk
51
Maaf Ibu
52
Pendekatan
53
Menggoda
54
Gugup
55
Terus Menggoda
56
Kehadiran Sang Mantan
57
Provokasi Mantan
58
Mengungkapkan Rasa
59
Jatuh Cinta
60
Semakin Jatuh Cinta
61
Mendampingi Misty
62
Kembali Ke Sekolah
63
Mencoba Menyatakan
64
Menyatakan Cinta
65
Dikira Mesum
66
Hadiah Untuk Abay
67
Kembali Menyatakan Cinta
68
Meminta Restu
69
Tertunda
70
Gagal Malper
71
Pengganggu
72
Belajar Memasak
73
Gagal Again
74
Mulai Pulih
75
Ranjang Reot
76
Penyesalan Yaz
77
Memaafkan
78
Canggung
79
Honeymoon
80
Nganu Again
81
Usaha Yaz
82
Menikmati Malam
83
Honeymoon Terakhir
84
Kembali Ke Rumah
85
Mengunjungi Ibu
86
Ngambek
87
Membujuk Suami
88
Blingsatan
89
Ngambeknya Mayra
90
Mendapat Tekanan
91
Kembali Histeris
92
Berdamai
93
Rencana Mirna
94
Kursus Memasak
95
Aksi Mirna
96
Berusaha Memperbaiki
97
Mengakui Perbuatan
98
Kekecewaan
99
Cemburu
100
Canggung
101
It's Hot
102
Cemburu
103
Pertengkaran
104
Baikan
105
Kecurigaan Abay
106
Kembali Berusaha
107
Meminta Restu
108
Kebakaran
109
Yang Sulit Terucap
110
Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!