Sinta yang masih saja gelisah itu, terus melamun dan memikirkan hal tadi yang di Restorant, akan tetapi tidak lama kemudian Akhirnya Sinta pun tertidur pulas, karena habis meminum obat, merasa lemas iya, tetapi mungkin karena epek obat juga bisa, jadi Sinta pun ketiduran.
Tidak lama kemudian lani pun berbaring di samping Sinta, niat untuk menemani Sinta tidur, eh lani pun ikut tertidur pulas, karena memang waktu sudah malam dan jam pun terus berputar, sehingga jam sudah menunjukan pukul 21:30, Dan tidak terasa akhirnya ada yang mengetuk pintu.
Tok.. tok.. tok...
"Assalamu' alaikum"?.
Ada yang mengetuk pintu dan mengucapkan salam dan ternyata Rekan-rekannya itu sudah pada pulang bekerja.
"Waalaikum salaam," Sahut lani, dan lani melangkah kan kedua kakinya karena hendak membukakan pintu untuk rekan-rekannya itu.
Sinta pun terbangun mendengar ketukan pintu dan salaam Rekan-rekannya itu, disini Sinta mulai gelisah dan kebingungan, panas dingin rasanya saking Tidak enaknya, takut di katain apa-apa soal tadi dan sudah pasti akan banyak pertanyaan memenuhi telinga nya.
Dan tidak menunggu waktu yang lama, benar mereka langsung melontarkan banyak pertanyaan kepada Sinta, Apa yang telah terjadi kepadanya, karena Sinta belum memberi tahukan kepada mereka dan tidak sempat chat Rekan-rekannya itu, karena dirinya pun merasa kebingungan tadi mereka sudah lihat Sinta makan di Restorant.
Akan tetapi ada Salah satu temannya bertanya pada Sinta secara detail.
"Sin, Tadi kamu kenapa, Apa yang telah terjadi kok kamu bisa jalan sama laki-laki itu,
makan pula di tempat Restaurant tempat kita bekerja . "
Tetapi mereka juga tidak langsung bilang bahwa jhon itu anak ibu bosnya.
Lalu Sinta pun mulai menceritakan yang sebenarnya terjadi bahwa dirinya itu keserempet oleh laki-laki itu dan membawanya ke rumah sakit, dan setelah itu dia mengajak nya makan di restaurant itu, sebagai permintaan maafnya.
"Aku sudah berusaha menolaknya, tetapi tidak enak hati karena dia terus saja memaksa dan membujuk ku, sehingga mau tidak mau akhirnya aku makan di sana. " Sahut Sinta menjelaskan semuanya.
Jhon mengajak Sinta makan di Restaurant itu, karena jhon tidak tahu kalau Sinta adalah salah satu karyawan Restaurant mamahnya, mungkin kalau tau tidak akan di ajak makan di sana.
Mereka pun terkejut mendengar penjelasan dari Sinta.
"Ya Allah Sin maafin Kita-kita ya, Soalnya kita tadi belum tahu yang Sebenarnya, Kita berpikir yang tidak-tidak, sekali lagi mohon maaf kan kita ya."
"Tetapi syukur lah kamu baik-baik saja kan Sinta, luka kamu bagaimana, gak terlalu parah kan"?. tanyanya lagi Rekan-rekannya Sinta itu.
"Iya tidak apa-apa ko,Terima kasih ya kalian sudah baik sama aku, tadi aku tidak sempat mengabari kalian,karena aku pikir kalian semua marah karena aku tadi makan di sana, maafin aku juga ya, tadi aku tidak bisa berkata Apa-apa disana, karena merasa tidak enak hati kepada kalian semua," sahut sinta dengan perasan yang sedikit senang.
Karena Sinta merasa lega sekarang, bisa menjelaskan semuanya kepada Rekan-rekannya itu, yang tadinya Sinta bingung harus bagaimana dan harus berkata apa.
Akhirnya selesai juga ucap Sinta dalam bathinnya.
Namun Rekan-rekannya itu belum menceritakan siapa Jhon sebenarnya, coba kalau saja mereka langsung cerita semuanya, entah apa lagi dan bagaimana jika Sinta sudah mengetahui bawa jhon itu anak dari pemilik Restorant tempat dia bekerja.
Namun Salah satu Rekannya Sinta itu Ada yang keceplosan tanpa Sengaja, ummmzz
"Sin emang kamu tidak tahu ya, b-bahwa, pak Jhon adalah Anak"..
Rekannya itu hampir saja bilang bahwa jhon adalah anak ibu bosnya, Namun ada salah satu rekannya yang menutup mulutnya mengunakan telapak tangannya, jadi tidak terjadi berkata bahwa Jhon adalah anak ibu bosnya.
Namun Sinta yang penasaran terus menerus menanyakan hal ini, "tadi Jhon anak siapa kak dila? tanya Sinta.
Terus di ulang-ulang karena dila merasa tidak enak hampir keceplosan, dila nama Rekan kerjanya Sinta juga, tetapi Dila berusaha menutupinya karena dia merasa heran sama rekannya mengapa tadi menutup mulutnya.
Dan pada Akhirnya Dila pun sedikit paham kenapa tadi mulutnya di tutup selagi mau bercerita tentang pak Jhon, mungkin Sinta belum boleh tahu bahwa Jhon adalah anak ibu bos Restaurant, dalam hati dila nanti mau ditanya kan dulu pada yang lain, Ada apa sebenarnya kenapa Sinta belum boleh tahu siapa Jhon sebenarnya.
Dila mengalihkan pembicaraan nya itu.
"Begini Sin S-saya sering lihat pak Jhon, jadi kita kaya gak asing lagi, tadi mau bilang kalau pak Jhon itu adalah anak orang kaya Raya dekat-dekat sini dan sering sekali makan di Restorant tempat kita bekerja."
Sinta pun menganggukan kepalanya, sambil berkata "oh begitu!" sahut Sinta.
"Tetapi mengapa tadi Lina menutup mulut kamu itua kak." tanyanya Sinta karena masih penasaran.
Yang bernama Lina itu Rekan Sinta juga, karyawannya lumayan banyak, karena Restaurant tempat mereka bekerja sangatlah besar dan sangat terkenal di kota itu.
Lina pun menjawab, "tidak Apa-apa Sin, hanya saja tadi aku iseng sama kak dila, heheee." sambil tersenyum lebar.
"Oh begitu rupanya." sahut Sinta.
"Ya sudah kalau begitu."
Tetapi tidak sampai disitu Rekan-rekannya itu saling berbisik-bisik mengapa Sinta tidak di kasih tau soal jati diri siapa pak Jhon sebenarnya.
"Tidak Apa-apa saut Lina, takut Sinta shock,
kasihan dia, dia kan masih sakit juga lemas, masa ia sih kita tega bikin Sinta tambah sakit,
kita bicarakan nanti saja ya, tunggu Sinta pulih dulu."
Dan akhirnya semua Rekan-rekannya itu mengiyakan, dan semua nya setuju.
Namun pikiran Sinta tidak percaya begitu saja kepada Rekan-rekannya itu, Sinta merasa ada yang aneh, namun Sinta pun diam saja dia hanya bergumam dalam hati, Siapa sebenarnya pak Jhon itu, mengapa mereka semua seperti nya tidak asing lagi sama pak Jhon, trus tadi kak dila hampir bilang, tetapi sudah lah tadi juga kan Lina sudah menjelaskan bahwa pak Jhon adalah anak orang kaya yang sudah tidak asing lagi buat mereka dan sering makan di Restorant itu.
Dan tidak lama kemudian.
drtttt...
drettt...
drettt..
Orang tua Sinta menelpon dari kampung.
"Assalamu'alaikum"?.ucap Sinta,
"Waalaikum salaam Sinta anak ibu,
apa kabar bagaimana kabar kamu disana,
mengapa perasaan ibu tidak enak, kamu sakit ya Sin, atau ada yang lainnya" ucap ibu Sinta di telpon, Iya bathinnya seorang ibu pasti kuat.
Sinta pun menjawab, "bu Sinta baik-baik saja, ibu tidak usah khawatirin Sinta ya, jaga kesehatan ibu." Sinta pun berbohong pada ibunya, tetapi Sinta bukan anak durhaka.
hanya saja Sinta tidak mau bikin ibunya cemas, karena Sinta tahu bahwa ibunya mempunyai penyakit jantung.
Sinta pun dalam hati bergumam, maafkan Sinta bu, Sinta tidak ada niat untuk membohongi ibu, hanya saja Sinta sangat khwatir sama ksehatan ibu di sana maafkan Sinta, maafkan Sinta bu terus mengulang kata maaf walaupun di dalam bathinnya.
Terus dan terus begitu gumam Sinta karena sinta merasa bersalah sudah berbohong.
Kemudian ibunya Sinta bilang, "tetapi kenapa ya perasaan ibu ini tidak enak, ibu teringat kamu terus nak"?.
"Mungkin ibu lagi kurang sehat kali bu." ucap Sinta.
"Iya kali ya Sin, tetapi syukur lah kalau kamu baik-baik saja disana. ibu senang mendengar nya jaga kesehatan ya Sin, jangan lupa shalat lima waktu nya dan jangan telat makan ya!" ucap ibu Sinta sambil berpamitan dan mengucap salam.
Sinta pun mengiyakannya dan menjawab salam kembali pada ibunya.
Tetapi hatinya di penuhi dengan rasa bersalah, karena sudah berbohong kepada ibunya, namun berbohongnya Sinta hanya demi menjaga kesehatan ibunya, yang jauh di sana, yaitu di kampung halamannya Sinta.
.
.
Mohon dukungannya, jangan lupa tinggalkan jejak like dan komentarnya, agar makin semangat up lagi.
Mohon maaf masih banyak kekurangannya, harap di maklum karena masih tahap belajar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Buna_Qaya
beloved My Ana nyicil segini dulu kak ya
2022-08-03
1
~Ķímhwä~
Berbohong demi kebaikan itu engak papa kok sinta😌
Hai Kakak, Salam kembali ya😊
2022-05-01
3
Sedang Sibuk
Bagus ceritanya 🤗
2022-02-24
3