Anggara's hospital Adalah salah satu rumah sakit ternama milik keluarga Anggara, entah sekaya apa keluarga itu, memiliki bisnis dimana mana dan setiap bangunan mulai dari Hotel, Restoran dan perusahaan sekalipun pasti atas nama Anggara, sungguh luar biasa keluarga ini,
sebuah mobil limosin yang mewah itu terparkir bebas di depan Rumah sakit , dan semua staf Rumah sakit yang melihatnya sudah tahu kalau mobil itu milik keluarga besar Anggara, dengan Anggun nya Nyonya Anggita keluar dari mobil itu, mengenakan gaun santai dengan kalung berlian tidak terlalu menonjol serta tas kecil yang terapit apik ditangan nya serta kacamata hitam yang bertengger bebas di hidung mancung nya menambah ke elegan yang terpancar dari aura seorang nyonya besar Anggara, usia seakan tidak berpengaruh pada wanita Paruh baya itu, ia sudah berumur 50 tahun tapi wajahnya masih seperti wanita berumur 30 tahunan, sungguh kecantikan yang abadi, dengan beberapa pengawal pribadinya Nyonya Anggita mulai memasuki Rumah sakit itu, sapaan hangat dari staf Rumah sakit dan beberapa Dokter memenuhi telinga Nyonya Anggita, dan ia hanya membalas sapaan mereka semua dengan senyuman hangatnya, karena kehadiran nya ke rumah sakit ini membuat beberapa staf berbisik lirih, bertanya tanya ada keperluan apa bos besarnya itu ke rumah sakit ini, apakah ada keluarga yang sakit? dan banyak lagi yang lainnya.
disaat itu pula tanpa direncanakan nyonya anggita berpapasan dengan Heera dan langsung memanggilnya,
"Heera!!" panggil nyonya Anggita
" Nyonya! " balas Heera menghapus sisa air matanya
" kau mau kemana nak? mengapa terburu-buru? "
" Aku ingin menebus obat untuk ibuku nyonya"
" Biarkan Asisten ku yang menebusnya, kau sekarang ikut denganku keruangan dokter Sony, kita akan membicarakan soal ibumu, dan setelah itu kita akan membahas tentang perjanjian kita " nyonya anggita tersenyum tulus
" Baiklah nyonya!" Heera hanya menurut saja, karena diapun bingung harus bagaimana
" Darma"
" Saya Nyonya"
" Cepat kamu tebus obat ini dan setelah mendapatkan nya segera serahkan kepadaku"
"Baik nyonya segera saya laksanakan" setelah kepergian darma nyonya anggita dan Heera pun pergi keruangan dokter Sony dan mulai membahas masalah ini.
" Jadi ibu saya harus dirawat di luar negri dok? " Heera sedikit shock karena mendengar penuturan dokter Sony
" Apakah tidak bisa di sini saja dok? "
"Rumah sakit ini tidak menyediakan apa yang ibu kamu butuhkan Heera, dan hanya di rumah sakit S saja yang ada, yang letaknya ada di kota B, di sana ibu kamu akan dirawat secara intensif, karena apa yang dibutuhkan ada di sana" Heera sudah tidak bisa berkata kata lagi, dia hanya bisa menangis, wanita yang sangat ia sayangi kini sedang berjuang melawan kematian,
" Sudahlah sayang jangan menangis lagi, kau wanita yang kuat dan ibumu pasti baik baik saja" Nyonya Anggita menenangkan
" Dokter Sony, lakukan yang terbaik apapun yang pasien butuhkan, di rumah sakit mana saja silahkan berikan penanganan yang terbaik untuk pasien, saya serahkan semua nya pada anda, soal biaya saya yang akan menanggungnya "
" Baik Nyonya saya sudah menghubungi beberapa teman saya di sana yang ahli dalam bidang kanker, besok kita bisa merujuk pasien ke sana "
" kamu dengar itu sayang? ibumu akan. baik baik saja, kau tidak boleh sedih lagi ya! "
Heera hanya bisa mengangguk dan menangis sampai pada akhirnya nyonya Anggita memeluk Heera dan menenangkan nya, setelah Heera sudah lumayan tenang, Nyonya Anggita mengajaknya ke kantin rumah sakit untuk makan sekalian membahas kesepakatan mereka, sesampainya di kantin nyonya Anggita memesan makanan untuk Heera dan dia sendiri hanya memesan jus jambu saja. Heera memakannya dengan lahap karena jujur dari tadi siang dia belum makan apa-apa, Nyonya Anggita hanya tersenyum melihat tingkah Heera yang polos, namun siapa sangka dia adalah chef ternama di salah satu bisnis kulinernya. 10 menit kemudian akhirnya Heera sudah menghabiskan makanannya dan nyonya Anggita langsung angkat bicara
" Awalnya saya tidak menyangka kalau kamu secepat ini memberikan keputusan, saya kira suami saya salah menilai kamu" tutur nyonya Anggita, dan Heera pun hanya mengerutkan dahinya bingung
" Maksud nyonya? nyonya mengira saya mata duitan seperti itu" emosi Heera sedikit tersulut
"Tenanglah dulu Heera, saya belum selesai menjelaskannya, iya memang awalnya saya mengira kamu seperti itu, tapi meskipun begitu saya tetap senang kamu mau menerima tawaran saya dan suami, saya tidak perduli kamu mata duitan atau sebagai nya, namun disaat saya mendengar kamu menangis dan mengatakan ibumu kritis disitulah hati saya semakin mantap untuk menjadikan mu menantu saya, karena kamu sosok wanita yang cinta keluarga dan pekerja keras, semoga setelah Marvel menikah dengan mu, sifatnya akan berubah, karena selama ini wanita yang dekat dengannya hanya saya, ibunya. Dia tidak pernah dekat dengan wanita mana pun, makanya ia mempunyai kepribadian yang dingin dan arogan, tapi hatinya sungguh lembut dan baik" jelas nyonya anggita
"Apakah kamu siap menikah dengan putra saya Zaheera"? " lanjut nyonya anggita menggenggam tangan Zaheera penuh harap.
" Sesuai perjanjian kita sebelum nya Nyonya, kalau Nyonya sudah menepati janji nyonya untuk membiayai pengobatan ibu saya dan membebaskan ayah saya yang tidak bersalah dari penjara, saya juga akan menepati janji saya kepada Nyonya, karena semua ini saya lakukan semata- mata bukan karena uang, atau kekuasaan melainkan demi kedua orang tua saya"
" Saya mengerti Heera, kamu memang tipe wanita yang tidak gila akan harta dan kekuasaan, suami saya memang tidak pernah salah dalam menilai seseorang dan soal ayah kamu, tenang saja asisten saya sudah mengurus surat surat pembebasannya di kantor polisi dan dia sendiri yang akan menjadi wali nikah kamu dan ayah kamu pula yang akan menemani ibu kamu ke kota B untuk berobat, di sana saya sudah menyiapkan villa untuk kedua orang tuamu sampai ibumu sembuh dan disini kamu tinggal melaksanakan tugas kamu sebagai istri dari putra saya, soal orang tuamu tidak perlu khawatir mereka akan nyaman dan aman di sana" mendengar penjelasan dari nyonya Anggita, Heera hanya bisa tersenyum bahagia, semoga keputusannya ini sudah tepat, dia tidak pernah memikirkan kebahagiaan nya sendiri, selama orang tuanya sehat dan bahagia ia pun akan ikut bahagia, tapi ia masih penasaran, apa yang membuat keluarga Anggara memilihnya sebagai seorang menantu, sedangkan dia dari keluarga sederhana, tidak memiliki pangkat, apalagi kekuasaan, sangat jauh berbeda dengan keluarga Anggara yang terpandang. karena rasa penasaran nya Zaheera" memberanikan diri untuk bertanya, alasan mereka memilihnya untuk jadi menantu,
" Maaf sebelumnya kalau saya lancang nyonya, tapi kalau boleh saya tahu alasan nyonya memilih saya sebagai calon menantu itu apa? sedangkan saya bukan dari kalangan bangsawan seperti nyonya"
" Apakah selamanya putra seorang raja akan menikah dengan putri raja juga? adakalanya seorang raja itu menyukai sahayanya Heera dan kami memilih kamu itu sudah sangat dipertimbangkan, sebenarnya kami sudah menyelidiki kamu dari sebulan lalu, tapi saat itu kami ingin mempertemukan kamu dengan Marvel tapi Marvel menolak keras, sehingga kami terpaksa melakukan semua ini, saya juga mita maaf sama kamu, karena tanpa izin sudah mencari data diri dan mencari tahu tentang kehidupan pribadi kamu, semua itu semata mata karena saya hanya ingin memastikan apakah benar kamu terlahir dari keluarga baik baik atau tidak, tapi ternyata benar, dugaan suami saya tidak pernah salah menilai seseorang, kamu memang pantas menjadi pendamping anak saya dan saya harap kamu bisa meluluhkan hati nya, kalau dalam waktu 4
bulan kamu bisa meluluhkan hati anak saya, saya akan memberikan uang tambahan kepada kamu 1M, bagaimana? " mendengar penuturan dari nyonya anggita, dia semakin kagum dengan keluarga ini, karena tidak pernah memandang sisi buruk dari rakyat biasa seperti dirinya, namun mendengar kalimat terakhir yang nyonya anggita katakan, ia juga harus tetap tahu diri karena uang bisa membeli segalanya.
" Nyonya tidak perlu seperti itu, cinta itu akan datang dengan sendirinya, cinta itu tidak bisa dipaksakan nyonya"
" Huuuh... baiklah, semuanya aku serahkan padamu, sekarang sudah malam waktu nya saya untuk pulang" nyonya Anggita beranjak dari duduknya
" Baiklah nyonya terimakasih untuk semuanya"
" Jaga dirimu baik baik, jaga kesehatan dan jangan begadang, biarkan suster yang menjaga ibumu, karena sebentar lagi kau akan menikah jadi jangan sampai kau sakit dan kecapean"
" Baik Nyonya saya akan menuruti setiap yang nyonya katakan"
" Good Girl " kata terakhir dari nyonya anggita berlalu dari kantin rumah sakit itu.
" Hari yang melelahkan " gumam Heera" juga beranjak dari tempat nya, menuju ruang rawat inap ibunya.
sampai sini dulu ya guys...
lanjut nanti malam, terus ikuti kisah Heera dan Marvel ya, karena nanti cerita ini akan penuh dengan kejutan kejutan yang membuat kalian penasaran dan sekaligus greget! 😬
salam cinta dari aqoh☺ by... by...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments