Semua orang mulai menebak-nebak mengenai identitas Ayu dengan tampilan memukau itu, aura yang di keluarkan oleh Ayu hampir menyeimbangi Farhan.
"Dia terlihat tidak seperti gadis desa," ucap salah satu karyawan setelah melihat kepergian dari dua orang yang menjadi bahan gosip.
"Tidak mungkin jika tuan Hendrawan menjodohkan cucunya dengan orang sembarangan," sahut yang lainnya.
"Ck, itu hanya penampilan saja. Semua orang bisa berpenampilan sepertinya, dia sangat di untungkan dengan perjodohan itu dan bisa membelikan apapun."
"Sudahlah, jangan menggosip dan mulailah bekerja. Jika ini sampai terdengar oleh tuan, kalian pasti akan di pecat." Peringatan dari karyawan lainnya, Hingga seluruh karyawan menatap Farhan dan Ayu yang berpisah menuju ruangan masing-masing. Para karyawan yang bergosip tadi membubarkan diri dan berjalan menuju meja kerja mereka.
Farhan berjalan dengan sangat elegan menuju ruangannya. Sedangkan Ayu berjalan ke departemen sekretaris untuk melakukan administrasi. "Perkenalkan, saya Ayu Kirana yang akan bekerja sebagai sekretaris baru," ujar Ayu yang mengulas senyum.
"Sesuai arahan dari tuan Hendrawan, jangan ada kesalahan apapun dalam bekerja," sahut Maudi dengan tegas.
"Baiklah."
"Tugasmu hari ini menjadi penanggung jawab syuting iklan, dan Brend ambasador iklan ini adalah seorang aktor terkenal, jangan sampai membuat kesalahan apapun," ucap Maudi dengan tegas.
"Aku akan bekerja dengan semaksimal mungkin dan terima kasih." Ayu meninggalkan tempat itu dan menuju meja kerjanya setelah mengetahui dimana letak meja kerjanya kepada Maudi. Sedangkan ketua tim sekretaris itu menatap punggung Ayu sembari tersenyum smirk dan berharap jika Ayu menghancurkan syuting iklan di hari pertamanya bekerja. Apalagi seorang aktor yang menjadi brand ambasador adalah pria 19 tahun dengan di kenal dengan temperamen yang sangat buruk.
Pria tampan yang memaikan pulpen di atas meja sembari tersenyum tipis. "Wanita sombong itu akan segera mengundurkan diri di hari pertamanya bekerja, aku ingin lihat bagaimana Zio Davin menyiksanya," batin Farhan yang mengetahui hal itu, dia tidak berniat membantu Ayu jika terkena masalah. Dia kembali fokus dengan beberapa berkas yang menumpuk dan mulai mengerjakannya dengan sangat teliti.
Ayu mempersiapkan segalanya dan menghirup udara sebanyak tiga kali untuk mengurangi kegugupannya. "Semoga aku bisa melakukan tugas ini tanpa membuat kesalahan apapun atau pria itu mencari-cari kesalahanku. Semangat Ayu, buat mereka yang merendahkanmu menjadi terkesan. Selesaikan berkas ini dengan cepat," monolognya yang menyemangati diri sendiri.
Ayu meregangkan otot jari tangannya dan mulai melakukan pekerjaan, tatapan yang fokus saat menatap laptop dengan jari-jari yang mengerjakan beberapa dokumen penting sebelum jadwal pertemuan dengan sang aktor tiba.
Mobil berhenti di hadapan bangunan yang menjulang tinggi, beberapa orang berbaju hitam membuka pintu mobil. Terlihat dengan jelas jika seseorang turun dari mobilnya dengan pengawalan yang sangat ketat, beberapa sambutan dari para karyawan penting.
Pria arogan yang berusia 19 tahun dan terlihat tampan dengan penampilan yang memukau itu mampu membuat para wanita memuji sang aktor dengan berbisik-bisik, Zio tidak menghiraukan itu dan terus berjalan dengan cool di ikuti oleh beberapa orang pengawal di belakangnya.
Zio berjalan mendekat menuju Farhan dan saling berjabat tangan mengenai kerjasama yang akan mereka jalani. "Senang bisa berkerjasama dengan perusahaan ini."
"Aku juga! Wanita yang berdiri di samping ku adalah sekretaris sekaligus penanggung jawab iklan syuting hari ini. Jika mengalami kesulitan atau hal apapun di saat syuting katakan saja kepadanya. " Tutur Farhan yang memperkenalkan Ayu.
Zio menatap Ayu dengan seksama, tatapan mata Zio dan Ayu saling bertemu dan berjabat tangan setelah Farhan memperkenalkan sekretaris barunya itu sebagai penanggung jawab syuting iklan.
"Aku harap kau bekerja dengan baik," ucap Zio yang tersenyum tipis.
"Aku juga berharap begitu dan berusaha dengan baik, " sahut Ayu yang sedikit malas saat mengetahui siapa aktor itu.
Setelah sambutan dan pertemuan singkat itu selesai, Ayu membawa Zio ke lokasi syuting iklan produk perusahaan dan menjelaskan apa saja yang harus di lakukan oleh sang aktor nantinya. Dia menjelaskan dengan rinci dan mengatur seluruh kebutuhan Zio saat di lokasi syuting.
"Aku sudah menjelaskan segalanya, jika ada kesulitan tanyakan kepadaku," ucap Ayu.
"Baiklah, aku rasa itu sangat mudah," jawab Zio yang tersenyum.
"Apa bisa di mulai?" Tanya sang wakil sutradara.
"Sudah," sahut Ayu yang sangat antusias sembari memperlihatkan ibu jarinya.
"Action." Perkataan dari sang sutradara untuk memulai pengambilan gambar sang aktor sesuai naskah yang telah di jelaskan oleh Ayu, dia sangat senang melihat sang aktor menunjukkan bakat akting yang mumpuni. "Aktingnya bagus hanya saja kurang maksimal," gumamnya.
Setelah selesai adegan pertama, Ayu dengan cepat menghampiri Zio. "Aku akui aktingmu sangat bagus, tapi ada beberapa kekurangan yang terlihat. Aku berharap jika kau mengoreksi hal itu."
"Aku ini aktor yang berbakat, tapi aku ingin lihat bagaimana kau mencontohkan nya," ucap Zio yang membuat suasana di lokasi syuting menjadi mencekam.
Ayu memperagakan dengan semaksimal dan senatural mungkin, dia terus melakukan hal itu untuk mengajari sang aktor berulang kali. Orang yang telah mengenal siapa Zio Davin berusaha menelan saliva yang terasa tersangkut di tenggorokan.
"Bagaimana? Apa kau sudah mengerti?"
"Akan aku coba," jawab Zio yang memperagakan ucapan dan gestur tubuh sesuai panduan dari Ayu yang menggelengkan kepalanya seraya menggaruk panggkal hidungnya yang tidak gatal. Bagaimana tidak? Jika akting Zio kurang memuaskan baginya.
"Ini kali ketiga kau melakukan hal yang sama dan tidak benar, perhatikan aku baik-baik," tukas Ayu mengatur Zio yang sangat penurut. Semua orang sangat terkejut dengan sikap sang aktor yang di kenal dengan temperamen buruk tiba-tiba berubah seratus delapan puluh derajat menjadi penurut dengan Ayu.
Orang lain tidak tahu, jika Ayu dan Zio sudah saling kenal selama dua tahun yang lalu. Dimana saat itu, Zio yang sedang mengadakan lokasi syuting di sebuah Desa dan tiba-tiba di culik. Zio yang saat itu berusia 17 tahun berusaha untuk meloloskan dirinya, namun kekuatan dari dua orang penculik yang berbadan besar tidak mampu dia lawan seorang diri. Hingga seorang gadis yang berusia 22 tahun datang untuk menyelamatkan Zio dari penculikan itu dengan cara menghajar kedua penculik dengan begitu gesit dan sangat lihai, ilmu beladiri yang di miliki gadis itu membuat Zio benar-benar takjub, gadis itu adalah Ayu.
Sejak saat itu Zio mengagumi Ayu yang sangat pintar melawan dua orang penculik, dia tidak pernah melupakan sosok gadis penyelamatnya dulu. Temperamen buruk yang melekat di diri Zio tidak berlaku di hadapan Ayu, dia menjadi sosok penurut tanpa membantahnya sedikitpun. Tidak ada yang tahu jika Zio dan Ayu saling mengenal, dan mereka hanya memasang raut wajah terkejut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 294 Episodes
Comments
Hartin Marlin ahmad
kalian pikir Ayuk akan susah menghadapi Zio
2022-07-12
1
Neneng cinta
mampir thor,,seru kayanya🤗
2022-05-27
1
Thayati
mantaf ayu... aku syukaaa
2022-05-25
1