"Jawab gue, lo pasti ada apa- apa kan sama Putra?!
"Ada apa- apa gimana, Kalau pun ada apa-apa itu bukan urusan lo, bentar lagi kita juga ceraikan lo aja masih suka tidur dengan pacar- pacar lo setelah kita nikah kenapa gue gak boleh"
Cetarrr, kepada petir dan halilintar, Tiara kenapa lo ngomong kayak gitu..
Emosi Rehan sudah naik hingga ke ubun- ubun nya. Mampos deh lo Tiara, gue aja Author lo gak bakalan bisa nolongin lo dari emosi Rehan.
"JADI LO TIDUR SAMA PUTRA?! Demi apa pun suara Rehan serem banget.
"Re, sakit...." Rehan mencengkram lengan Tiara sangat kuat.
Rehan menarik Tiara kedalam kamar lalu melemparkannya di tempat tidur.
Mata Rehan penuh dengan kemarahan.
"Lo mau ngapain Re?! Tanya Tiara takut
"Mau ngapain?! Gue mau istri gue" Ujar Rehan yang naik ke kasur
"Re, tunggu dulu Re... Lo lagi emosi"
Rehan tak mendengar apa yang di katakan Tiara, Ia menggulung bajunya lalu mengikat kaki Tiara dan memegang kedua tangannya lalu mencium bibir Tiara.
"Kasih tahu gue, gimana awalnya putra sentuh lo, dari bibir lo?! Rehan kembali ******* bibir Tiara
Tiara mencoba berontak namun kekuatan Rehan jauh lebih besar darinya.
"Re, aku mohon Re lepasin" Ujar Tiara yang menangis memohon
"Gue salah Re, gue minta maaf, gue gak ada apa- apa sama Putra" Tiara menangis
Namun Rehan terlanjur marah dan tak bisa menahan emosinya, Ia tak memperdulikan Tiara yang menangis minta ia berhenti.
"GUE AKAN MASTIIN SENDIRI LO UDAH TIDUR APA BELUM DENGAN PUTRA"
Ujar Rehan dengan Tatapan yang menakutkan.
Membuat Tiara ketakutan setengah mati melihat sepasang bola mata itu.
Rehan melepas semua baju Tiara, Ia meninggalkan banyak kissmark pada tubuh Tiara.
Malam itu Rehan sudah sangat kasar kepada Tiara, ia tidak lagi mempedulikan air mata yang jatuh membasahi pipi istrinya itu.
Sesekali Tiara berteriak kesakitan dan menangis, Namun Rehan sungguh tak peduli.
Hentakan terakhir Rehan mengakhiri aksi nya malam itu. Ia mengerang menutup matanya ketika Ia menyemburkan cairan ke dalam tubuh Tiara.
Rehan pun jatuh di atas tubuh Tiara, setelah itu ia melepas penyatuan mereka dan menjatuhkan dirinya di kasur.
Tiara pasrah menatap langit langit kamarnya. Air matanya tak henti mengalir, badannya kini merasakan sakit yang luar biasa apalagi pada bagian bawah sensitifnya.
Tiara berusaha bangun meskipun sulit, ia menahan sakit ketika ia hendak duduk.
Darah segar serta beberapa tetes cairan tercetak di seprei kasur mereka. Tia mengambil pakaian nya. beberapa bagian kancing terlepas karena di buka paksa oleh Rehan saat bergulat tadi.
Dengan kaki yang gemetaran Tia melangkah masuk ke dalam kamar mandi, Ia menggunakan dinding untuk menopangnya berdiri.
Rehan melihat bagaimana Tiara kesakitan, dan itu pun membuat Ia sakit.
Maaf Ti...
Rehan bangun dari kasurnya dan melihat noda darah yang ada di kasur... Ia menggusar dan mengusap wajahnya.
Seharusnya ia tidak perlu se emosi itu, toh Tiara tidak mungkin melakukan yang macam macam dengan Putra.
Tiara bukanlah dirinya.
Namun mendengar Tiara membandingkan Ia dengan Putra membuatnya begitu emosi dan berakhir dengan begini.
Tiara bisa saja melaporkannya sebagai tindak kekerasan dan pemerkosaan sex ual abuse. Tapi Rehan pasrah jika Tia ingin melaporkannya.
Malam itu Rehan memilih untuk tidur di ruang atas.
****
Paginya Rehan turun dan mendapati roti lapis dan kopi di meja makan. Tiara membuatkan Ia sarapan.
Rehan menatap pintu kamar yang masih tertutup itu, ia pun mendekati pintu itu saat ia ingin membuka nya ia mendengar Tiara sedang berbicara dengan seseorang di telpon.
"Tolong ya Yu, aku telpon Dokter Boby tapi gak diangkat"
.....
"Iya, aku gak apa- apa cuman gak enak badan aja, oke deh Aku tutup ya"
Tiara mengakhiri telponnya lalu menangis kembali.
Rehan pun tak jadi membuka pintu setelah mendengar tangisan Tiara, Ia bergegas berangkat ke kantornya.
***
Rehan sudah tiba di perusahaan dan di sambut oleh raut wajah yang cemas oleh Pesi.
"Kenapa Pes?! tanya Rehan
"Re, ini gawat para pekerja di Pulau galang mendemo besar-besaran" Ucap Pesi.
"terus, apanya yang gawat?!
Pesi menunjukan cuplikan Video kepada Rehan. "Siap kan pesawat, kita akan ke Pulau galang dan Pesi ambil beberapa keperluan ku dirumah" Ujar Rehan.
Pesi sedikit bingung, namun ia tak ambil peduli Ia bergegas membawa mobil Rehan.
Tak butuh waktu lama bagi Pesi untuk tiba dirumah Rehan, karena Kantor serta Rumah Rehan jaraknya dekat.
"Pesi?! Tiara terkejut melihat Pesi.
"Hai Mba Tia, gue permisi ya mau ambil keperluan Rehan" Ujar Pesi
"Keperluan?!
.......
Tia melihat Pesi sangat telaten dan cekatan memilih peralatan Rehan, membuatnya bertanya-tanya sudah berapa lama Pesi menjadi Orang kepercayaan Rehan.
"Udah Mba, ini aja Makasih ya"
Tiara mengantar Pesi hingga ke mobil Rehan.
"Em, Pesi berapa lama Rehan di sana?! tanya Tiara
"Mungkin sekitar dua sampai tiga hari Mba, kalau gak ada kendala lainnya" Ucap Pesi
"Oh ya udah hati-hati ya kalian di sana" Ucap Tiara dan tiba-tiba angin bertiup begitu kencang meniup rambut Tiara, memang hari itu sangat berawan
Pesi tak sengaja melihat begitu banyak kissmark di leher Tiara. pantesan aja Tia mengenakan lengn panjang. rupanya...
"Saya pamit ya Mba, Ujar Pesi
....
Tiara menatap Langit langit kamarnya, Ia merebah kan diri di kasur. Selama dua hari atau tiga hari Ia tidak akan melihat Rehan.
Entahlah Ia harus senang atau sedih, setelah kejadian malam itu membuatnya berfikir ulang untuk menata hidup dan menjaga pernikahannya bersama Rehan.
Baru saja Ia terbuai dalam lamunannya yang hendak membawanya ke bawah alam sadar dan ke dunia mimpi.
Ia di kagetkan denan bunyi bel di depan rumah. Ia pun bergegas membuka pintu.
"Maaf siapa ya?! tanya Tiara
"Permisi Bu, kami dari Jasa pembantu rumah tangga Asri" Ujar seorang Pria
Tiara mempersilahkan mereka masuk dan berbincang. Ternyata Rehan sudah memesan Jasa pembantu rumah tangga untuk membantu Tiara mengurus rumah.
Sesuai perkataannya malam itu, Ia menyewa nya. Selagi mereka bebincang, Nyonya Dirga mama mertua Tia datang menjenguk Tiara.
"Loh Mama kok bisa disini?! Tanya Tiara
"Rehan menghubungi Mama, katanya kamu lagi gak enak badan untuk melihat kamu, kamu sakit Ti? Nyonya Dirga memegang Jidat Tiara memeriksa suhu badan Tiara.
"oh, kamu sedikit hangat, udah makan belum mama bawa makanan nih" Ujar Mertuanya.
"Eng, Ini siapa?! Nyonya Dirga baru sadar ada tamu.
"Ini Jasa Pembantu Rumah Tangga Ma, Rehan menyewa nya untuk bantu Tiara" Ucap Tiara.
"Oh... iya bagus itu, kamu itu kecapekan Ti" ucap Nyonya Dirga membelai rambut menantunya itu...
....!!! Nyonya Dirga melihat banyak kissmark di leher Tiara.
"Ahaha, aduh Ti kamu kan lagi gak enak badan seharusnya jangan pakai baju terbuka gini, ujar Nyonya Dirga melepaskan selendangnya lalu melingkarnya pada leher Tiara.
Membuat Tiara terkekeh kecil, Lalu membawa mamanya duduk bersamanya di sofa lalu melanjutkan Perbincangan mereka dengan Jasa Asri"
***
Meski begitu, Rehan itu orang nya gak tega, tapi gak teganya hanya sama Tiara...
entah itu bentuk kepeduliannya atau permintaan maafnya atau mulai ada rasa-rasa cinta dalam dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments