6.

Ming Yue yang sangat senang dirinya dengan kartu kredit tanpa limit yang Lu Ming berikan kepadanya. Pagi ini begitu dia bangun dirinya langsung mendatangi agen perumahan dan membeli rumah.

Sebelum Lu Ming menyesal memberikan kartu itu kepadanya, Ming Yue memutuskan untuk menggesek kartu itu hingga maksimal. Dia keluar masuk toko, beli ini, beli itu, membeli semua yang dia inginkan.

“Sebaiknya aku mentrasfer beberapa uang, tidak tahu sampai kapan kartu ini akan berada di tanganku.” Ming Yue menatap kartu kredit itu dengan bersemangat.

Ide yang bagus! Selagi Lu Ming belum sadar dia harus melakukannya dengan cepat.

Saat ini Lu Ming sedang meeting mingguan bersama para direktur dan ponsel miliknya tidak berhenti berdering mendapatkan notifikasi dari bank.

Jika mengingat kejadian di mall kemarin, Lu Ming juga tidak mengerti kenapa dia memberikan kartu kreditnya kepada Ming Yue. Selama ini dia selalu menghindar dari Ming Yue, jika dia melihat Ming Yue berada di jalan yang akan dia lewati, Lu Ming akan mencari jalan lain meski harus memutar lebih jauh supaya tidak berpapasan dengannya. Tapi kenapa dia bisa dengan mudah memberikan kartu kreditnya kepada Ming Yue.

Mungkin karena wanita itu menjaganya saat dia demam, atau karena suara Ming Yue yang terdengar enak di telinga ketika dia memanggil namanya. Ada beberapa orang yang memanggilnya dengan nama lengkap. Contohnya ibunya, ketika berbicara ditelpon tadi pagi, ibunya beberap kali memanggil nama lengkapnya tapi Lu Ming tidak merasakan rasa yang sama seperti saat Ming Yue yang mengucapkan namanya.

Perasaan janggal itu juga dia rasakan saat melihat notifikasi dari bank, nominal yang Ming Yue habiskan dalam satu jam ini sudah melewati delapan digit. Apa yang wanita itu beli?

Anehnya dia tidak merasa marah Ming Yue menggunakan uangnya seperti mebuang air, yang lebih ngeri lagi kenapa bibirnya tiba-tiba melengkung ke atas Ketika dia melihat notifikasi-notifikasi itu ada perasaan bangga yang tidak masuk akal. Seperti... dia menikmati uangnya dikuras oleh Ming Yue. Apa Lu Ming sudah gila?

Meskipun Ming Yue cantik, Lu Ming bukan orang yang memandang fisik, tidak penting memiliki wajah cantik jika isi kepalanya tidak bagus. Kriterianya dalam urusan wanita berbanding terbalik dengan Ming Yue, kalau dia ingin jatuh cinta tentu Ming Yue tidak akan menjadi pilihannya.

Selain gadis itu tidak cedas, semua hal yang Lu Ming benci ada pada Ming Yue. Dia materealistis dan sombong. Masih jelas tersimpan dalam ingatannya bagaimana Ming Yue menghancurkan masa depan seseorang.

Dia dan Ming Yue bersekolah di sekolah yang sama sejak SD hingga SMA, walaupun berbeda tingkat dua tahun, Lu Ming cukup sering mendengar gossip tentang Ming Yue. Ming Yue adalah gadis yang popular di sekolah, hampir semua anak laki-laki naksir padanya. Dia tidak hanya cantik tapi juga kebanggaan sekolah. Dia menjadi ketua tim cheerleader yang hebat, dibawah kepemimpinan Ming Yue tim cheerleader sekolah Berjaya dan selalu membawa pulang piala juara satu setiap mengikuti perlombaan. Tidak hanya sebagai ketua tim cheerleader, Ming Yue juga merupakan pianis utama grup musical sekolah. Kepiawaiannya dalam bermain piano mendapat pujian dari banyak musisi senior dan bahkan dia digadang-gadang akan menjadi pianis hebat dikemudian hari. Tapi dari semua prestasi yang Ming Yue miliki, Ming Yue sangatlah angkuh dan sombong. Dia tidak menempatkan seorangpun di matanya, dia dengan sombongnya menolak berteman dengan siapa pun karena menganggap orang lain berada di bawahnya dan tidak pantas menjadi temannya.

Hingga suatu hari pada saat festifal musim semi berlangsung seorang siswa laki-laki dari kelasnya, memberanikan diri untuk mengungkapakan perasaannya kepada Ming Yue. Bagaimana Ming Yue mempermalukan bocah laki-laki itu di lapangan olahraga dan disaksikan oleh banyak orang.

Bocah laki-laki itu dengan percaya diri menyatakan cintanya kepada Ming Yue. Awalnya semuanya berjalan lancar, bunga, lilin dan puisi romantis.

“Ming Yue, aku jatuh cinta pada pandangan pertama kepadamua. Bersediakan kamu menjadi kekasihku.” Bocah laki-laki itu berteriak lantang dengan posisi melamar dan menyodorkan sebaket bunga mawar merah kepada Ming Yue.

Para pemirsa bersorak dan bersiul menggoda. Mereka meneriaki Ming Yue untuk menerimanya. Bocah laki-laki itu tidak buruk. Ketua tim basket, anggota osis dan rengking satu parallel satu sekolah selama enam semester berturut-turut, kekurangan yang dia mikili hanya satu, dia adalah siswa penerima beasiswa. Berasal dari keluarga yang tidak mampu. Tapi dengan semua prestasi miliknya masa depannya tidak akan terlalu sulit. Bahkan dia juga menerima undangan dari banyak universitas ternama.

Wajahnya juga tampan mengingat dia mendapatkan voting nomor tiga terbanyak pada pemilihan pangeran sekolah.

Tapi rupanya semua itu tidak bisa membuat hati Ming Yue tergerak, dia menolak bocah laki-laki itu. Mengatainya miskin dan menyuruhnya berkaca. Tidak hanya itu Ming Yue juga mengolok-oloknya sebagai punguk yang merindukan bulan, katak jelek yang ingin memakan daging angsa dan masih banyak lagi hinaan lain. Dan karena bocah laki-laki itu tidak memperhitungkan penolakan Ming Yue, dia sehari sebelumnya telah mengumumkan pernyataan cintanya di web sekolah dan semua orang meyaksikan dan merekam kejadian itu, mengungganya di internet dan menjadi viral selama berbulan-bulan. Bocah laki-laki itu menjadi bahan tertawaan kemanapun dia pergi. Dia menjadi depresi dan prestasinya menurun derastis sampai harus dikeluarkan dari sekolah.

Direktur keuangan yang sedang menyampaikan laporannya di podium merasa jika saat ini dirinya sedang berada di tengah medan perang yang penuh dengan tembakan dan ranjau. Dia tidak tahu kapan dirinya akan menjasi sasaran salah tembak. Para peserta meeting lainnya juga tidak merasa jauh berbeda, mereka berkeringat dingin dan sebisa mungkin menyembunyikan keberadaan.

Semua orang merasa sedang duduk di atas tumpukan pisau dan paku, nevous dan ketakutan. Presiden Lu yang melarang keras menggunakan ponsel disaat meeting, sekarang ini melanggar aturannya sendiri. Sejak meeting dimulai satu jam lalu presiden Lu terus menatap layar ponselnya.

Terlebih lagi expresi presiden Lu yang berubah-ubah dari senang, muram, blank lalu marah, membuat suasana di ruang meeting semakin mencekam.

Lu Ming menggertakan giginya saat notifikasi dari bank memberitahunya jika uang dalam jumlah besar telah ditranfer. Tanpa memperdulikan direktur keuangan yang gemetaran dan berkeringat dingin, Lu Ming menelpon Ming Yue.

Asisten Yun yang mencuri pandang ponsel presiden Lu dan tahu jika selama ini dia mendapatkan notifikasi dari bank menelan ludahnya. dia tidak menyangka jika orang yang menggunakan kartu kredit presiden Lu adalah tunangannya.

Yang lebih mebuatnya kaget adalah jumlah nominal yang dihabiskan oleh nona Ming Yue. Tidak heran jika presiden Lu marah. Walaupun presiden Lu akan menghasilkan uang itu lagi dalam hitungan beberapa jam saja, tingkat pengeluaran itu tetap tidak wajar.

Kata pertama yang dia ucapkan saat panggilan diangkat, “Ming Yue apa kau ingin membuatku bangkrut?” Lu Ming berkata dengan geram.

Presiden Lu terdengar sangat marah dan aura yang dia keluarkan membuat suhu ruangan turun. Laporan direktur keuangan terhenti. Semua orang tidak berani bersuara.

“Untuk apa kau mentransfer seratus milyar?” Lu Ming tidak bisa menahan amarahnya dan nada berbicaranya sedikit naik.

Suasana ruang meeting semakin mencekam.

Ming Yue mendesah. Sepertinya Lu Ming sudah menyesal saat ini.

“Lu Ming aku tidak tahu kapan kau akan membekukan kartu ini. Aku melakukannya agar tidak kelaparan, kau tahukan betapa pelitnya Ming Weyan.” Keluhan Ming Yue terdengar diseluruh ruangan.

“Dia hanya memberiku 5000 RM per bulan. Sebagian besar dari itu aku gunakan untuk bekal makan untukmu, aku harus menahan lapar setiap hari.” Ming Yue melanjutkan.

Berkat perkataannya itu semua orang di ruang meeting tahu jika presiden Lu menolak untuk makan siang di luar karena dia makan siang dengan bekal dari tunangannya.

Terpopuler

Comments

@shiha putri inayyah 3107

@shiha putri inayyah 3107

mulai kena virus bucin.

2023-10-16

0

@shiha putri inayyah 3107

@shiha putri inayyah 3107

cieee,Lu ming tanpa di sadari nya mulai ada rasa ke Ming Yue.🤭🤣

2023-10-16

0

inayah machmud

inayah machmud

untung nya ming yue sekarang lebih pintar. .

2023-08-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!