9.

Disebuah kasino disuatu tempat di Macau.

Di dalam kubikel toilet khusus untuk karyawan, terdengar suara tawa yang membuat bulu kuduk merinding.

Gu Anran tadi merasa sedikit pusing dan pergi ke toilet untuk mencuci mukanya. Tapi sesampainya di toilet sakit kepalanya bertambah.

“Sialan!” dia menyumpahi pelanggannya yang terus memaksanya untuk minum. Kalau pelanggan bukan pelanggan VIP yang selalu memberinya tip yang besar dan membuka botol-botol wine mahal Gu Anran sudah menendang selangkangannya.

Gu Anran datang ke Macau karena tergiur dengan teman satu asramanya yang mendadak kaya setelah pulang berlibur.

Gu Anran tergoda untuk mengikuti jejaknya. Dengan berbekal uang beasiswa yang baru diterimanya, dia terbang ke kota pendosa itu. Tanpa ragu mempertaruhkan keberuntungannya di atas meja judi dan berharap bisa kaya dalam satu malam.

Awalnya dia masih rasional dan hanya mempertaruhkan satu persen uang yang dia miliki, tapi ketika dia memberanikan diri untuk menambah chip taruhan dan berhasil melipat gandakan uangnya, Gu Anran merasa jika dewa keberuntungan berada di sampingnya dan dengan pemikiran akan kemenangan dia mempertatuhkan semua uangnya.

Hanya saja dia tidak tahu bagaimana permainan di meja judi. Dia yang noob, terlihat seperti itik muda yang enak untuk dimakan. Sedikit pernaiman dari Bandar, keserakahannya menguasai diri dan akahirnya dia terjebak dalam skema yang sengaja di buat oleh kasino.

Taruhannya kalah, uangnya habis. Tapi karena memndengar suara membisiki telinganya, dia menghutang kepada Bandar dengan pemikiran jika dirinya bisa membalik keadaan. Bukankah dia menang banyak dan baru kalah satu kali? Dengan berpikir seperti itu, skema demi skema berulang tapi Gu Anran tidak pernah menang lagi. Hingga akhirnya jumlah uang yang dia pinjam mencapai limit.

Gu Anran tidak bisa bermain lagi, tidak ada lagi kesempatan untuk mengembalikan keadaan. Uangnya benar-benar habis. Satu dollar pun dia tidak punya. Yang tersisa adalah lima milyar hutang yang harus dia bayar.

Setelah memohon dan bersujud kepada bos kasino, Gu Anran terjebak dalam kontrak selama sepuluh tahun menjadi tenaga tanpa upah. Awalnya dia tidak terlalu sedih, pekerjaan itu mudah, dia hanya ditugaskan untuk menemani pelanggan minum. Dia juga dibiarkan untuk mengantongi tip yang pelanggan berikan kepadanya. Gu Anran senang, jumlah tip yang dia dapatkan permalamnya bisa lebih besar dari pada gaji orang yang bekerja kantoran.

Gu Anran merasa hidupnya baik-baik saja hingga setengan tahun lalu escort baru datang. Dia lebih cantik, badannya lebih bagus dan lebih berani dari Gu Anran. Pelanggan mulai beralih pada escort baru itu. Kepoluleran Gu Anran sebagai primadona kasino mulai luntur. Uang yang dia hasilkan sudah tidak sebanyak dulu. Penghasilannya menurun sampai-sampai dia kualahan untuk mencukupi biaya sehari-harinya.

Mau tidak mau dia harus mengikuti trend, membiarkan pelanggan mencekokinya dengan alcohol dan mengeranyangi tubuhnya.

Tapi malam ini ketika dia tidak sengaja tertidur didalam toilet, dia memndapatkan sebuah mimpi aneh. Dunia yang dia tinggali adalah sebuah novel. Dunia fiksi! Di dalam dunia ini Gu Anran adalah tokoh utama wanitanya. Di dalam novel, pemeran utama wanita akan berpasangan dengan pemeran utama pria.

Yang membuatnya tidak bisa berhenti tertawa, tokoh utama pria di dalam novel ini tidak lain adalah Lu Ming, pewaris tunggal keluarga konglomerat dengan kekayaan tidak terbatas.

Siapa Lu Ming? senior satu tingkatnya di kampus, pria paling tampan di kampus, pria paling kaya di Asia dan yang paling penting Lu Ming adalah orang yang membawa keluarga Gu ke ambang kebangkrutan.

Bagaimana dia tidak senang? Keluarga Gu, Gu Feiran, sepupunya yang berasal dari keluarga utama. Orang yang selalu membulinya sejak kecil, yang selalu menghinanya. Dengan setatusnya nanti yang akan menjadi nyonya Lu, kelangsungan keluarga Gu ada di tangannya. Dia akan membuat Gu Feiran memohon dan mencium kakinya.

“Hahaha..” Gu Anran terus tertawa. Dia puas membayangkannya.

Bedasarkan plot di dalam novel dia dan Lu Ming akan dipertemukan tiga bulan lagi ketika pria itu melakukan perjalanan bisnis ke Macau. Mereka akan bertemu di sebuah café, pesanan mereka akan tertukar. Gu Anran akan menjadi orang pertama yang menyadarinya dan menjadi penyelamat, kopi yang Gu Anran pesan mengandung perisa buah persik. Lu Ming alergi dengan buah persik.

Lu Ming bereterimakasih kepadanya, jatuh cinta pada pandangan pertama dan kisah mereka resmi dimulai.

Tapi kisah cinta itu tidak mulus, Lu Ming memiliki seorang tunangan. Wanita sedikit gila dan akan menjadi penghalang paling susah dihilangkan karena dia mendapatkan dukungan dari kakek dan ibu Lu Ming. Tapi pada akhirnya wanita bodoh itu akan kalah dan mati.

Gu Anran menyusun rencana.

“Halo Mike, Ini Anna. Apakah tawaran itu masih berlaku.” Mike adalah pelanggannya yang bersedia meminjamkan uang dalam jumlah besar jika dia mau tidur dengannya satu kali.

Tidak masalah jika keperawananya hilang. Dengan uang dari Mike dia bisa membayar hutangnya dan masih ada sisa untuk melakukan operasi pembaharuan hymen.

Karena sudah takdinya berakhir dengan Lu Ming, kenapa tidak mempercepatnya.

Di tempat lain,

Ming Yue yang tidak bisa tidur karena kebanyakan makan, sedang berjalan-jalan ditaman belakang rumah sakit dengan Lu Ming mengikutinya satu langkah di belakangnya.

Seharusnya kejadian itu tidak dialami oleh dirinya. Berdasarkan plot novel, kejadian itu ditulis oleh author untuk pemeran utama, Gu Anran yang harusnya mengalami kejadian mengerikan itu.

Sekarang Gu Anran belum kembali ke Shanghai, dia baru akan kembali tiga bulan lagi. Kenapa wanita itu sudah terjun duluan dan kenapa Ming Yue menggantikan posisi yang seharusnya milik pemeran utama.

Kenapa plotnya berubah?

Apa yang membuatnya berubah?

Seingatnya, Ming Yue tidak melakukan hal besar yang mempengaruhi plot, dia hanya tidak tergila-gila dengan Lu Ming dan memperlakukannya seperti teman. Seharusnya itu tidak berefek besar, bukan?

Ming Yue berhenti dan menoleh kebelakang.

Lu Ming. Ming Yue menyipitkan matanya.

Lu Ming adalah variable utama dalam cerita ini. Harusnya dia dingin dan tidak mudah di dekati, tapi setting karakter pada diri Lu Ming tidak sesuai dengan yang tertulis di novel. Pria itu seharusnya bersikap dingin kepadanya. Tidak perduli apapun yang terjadi padanya. Tapi Lu Ming yang ada di hadapannya ini tidak sedingin yang novel tuliskan.

Sejak pertama kali Ming Yue sampai ke dunia ini, interaksinya dengan Lu Ming yang seharusnya lebih buruk dari hubungan antara orang asing itu, Ming Yue tidak merasa seperti itu.

Ketika Ming Yue menginap di aparteman pria itu, Lu Ming memberikan kasurnya kedanya, memasak untuknya dan bahkan dia menyisakan sarapan untuknya. Dan sekarang Lu Ming menemaninya jalan-jalan.

Pria ini cukup baik. Tampan dan pengertian.

Lu Ming menaikan alisnya dan berkata dengan datar, menghancurkan filter yang Ming Yue baru pasang untuknya. “Apa yang kau lihat?”

Bleh! Ming Yue mencabut kata-katanya, apanya yang cukup baik? apanya yang tidak dingin?

Sudah pasti ada yang salah dengan matanya. Pria berwajah angry bird seperti dia sampai kiamatpun Ming Yue tidak akan tergoda. Babi bisa terbang jika sampai hal itu terjadi!

Ming Yue menemukan sebuah bangku dan duduk disana. Lu Ming ikut duduk disebelahnya.

Lu Ming yang melihat Ming Yue merapatkan jaketnya dan menahan diri untuk tidak menguap merasa kasihan dan mengajaknya masuk, “Sudah malam ayo kembali.”

“Sebentar, perutku masih tidak nyaman.” Ming Yue menolak, tapi matanya sudah tidak terpejam dan kepalanya perlahan menunduk ke bawah.

Lu Ming meraih kepala Ming Yue dan menyandarkannya ke bahunya. Tidak lama kemudian nafas Ming Yue mulai teratur lalu Lu Ming dengan hati-hati supaya tidak membangunkannya, mengangkat tubuh Ming Yue dan menbawanya pergi dari sana.

Yang dua orang itu tidak tahu jika seseorang diam-diam merekam dari semak-semak.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***