14.

Kong Mubai dan lima sekretaris lain yang bersamanya menyaksikan kejadian itu dengan hati getar-getir. Diantara karyawan Grup Lu, ada sebuah kesepakatan tidak tertulis tapi disetujui oleh semua orang. Kesepakan itu lama-lama menjadi sebuah peraturan yang wajib di taati jika ingin bertahan di Grup Lu. Peraturan itu adalah ‘Mengabaikan kehadirannya diperbolehkan, tetapi mencari masalah dengannya adalah terlarang.’

Semua orang di perusahaan tunduk pada peraturan itu. Semua karyawan di Grup Lu, suka atau tidak suka, mereka tidak berani melakukan apapun kepada tunangan presiden Lu. Meskipun mereka tahu bagaimana hubungan ke dua orang itu.

Walaupun banyak dari mereka yang tidak menyukai nona Ming Yue, mereka tidak bisa mengungkapkannya secara terbuka. Mereka tidak beranimengatakannya secara langsung dan tidak berani menyerangnya di dunia maya. Karena, siapapun yang ketahuan menghina nona Ming Yue dan berlaku tidak sopan kepadanya, secara misterius mereka akan mendapatkan masalah dalam pekerjaan yang menyebabkan gaji mereka dipotong dan bonus akhir tahun dicancel.

Awalnya mereka hanya mengira itu hanyalah sebuah kebetulan hingga insiden pemecatan tim HR terjadi, mereka sadar jika itu bukan sebuah kebetulan.

Dan lagi, grup chat rahasia yang isinya membahas semua gossip antar karyawan, baru-baru ini mengejutkan dengan berita mengenai asal muasal bekal makan siang yang setiap hari diterima oleh presiden Lu. Rahasia tentang kotak makan misterius yang membut semua karyawan bertanya-tanya selama lima tahun akhirnya terungkap.

“Jangan merekam.” Kong Mubai menegur orang-orang di sekitar yang mulai membuka kamera ponsel mereka.

Aksinya itu diikuti oleh lima orang lainnya.

Kejadian itu tidak boleh sampai ke internet.

Sejak sekretaris Ban berhenti karena kehamilan dua bulan lalu, mereka tidak berhenti lembur karena harus merangkap pekerjaan. Sudah lebih dari sepuluh orang yang datang dan pergi untuk menggantikannya. Dari semua orang itu haya Gu Anran yang bisa bertahan sampai dua minggu dan menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.

Dalam hal ini mereka juga merasa bersalah karena lupa memneritahu anggota baru mereka tentang peraturan khusus itu. Itu salah mereka tidak memberitahunya. Juga, Gu Anran pasti tidak tahu siapa nona Ming Yue.

“Bagaimana kamu akan bertanggung jawab?” suara Ming Yue terdengar di telinga Gu Anran.

Ming Yue memincigkan matanya. Wanita ini, setelah dengan seksama dia amati, wanita ini ingin mencari masalah dengannya. Dia pasti sengaja mencelakainya.

Walaupun merasa gentar, Gu Anran tidak mau menyerah. Asal dia bisa menahan Ming Yue dan membuatnya terlamabat pulang, itu saja sudah cukup. “Karena saya membuat baju anda kotor, saya akan membayar biaya laundry.” Gu Anran berkata. “Kalau anda merasa itu tidak cukup saya bisa menggati baju anda dengan yang baru.” Dia melanjutkan. Dia yakin baju yang dipakai Ming Yue, dia sanggup membayarnya.

“Ck!” Ming Yue berdecak. Uang? Dia menaikan alisnya. Sedikit tergiur. Hari ini kebetulan dia memakai baju paling mahal yang ada di alamari. Baju ini bisa dicuci dan dipakai lagi. Kalau dia bisa mendapatkan ganti rugi seharga baju baru, bukankah dia untung?

Tapi… tidak semudah itu!

Kulitnya masih terasa sakit karena kuah panas itu!

Walaupun dia yakin jika dirinya hanya mengalami luka bakar tingkat satu dan akan sembuh setelah diolesi selep. Tapi untuk orang yang menbuatnya merasakan rasa sakit tersiram air panas untuk pertama kali, Ming Yue menginginkan ganti rugi yang sebanding. Bukan hanya uang yang dia inginkan.

Semakin lama Ming Yue terdiam semakin gentar Gu Anran menghadapinya.

Diam-diam dia melirik sekitar untuk memastikan jika orang-orang masih berada dipihaknya. Saat melihat rekan kerjanya tetap diam di tempat, dia kembali menatap Ming Yue tanpa rasa takut.

Rekan kerjanya pasti mengenali tunangan presiden Lu, tapi tidak ada dari satupun dari mereka yang menengahi.

Gu Anran menyungginkan satu sudut bibirnya. Ming Yue, Ming Yue, kamu itu bukan apa-apa di depanku. Lihat! Tidak ada satu orang pun yang peduli jika saat ini kulitnya melepuh. Kuah itu pasti sangat panas. Gu Anran tahu jika restoran ini menyajikan makanan mereka setelah diangkat langsung dari kompor.

Dan lagi dia tahu tentang jam malam yang diterapkan di keluarga Ming. Hukuman apa yang kan Ming Yue terima jika dia terlamabat pulang. Hukuman Itu yang mendorong Gu Anran melakukan semua itu. “Berapa yang anda inginkan?”

“Baiklah aku akan menghitungnya sebentar.” Ming Yue mengeluarkan ponselnya dan mulai mengitung. “Dan kau Yang Yuxi, bawakan aku sup serupa.” Dia memerintah.

“Senior Kong, kurasa kita salah menilai orang.” Wen Ji yang duduk di samping Kong Mubai berkata. Insting wanitanya memberikatukan jika masalah ini tidak sesimpel yang terlihat.

“Pertengkaran kucing. Aku ingin tahu siapa yang menang.” Linda menyahut. Dia sejak tadi sangat menikmati tontonan itu. sejak awal dia sudah merasa ada yang tidak beres dengan anak baru itu. Dia tahu banyak tentang presiden Lu, tidak mungkin dia tidak tahu tentang tunangannya, bukan?

Sekretaris Kong dan ketiga laki-laki lainnya juga merasa begitu. Merasa sudah terptipu. Di saat mereka kira sudah menemukan orang yang cocok untuk mengantikan sekretaris Ban, ternyata hanya tipuan. Padalah dia terlihat seperti gadis muda yang giat bekerja dan tidak punya amabisi di luar pekerjaan.

Enam orang itu menghela nafas, pasrah.

Ming Yue sudah selesai menghitung. “21.299 Remimbi, 5.000 untuk baju dan sisa untuk trauma mental.” Ming Yue menjelaskan. “Dan untuk biaya lain-lain…”

Ming Yue mengambil mangkuk berisi yang dibawa oleh Yang Yuxi dan menyiramkannya pada bahu Gu Anran, tepat pada bagian yang sama dengan dimana dia terkena air kuah itu. “Akan aku tunggu pembayarannya.” Ming Yue tersenyum dan tanpa dosa memberikan kartu namanya kepada Gu Anran.

Ming Yue masih tersenyum, dia kemudian menepuk bahu Gu Anran sambal berisik ke telinganya. “Apa kau salah satu bucin Lu Ming?” dia berlalu tanpa menunggu jawaban.

Gu Anran hanya bisa menelan sumpah-serapah yang ingin dia keluarkan. Orang-orang sedang melihat, dia harus menjaga imagenya. Tidak apa-apa, suatu hari nanti dia akan membalasnya berkali-kali lipat.

Setengah jam kemudian Ming Yue sudah berada di depan pintu apartemen Lu Ming.

Ketika Lu Ming membuka pintu, Ming Yue langsung menerobos masuk.

Lu Ming yang melihat pemanpilan Ming Yue yang berantakan membiarkannya masuk. “Apa yang terjadi?” Lu Ming bertanya. Dia sedikit khawatir.

“Lu Ming pinjamkan aku baju aku ingin mandi.” Ming Yue menaiki tangga dan masuk ke kamar Lu Ming.

Lu Ming mengikutinya di belakang. Dan entah bagaimana dia merasa jika saat ini Ming Yue sedang marah kepadanya. Tapi karena apa, Lu Ming tidak tahu.

Lu Ming mengambil baju yang belum pernah dia pakai dan meletakkannya dia atas tempat tidur. Kemudian dia kembali ke ruang kerjanya untuk melanjutkan teleconference sempat tertunda karena kedatangan Ming Yue.

Terpopuler

Comments

@shiha putri inayyah 3107

@shiha putri inayyah 3107

Lu ming sebenarnya itu sayang dan perhatian ke Ming Yue, biar pun dia bersikap seolah tidak perduli ke Ming Yue.

2023-10-16

1

inayah machmud

inayah machmud

sebenarnya lu ming itu sayang dan perhatian ke ming yue, , biar pun sikap nya selalu dingin. .

2023-08-24

2

Ita Tojeng

Ita Tojeng

lu ming itu sayang sama Ming Yue, walaupun sikapnya dingin

2023-02-08

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!