2.

Lu Ming merasa kepalnya seperti dihantam dengan batu. Tubuhnya terasa sakit, basah dan tidak nyaman. Dia membuka matanya dan kaget mendapati sebuah tangan menyentuh tubuhnya. Secara spontan dia mencekal tangan itu.

“Ming Yue!” Lu Ming berkata dengan dingin, dahinya berkerut dan menatap Ming Yue dengan tajam.

Bagaimana bisa wanita ini masuk ke dalam rumahnya. Dia tidak ingat membukakan pintu untuk siapa pun. Terlebih lagi pada Ming Yue, wanita ini tidak akan pernah dia ijinkan untuk masuk ke dalam rumahnya. “Apa yang ingin kau lakukan?”

“Hei, lepaskan.” Ming Yue merasa pergelangan tangannya akan patah jika Lu Ming tidak segera melepaskannya. Pria ini sakit tapi tenaga yang dia gunakan untuk mencekal tangannya tidak jauh berbeda dari orang sehat.

Lu Ming tidak melepaskan tangan Ming Yue, dia mencengkramnya lebih erat dan menatap Ming Yue dengan tajam. Memperingatinya untuk tidak macam-macam.

“Lu Ming lepaskan!” Ming Yue berteriak. Dia rasa Lu Ming benar-benar ingin mematahkan tangannya. Ming Yue tidak ingin itu terjadi dan dengan cepat mengatakan bagaimana dia masuk, tujuannya dan apa yang akan dia lakukan dalam satu tarikan nafas.

Lu Ming tidak sepenuhnya percaya, tapi begitu dia melihat baskom di sebelah bantalnya dia melepaskan tangan Ming Yue.

“Sekarang aku sudah lebih baik. Kau bisa pergi.” Walaupun Ming Yue sepertinya memang berbuat baik kepadanya tapi dia tetap tidak suka dengan keberadaan Ming Yue di dalam rumahnya. Dia tidak nyaman beradi di dekat Ming Yue, selalu ada perasaan waspada dan was-was saat bersama dengan Ming Yue.

Wanita ini sangat licik, sekali saja Lu Ming lengah namanya akan menjadi headline di sampul koran besok pagi.

Ming Yue bisa menebak jalan pikiran Lu Ming, berdecak dalam hati. Sorry this missy is not interested with you! Dia bukan Ming Yue yang tergila-gila dengan Lu Ming. Ming Yue yang sekarang tidak tergoda oleh pesona Lu Ming.

Dia akui pria ini type ideal nasional. Tampan, hidung mancung, rahang tegas, alis yang seperti sepasang pedang dan mata tajam yang penuh wibawa dan akan mengintimidasi siapa pun yang menatapnya. Badannya bagus, tidak keras karena kelebihan otot ataupun lembek karena kekurangan otot, sempurna dengan tingginya yang hampir mencapai 1.9 meter, pria ini akan terlihat paling mencolok jika disandingkan dengan pria lain.

Meskipun Ming Yue tertarik dengan jumlah nol yang ada di akun banknya. Wajah dingin yang seperti patung batu itu memadamkan rasa ketertarikannya. Dia bukan tipe pria yang akan Ming Yue pilih untuk dijadikan suami.

Pria yang menjadi suaminya harus seperti ayahnya di dunia nyata. Kaya, lembut dan penyayang. Dan Lu Ming jelas terdiskualifikasi! Dicoret dari daftar dengan spidol hitam dengan tanda X besar. Tidak bisa dinegosiasi!

“Aku tidak akan mengantarmu, pintunya ada di sebelah sana.” Lu Ming berkata tangannya menunjuk arah pintu.

Ming Yue memberengkut, menyumpahi Lu Ming yang tidak tahu terima kasih di dalam hatinya. Dia menggunakan tangnnya yang agung untuk memeras handuk dan bekerja keras untuk merawatnya. Tapi apa yang dia dapat? Setelah membuka mata langsung mengusirnya.

Tidak tahu diri!

Tapi karena Ming Yue ingin mendapatkan penilaian positf dari Lu Ming, dia hanya bisa membatin di dalam hati dan menyimpan kedongkolannya. Memasang senyum palsu di wajah dan menahan diri untuk tidak memukul kepala Lu Ming dengan baskom lalu menendang tulang keringnya.

Dia berdiri dari sisi Lu Ming dan mengambil tas yang di letakkan dia atas tempat tidur. Ming Yue memakai jaketnya. “Aku pulang sekarang.” Ming Yue pamit dan melangkah keluar.

Begitu terdengar pintu dibuka dan ditutup barulah Lu Ming merasa tenang dan dia kembali memejamkan hanya untuk menyadari jika sekarang ini dia berasa di lantai. Selimut dan bajunya basah semua.

“Ming Yue!” dia mengerang. Sebuah handuk basah dan berair jatuh dari dahinya. Apa yang dilakukan Ming Yue kepadanya, apa dia mengompresnya tanpa memeras handuknya terlebih dulu. Pantas saja dia merasa kepalanya seperti akan pecah. Sakitnya bertambah parah!

Lu Ming memaksa dirinya untuk berdiri dan berjalan dengan semponyongan menuju ruang ganti, melepas bajunya yang basah, menggantinya dengan yang kering dan mengambil selimut baru.

Ketika dia sudah berbaring di dalam selimut dengan nyaman dan berada di atas tempat tidur, Lu Ming baru sadar jika sekarang sudah lewat tengah malam. Dia bersiap untuk kembali tidur, tapi tiba-tiba dia teringat dengan Ming Yue, dia pulang dengan apa? Apakah masih ada taxi di jam segini?

Ah! Tidak perduli. Di bisa meminta supir untuk menjemputnya. Dengan begitu Lu Ming memejamkan matanya.

Tapi lima menit kemudian dia sudah berada di lobi apartemen, memaksakan tubuhnya yang sakit berjalan ke luar gedung dan terkena angina dingin. Dia mengitari sekitar dan mencari keberadaan Ming Yue. Tiga meter dari dari sana dia melihat Ming Yue jongkok di pinggir trotoar memeluk lututnya.

“Kenapa tidak bilang kalau taxi tidak beroperasi 24 jam. Wuu…” Lu Ming mendengar Ming Yue bergumam.

Lu Ming mengamati wajah Ming Yue. Bibirnya mengngerucut, alisnya berkerut dan matanya yang besar dan bulat tampak berkaca-kaca dengan air mata yang mengancam akan jatuh kapan saja. Untuk setengah detik Lu Ming merasa seperti ada yang mencubit hatinya, dia menelan ludah dan berjalan mendekati Ming Yue.

Ming Yue merasakan kedatang seseorang, menoleh dan hampir tersungkur kebelakan kalau Lu Ming tidak menahannya.

“Kenapa mengagetkanku!” Ming Yue menggerutu. Menatap Lu Ming dengan kesal dan bersungut-sungut.

Lu Ming menatap Ming Yue dan perasaan yang barusan datang lagi. Dia terdiam dan tidak bergerak. Tidak bisa marah dengan Ming Yue padahal biasanya dia akan langsung merasa ill feel dengan Ming Yue.

“Anak muda jangan lama-lama bertengkar. Hari dingin seperti ini cepat berbaikan dan masuk.” Sekuriti yang menyaksikan drama itu dari pos di belakang mereka berkata. Anak muda sekarang ini ada-ada saja. Dia menggelengkan kepalanya.

Pasangan muda, tinggal bersama, bertengkar lalu si gadis pergi dari rumah tapi langsung menyesal begitu sampai di luar dan jongkok di trotoar menunggu untuk dikejar. Si gadis sudah menunggu lama dan ternyata si pria tidak pernah datang menyusulnya. Gadis itu akhirnya akan pergi dengan berurai air mata dan patah hati. Drama seperti itu sudah biasa dia saksikan.

Gadis ini, satu dari sedik yang beruntung, prianya hanya membutuhkan lima menit untuk mengejarnya.

Lu Ming berdehem dengan kikuk dan menarik Ming Yue berdiri.

“Berdiri.” Lu Ming berkata tidak sabar. Mata sekuriti yang mengawasi mereka dengan tertarik dan mulutnya bergerak cepat memakan kuaci seperti dia sedang menonton drama romantis di bioskop, sedikit membuat Lu Ming jengkel.

“Lu Ming, kakiku keram..” Ming Yue berkata dengan lirih dan mengedipkan matanya kepada Lu Ming memelas.

Lu Ming yang duhadapkan dengan jawaban tidak terduga dari Ming Yue membeku. Pegangan ditangannya mengendur dan tangan Ming Yue terlepas dari genggamannya.

“Aku tidak bohong.” Ming Yue mengigit bibir bawahnya menahan rasa nyeri di kakinya yang terasa seperti dirambati ribuan semut berlistrik.

Mata bulat Ming Yue menatap mata Lu Ming dengan sayu, memelas dan sedih. Lu Ming yang awalnya kebal dengan acting Ming Yue sebelum-sebelumnya merasa jika saat ini dia tidak bisa menolak Ming Yue.

“Kau mau aku menggendongmu?” Lu Ming bertaya tanpa benar-benar bermaksud melakukannya. Sama sekali tidak menyangka jika Ming Yue akan menganggukan kepalanya dan mengangkat kedua tangannya mengisyaratkan kepada Lu Ming untuk menggendongnya.

Mungkin karena tidak tahan lagi menjadi tontonan sekuriti atau dia termakan acting memelas Ming Yue, Lu Ming membungkuk dan memposisikan satu tangannya ke belakang punggung Ming Yue dan satunya lagi diselipkan pada

lipatan lutut Ming Yue dan menggendongnya bridal style.

Ming Yue yang sudah terbiasa digendong ayahnya di dunia nyata, dengan luwes mengalungkan tangannya melingkari leher Lu Ming dan meletakkan kepanya pada dada bidang pria itu.

Dengan disaksikan oleh sekuriti dan diiringi suara jangkrik mereka kembali masuk ke dalam gedung.

Terpopuler

Comments

@shiha putri inayyah 3107

@shiha putri inayyah 3107

security nya berasa lagi nonton drama romantis,,, secara live streaming,,, santai banget sambil makan kuaci.🤭🤣🤣🤣🤣

2023-09-13

1

Wulan Falisha

Wulan Falisha

😁😁😁

2022-09-21

0

@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡

@⒋ⷨ͢⚤L♡Marieaty♡

ceilehhh malah jadi romantis ya kok jatohnya, 🤭🤭🤭 mereka yang beraksi aku yang malu 😁😁😁

2022-09-10

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!