Menikah Dengan Playboy

Menikah Dengan Playboy

Kedatangan Papa Faris

Kring......

Kring.....

Alarm berbunyi memenuhi seisi ruangan.

dengan cekatan Ayu bangkit dengan mata terpejam, menggeliatkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri.

" Ahhhh kenapa sih cepet banget paginya " Teriak kecil dari bibir Ayu, maklum saja seharian dia begitu harus melakukan banyak hal.

Waktu menunjukan pukul tujuh pagi. Ayu bergegas untuk pergi ke toko kecil yang telah iya jalani selama tiga tahun terakhir.

karena Ayu baru memiliki satu toko, Ayu hanya mengerjakan semuanya sendiri tanpa bantuan karyawan, ditambah harus pergi kuliah juga.

" Ah,! tinggal sendiripun tidak membuatku bisa bersantai. tugas kuliah menumpuk. pekerjaan juga nggak beres. " Tidak tahu mau kesal dengan siapa, yang jelas terkadang dia sebal dengan dirinya sendiri dan waktu yang begitu cepat berjalan.

ketika Ayu telah siap untuk berangkat, tiba-tiba berhenti mobil mewah berwarna hitam.

Ayu tersenyum dengan cerah menambah kesan cantik dan manis diwajahnya yang memang sudah cantik karena Ayu tau siapa yang datang.

 "Papa Faris", Teriak Ayu sambil berlari dan memeluk Papa Faris.

" Papa Faris kok datang pagi pagi gini, ada apa nih? kan Ayu udah enggak minta jatah bulanan lagi Pah. " Ucap Ayu sambil tertawa kecil.

" Ada yang ingin Papa bicarakan Yu, kamu apa kabar nak? kamu sudah mau berangkat kuliah? " tanya Papa Faris sembari mengusap kepala Ayu.

" Oh gitu Pah, Ayu mau ke toko Pah, santai saja Pah. Ya udah, ayo masuk Pah! " Ajak Ayu sembari menggandeng lengan Papa Faris. Semenjak kedua orang tua Ayu neninggal, mereka memang sudah seperti Ayah dan anak, jadi tidak ada rasa canggung bagi keduanya.

"Papa mau minum apa ? "

"Apa aja Yu, ehh air putih aja yu, Papa enggak lama-lama karena papa harus pergi bertemu rekan bisnis papa nanti jam sembilan tiga puluh. "

" Yah Papa,.. " Keluh Ayu sembari menurunkan alis membuat wajahnya terlihat sedih. Iya, padahal baru saja datang, batinnya.

" Kenapa nak ? kok sedih gitu mukanya? nanti kalau ada waktu lagi pah mampir kesini, lagian sebentar lagi kita bisa ketemu tiap hari kok " Jawab Papa Faris dengan senyum sejuta arti yang sontak membuat Ayu menautkan alisnya karena merasa bingung dengan kata-kata Papa Faris.

" Ih papa, bukan itu maksut ayu pa , maksutnya ayu cuma punya stock air yang gak berwarna pah , kalau putih ayu gak punya ,kecuali papa minta susu" jawab ayu sembari meringis lucu.

" Hahaha kamu memang paling bisa ya Yu, bikin Papa ketawa? " beberapa menit kemudian Ayu kembali keruang tamu membawa air untuk Papa Faris.

" Oh ya Pah, tadi Papa bilang ada yang mau Papa omongin, tentang apa Pah?"

tiba-tiba wajah Ayu berubah menjadi kuatir.

 " Pah Mas Bayu baik-baik aja kan Pah? Mas Bayu sehat kan?

atau Mas Bayu buat kesalahan ya Pah? " Tanya Ayu sambil menggenggam tangan Papa Faris gemetar karena merasakan khawatir juga takut saat ini.

" Hahahaha" Papa Faris tertawa terbahak-bahak melihat tingkah Ayu yang seperti anak-anak.

Papa Faris sengaja tertawa, karena Ayu adalah gadis yang mudah khawtir kalau mengenai kakak nya itu, apalagi traumanya di masa kecil membuat sangat takut kehilangan satu-satunya keluarga yang ia miliki.

" Kok Papa malah ketawain Ayu Pah? " Tanya Ayu sambil merengut manja.

" Bayu baik-baik aja disana, dan perusahaan Papa juga berkembang dengan baik.

Jadi engak perlu kuatir tentang Bayu. "

" Jadi tentang apa Pah? " Tanya lagi Ayu yang sudah merasa lega.

" Tentang anak Papa Yu, Adrian."

" Oh, anak Papa ya? kirain tentang Mas Bayu, memang anak Papa kenapa?

dia buat ulah lagi Pah? " tanya Ayu dengan rasa penuh penasaranya.

" huh...., " Papa Faris mendesah kesal kalau mengingat anak satu-satunya itu.

" Tiap hari ada aja kelakuannya yang bua Papa marah Yu, dia sangat sulit dikendalikan, Papa sudah kehabisan cara untuk menasehati Adrian, Papa tidak tau lagi kalau Papa meninggal, siapa yang akan terus menasehati dia?" Ujar Papa Faris sembari memegangi dadanya yang berdenyut sakit membayangkan itu.

" Yu, Ayu adalah harapan Papa satu-satunya saat ini, Papa sangat berharap sama kamu nak, semoga kamu mau membantu Papa ya nak?" Ucap Papa Faris sembari menunjukan wajah memohon.

" Sabar ya Pah, memang apa yang bisa Ayu bantu Pah? mengingat Ayu kan enggak pernah deket, bahkan kami kan enggak pernah bertemu Pah. Rasanya akan sulit kalau ayu yang menasehati ,sementara Papa, yang jelas Lapanya enggak mempan kan Pah? " Ayu mengusap punggung Papa Faris agar lebih bersabar menghadapi anak semata wayangnya yang selalu banyak ulah itu.

Emang dasar anak enggak ada akhlak! lihat nih! Papa mu aja sampe putus asa begini.

" Kalau begitu, gimana kalau Ayu menikah sama Adrian?" Papa Faris menggenggam tangan Ayu penuh harap.

" Tapi Pah, apa mungkin dia mau terima Ayu? ayu kan cuma gadis kampung Pah?"

Huhuhu... masalahnya, dia itu kan playboy! jijik banget ngebayangin itu. Gonta ganti pasangan sesuka hati kayak ganti baju.

" Kalau begitu menikah saja dulu Yu, setelah itu tugas kamu untuk membuat dia menerima kamu dan mendengarkan Nasehat kamu Yu, ini adalah jalan terakhir yang Papa ambil untuk Adrian yu. Papa tau, Papa tidak berhak untuk memaksa kamu, tapi Papa punya keyakinan sama kamu Yu, kamu pasti mampu membantu mengubah kebiasaan buruk Adrian. Adrian adalah satu-satunya pewaris Papa Yu,kalau dia masih memiliki sifat seperti itu, Papa enggak jamin perusahaan Papa akan berkembang, yang Papa pikirirkan adalah ribuan karyawan yang menggantungkan hidupnya di perusahaan Papa yu "

Ayu terdiam dan mengingat semua kebaikan yang telah Papa Faris berikan, apalagi sekarang Mas Bayu juga bekerja di perusahaan yang Papa Faris miliki ,bahkan Papa Faris menjadikan Mas Bayu sebagai CEO di luar negeri. Ayu tidak memiliki kekuatan untuk mengatakan tidak rupanya.

Sialan! meskipun aku benci banget harus nikah sama dia, tapi aku enggak punya pilihan lain. Semoga aja tuh cowok edan engga suka sama aku.

Sambil meremas tanganya dan mencoba menguatkan hati nya, mengumpulkan semua keberanian berharap pilihannya tepat dan tidak akan mengecewakan siapapun nantinya. Ayu mengkat wajahnya yang dihiasi dengan senyumnya yang manis dan berusaha menutupi segala apa yang tengah ia pikirkan agar tidak membuat Papa Faris merasa bersalah.

" Iya Pah, Ayu akan mencoba sekuat Ayu Pah "

Sekuat tenaga ya? kala enggak kuat ya, tinggal lambaikan tangan ke kamera aja kan?

Sontak Papa Faris memeluk Ayu dan meneteskan air mata haru Ayu memang anak yang sangat baik. Papa Faris sangat yakin dengan pilihannya, semoga semuanya berjalan degan lancar, Batin Papa Faris.

" Terimaksih nak,maaf Papa tidak bermaksud buat maksa kamu " Sambil mengusap air matanya, Papa Faris berbicara.

" Tenang Pah, kalau Ayu mau menolak pasti udah Ayu tolak Pah, semoga Ayu mampu ya Pah " Sembari tersenyum karena tidak ingin membuat Papa Faris merasa bersalah.

" Ok nak, sebenarnya Papa sudah bicarakan masalah ini dengan Bayu, dan Bayu juga setuju, besok sabtu malam Papa hubungi kamu ya nak, nanti kita makan malam disalah satu restauran Papa. Supaya kamu dan Adrian bisa saling menyapa. "

"Ok pah, tapi Ayu merasa agak canggung pasti nanti Pah. Kalau Ayu bikin malu sedikit nggak apa apa ya Pah? hehehehe

"

Bodo amat! yang penting sekarang mah ketawa aja dulu, urusan nanti ya nanti. Tepuk tangan untuk diriku yang pandai sekali berakting, yeay.......

Waktu terus berlalu, dan Papa Faris juga telah meninggalkan kediaman Ayu.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Aska

Aska

ayu bisa aja 😆

2023-01-28

0

Eka ELissa

Eka ELissa

waduh ko akoh ktinggln jauh...
ko gk di promosiin cih ..
wktu bp nya msih dikit....😭😭😭
gimna akoh kjar nya ini..😭😭😭😭

2022-01-27

2

putri Sahila

putri Sahila

👍

2021-12-18

1

lihat semua
Episodes
1 Kedatangan Papa Faris
2 Pertemuan Pertama
3 Curhatan
4 Menikah
5 Hari pertama, Nyonya Adrian
6 Emak Lampir
7 Apartemen
8 Pacar Adrian
9 Permintaan Ayu
10 Marah
11 Telepon Masuk
12 Hari Pertama
13 Mahasiswa Populer
14 Sayang
15 Malu
16 Kemarahan Ayu
17 Tragedi Masa Lalu
18 Tidur Bersama
19 Dosen Baru
20 Apa Hubungan Mereka?
21 Ditampar Lagi
22 Sumber Masalah
23 Pasutri Sungguhan
24 Kamu Pacar Dia?
25 Malam Pertama
26 Sandra Hamil
27 Panggil Aku Sayang!
28 Rencana Yang Gagal
29 Anak Dan Cucu
30 Terjadi Lagi
31 3 Cowok Ganteng
32 Ada Apa?
33 Selamatkan Papa!
34 Mama
35 Muak!
36 Anak Kita?
37 Suara
38 Papa
39 Me VS Mama Mertua
40 Emak Lampir Yang Sesungguhnya
41 Mahasiswa Baru
42 Seleksi
43 Kamu Kenapa?
44 Andika Part 1
45 Andika Part 2
46 Andika Part 3
47 Andika Part 4
48 Andika Part 5
49 Andika Part 6
50 Ngambek
51 Jus Manis
52 Buah pisang
53 Jangan Begini!
54 Photo Keluarga
55 Ulang Tahun
56 Dia Sangat Mencintaimu
57 Cake
58 Kenapa Jadi Begini?
59 Handuk
60 Goda Aku!
61 Medsos Bunga
62 Casandra Liverly
63 Kedatangan Tante Nela
64 Keberuntungan Tante Nela
65 Tante Nela Dan Papa Faris
66 Cinta Atau Tidak?
67 Aku Cinta Kamu
68 Siapa Sebenarnya Adrian?
69 Bosan dengan satu wanita
70 Dasar Playboy!
71 Karyawan Magang
72 Secangkir Kopi
73 Toilet
74 Telepon pengganggu
75 Maaf, Sandra!
76 Ibu Tiri
77 Ajakan Dari Manager Lusy
78 Cemburu?
79 Di Pecat!
80 Mendatangi Adrian
81 Kedatangan Mama
82 Bertemu Manager Lusy
83 Hamil!
84 Episode Akhir
85 Promosi Novel Baru! Seru banget, yuk mampir!
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Kedatangan Papa Faris
2
Pertemuan Pertama
3
Curhatan
4
Menikah
5
Hari pertama, Nyonya Adrian
6
Emak Lampir
7
Apartemen
8
Pacar Adrian
9
Permintaan Ayu
10
Marah
11
Telepon Masuk
12
Hari Pertama
13
Mahasiswa Populer
14
Sayang
15
Malu
16
Kemarahan Ayu
17
Tragedi Masa Lalu
18
Tidur Bersama
19
Dosen Baru
20
Apa Hubungan Mereka?
21
Ditampar Lagi
22
Sumber Masalah
23
Pasutri Sungguhan
24
Kamu Pacar Dia?
25
Malam Pertama
26
Sandra Hamil
27
Panggil Aku Sayang!
28
Rencana Yang Gagal
29
Anak Dan Cucu
30
Terjadi Lagi
31
3 Cowok Ganteng
32
Ada Apa?
33
Selamatkan Papa!
34
Mama
35
Muak!
36
Anak Kita?
37
Suara
38
Papa
39
Me VS Mama Mertua
40
Emak Lampir Yang Sesungguhnya
41
Mahasiswa Baru
42
Seleksi
43
Kamu Kenapa?
44
Andika Part 1
45
Andika Part 2
46
Andika Part 3
47
Andika Part 4
48
Andika Part 5
49
Andika Part 6
50
Ngambek
51
Jus Manis
52
Buah pisang
53
Jangan Begini!
54
Photo Keluarga
55
Ulang Tahun
56
Dia Sangat Mencintaimu
57
Cake
58
Kenapa Jadi Begini?
59
Handuk
60
Goda Aku!
61
Medsos Bunga
62
Casandra Liverly
63
Kedatangan Tante Nela
64
Keberuntungan Tante Nela
65
Tante Nela Dan Papa Faris
66
Cinta Atau Tidak?
67
Aku Cinta Kamu
68
Siapa Sebenarnya Adrian?
69
Bosan dengan satu wanita
70
Dasar Playboy!
71
Karyawan Magang
72
Secangkir Kopi
73
Toilet
74
Telepon pengganggu
75
Maaf, Sandra!
76
Ibu Tiri
77
Ajakan Dari Manager Lusy
78
Cemburu?
79
Di Pecat!
80
Mendatangi Adrian
81
Kedatangan Mama
82
Bertemu Manager Lusy
83
Hamil!
84
Episode Akhir
85
Promosi Novel Baru! Seru banget, yuk mampir!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!