Jatuh cinta

Seusai dari kantor Gilang Nindi kembali ke apartemen Gilang. Kini dia kembali lagi ke tampilan cupunya.

Nindi menyantaikan diri di kamar dengan memainkan ponselnya. Dia melihat galery ponselnya terdapat banyak sekali kenangan-kenangan dengan ayahnya.

Tak terasa air matanya lolos, dia dadanya sungguh sesak mengingat ayahnya yang begitu cepat meninggalkannya. Mungkin jika pernikahannya dengan Gilang bahagia mungkin dia akan sedikit lupa akan sakit kehilangan ayahnya namun yang terjadi malah sebaliknya, dia hanya istri yang tak dianggap oleh Gilang.

Bersabar dan berdoa berharap keajaiban menghampirinya dan mengubah nasibnya seperti cerita beauty and the beast.

"Andaikan kamu menerima kekuranganku, aku tentu tidak akan berpura-pura seperti ini," gumam Nindi.

Di rumah Nindi hanya berbaring sambil menonton TV, hanya TV dan aplikasi novel teman sehari-harinya.

Dia berharap ceritanya seperti dalam novel-novel yang dibacanya happy ending dengan pasangan dan keturunannya kelak.

Waktu terus berjalan, tak terasa hari sudah sore, Nindi yang puas rebahan melangkahkan kaki untuk mandi setelahnya dia keluar untuk bersih-bersih lagi meskipun apartemen tidak kotor.

Usai beberes Nindi masak untuk makan malamnya, entah mengapa dia ingin sekali makan ayam goreng dan sambal.

Nindi masak sambil menyanyi dan sekali-kali dia bergoyang, Gilang yang baru pulang tak sengaja melihat Nindi bergoyang dan mendengar dia bernyanyi.

"Suaranya tidak asing, pernah dengar dimana ya?" gumam Gilang sambil mengingat ingat namun karena banyak yang dipikirkan akhirnya Gilang menyerah dan membiarkan dirinya dalam rasa penasaran.

Nindi yang tidak tau kalau Gilang sudah pulang pun semakin menjadi, Bahkan kini dia ngedance. Nindi cukup ahli, saat mengajar dulu dialah paling pintar diantara tentor-tentor lain.

"Kamu masak apa Nin?" tanya Gilang sambil duduk di meja makan.

"Ayam goreng dan sambal," jawab Nindi asal tanpa sadar kalau Gilang sedari tadi melihatnya menari dan mendengarkannya bernyanyi.

Setelah sadar Nindi menyudahi aksinya, "Mas Gilang," katanya dengan membolakan mata

Perlahan Nindi menoleh, dan betapa kagetnya dia melihat Gilang duduk sambil melihati dirinya yang asik ngedance.

"Kamu tu masak kok banyak tingkah sekali, kalau mintanya sampe tumpak dan mengenai tubuh kamu gimana," kata Gilang.

Nindi menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dia sungguh malu sekali ingin rasanya Nindi menghilang sesaat namun apalah dayanya dia hanya manusia yang tidak mungkin bisa memiliki ajian menghilangkan diri.

"Mas Gilang tumben pulang?" tanya Nindi dengan terkekeh

"Nggak boleh ya," sahut Gilang

"Boleh kok mas, kan ini apartemen mas Gilang," ujar Nindi.

Mereka pun makan bersama, hal ini sungguh membuat Nindi semangat dan Senang sekali pasalnya ini pertama kalinya dia makan berdua dengan Gilang setelah menikah.

"Mas mulai besok aku bekerja," kata Nindi memulai percakapan.

"Oh ya, kerja dimana Nin?" tanya Gilang.

Nindi nampak bingung, bingung harus menjawab apa.

"Hotel mas, ya hotel," jawab Nindi asal.

"OOO bagus dong, semoga sukses ya," ucap Gilang.

Seusai makan, Gilang masuk ke kamarnya begitu pula Nindi.

"Apakah mas Gilang mulai menerima aku, aku teruskan peran jadi Rara apa nggak ya?" gumam Nindi bingung.

**********

Keesokannya seperti biasa Gilang berangkat pagi sekali, Nindi hanya bisa melihat mobil Gilang keluar dari basemant apartemen.

Beberapa saat setelah Gilang berangkat kini Nindi yang gantian berangkat namun sebelumnya dia berdandan cantik menjadi Rara.

Setibanya di kantor Gilang, Nindi masuk dan menunggu di loby dan bagian resepsionis menunjukan pekerjaan baru Nindi.

"Kemarin pak Gilang menyuruh saya mengantar anda di ruangannya," kata Resepsionis lalu meninggalkan Nindi dalam ruangan Gilang.

Mata Nindi berputar mengelilingi ruangan Gilang, dia sungguh takjub dengan interior ruangan suaminya tersebut.

Tak berselang lama Gilang datang, "Halo" sapanya.

"Halo pak Gilang," sahut Nindi.

"Oh ya, untuk sementara ruangan kamu jadi satu dengan ruangan saya ya Ra, karena kamu saya angkat jadi sekertaris pribadi saya,' ucap Gilang yang membuat Nindi membolakan matanya.

"Sekertaris pak," kata Nindi tak percaya

"Iya," sahut Gilang dengan mengangguk.

Sejak saat itu, entah mengapa Gilang semakin rajin ke kantor, dia senang sekali melihat Nindi yang bekerja, terkadang waktunya hanya terbuang sia-sia untuk menatap Nindi.

"Apa aku telah jatuh cinta padanya?" batin Gilang.

Melihat Gilang yang melamun Veri yang masuk dalam ruangan Gilang pun mengageti atasnya tersebut.

Dor

Tentu hal itu membuta Gilang kaget dan melempar bulpen yang dia bawa ke wajah Veri.

"Brengsek kamu Veri, gak tau apa orang lagi melamun," kata Gilang sambil sesekali menatap Nindi yang sibuk.

"Jangan bilang anda mencintainya pak," bisik Veri

"Iya, kelihatannya aku mencintainya," ungkap Gilang pelan.

"Lalu istri kamu bagaimana pak, apa dia mau dimadu," ucap Veri yang membuat Gilang Frustasi.

Gilang nampak berfikir dengan kata-kata Veri, dia sungguh bingung.

Tentu tidak mungkin menceraikan Nindi tapi dia tidak mungkin juga bertahan dengan Nindi.

"Apa aku selingkuh saja Ver?" tanya Gilang yang membuat Veri tersentak kaget.

Sebagai teman dan bawahan saya menyarankan anda untuk tidak melakukannya, anda lebih baik menceraikannya daripada menduakan dirinya tapi semua tergantung pak Gilang karena Kembali lagi hanya anda yang tau mana yang terbaik untuk anda," jawab Veri panjang kali lebar.

Jam kantor berlalu dengan cepat, saat Nindi ingin pulang, tiba-tiba Gilang memanggilnya

"Ra," panggilnya

Rara menoleh dan tersenyum pada Gilang yang membuat Gilang meleleh karena senyuman Rara.

"Makan dulu yuk, terus aku antar pulang," ajak Gilang

Nindi menerima ajakan Gilang, sepanjang perjalanan Nindi hanya terdiam dia membuang pandangannya ke luar jendela, hingga pertanyaan Gilang membuyarkan lamunannya.

"Kamu sudah memiliki pasangan Ra?" tanya Gilang

Rara tersenyum

"Sudah pak, bahkan saya sudah menikah namun suami saya tidak pernah menganggap saya sebagai istrinya," jawab Nindi/Rara.

Mendengar jawaban dari wanita yang berada di sampingnya membuat Gilang sakit.

Pasalnya dia telah jatuh cinta pada Nindi sejak pertama melihat Nindi di cafe.

"Kalau pak Gilang sendiri gimana?" tanya Nindi balik

"Saya sudah menikah, tapi saya belum bisa mencintai istri saya mungkin tidak akan pernah mencintainya," jawab Gilang

"Kok aneh, kenapa pak?" tanya Nindi lagi.

"Dia kurang prospek Ra," jawab Gilang.

Sakit hati Nindi mendengar jawaban dari Gilang, tak terasa air matanya mengalir keluar dan dia segera menghapusnya.

Kini mobil Gilang telah memasuki sebuah restoran namun karena ramai Gilang pun urung untuk makan di sana.

Akhirnya Nindi merekomendasikan tempat makan nyaman dan mereka pergi kesana.

"Lumayan nyaman tempatnya," kata Gilang keluar mobil dan diikuti Nindi.

Nindi dan Gilang asik mengobrol bersama bahkan mereka bercanda tawa.

Gilang membuat permainan, jika yang kalah harus makan makanan yang diperintahkan yang menang.

"Ampun pak saya sudah tidak sanggup lagi," kata Nindi menyerah.

Terpopuler

Comments

Neneng cinta

Neneng cinta

jwaban jujur itu kadang sakit,,,tp lbh baik jujur jd tau...

2023-04-22

0

Kisti

Kisti

emm berjuang ya ninn.💪

2022-11-11

0

👑 ☘s͠ᴀᴍʙᴇʟ͢ ᴍᴀᴛᴀʜ💣

👑 ☘s͠ᴀᴍʙᴇʟ͢ ᴍᴀᴛᴀʜ💣

minyak kali y, mksdnya

2022-06-30

0

lihat semua
Episodes
1 Nikahi anakku
2 Hubungan seperti apa ini
3 Berlian yang terbungkus lumpur
4 Ada apa denganku
5 Jatuh cinta
6 Semakin dekat
7 Membenci dan mencintai orang yang sama
8 Terburu-buru
9 Kalut
10 Kalut part 2
11 Gilang mulai curiga.
12 Gilang tau
13 Sama-sama salah
14 Jangan hina istriku
15 Pengumuman
16 Apa yang kamu berikan pada istriku
17 Akhirnya
18 Sindrom kangen
19 Inilah menantu mama
20 Resign
21 Brantas bibit pelakor
22 Brantas bibit pelakor part 2
23 Apa yang terjadi denganku
24 Panas
25 Apa yang telah kita lakukan pak
26 Budak Alex
27 Jujur
28 Menunda rencana
29 Ketika orang jahat mulai terpapar Virus cinta
30 Pergi
31 Uring-uringan tak jelas hingga masuk RS
32 Nita hamil, Alex dan Celo yang frustasi
33 Celo dibuat frustasi
34 Celo semakin frustasi
35 Malam panas Gilang
36 Kekesalan Celo
37 Akhirnya positif
38 Berubahnya Alex
39 Di ganggu nomor tak dikenal
40 Doktrin Rian
41 Seperti orang gila
42 Aku bahagia
43 Kalah pamor
44 Ketidaktauandiri Rian
45 Pulang
46 Mulai cekcok
47 Segera menikah
48 Pertanyaan Alex
49 Kesal dengan Rian
50 Berantem
51 Membeli mobil baru
52 Kecewa dengan Nindi
53 Sampai kapan seperti ini
54 Nikah
55 Semakin keterlaluan
56 Kecelakaan
57 Jadi kamu
58 Bertahan sakit pergi tak mampu
59 Mama pingsan
60 Melihat kamu tersenyum sudah cukup buat aku
61 Kedatangan Nita dan Alex
62 akal licik Gilang
63 Aku tau jauh di lubuk hati, kamu sudah memaafkan aku
64 Kegalauan Celo
65 Gencatan senjata
66 Kena Razia
67 Lanjut di kamar
68 Di kamar Mandi
69 Celo galau
70 Ada Masalah
71 Sudah jatuh ketiban tangga
72 Karena grebek
73 Mama dan papa keluar negeri
74 Semakin membaik
75 Siasat Alex
76 Akhirnya
77 Debat di dapur
78 Aku ini kamu anggap apa
79 Hanya pemuas naf*su
80 Sembuh
81 Dunia tak selebar daun kelor
82 Kamu mencintai aku apa tidak
83 Beli perhiasan
84 Gilang kenapa?
85 Berdebat
86 Ke rumah sakit
87 positif
88 Janji jangan mendua
89 Firasat buruk
90 Datang lagi
91 Dia siapa mas?
92 Ada meeting
93 Tega kamu mas
94 Bertengkar
95 Ribut
96 Sampai subuh
97 Panas sendiri
98 Istri kamu?
99 Seperti pembantu
100 Menyesal
101 Papa lelah
102 Nita pulang
103 Nyidam aneh
104 Bertemu lagi
105 Mangga yang masak di pohon
106 Mie ayam
107 Demi kamu aku mau kerja sama
108 Nyidam yang tidak masuk akal
109 Bunga dan cincin untuk yang terkasih
110 Boyband abal-abal
111 Lebih suka cingur kamu
112 Hilang
113 Meminta bantuan Alex
114 Berantem di depan umum
115 ada titik terang
116 Pingsan
117 Hubungi suami kamu
118 Pulang
119 Gulat panas
120 Pengumuman
121 Lontong sate
122 Sewot
123 Rasa Farah
124 Ketuban pecah
125 Nindi melahirkan, Nita dan Indira hamil
126 Sama-sama ngidam
127 Kita satu keluarga
128 Terakhir
129 pengumuman.
130 Beautiful revenge
131 Salahkah aku mencintaimu (suami orang)
132 Married with a Stranger
133 Hanya Persinggahan
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Nikahi anakku
2
Hubungan seperti apa ini
3
Berlian yang terbungkus lumpur
4
Ada apa denganku
5
Jatuh cinta
6
Semakin dekat
7
Membenci dan mencintai orang yang sama
8
Terburu-buru
9
Kalut
10
Kalut part 2
11
Gilang mulai curiga.
12
Gilang tau
13
Sama-sama salah
14
Jangan hina istriku
15
Pengumuman
16
Apa yang kamu berikan pada istriku
17
Akhirnya
18
Sindrom kangen
19
Inilah menantu mama
20
Resign
21
Brantas bibit pelakor
22
Brantas bibit pelakor part 2
23
Apa yang terjadi denganku
24
Panas
25
Apa yang telah kita lakukan pak
26
Budak Alex
27
Jujur
28
Menunda rencana
29
Ketika orang jahat mulai terpapar Virus cinta
30
Pergi
31
Uring-uringan tak jelas hingga masuk RS
32
Nita hamil, Alex dan Celo yang frustasi
33
Celo dibuat frustasi
34
Celo semakin frustasi
35
Malam panas Gilang
36
Kekesalan Celo
37
Akhirnya positif
38
Berubahnya Alex
39
Di ganggu nomor tak dikenal
40
Doktrin Rian
41
Seperti orang gila
42
Aku bahagia
43
Kalah pamor
44
Ketidaktauandiri Rian
45
Pulang
46
Mulai cekcok
47
Segera menikah
48
Pertanyaan Alex
49
Kesal dengan Rian
50
Berantem
51
Membeli mobil baru
52
Kecewa dengan Nindi
53
Sampai kapan seperti ini
54
Nikah
55
Semakin keterlaluan
56
Kecelakaan
57
Jadi kamu
58
Bertahan sakit pergi tak mampu
59
Mama pingsan
60
Melihat kamu tersenyum sudah cukup buat aku
61
Kedatangan Nita dan Alex
62
akal licik Gilang
63
Aku tau jauh di lubuk hati, kamu sudah memaafkan aku
64
Kegalauan Celo
65
Gencatan senjata
66
Kena Razia
67
Lanjut di kamar
68
Di kamar Mandi
69
Celo galau
70
Ada Masalah
71
Sudah jatuh ketiban tangga
72
Karena grebek
73
Mama dan papa keluar negeri
74
Semakin membaik
75
Siasat Alex
76
Akhirnya
77
Debat di dapur
78
Aku ini kamu anggap apa
79
Hanya pemuas naf*su
80
Sembuh
81
Dunia tak selebar daun kelor
82
Kamu mencintai aku apa tidak
83
Beli perhiasan
84
Gilang kenapa?
85
Berdebat
86
Ke rumah sakit
87
positif
88
Janji jangan mendua
89
Firasat buruk
90
Datang lagi
91
Dia siapa mas?
92
Ada meeting
93
Tega kamu mas
94
Bertengkar
95
Ribut
96
Sampai subuh
97
Panas sendiri
98
Istri kamu?
99
Seperti pembantu
100
Menyesal
101
Papa lelah
102
Nita pulang
103
Nyidam aneh
104
Bertemu lagi
105
Mangga yang masak di pohon
106
Mie ayam
107
Demi kamu aku mau kerja sama
108
Nyidam yang tidak masuk akal
109
Bunga dan cincin untuk yang terkasih
110
Boyband abal-abal
111
Lebih suka cingur kamu
112
Hilang
113
Meminta bantuan Alex
114
Berantem di depan umum
115
ada titik terang
116
Pingsan
117
Hubungi suami kamu
118
Pulang
119
Gulat panas
120
Pengumuman
121
Lontong sate
122
Sewot
123
Rasa Farah
124
Ketuban pecah
125
Nindi melahirkan, Nita dan Indira hamil
126
Sama-sama ngidam
127
Kita satu keluarga
128
Terakhir
129
pengumuman.
130
Beautiful revenge
131
Salahkah aku mencintaimu (suami orang)
132
Married with a Stranger
133
Hanya Persinggahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!