Serangan Kekaisaran Wei

Jangan Lupa Like dan Komentarnya. Terimakasih...

°°°

Setelah kepergian dua tetua sekte seribu pedang, Zhang Yu, Qing Yue, dan Xin Wang pergi meninggalkan alun-alun Kota Luan, ditengah ribuan pasang mata yang terus memperhatikan setiap pergerakan mereka.

Mereka bertiga memutuskan pergi ke taman kota untuk menikmati waktu bersantai, sambil menunggu datangnya malam.

°°°

Istana Kekaisaran Qing.

Qing Cheng, mengumpulkan Jenderal, dan para pemimpin pasukan elite Kekaisaran di aula Kekaisaran.

Dia mengumpulkan mereka untuk membahas Kekaisaran Wei yang sudah mengirim ratusan ribu prajurit, mengepung perbatasan Kekaisaran Qing di dekat kota Luan.

Tiga Jenderal dengan masing-masing membawa lima puluh ribu prajurit dia perintahkan secepatnya pergi ke wilayah perbatasan. Selain mereka, Qing Cheng juga mengirim dua ribu pasukan elite, untuk membantu mengamankan wilayah perbatasan. Ribuan kultivator bebas juga telah dia sewa untuk membantu prajurit Kekaisarannya.

Qing Cheng, sudah mengirim pesan pada Luan Lu untuk memimpin prajurit yang disiagakan di perbatasan. Namun, sebuah kabar yang mengatakan kalau Luan Lu sedang terluka dan sulit pulih dalam waktu dekat, membuatnya punya alasan apa yang menyebabkan Kekaisaran Wei berani menyerang Kekaisarannya.

Tanpa adanya Luan Lu, tidak ada jalan lain bagi Qing Cheng, selain harus memimpin sendiri prajuritnya.

Sekali pun punya beberapa Jenderal yang kekuatannya hampir setara dengannya, tanpa pemimpin yang dapat memimpin mereka, sekuat apapun kekuatan Jenderal Kekaisaran Qing, mereka hanya akan menjadi mangsa empuk lawannya.

Untuk menjaga Istana Kekaisaran dan Ibukota, Qing Cheng menyerahkan tugas itu pada tiga Jenderalnya, beserta seratus lima puluh ribu prajurit dibawah kepemimpinan mereka. Selesai mengatur siapa saja yang akan pergi ke perbatasan, Qing Cheng mengakhiri pertemuan, dan meminta semua orang untuk bersiap.

Kedua Kekaisaran sebenarnya memiliki kekuatan yang berimbang, tapi tanpa Luan Lu, kekuatan Kekaisaran Qing sedikit pincang, dan bisa saja mereka berada di pihak yang kalah setelah pertempuran tanpa akhir yang sudah terjadi lebih dari seratus tahun.

°°°

Di perbatasan Kekaisaran Qing.

Suasana di tempat itu sangat tenang, tapi di satu sisi keadaan seperti ini sangatlah mencekam. Ratusan ribu prajurit Kekaisaran Wei telah berada di jarak 20 kilometer dari wilayah perbatasan.

Hanya dalam hitungan menit mereka akan segera sampai di benteng yang hanya dijaga puluhan ribu prajurit, yang dipimpin seorang Jenderal.

Di Kota Luan yang hanya berjarak sepuluh kilometer dari benteng perbatasan, ratusan prajurit sedang melakukan perekrutan kultivator yang akan ditugaskan membantu pertahanan benteng perbatasan.

“Kali ini aku pasti bisa menghentikan peperangan, yang hanya membawa kerugian pada kedua belah pihak,” ujar Zhang Yu yang memutuskan ikut dalam perekrutan prajurit Kekaisaran Qing.

“Bagaimana dengan kalian, apa kalian akan ikut denganku, atau hanya menjadi penonton?” tanya Zhang Yu pada Qing Yu dan Xin Wang.

“Hahaha ... sebagai putri Kekaisaran ini, tentu aku akan ikut denganmu, tapi tetap rahasiakan identitas asli ku pada semua orang!” ujar Qing Yu yang sudah mengungkapkan identitas aslinya.

“Tidak ada untungnya bagiku mengungkap identitas aslimu di depan orang banyak. Dari pada memikirkan itu, sebaiknya kita cepat, karena aku merasakan sesuatu yang buruk akan segera terjadi,” ungkap Zhang Yu yang baru mendapatkan informasi dari sistem tentang kedatangan prajurit Kekaisaran Wei, di sekitar wilayah perbatasan.

Qing Yu dan Xin Wang mengangguk, kemudian mereka pergi ke tempat perekrutan, dan setelah mendapatkan lencana Kekaisaran Qing ketiganya langsung saja melesat ke benteng perbatasan bersama ratusan kultivator lainnya.

“Aku rasa serangan cepat ini terjadi karena pria tua itu sedang terluka. Dapat aku simpulkan mereka memang sudah menyiapkan serangan ini, dan kabar terlukanya sosok terkuat yang dimiliki Kekaisaran Qing membuat mereka mempercepat rencananya,” ujar Zhang Yu berpendapat.

“Aku rasa itu ada benarnya. Selama ada kakek Luan Lu, mereka tidak pernah berani melakukan serangan langsung ke benteng perbatasan. Namun, tanpa adanya kakek, mereka mengira kalau kekuatan Kekaisaran ini tak lagi sebanding dengan kekuatannya, dan memutuskan menyerang dengan kekuatan penuh,” balas Qing Yu terus bergerak mengikuti Zhang Yu.

Suasana tenang yang mencekam segera dirasakan ketiganya begitu sampai di benteng perbatasan.

Berdiri di atas benteng, Zhang Yu dapat melihat pergerakan prajurit Kekaisaran Wei, yang saat ini hanya berjarak kurang dari lima kilometer dengan tempatnya berdiri.

“Sistem, apa membunuh kultivator dapat meningkatkan kekuatanku?” tanya Zhang Yu.

[Tuan bisa membeli kartu khusus yang dapat menyerap kekuatan seorang kultivator, dan merubahnya menjadi poin pengalaman yang dapat meningkatkan kekuatan Tuan. Satu kartu di hargai seratus ribu poin sistem. Apa tuan ingin membelinya?]

“Beli saja saja kartu itu, dan segera aktifkan!”

[Membeli kartu perubahan, poin sistem terpotong seratus ribu.]

[Mengaktifkan kartu perubahan. Sekarang Tuan dapan mengumpulkan poin pengalaman dari membunuh sesama kultivator. Efek kartu akan habis dalam 350 hari.]

°°°

Terbenamnya matahari yang digantikan cahaya redup rembulan, justru menambah mencekam keadaan di benteng perbatasan.

“Apa mereka belum melakukan pergerakan?” tanya Qing Yue yang sejak berada di benteng tidak pernah jauh dari Zhang Yu.

“Mereka sedang memulihkan kekuatan setelah melakukan perjalanan, dan itu tidak akan memerlukan waktu lama. Sebelum tengah malam mereka akan mulai menyerang,” balas Zhang Yu yang tidak mengalihkan pandangan matanya dari tempat peristirahatan prajurit Kekaisaran Wei.

“Prajurit bantuan yang dipimpin ayahku baru sampai di tengah perjalanan menuju tempat ini. Dengan kekuatan yang ada, kita harus mempertahankan tempat ini sampai kedatangan mereka,” ujar Qing Yue yang juga memandang arah yang sama dengan pria di sampingnya.

“Suasana sangat tenang, aku takut ini akan menjadi awak buruk bagi salah satu Kekaisaran,” kata Zhang Yu yang tidak dapat merasakan hembusan angin malam.

Hampir lima ratus ribu prajurit Kekaisaran Wei, hanya akan menghadapi enam puluh ribu kekuatan yang mencoba mempertahankan benteng perbatasan milik Kekaisaran Qing. Di atas kertas, Kekaisaran Wei dapat menang mudah dengan jumlah mereka, namun kenyataan apa yang akan terjadi belum ada yang mengetahuinya.

[Mereka mulai bergerak, dan lagi ada ratusan binatang iblis yang menjadi tunggangan prajurit di barisan depan, dengan kekuatan di tingkat 4 ranah Jalan Surgawi.]

[Tuan sebaiknya memusnahkan seluruh prajurit Kekaisaran Wei karena mereka telah menggunakan kekuatan iblis untuk meningkatkan kekuatannya. Terlalu lama membiarkan mereka hidup dengan kekuatan iblis, cepat atau lambat mereka akan menjadi wabah yang akan menghancurkan wilayah Benua Selatan.]

“Menggunakan kekuatan iblis? Apa itu artinya mereka bukan lagi manusia?” tanya Zhang Yu yang tidak asing dengan seorang kultivator yang menggunakan kekuatan iblis untuk meningkatkan kekuatannya, karena dia sudah membaca semua itu dalam novel saat masih tinggal di Bumi.

[Itu tidak sepenuhnya benar. Mereka tetaplah manusia, tapi kekuatan iblis pelan-pelan akan mengambil alih kesadaran mereka. Setelah kehilangan kesadaran, saat itulah mereka bukan lagi manusia, melainkan iblis.]

“Awalnya tujuanku hanya menghentikan peperangan diantara dua Kekaisaran, tapi sepertinya aku akan merubahnya. Memusnahkan prajurit Kekaisaran Wei adalah tujuanku saat ini.”

Seratus prajurit bayangan milik Zhang Yu muncul, dan berdiri di belakang tuan mereka. Aura tingkat 4 ranah Jalan Surgawi yang keluar dari tubuh mereka, membuat prajurit di sekitarnya melompat mundur menjauhi mereka.

Zhang Yu menoleh dan mendapati Qing Yue yang terkejut dengan kemunculan prajurit bayangan miliknya. “Bukan waktunya untuk terkejut! Lihat ke depan, dan lihat mereka mulai bergerak!”

Qing Yue mengalihkan pandangannya dari Zhang Yu, dan memandang prajurit Kekaisaran Wei yang mulai mendekati benteng.

“Xin Wang, naik ke punggung Zhang Lao dan pimpin mereka menyerang musuh!” perintah Zhang Yu.

Mendengar itu Zhang Lao langsung melompat turun dari gendongan Qing Yue, dan merubah wujudnya menjadi seekor Harimau putih setinggi empat meter dengan aura ranah Kaisar tingkat tiga yang dia arahkan untuk menekan pergerakan musuh.