Bab 13 : Reuni

Hari yang ditunggu oleh Indi, akhirnya datang. Malam ini, acara reuni dengan teman-teman kuliahnya diselenggarakan. Indi memilih berangkat sendiri ke tempat acara. Tadinya, Ardi meminta Indi untuk datang sama-sama, tapi Indi menolaknya. Indi tidak mau ada gosip.

Acara diselenggarakan di ballroom hotel Scarlet, hotel Bintang 5. Indi memakai dress hitam panjang, dengan belahan pinggir. Dia sampai di hotel pukul 19.45, acara reuni pukul 20.00. Indi masuk lobby hotel dan menuju ballroom sambil tersenyum. Dia tidak sabar ingin bertemu lagi dengan teman-teman kuliahnya.

"Indi," langkah kaki Indi terhenti, saat ada yang memanggilnya. Indi menengok ke sumber suara, dan dia melihat seseorang.

"Sintaaaa," Indi langsung teriak dan berjalan menghampiri Sinta temannya.

"Ya ampun Indi, gue 'gak salah ternyata," Sinta memeluk Indi dan cipika cipiki.

"Lo cantik banget Sin," kata Indi memuji.

"Ya elah, semua juga tahu, siapa di sini yang bunga kampus," Sinta menoel lengan Indi.

Ya, Indi dulu memang terkenal sebagai bunga kampus. Banyak cowo yang suka sama Indi, tapi tidak ada yang Indi pedulikan.

"Hahaha, gue 'gak ngerasa ya," kata Indi cuek.

"Masuk yuk, kita cari yang lain," Sinta mengajak Indi masuk ke ballroom.

Ballroom hotel sudah di sulap menjadi tempat acara yang lumayan mewah. Dress code kali ini warna hitam. Jadi semua yang hadir memakai baju warna hitam.

"Indi," panggil suara yang tidak asing, yaitu Ardi.

"Hai Di, lo udah nyampe?" Indi menyapa.

"Gue ikut panitia reuni," Ardi nyengir kuda.

"Pantes aja lo tahu kapan mau reuni," Indi menepak bahu Ardi.

"Ehem, gue gak disapa nih," Sinta merasa dicueki.

"Hai Sinta, selamat datang," Ardi mengucapkannya dengan tersenyum.

"Lebay lo," Sinta dan Ardi berpelukan.

"Gue tinggal dulu ya," Ardi pergi dari hadapan Indi dan Sinta.

"Dia dulu suka sama lo kan Ndi?" tanya Sinta.

"Gak tahu Sin, gue 'gak mikirin," Indi menjawab dengan santai.

"Iya deh yang udah nikah," Sinta manyun. Sinta masih lajang, karena dia perempuan gila kerja. Sampai sekarang, belum ada pria yang masuk kriterianya.

"Lo sampe kapan mau jomblo terus," kata Indi meledek.

"I'm single, i'm very happy," Sinta membanggakan dirinya. Indi tertawa melihat tingkah temannya.

"Eh, tapi lo kan juga jomblo sekarang Ndi. Gak mau cari papa baru buat anak lo," Sinta mencoba bertanya. Indi dan Sinta sudah banyak bercerita. Dulu mereka berteman dekat, jadi Indi merasa nyaman menceritakan semuanya pada Sinta.

"Gak segampang itu Sin. Gue janda, dan punya anak satu. Gue harus utamain anak gue," Indi merasa sedikit sedih.

"Hmmm, its okey. Sekarang udah ada gue. Lo bisa cerita apapun sama gue," Sinta memeluk bahu Indi.

"Aarrgghh, gue kangen masa-masa kuliah dulu," Indi merasakan sedikit kelegaan.

Acarapun dimulai. Indi bertemu dengan teman-temannya yang dulu dekat. Ada Putri, Doni, Haikal, Ina dan Dewi. Semuanya sudah menikah. Ada yang sudah punya anak, ada yang belum.

"Kayanya, cuma lo sama Ardi yang masih betah sendiri deh Sin," Indi menepak bahu Sinta.

"Iya Sin, lo nyari yang kaya gimana," tanya Putri.

"Belum ada yang cocok aja," kata Sinta menjawab tanpa merasa terbebani.

"Gue kenalin sama cowok, mau 'gak Sin?" tanya Ina juga.

"Udah deh berisik. Emak-emak dasar ya lo pada," Sinta ngakak sendiri. Dia tidak merasa terbebani dengan statusnya. Karena memang dia menikmatinya.

Acara terus berlanjut, Indi menikmati acara reuni kali ini. Dia sudah meminta ijin dengan Evan jauh-jauh hari. Evan anak yang super pengertian. Dia tahu Mamanya butuh hiburan, jadi dia mengijinkan Mamanya ikut acara reuni ini. Dipuncak acara, sang MC mengundang pemilik hotel untuk memberikan beberapa patah kata.

"Eh, katanya pemilik hotel ini ganteng loh, dan masih muda juga," kata Dewi berbinar.

"Inget suami di rumah, lo," Sinta meledek, membuat Dewi manyun dan yang lain tertawa.

Pemilik hotel naik ke atas panggung, dan membuat Indi kaget. Ternyata itu adalah Arya. Arya memberikan beberapa patah kata sambil melihat ke sekeliling. Matanya menangkap sosok Indi di dalam kerumunan. Indi yang tengah melihat ke arah Arya juga tersenyum.

"Lo senyum sama yang punya hotel Ndi?" tanya Sinta.

"Haahhh, emang gue senyum," Indi salah tingkah.

"Lo mencurigakan," kata Sinta lagi.

"Dia itu boss kita di kantor Sin," Ardi datang dan menjelaskan.

"Boss lo berondong Ndi?" Dewi langsung berteriak.

"Hehehe, iya. Bossnya Ardi juga kok," kata Indi nyengir.

"Wah, mau dong kerja di situ. Bossnya berondong, ganteng pula," kata Ina berbinar.

"Lo berarti sektetarisnya dia dong Ndi," Sinta membuat semuanya kembali iri. Indi sudah bercerita tentang pekerjaannya.

"Ya, gitu deh," Indi merasa 'gak enak sendiri.

"Wah, asik dong tiap hari cuci mata," kata Dewi iri.

"Lo gak tahu aja, gimana si Boss kalau di kantor," kata Ardi berbisik.

"Emang, gimana saya kalau di kantor?" tiba-tiba Arya sudah di belakang Ardi dan mendengar apa yang dikatakan Ardi.

"Mampus lo Di," Sinta berbisik sambil nyengir.

"Eh, malam Pak. Terima kasih sudah mau menyambut kami selaku pemilik hotel," kata Ardi sopan, mengalihkan pembicaraan.

"Hmm," Arya hanya menjawab singkat dan dingin.

"Buset dah dingin banget ya," Dewi berbisik di telinga Sinta.

"Indi," Arya menyapa Indi dengan nada suara berbeda. Sinta menyadari itu.

"Malam, Pak," Indi menyapa balik Arya.

"Silahkan dinikmati acaranya, saya permisi dulu," Arya pergi dengan memancarkan aura dinginnya.

"Wuiihhh, dingin banget euuyy," Ina berkomentar.

"Lo ada hubungan sama Boss lo?" Sinta bertanya pada Indi sambil berbisik.

"Gak ada. Cuma temen biasa aja," kata Indi ikut berbisik.

"Tapi kayanya dia ada perasaan deh sama lo," Sinta masih berbisik.

"Ngapain sih lo pada bisik-bisik," Dewi mencak-mencak.

"Gak apa, Sinta bilang Pak Arya ganteng," jawab Indi asal, sambil nyengir.

"Sial lo. Gue jadi kambing hitam," Sinta manyun dan pergi ke tempat makan.

Indi dan yang lain ikut menyusul ke tempat makan. Acara terus berlanjut. Pukul 23.00 Indi memutuskan untuk pulang. Teman-temannya yang lain masih betah tinggal.

Indi berjalan sambil memeriksa ponselnya. Tiba-tiba dia menabrak seseorang.

"Kalau jalan lihat-lihat, jangan mainan ponsel," kata seseorang yang Indi tabrak.

"Arya," Indi menabrak Arya, yang sudah berdiri sejak melihat Indi keluar dari ballroom. "Sorry, hehehe."

"Kamu mau pulang?" tanya Arya.

"Iya, mau nyari taksi di depan," kata Indi hendak berjalan ke depan, tapi tangannya dipegang Arya.

"Aku anter ya. Udah malem," kata Arya lembut.

"Oke," Indi tersihir dengan suara lembut Arya.

Arya tetap menggenggam tangan Indi sampai di parkiran mobil. Indi masuk ke dalam mobil, setelah Arya membukakan pintu mobilnya. Arya melajukan mobilnya pelan, meninggalkan Hotel Scarlet.

Terpopuler

Comments

sarif Hidayatullah

sarif Hidayatullah

.......

2022-06-02

2

DARYATI SPd

DARYATI SPd

jadi ingin reuni juga 😍

2022-04-24

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Pertemuan
2 Bab 2 : Sekretaris
3 Bab 3 : Si Gunung Es
4 Bab 4 : Tekanan Batin
5 Bab 5 : Hari Tenang
6 Bab 6 : Sisi Lain
7 Bab 7 : Tersentuh
8 Bab 8 : Gunung Es Mencair
9 Bab 9 : Ayo Berteman
10 Bab 10 : Kecelakaan
11 Bab 11 : Ragu
12 Bab 12 : Cemburu?
13 Bab 13 : Reuni
14 Bab 14 : May I ... ?
15 Bab 15 : Lampu Hijau
16 Bab 16 : Jadian
17 Bab 17 : Berondong Indi
18 Bab 18 : Gossip
19 Bab 19 : Bertahan
20 Bab 20 : Kedua Kalinya
21 Bab 21 : Lelah
22 Bab 22 : Go Publik
23 Bab 23 : Masih Ada Saja
24 Bab 24 : Rindu yang Jauh
25 Bab 25 : Luar Kota
26 Bab 26 : Menahan Rindu
27 Bab 27 : Kejutan
28 Bab 28 : Kejutan Lagi
29 Bab 29 : Makan Malam
30 Bab 30 : Sakit Hati
31 Bab 31 : Berpikir Ulang
32 Bab 32 : Lamaran
33 Bab 33 : Angel or Devil
34 Bab 34 : Tumbang
35 Bab 35 : Kekhawatiran
36 Bab 36 : Menginap
37 Bab 37 : Perusahaan Wijaya
38 Bab 38 : Liburan
39 Bab 39 : Persiapan Pernikahan
40 Bab 40 : Wedding Day
41 Bab 41 : Honeymoon
42 Bab 42 : Masih Honeymoon
43 Bab 43 : Kelakuan Aneh Arya
44 Bab 44. Dua Garis Biru
45 Bab 45 : Kebahagiaan Lengkap
46 Bab 46 : Keluarga Bahagia
47 Bab 47 : Rencana Arya
48 Bab 48 : Sekretaris Baru Rasa Lama
49 Bab 49 : Berdua Saja
50 Bab 50 : Berita Bahagia
51 Bab 51 : Tetap Bekerja (?)
52 Bab 52 : "Ngidam"
53 Bab 53 : Labil
54 Bab 54 : Anak Ketiga
55 Bab 55 : Perayaan Kecil
56 Bab 56 : Saat Remaja
57 Bab 57 : Tamu Tak Diundang
58 Bab 58 : Arini dan Dimas
59 Bab 59 : Kelanjutan Hubungan
60 Bab 60 : Bahagia Bersama
61 Bab 61 : Undangan Angel
62 Bab 62 : Penasaran
63 Bab 63 : Arini's Wedding
64 Bab 64 : Rencana Liburan
65 Bab 65 : Keluarga Wijaya
66 Bab 66 : Siapa Dia Sebenarnya?
67 Bab 67 : Jacelyn
68 Bab 68 : Kembali Beraktifitas
69 Bab 69 : Ijin Berteman
70 Bab 70 : Merasa Bersalah
71 Bab 71 : Terbongkar
72 Bab 72 : Arini Hamil?
73 Bab 73 : Dalang di balik Jacelyn
74 Bab 74 : Dendam Terpendam
75 Bab 75 : Rencana Busuk Calista
76 Bab 76 : Penculikan Evan
77 Bab 77 : Masa Lalu Calista
78 Bab 78 : Kecurigaan Indi
79 Bab 79 : Kebohongan Arya
80 Bab 80 : Kekecewaan Indi
81 Bab 81 : Janji Arya
82 Bab 82 : Pengakuan Jacelyn
83 Bab 83 : Hilangnya Jacelyn
84 Bab 84 : Disekap
85 Bab 85 : Kehilangan Jejak
86 Bab 86 : Kehidupan Baru
87 Bab 87 : One Fine Day
88 Bab 88 : Pengakuan Calista
89 Bab 89 : Tak Sadarkan Diri
90 Bab 90 : Kemarahan Arya
91 Bab 91 : Kritis
92 Bab 92 : Hilang Ingatan (1)
93 Bab 93 : Hilang Ingatan (2)
94 Bab 94 : Kanaya (Jacelyn)
95 Bab 95 : Perkenalan Ulang
96 Bab 96 : Kembali Pulang
97 Bab 97 : Malam yang Panjang
98 Bab 98 : Kembali ke Aktifitas
99 Bab 99 : Sedikit Ingatan Kembali
100 Bab 100 : Kesakitan
101 Bab 101 : Ingatan yang Kembali
102 Bab 102 : Ketakutan Evan
103 Bab 103 : Pemulihan
104 Bab 104 : Ujian Akhir
105 Bab 105 : Hari Kelulusan
106 Bab 106 : Arini Melahirkan
107 Bab 107 : Putri Kecil Arini
108 Bab 108 : Ijin Ibu Negara
109 Bab 109 : Pilihan Yang Sulit
110 Bab 110 : Keputusan Akhir
111 Bab 111 : Persiapan Kuliah
112 Bab 112 : Prom Night
113 Bab 113 : Hukuman untuk Evan
114 Bab 114 : Kejutan Untuk Evan
115 Bab 115 : Perpisahan
116 Ekstra Part 01
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Bab 1 : Pertemuan
2
Bab 2 : Sekretaris
3
Bab 3 : Si Gunung Es
4
Bab 4 : Tekanan Batin
5
Bab 5 : Hari Tenang
6
Bab 6 : Sisi Lain
7
Bab 7 : Tersentuh
8
Bab 8 : Gunung Es Mencair
9
Bab 9 : Ayo Berteman
10
Bab 10 : Kecelakaan
11
Bab 11 : Ragu
12
Bab 12 : Cemburu?
13
Bab 13 : Reuni
14
Bab 14 : May I ... ?
15
Bab 15 : Lampu Hijau
16
Bab 16 : Jadian
17
Bab 17 : Berondong Indi
18
Bab 18 : Gossip
19
Bab 19 : Bertahan
20
Bab 20 : Kedua Kalinya
21
Bab 21 : Lelah
22
Bab 22 : Go Publik
23
Bab 23 : Masih Ada Saja
24
Bab 24 : Rindu yang Jauh
25
Bab 25 : Luar Kota
26
Bab 26 : Menahan Rindu
27
Bab 27 : Kejutan
28
Bab 28 : Kejutan Lagi
29
Bab 29 : Makan Malam
30
Bab 30 : Sakit Hati
31
Bab 31 : Berpikir Ulang
32
Bab 32 : Lamaran
33
Bab 33 : Angel or Devil
34
Bab 34 : Tumbang
35
Bab 35 : Kekhawatiran
36
Bab 36 : Menginap
37
Bab 37 : Perusahaan Wijaya
38
Bab 38 : Liburan
39
Bab 39 : Persiapan Pernikahan
40
Bab 40 : Wedding Day
41
Bab 41 : Honeymoon
42
Bab 42 : Masih Honeymoon
43
Bab 43 : Kelakuan Aneh Arya
44
Bab 44. Dua Garis Biru
45
Bab 45 : Kebahagiaan Lengkap
46
Bab 46 : Keluarga Bahagia
47
Bab 47 : Rencana Arya
48
Bab 48 : Sekretaris Baru Rasa Lama
49
Bab 49 : Berdua Saja
50
Bab 50 : Berita Bahagia
51
Bab 51 : Tetap Bekerja (?)
52
Bab 52 : "Ngidam"
53
Bab 53 : Labil
54
Bab 54 : Anak Ketiga
55
Bab 55 : Perayaan Kecil
56
Bab 56 : Saat Remaja
57
Bab 57 : Tamu Tak Diundang
58
Bab 58 : Arini dan Dimas
59
Bab 59 : Kelanjutan Hubungan
60
Bab 60 : Bahagia Bersama
61
Bab 61 : Undangan Angel
62
Bab 62 : Penasaran
63
Bab 63 : Arini's Wedding
64
Bab 64 : Rencana Liburan
65
Bab 65 : Keluarga Wijaya
66
Bab 66 : Siapa Dia Sebenarnya?
67
Bab 67 : Jacelyn
68
Bab 68 : Kembali Beraktifitas
69
Bab 69 : Ijin Berteman
70
Bab 70 : Merasa Bersalah
71
Bab 71 : Terbongkar
72
Bab 72 : Arini Hamil?
73
Bab 73 : Dalang di balik Jacelyn
74
Bab 74 : Dendam Terpendam
75
Bab 75 : Rencana Busuk Calista
76
Bab 76 : Penculikan Evan
77
Bab 77 : Masa Lalu Calista
78
Bab 78 : Kecurigaan Indi
79
Bab 79 : Kebohongan Arya
80
Bab 80 : Kekecewaan Indi
81
Bab 81 : Janji Arya
82
Bab 82 : Pengakuan Jacelyn
83
Bab 83 : Hilangnya Jacelyn
84
Bab 84 : Disekap
85
Bab 85 : Kehilangan Jejak
86
Bab 86 : Kehidupan Baru
87
Bab 87 : One Fine Day
88
Bab 88 : Pengakuan Calista
89
Bab 89 : Tak Sadarkan Diri
90
Bab 90 : Kemarahan Arya
91
Bab 91 : Kritis
92
Bab 92 : Hilang Ingatan (1)
93
Bab 93 : Hilang Ingatan (2)
94
Bab 94 : Kanaya (Jacelyn)
95
Bab 95 : Perkenalan Ulang
96
Bab 96 : Kembali Pulang
97
Bab 97 : Malam yang Panjang
98
Bab 98 : Kembali ke Aktifitas
99
Bab 99 : Sedikit Ingatan Kembali
100
Bab 100 : Kesakitan
101
Bab 101 : Ingatan yang Kembali
102
Bab 102 : Ketakutan Evan
103
Bab 103 : Pemulihan
104
Bab 104 : Ujian Akhir
105
Bab 105 : Hari Kelulusan
106
Bab 106 : Arini Melahirkan
107
Bab 107 : Putri Kecil Arini
108
Bab 108 : Ijin Ibu Negara
109
Bab 109 : Pilihan Yang Sulit
110
Bab 110 : Keputusan Akhir
111
Bab 111 : Persiapan Kuliah
112
Bab 112 : Prom Night
113
Bab 113 : Hukuman untuk Evan
114
Bab 114 : Kejutan Untuk Evan
115
Bab 115 : Perpisahan
116
Ekstra Part 01

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!